Indro setelah menyelesaikan pekerjaannya langsung bergerak ke mesjid. Dengan santai Indro duduk di dalam mesjid. Eeeh di bertemua dengan suami mbak Eva yang bernama Tono. Indro pun bersalaman dengan mas Tono barulah mulai pembicaraan "Gimana dengan si Maman masih kerja di Batam?"
"Oh adik saya ....Maman masih kerja di Batam."
"Sedang mas Tono...masih kerja juga?" tanya Indro.
"Oh...saya dapat panggilan kerja nanti tanggal 2 januari kerja lewat hp," kata mas Tono.
Indro mendengar pernyataan itu sedikit terkejut "Apa dia ini baru daftar kerja atau libur kerja dan mulai tanggal 2 januari kerja ya?" di dalam benak Indro.
Indro pun jojong aja dengan santai bercakap-cakap dengan mas Tono.
"Jenis pekerjaan mas Tono apa?" tanya Indro.
"Ada deh yang penting ok pekerjaannya....Indro."
"Ohhhh.....masalahnya saya dapet kabar bahwa tingkat pengangguran sarjana masih tinggi di Indonesia. Penyebabnya banyak alasannya. Sedang mamas sarjana apa?" kata Indro.
"Saya...sarjana teknik. Lebih tepatnya elektro...ya..Indro."
"Berarti benarlah pekerjaan yang di jalankan mamas Tono sesuai dengan sarjananya. Tetapi zaman ini di tuntut bukan berdasarkan bidang. Kalau bisa di makan semuanya untuk bisa makan. Alias mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga."
"Iya...sih. Tapi saya dapat pekerjaan ini termasuk lumayan deh."
"Oh...ya mamas Tono. Perusahan mamas Tono itu pusatnya di mana?"
"Maksudnya Indro?"
Indro dalam pikirannya mulai berpikir aneh tentang mas Tono "Orang ini mengerti tentang pusat dan cabangnya gak ya?"
Indro langsung menjelaskannya "Maksudnya .....perusahaan itu pusatnya di Jakarta atau cabang aja."
Mas Tono berpikir dan akhir bicara "Pusatnya di kota Palembang."
"Oh.... jadi pusatnya di Palembang. Jadi bukan cabang perusahan Jakarta. Toh....," kata Indro.
Dalam pikiran Indro berpikir "Mas Tono...sebenarnya ngerti tentang perusahaan gak ya?"
"Gimana dengan kamu Indro...masih kerja," tanya mas Tono.
"Masih sih cuma sambilan di anggap tetap juga enggak. Masalahnya di dunia hanya 2 jenis pekerjaan untuk bisa bertahan hidup. 1 ikut orang , maksudnya jadi karyawan di perusahaan atau jadi pegawai negeri sipil. Dan ke 2 mencipta pekerjaan tujuannya tidak mau jadi bawahan tapi Bos dan membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya. Ikut serta dalam menuntaskan masalah polemik yaitu penggangguran tingkat pendidikan SD sampai Sarjana."
"Kongkritnya juga pola pikir kamu ya Indro. Kaya layaknya pejabat yang memproses masalah yang berkembang di masyarakat dan langsung di tanggulangi," mas Tono.
Indro di dalam pikirannya berpikir "Ternyata mas Tono ini gak tahu dirinya."
Indro pun mulai bertanya kembali "Mas Tono kenapa tidak mengambil pendidikan saja?"
"Maksudnya Indro.........saja jadi Dosen gitu. Tapi harus S2. Bagaimana dengan tunjangan yang ada di pendidikan?"
"Ada...semuanya ada tunjangan ini itu. Yang terpenting jadi dosen mengalahkan diri sendiri, mengalahkan semua jenis keilmuan maksudnya menguasai ilmunya. Selanjutnya nanti di tuntut untuk mampu membibing mahasiswa dalam pembuatan sekripsi. Baru deh berkualitaslah jadi Dosen," sedikit penjelasan Indro.
"Oh...begitu. Tapi kaya saya tekuni saja pekerjaan saya yang di panggil tanggal 2 Januari."
"Oh mas Tono kemarin ngajuin CVnya untuk perusahan?" tanya Indro.
"Iya,"jawab mas Tono.
"Sedangkan gajinya sudah mencapai UMK?" tanya kembali Indro.
"Sudahlah Indro.....Rp.3.000.000,-......."
"Oh..begitu..... Sebenarnya saya bidang pemerintahan hanya ingin memastikan sesuatu dari kebijakan Joko Widodo mengenai tenaga kerja di Indonesia yang lagi di tangulangi lewat beberapa hal. Sampai ada pertumbuhan perusahaan baru yang berkembang di Indonesia baik pengembangnya dalam negeri maupun luar negeri. Jadi kesimpulannya kebijakan Joko Widodo telah masuk dan mas Tono merasakan. Saya hanya mencari data yang tersebar di masyarkat jika ada temuan keberhasilan dari individu atau kelompok. Contohnya mas Tono yang mendapat pekerjaan di era pemerintahan Joko Widodo. Berarti ada sedikit pencerahan atau kebenaran bahwa telah sampai kebijakan demi kebijakan yang di laksanakan Presiden Joko Widodo telah di anggap berhasil dan sukses. Berdasarkan data yang saya kumpulkan," penjelasan Indro.
"Jadi...Indro... kamu orang yang memeriksa dari sistem kerja pusat dan daerah baik pemerintahan maupun swasta?" tanya mas Tono.
"Ya..bisa di bilang begitulah......," saut Indro.
"Berarti ada benar dong kambarnya di mana-mana banyak orang-orang pemerintahan yang bergerak untuk membangun negeri dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi untuk mengumpulkan data-data kerja untuk menanggulangi persoalan yang masih kompleks di Indonesia," kata mas Tono.
"Iya..begitulah," saut Indro.
Azan pun di kumandangkan. Semua orang mulai bergerak untuk mengambil wudu untuk melaksanakan sholat Isya. Baru lah di laksanakan sholat Isya dengan penuh khusuk. Setalah sholat Isya. Imamnya langsung duduk di tempat biasa untuk memberikan nasehat atau ceramah. Ternyata pada malam tahun baru di mesjid mengadakan acara Aqiqah anaknya mas Yunus. Semua orang berdoa untuk putri mas Yunus di pandu Imam Hartono. Baru deh setelah itu makan-makan. Indro tanpa sungkan-sungkan makan enak. Mas Yunus yang punya hajad mempersilakan jamaah semuanya yang sudah di anggap keluarganya sendiri.
Semua orang menikmati acara Aqiqahan sampai selesai baru deh. Mulai pengajian Al Quran yang di pandu oleh mubaliq muda dan berbakat mendidik anak-anak untuk pandai baca Al Quran. Indro pun ingin ikutan tapi karena pekerjaan lain langsung pamitan dengan mas Yunus dan Imam Hartono. Indro pun pulang ke rumah sampai di rumah mulai mengetik sesuatu dan mengumpulkan banyak data-data yang disatukan dalam satu dokumen dan di simpan dari komputernya.
"Selesai juga pekerjaan saya," celoteh Indro.
Indro pun mulai menyetel Tv untuk menyaksikan acara tahun berganti.
"Padahal cuma....ganti kalender aja. Yang lama berganti yang baru," celoteh Indro.
Indro menyaksikan tontonan Tv dari acara zikir dan doa sampai pagelaran musik.
"Rame juga. Disini pun rame. Padahal Dono dan Kasino lagi sibuk kerja...di malam pergantian tahun ini," celoteh Indro.
Indro pu mematikan Tv langsung bergerak ke mesjid. Sampai di mesjid Indro di suruh jagain anak-anak yang di himbau Imam Hartono untuk berkumpul di malam tahun baru di mesjid agar mengurangi keburukan di dunia ini yang hura-hura berlebihan. Semuanya pun tertip pada awalnya. Tapi namanya anak-anak masik tingkat paut sampai SMP yang kocar-kacir padahal sudah ada mubaliq yang membimbing agar tidak berisik atau ribut.
Suasana malam terus semakin malam dan udara makin dingin. Manusia tetap dengan rencana mereka masing-masing sesuai pemahaman akidah masing-masing. Kembang api pun beledak di langit tetap saja Indro sadar.
"Iman manusia yang kuat banget ada juga yang lemah. Benar Alloh SWT Maha Tahu Segala-galanya. MANUSIA BERENCANA TUHAN JUGA JAWABANNYA. Amal baik dan buruk manusia di muka bumi ini telah di hitungnya dari awal kelahiran sampai kematian. Sama dengan acara Tv yang mengadakan zikir dan doa. Jawabannya adalah ALLOH SWT," celoteh Indro dengan suara kecil.
Indro terus mengawasi anak-anak sampai membuat makan untuk mereka. Sedangkan dana acara berdasarkan dari sodakoh para jamaah untuk menanggulangi masalah tahun baru supaya anak-anak di berikan arahan yang baik. Tidak berkeliaran kemana-mana saat tahun berganti. Indro pun merasa letih seharian dan ngantuk. Akhirnya izin juga Indro dengan Imamnya dan mubaliqnya untuk pulang dan beristirahat.
Sampai di rumah Indro langsung tidur di sofa ruang tengah karena ngantuk banget dan melupakan kemerihan pergantian tahun di lingkungan sekitarnya. Sampai subuh waktu Indro bangun menjalankan kewajibannya dan sekaligus melihat sekelilingnya lingkungannya.
"Ternyata benar manusia tergantung dari iman dan takwanya. Yang kuat imannya menjaga kebaikan dunia ini. Yang imannya lemah sampai lepas hancur dengan keadaan dunia ini alias keburukan dunia. Berarti siapa yang menanam kebaikan maka akan mengusir jauh-jauh keburukan. Dan keburukan itu datangnya lama. Tapi jika keburukan yang di tanam maka keburukan itu datangnya cepat. Maka murka Alloh SWT telah datang pada manusia dengan segala bentuk kesulitan, kesusahan, kekacauan, dan malapetaka atau musibah," celoteh Indro.
Azan pun di kumandangkan. Langsung Indro menjalankan tugasnya sebagai muslim yang baik sholat subuh.
Karya: No
Karya: No
No comments:
Post a Comment