CAMPUR ADUK

Monday, December 31, 2018

HANCUR

Tahun 30XX, kami para manusia seakan sudah tak berguna lagi di bumi. Semua sudah dijalankan oleh robot dan robot. Kami para manusia hanya duduk dan duduk dilayani oleh robot yang mereka ciptakan. Semua serba mudah. Namun, sisi yang benar-benar melumpuhkan umat manusia adalah hasil ciptaan mereka sendiri, robot. Dengan tidak seringnya manusia melakukan aktivitas, maka kondisi tubuh mereka akan semakin melemah, dan mungkin batas usia mereka hanyalah 30 tahun. Yang paling mengerikan lagi, ada sebagian manusia yang memilih untuk bercinta dan menikah dengan robot. Mereka yang tidak ingin anak bisa bercinta sepuas mereka. Lalu mereka yang ingin punya keturunan dengan robot juga bisa, karena di dalam robot tersebut juga ada sesuatu yang seperti manusia. Agama seakan sudah tak diperlukan di dunia ini. mereka hampir merasa kiamat akan lama datangnya. Atau mungkin takkan ada yang namanya kiamat. Hingga mereka mengetahui hari itu akan terjadi.

“Ayah, aku ingin robot perempuan!” seru seorang anak lelaki pada ayahnya saat sedang makan malam.

“Ayah, aku juga mau!” disahut oleh anak lelaki yang mukanya hampir mirip dengan yang satunya.

Kau tau mereka siapa?. Tentu tidak, biar kujelaskan. Mereka adalah anak-anakku. Alvin dan Alvan adalah nama mereka. Sudah seminggu terakhir, mereka merengek pada suamiku lebih tepatnya ayah mereka untuk dibelikan robot perempuan.

“Alvin.. Alvan, kalian ingin melakukan apa dengan robot itu?” tanyaku lemah lembut dengan senyuman.

“Kami ingin menjadikannya pacar, Bunda!” Alvan menyahut.

“Astagfirullah, Alvan, umur kalian itu kan masih 8 tahun!” aku mengelus dadaku. Tak kusangka anak yang kulahirkan dari rahimku sendiri akan berkata begitu.

“Apa salahnya bunda, teman-teman Alvin sudah punya pacar semua, robot semua!” ia menjelaskan dengan suara lantang.

Sedikit kulirik ekspresi suamiku. Dia hanya santai dan seperti tak peduli dengan omongan kami. Lalu kusenggol sedikit bahunya.

“Ayah, coba bilangin ke Alvan sama Alvin coba.” Aku menggerutu. Kupikir permasalahan akan selesai.

“Biar saja, Zizah, untuk apa cemas, pacaran sudah biasa di kalangan anak muda zaman sekarang kan..”

“Astagfirullah, Ayah, kok ngomongnya gitu sih.” Rasanya juga kaget mendengar suamiku mengatakan hal yang sangat tak pantas di depan anak-anaknya.

“Jadi, kita bakalan dibeliin yah?” kulihat Alvan menatap ayahnya. Dan tanpa kuduga, suamiku mengangguk.

Manusia sudah berubah sekarang ini. agama sudah benar-benar tak dipedulikan. Mereka hampir menganggap kiamat hanya mitos, tidak nyata. Aku benci manusia sekarang dan mungkin aku juga benci pada diriku.

Alhamdulillah, aku masih diberikan anugrah oleh Tuhan dengan kekuatan iman yang kuat. Isyaallah, aku akan selalu menjalankan kewajibanku dengan melaksanakan sholat. Dan hari bersejarah yang takkan bisa diingat orang muncul.

Sudah tiga hari langit mendung, tiada matahari. Lalu jika kuperhatikan matahari terbit dari sebelah barat. Astagfirullah, kiamat sudah dekat. Sejujurnya aku sudah memperingatkan keluargaku untuk sembayang, namun hati mereka sudah gelap, sudah tidak bisa diajak lagi.

4 hari setelah itu, musnah. Begitupula aku.

kuharap jika ada kehidupan setelah ini, “LEBIH BAIKLAH!”



Karya: Wiji

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK