Pagi-pagi sekali Dono pergi ke Bandara untuk penerbangan pagi. Sebagai teman yang baik Indro mengantar Dono dengan sebuah motor. Dengan sangat cepat Indro membawa motornya. Sedangkan santai di jok belakang. Tapi tiba-tiba motor mogok ditengah perjalan.
Indro langsung berhenti di pinggir jalan untuk memeriksa motornya. Dono mulai kacau di dalam pikirannya. Karena tidak tertahan akhirnya Dono pun ngoceh "Indo motor bisa di benerin gak?"
"Saya lagi ngecek kerusakannya Don."
"Wah itu sih positif lama benerin motornya. Saya nanti telat penerbangannya ke Jakarta. Nanti tiket penerbangannya hangus."
"Wah kalau begitu sih bisa rugi dong. Usaha saya bisa sia-sia nganter kamu ke bandara."
Dono mondar-mandir kaya gasing. Sedang Indro terus ngecek motornya dengan seksama.
"Astafirohulazim.....ternyata bensinya habis Don."
"Kalau hanya bensinnya kenapa kamu gak preksain dari tadi malah yang sistem yang lainnya kamu cek?"
"Lupa Don....."
"Astaganaga lupa gak ke tulungan Indro saya sudah telat penerbangan pagi ini."
"Ya udah kita cari solusi yang lain."
"Dari saya sudah mondar-mandir ke sana ke sini Indro. Ternyata daerah di sini sepi Indro. Gak ada umat manusia di sini."
"Kalau begitu si positif deh penerbangan mu gagal pagi ini."
"Ya mau gimana lagi. Udah di usaha in. Ya sudah di ikhlasin saja. Namanya juga musibah kecil semoga Alloh mengganti yang lebih baik."
"Amin."
Indro mendorong motornya yang mogok. Dono bantuin juga dorong motor Indro. Dengan susah payah akhirnya ke temu juga penjual eceran bensin di pinggir jalan. Dengan cepat Indro menghampiri penjual eceran bensin di pinggir jalan. Tanpa mikirin harga bensin yang miring tetap di beli Indro agar motornya bisa berjalan lagi.
Motor pun hidup dengan suara yang merdu sekali. Indro mulai mengendarain motornya dan Dono setembai duduk di jok belang. Tidak lupa Indro dan Dono berterima kasih dengan penjual bensin di pinggir jalan, kalau tidak ada penjual bensin eceran mungkin sampai siang Indro dan Dono sampai pom bensin.
Dengan perasaan senang Indro membawa motornya dengan cepat sampai ke bandara. Ternyata perkiraan Dono bener bahwa gagal penerbangan pagi. Dono menunduk kepalanya sambil mengelakkan nafas dan berkata "Tiket ku ke Jakarta hangus."
"Yang ikhlas Dono." sambil menepuk-nepuk pundak Dono.
Dono pun mengerti sekali, lalu Dono memesan penerbangan berikutnya walau harus menunggu beberapa jam. Dengan sabar Dono dan Indro menunggu di bandara. Sambil menunggu penerbangan berikutnya Dono nonton berita lewat hp.
Dengan sangat terkejutnya Dono menonton acara pemberitaan tersebut.
"Astafirohulazim."
"Kenapa kamu Dono?"
"Indro...berita tentang kecelakaan pesawat dengan penerbangan sesuai dengan penerbangan saya ambil pagi."
"Maksudnya gagal berangkat pagi ini sampai-sampai tiketnya hangus."
"Iya."
"Allohhu akbar.......ya Alloh enggkau mengabulkan doa kami berdua di tengah jalan tadi."
"Indro jangan segitunya berdoa!?"
"Dono inilah kuasa Tuhan. Tidak ada yang tahu takdir manusia di muka bumi ini hanya Alloh yang maha tahu. Kamu selamat Dono dari ujian besar. Kita berdua ini di uji musibah kecil tapi kita pasrah kepada Tuhan. Dari ketidak sengajaan saya malah menyelamatkan teman terbaik saya. Allohhu akbar."
Indro langsung memeluk Dono dengan penuh bahagia. Dono pun senang pelukan kasih sayang dari sahabatnya.
"Alloh masih melindungi saya," celoteh Dono sambil meneteskan air mata.
Dono pun berangkat dengan penerbangan siang. Indro dengan penuh ketabahan melepaskan keberangkatan Dono naik pesawat menuju Jakarta. Setelah itu Indro pulang dengan penuh ketenangan dan membawa laju motor dengan santai. Ketika di pertengahan jalan motor mogok.
Indro langsung ke pinggir jalan dan memeriksa bensinnya.
"Astafirohulazim nii...motor boros amat sih minum bensinnya."
Dengan sabar Indro mendorong motornya sampai menemukan penjual eceran bensin di pinggir jalan.
Karya: No
No comments:
Post a Comment