Setelah kepergiaan Ayah tercinta Iwan menjadi sosok yang murung di kamarnya. Rasa kehilangan itu membuat Iwan sadar sekali. Air mata yang mengalir pun berhenti saat Iwan menemukan sebuah kata-kata yang membuatnya semangat dari balik foto keluarga "Berjuanglah dan gapai mimpi yang kau sukai."
Iwan pun keluar dar kamarnya dan melupakan kesedihannya. Iwan pun ingin mengabulkan mimpinya menjadi kenyataan dan sekaligus menjadi tulang punggung keluarga dengan usaha yang keras sekali pantang menyerah yaitu membangun usaha dengan keterbatasan modal. Dengan restu Ibu yang selalu menyayanginya dan mendukungnya Iwan menjadi sosok yang tangguh. Walau kuliahnya gagal karena kebodohan Iwan yaitu banyak main mengejar yang konyol tanpa berpikir panjang.
Gara-gara cinta Iwan terluka. Gara cintalah Iwan gagal dalam kuliah. Iwan salah memilih pasangan. Gadis yang membuat Iwan kacau adalah Lia teman kuliahnya. Cinta yang dibangun dengan kebaikkan di nodai tinta hitam yang cukup parah. Lia tidak setia. Bermain di belakang Iwan dengan pemuda yang cukup baik bernama Roy. Teman kuliah Iwan juga.
Iwan pun kacau karena di khianatin oleh Lia, tetapi seorang teman baik bernama Saskia menyadarkan Iwan dan berkata "Cinta boleh di kejar dan di perjuangkan, tapi cinta yang tidak bisa menjaga kesetiaan tinggalkan dan jauhkan."
Iwan pun sadar sekali dan memutuskan untuk menghentikan hubungannya dengan Lia dan membiarkan bersama dengan Roy. Tanpa berpikir terlalu lama Iwan menjadi sosok yang tegar dan berlapang dada timbullah sebuah kata dalam hatinya yang lebih bersemangat menjalankan hidup "Alangkah banyak wanita di muka bumi ini yang baik yang bisa menjaga komitmen."
Iwan pun berjuang membangun usaha kecil-kecilan yaitu Resto ayam penyet yang enak. Dengan menyewa toko dan baru bisa menggaji karyawan satu yang bernama Blangkon. Dengan penuh optimis membangun usahanya. Sampai pada akhirnya Iwan mampu menangani usahanya dengan baik karena adanya kemajuaan dalam usaha yang dibangunnya.
Barulah Iwan meninggalkan usahanya sejenak untuk menyelesaikan kuliahnya. Tidak memakan waktu yang banyak Iwan menjadi sarjana juga. Gelar yang membanggakan di raih Iwan dengan baik.
Usaha yang di bangun Iwan berhasil dengan gemilang sekali dan membuat cabang di kota lain. Waktu terus berjalan dengan semestinya Iwan merasa dengan kesendiriaannya. Banyak wanita yang mencoba mendapatkan hati Iwan, tetapi tetap tidak bisa mengisi ruang kosong di hati Iwan. Sampai-sampai Lia pun ingin bersama Iwan setelah putus dengan Roy karena perselingkuhan.
Iwan tidak dapat menerima Lia lagi dan mengabaikan begitu saja. Iwan terus dengan usahanya. Sampai suatu ketika Iwan bertemu Saskia di saat undangan pernikahan temannya bernama Handoko. Iwan terkesan dengan keanggunan Saskia. Dengan rasa yang mulai timbul sedikit berbeda. Iwan ngobrol dengan Saskia di acara temannya dan pada akhirnya berlanjutlah hubungan mereka berdua.
Tak memakan waktu banyak Iwan pun menikah dengan Saskia. Akhirnya Iwan tersadarkan oleh kenyataan bahwa Saskialah adalah wanita yang mampu mengisi ruang kosong di hatinya dan berjanji untuk setia dan membahagiakan orang yang cintainya.
Saskia pun selalu mendukung usaha Iwan sampai berkembang pesat dan menciptakan usaha yang lain demi impian Saskia yaitu Butik. Saskia tambah mencintai suaminya karena impiannya bisa menjadi kenyataan karena Iwan memegang teguh komitmennya dan teringat dengan kata-kata Ayahnya tercinta "Berjuanglah dan gapai mimpi yang kau sukai."
Karya: No
No comments:
Post a Comment