CAMPUR ADUK

Monday, December 24, 2018

TOLERANSI BERAGAMA

Doni sedang santai di ruang tamu sambil baca buku dan minum teh anget. Ikang pun ikutan duduk di ruang tamu, lalu membuka pintu.

"Sejuknya....udara sore ini," kata Ikang.

Ikang langsung duduk di sebelah Doni.

"Serius amat Doni baca bukunya?"

"Harus seriuslah baca buku novel tentang cinta. Agar memahami alur cerita dan penokohannya." kata Doni  sambil membaca bukunya.

"Oh..begitu. Tapi ngomong-ngomong  Doni kenapa kamu gak natalan ke gereja?" kata Ikang.

"Ngacok kamu Ikang. Saya ini muslim bukan nasrani. Ya otomatis gak natalan lah." saut Doni dengan ketus sekali.

"Iya saya tahu kamu muslim Doni. Tapi biasanya kamu dapen makan enak dari teman mu orang nasrani itu loh?!" kata Ikang mencoba mengungkit-ungkit sesuatu.

"Maksudmu.....? Josep anak tetangga sebelah." ucapan Doni dengan tegas

"Itu maksud itu ....Josep." kata Ikang.

"Kalau mau main ke rumah Josep ya nanti malem lah  setelah pulang dari acara di gereja. Baru deh kita bertamu tanda menghormati beda agama. Maksudnya..toleransi beragama."

"Jadi kita jadi makan enak?" tanya Ikang.

"Ya..jadilah. Kadang juga kalau lebaran Josep, saya undang juga makan ketupat di rumah ini." kata Doni sambil minum teh angetnya.

"Wah bener-bener kamu Doni kalau berteman tidak milih-milih suku bangsa dan agama." saut Ikang.

"Ya jelaslah. Kita ini satu rumpun walau beda suku bangsa dan agama tetap satu juga. Maksudnya menciptakan keteraturan, keselarasan, dan kesimbangan bagi warga Indonesia yang baik dan dilindungi oleh UUD 1945." sedikit penjelasan Doni.

"Tapi....Doni bagaimana minuman araknya. Kan Muslim gak minum?" tanya Ikang.

"Ya...Josep sendiri bisa mikirlah. Kan saya orang muslim punya pantangan itu. Tetapi Josep juga sering nonton Tv bahwa minuman keras di larang beredar di Indonesia. Makanya polisi menyita minuman keras. Toh Josep juga sadar minuman keras bikin kita gak waras alias gila. Hidup di jalan baik-baik. Kok mau jadi orang gila. Gara-gara minuman keras. Kan bodohnya gak ketulungan." sedikit cerita Doni.

"Berarti Josep itu anak yang baik toh. Enak jadi teman, walau beda agama." saut Ikang.

"Maka saya berteman baik dengan Josep dan juga anak mudah bergaul." pujian Doni untuk temannya.

"Kalau begitu saya juga berteman juga ah dengan Josep walau beda keyakinan. Yang penting makanan enak toh." kata Ikang dengan senang hati.

"Dasar yang di pikirin cuma makan aja." saut Doni sedikit kesel  dan melanjutkan baca bukunya.

"Bodo..yang penting makan......," saut Ikang langsung bergerak masuk ke dalam kamar.

Doni menerus baca bukunya sampai azan di kumandangkan. Doni dan Ikang bergerak menuju mesjid terdekat menjalankan menjadi muslim yang baik. 

Setelah selesai sholat magrib sampai Isya baru Doni dan Ikang mampir ke rumah Josep. Dengan senang hati Josep menerima Doni dan Ikang. Acara natalan pun diadakan di rumah Josep. Tetap tujuan Ikang makanan. Sedang Doni menghormati Josep walau beda agama. Karena Josep sendiri saat lebaran ikut juga makan ketupat di rumah Doni.


Karya: No

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK