Termenung sendiri di tengah jeritan malam yang meronta di telinga.sosoknya selalu terbayang di kalbu.Wajahnya yang cantik,kulitnya putih dg tubuh anggun terbalut busana muslim."Yapto...",panggilku. Yapto menuju kearahku"semua sudah beres",tanyaku. Yapto mengganggukan kepalanya.
Kam beranjak dari bengkel menuju kerumah.Aku dan Yapto berjalan beriringan karena waktu sudah malam.Di tengah jalan ada sweeping.Kami pun terkesima,sebab saat itu Yapto tidak memakai helm.Aku lalu menyuruh Yapto Untuk memakai helmku dan pulang duluan.Sementara aku akan menunggu hingga sweeping selesai.Akhirnya setelah menunggu cukup lama,suasana sudah aman untuk aku pulang kerumah.Aku menstater motor dan melaju agak cepat karena sdh sangat malam.Aku berjalan di depan sebuah SD,seorang wanita melambaikan tangannya.
"Ada apa mbak", tanyaku.
"Antarkan saya" jawabnya.
"Kemana saja"
Terkejut mendengarnya seperti itu, aku memperhatikan wanita itu, cantik dan putih seperti bidadari yang turun dari langit pikirku.
"Maaf mbak kalau boleh tahu nama mbak siapa", selidikku.
Wanita itu hanya diam...dan setelah beberapa saat dia akhirnya bicara.
"Mas bisa antarkan saya ke jalan melati"
"Waduh maaf saya tidak tahu jalan itu", ucapku.
"Oh,kalau begitu turunkan saya di prempatan jalan",pintanya.
"Tapi mbak jam begini sdh tdk ada ojek", ucap kasihan melihat dia harus sendirian ditengah malam begini.
"Nggak apa-apa mas, saya bisa telpon teman saya" ucap wanita itu dg tangan kanan memegang pundak dan tangan kiri memegang pinggangku.
"Baiklah mbak"
Aku menurunkan wanita itu dan langsung tancap gas tanpa menoleh kebelakang.
Keesokan harinya, aku mencari informasi tentang wanita itu. Aku semakin heran karena tak ada satupun yang tahu kalau ada wanita yang tinggal di daerah itu.Menurut teman-teman di sekitar SD itu tak ada wanita yang tinggal,adanya duda tua yang anaknya laki-laki semua.Mendengar penuturan mereka,aku lantas berfikir kalau tdk ada lalu wanita itu siapa...???
"Apa wanita itu cantik, putih dan berbusana muslim", tanya Yapto.
"Iya"
Yapto kemudian membenarkan tempat duduknya. "memang ada wanita yang tinggal di daerah itu tapi hanya orang tertentu saja yang bisa melihatnya", ucap Yapto dg menarik nafas.
"Jadi wanita itu..??"
"Ya sewaktu SD aku bersekolah di SD yang kau maksud. Waktu itu kami sedang bermain, guru masuk memperingatkan kami agar tidak berisik tapi kami tdk memperdulikankanya sampai pada akhirnya dia memunculkan dirinya".
"Maksudmu", gumamku gemetaran.
"SD itu bekas pemakaman jaman dulu yang di gusur".
Karya: Ayu Silondae
No comments:
Post a Comment