CAMPUR ADUK

Monday, December 24, 2018

AJIAN MACAN PUTIH

Aku berangkat ke mesjid  bersama Ibu yang tersayang yang bernama Mislawati. Dengan langkah yang pasti di berjalan di pinggir jalan. Walau mobil dan motor terus hilir mudik dua arah. Terkadang membuat aku takut karena padatnya kendaraan yang berjalan di jalan raya. Tetapi Ibuku tetap jojong melangkah menuju masjid. Aku yang mengekor dari belakangnya sambil membawakan tasnya. 

Sampai di depan pertokoan. Aku dan Ibuku mau menyeberang. Dengan sabar menunggu jalan menjadi sepi dari kendaraan motor dan mobil. Ketika mulai sepi aku dan Ibu berlari ke seberang dan masuk ke jalan gang  yang berdiri sebuah gapura yang cukup cantik dan bertuliskan "Selamat datang" di atas gapura. Ibuku langsung cepat langkahnya membelok ke kiri dan masuk ke dalam mesjid. Sedangkan aku di belakang masih saja berpikir dengan tulisan "Selamat datang". Tapi lama-lama aku abaikan.

"Cuma nyeleneh niiii," celetuk aku.

Aku pun masuk ke dalam masjid dan langsung bersalaman dengan orang-orang yang ada di mesjid. Barulah pengajiaan di mulai setelah aku duduk di pinggir dekat tembok. Guru ngaji mulai membawa Al Qur'annya ke tempat biasanya untuk memberikan pendidikan agama. Aku pun mengeluarkan Al Qur'an dari tas. Sedangkan Ibuku sudah di antara kaum jamaah wanita.

Guru ngaji mulai membacakan ayat Al Qur'an dengan sangat merdu. Setelah itu baru bergiliran berdasarkan di tunjuk oleh guru ngaji. Pada akhirnya aku pun di tunjuk untuk membaca Al Qur'an melanjutkan bacaan.  Dengan penuh ketenangan aku pun membaca ayat Al Qur'an dengan baik. Walaupun aku banyak salah dalam tartil bacaan  dengan cepat guru ngaji memberikan arahan bacaan ayat yang benar. Dengan segera aku memperbaiki bacaanku. Dengan perasaan senang aku pun pandai membaca Al Qur'an dengan baik dan benar.

Setelah aku menyelesaikan bacaan  dan akhiri dengan doa bersama di pandu oleh guru ngaji. Barulah azan di kumandangkan oleh temanku yang bernama Irfan. Dengan seksama semua mendengarkan suara azan sampai selesai. Barulah sholat isya berjama'ah dilaksanakan dan imami oleh guru mengaji.

Selang berapa saat selesai sholat isya dengan khusuk sekali. Lalu acara berikutnya pun di mulai. Aku dan semua orang di dalam masjid termasuk Ibuku ke luar dari mesjid menuju sebuah lapangan di samping mesjid. Tepatnya sih sebagai lahan parkir. Tapi di pakai untuk latihan silat.

Semua orang berbaris rapih. Setelah membaca doa bersama sampai selesai barulah  acara latihan silat di mulai. Dengan arahan guru ngaji mengeluarkan teknik silat. Semua orang mengikuti dengan baik. Sampai selesai dengan baik. Di ujung latihan sang guru ngaji memberikan jurus baru yang bernama "Ajian Macan Putih".  Semua orang terpukau dengan termasuk aku melihat jurus silat yang selama ini belum di ajarkan.

Teknik silat itu sangat buas sekali. Sampai-sampai sang guru ngaji mengeluarkan jurus tenaga dalam dan  diarahkan ke sebuah dinding. Tak di sangka dinding pun jebol dengan jurus tenaga dalam si guru ngaji. Aku pun terkejut sekali begitu juga dengan orang-orang. 

Tapi hari makin malam acara belajar silat pun berakhir dan tidak jadi belajar jurus baru. Aku pun kembali masuk ke mesjid setelah bersalaman dengan semua orang. Lalu aku mengambil tas di dalam mesjid setelah itu baru aku berjalan menuju sebuah gapura. Di samping gapura aku menunggu Ibuku. Dengan sabar aku menunggu, baru Ibuku nongol. Dan menyerahkan tasnya ke aku untuk di bawakan. Aku dengan senang sekali membawakan tas Ibuku. Aku dan Ibuku berjalan menuju pulang ke rumah.

Di tengah perjalan Ibuku bertanya pada ku "Nak tadi latihan silat ya?" 

"Iya," jawab ku dengan santun.

"Ibu tidak ikutan belajar silat..cuma nonton aja."

"Ohhh."

Sambil menikmati malam aku dan Ibuku berjalan di pinggir jalan. Sampai bertemu dengan teman lama Ibu dan saling sapa menyapa tanda saling menghormati. Termasuk aku pun ikutan. Tiba-tiba suara tintin  dari motor membuatku terkejut. Motor yang di bawa cewek cantik melesat dengan cukup cepat.

"Ibu....gadis yang membuat aku terkejut sudah menikah...belum?" tanya aku.

"Belum......... ada yang mau."

"Pada hal banyak cowok yang...mapan di mesjid kenapa gak kecantol ya....!?"

"Belum jodoh... ah..jangan urusin orang. Lebih baik urusin aja urusan kita."

"Iya... Ibu."

Aku pun mengerti perkataan Ibuku. Teruslah Aku dan Ibuku melangkah sampai di  depan toko dan baru menyeberang masuk ke dalam gang yang di depannya ada gapura. Dengan santai sampailah aku dan Ibuku di rumah. Aku langsung menyetel televisi untuk menonton sintetron kesukaanku. Sedangkan Ibuku berbenah diri untuk istirahat tidur. Aku asik menonton sinetron laga yang berjudul "Misteri Gunung Merapi". Terkadang aku mengganti chenel Tv dengan acara musik dangdut yang di bawakan penyanyi Putri si cantik jelita. Dengan santai aku menonton acara Tv  sampai waktu tidur datang dan aku mematikan Tv. Aku masuk ke dalam kamar ku langsung rebaan di tempat tidur. Aku langsung tidur dengan tenang.


Karya: No

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK