SIMON

"Malam hari," kata Budi.

Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Institute for Advanced Concepts adalah wadah pemikir yang terdiri dari lima ilmuwan dengan anggaran tak terbatas dan kecenderungan mengarang histeria nasional. Kelima ilmuwan itu menyusun rencana untuk mengelabui seorang pria agar mengira dirinya berasal dari luar angkasa melalui pencucian otak dan, menggunakan komputer bicara mereka "Doris" untuk melakukan pencarian nasional, mereka memilih seorang profesor psikologi bernama Simon Mendelssohn, yang ditelantarkan saat lahir dan mencoba melakukan eksperimen dengan tangki isolasi. Di institut tersebut, Simon tenggelam dalam tangki isolasi milik mereka sendiri dan, setelah waktu yang lama, muncul dalam kondisi mental yang lemah yang menyebabkannya memerankan kembali seluruh sejarah evolusi kehidupan di Bumi dari organisme bersel tunggal hingga manusia modern. Sementara Simon dalam kondisi ini, para ilmuwan menanamkan sugesti hipnotis bahwa ibunya adalah pesawat luar angkasa alien dan bahwa ia diciptakan sebagai mesin alih-alih dilahirkan secara alami. Kelima ilmuwan itu kemudian menjalankan rencana mereka untuk menciptakan histeria massal dengan menyiarkan ocehan Simon, yang mencakup sejumlah usulan untuk mereformasi budaya Amerika. Ketika mereka memutuskan Simon menjadi terlalu berbahaya karena status selebritas barunya, mereka memanggil militer untuk membunuhnya, tetapi pacarnya Lisa datang untuk menyelamatkannya.

Saat pasangan itu melarikan diri, Lisa mencoba mengingatkan Simon bahwa dia adalah manusia biasa. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan komunitas yang memuja televisi, yang mereka sebut "kotak ajaib", dan tidak memiliki konsep untuk tidak menyukai apa pun yang mereka tonton. Pendiri komunitas itu dulunya bekerja untuk American Broadcasting Company dan memiliki truk dengan pemancar TV berdaya tinggi. Militer segera menemukan asal-usul sinyal TV Simon yang di bajak, ya yang memaksa pasangan itu untuk melarikan diri sekali lagi. Dengan melakukan itu, Lisa akhirnya meyakinkan Simon bahwa dia adalah manusia ketika dia mengatakan kepadanya bahwa dia hamil dengan anaknya.

Dr. Becker, kepala lembaga tersebut, menyalahkan Simon atas pelepasan gas yang mengurangi IQ ilmuwan lain hingga seratus poin. Saat keempatnya bertingkah kekanak-kanakan, Becker dan komandan militer mengatur peluncuran roket untuk menyingkirkan Simon, konon dengan mengirimnya pulang ke planetnya, tetapi sebenarnya hanya dengan meluncurkannya ke luar angkasa tanpa tujuan. Simon menelepon dan menyerahkan diri, dan Becker, yang mengira dirinya ditipu, menemaninya ke roket. Simon mengalahkan Becker, mengikatnya ke kursi roket, dan melarikan diri dengan seragam NASA saat Becker diluncurkan ke luar angkasa.

Simon dan Lisa terakhir terlihat telah menetap di Kanada bersama anak mereka, di mana mereka berencana untuk hidup dalam kedamaian dan kesunyian meskipun media Amerika terus mencari Simon. Sebuah siaran radio memberi tahu Lisa bahwa Simon baru saja memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas saran-sarannya dalam siarannya untuk meningkatkan kehidupan Amerika, seperti melarang siapa pun mengganti handuk dengan mesin pengering rambut di toilet umum.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja, ya memang Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang berisi air panas, ya ada piring yang ada singkong goreng gitu, ya dan ada mainan mobil Formula 1 yang terbuat dari kardus gitu, yaaa dan kliping gitu.

"Mainan," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil mainanan mobil Formula 1 yang terbuat dari kardus gitu.

"Budi buat lagi mobil mainan Formula?" kata Eko.

"Iya Eko...aku membuat lagi mainan mobil Formula 1. Ya mainan mobil Formula 1 yang di pegang Eko, ya mobil mainan Formula 1....bisa jadi robot!" kata Budi.

"Ooo mainan mobil Formula 1 yang aku pegang ini....bisa jadi robot toh!" kata Eko.

Eko mengubah dengan baik mainan mobil Formula 1 jadi robot.

"Benar-benar keren sekali mainan mobil Formula 1 bisa jadi robot. Robot yang keren banget," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Mainan mobil Formula 1 bisa jadi robot seperti cerita film Transformers....pokoknya tetap keren dan keren," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko memeriksa dengan baik mainan mobil Formula 1 bisa jadi robot gitu.

"Bagus dan bagus...mainan mobil Formula 1 bisa jadi robot yang di buat Budi!" kata Eko.

"Terima kasih Eko pujiannya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko menaruh mainan mobil Formula 1 yang bisa jadi robot di meja gitu.

"Kliping," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil kliping dengan baik gitu.

"Budi buat kliping toh," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko membuka kliping dengan baik gitu, ya melihat dan membaca dengan baik artikel-artikel koran yang menceritakan dengan baik tentang pertokoan-pertokoan yang ada di Jawa Barat.

"Budi buat kliping, ya kumpulan artikel-artikel koran yang menceritakan tentang pertokoan-pertokoan yang ada di Jawa Barat," kata Eko.

"Yaaa aku memang buat kliping....kumpulan artikel-artikel koran yang ceritanya tentang pertokoan-pertokoan yang ada di Jawa Barat. Yaaa pertokoan-pertokoan yang ada Jawa Barat...berkaitan dengan baik dengan urusan ekonomi," kata Budi.

"Ya memang sih...Budi.... pertokoan-pertokoan yang ada Jawa Barat berkaitan dengan baik urusan ekonomi," kata Eko.

"Demi hidup ini...orang-orang menjalankan usahanya dengan baik di pertokoan-pertokoan yang ada di Jawa Barat," kata Budi.

"Manusia harus bekerja demi menghasilkan uang. Orang-orang yang menjalankan usaha di pertokoan-pertokoan yang ada Jawa Barat... orang-orang tersebut mengerakkan ekonomi dengan baik demi hidup ini. Ya hasil dari usaha yang di lakukan? Ya rezeki masing-masing!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko menutup kliping, ya kliping di taruh di meja gitu.

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.

"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Galaksi berasal dari Padang, ya Galaksi tinggal dengan baik di Jakarta gitu di rumah kontrakan, ya pemilik rumah kontrakan adalah Rangga gitu. Sebelah kontrakan yang ngontrak adalah Kenzo gitu. Ya Kenzo berasal dari Palembang gitu. Galaksi dan Kenzo berteman baik. Galaksi kerja dengan baik di perusahaan PT. CAKRA gitu, ya sedangkan Kenzo kerja dengan baik di sebuah restoran gitu, ya pemilik restoran adalah Amanda gitu. Ya Amanda seorang chef sih, ya Amanda pernah menjuarai perlombaan memasak yang di tayangkan di Tv gitu makanya Amanda membangun usaha dan menjalankan usaha restoran dengan baik gitu. Kenzo sedang dekat dengan Jelita gitu. Ya Jelita menjalankan usaha butik dengan baik gitu. Hubungan pertemanan Kenzo dan Jelita, ya baik sih...jadi keinginan Kenzo jadian sama Jelita tapi Kenzo gagal gitu karena Jelita jadian sama Alfa gitu. Kerjaannya Alfa menjalankan hotel Melati gitu. Kenzo tetap kerja dengan baik di restoran gitu. Galaksi masih memikirkan Mara, ya nama panjangnya Asmara gitu. Galaksi masih cinta sama Mara tapi kenyataannya sih Mara telah menikah dengan Jhon gitu. Mara tinggal dengan baik di Padang sama Jhon, ya rumah tangga yang di jalankan baik gitu. Di tempat Galaksi kerja, ya ada cewek yang di sukai dengan Galaksi gitu...nama cewek adalah Aluna gitu. Hubungan pertemanan Galaksi dan Aluna baik sih. Aluna sebenarnya menyukai Fattah gitu. Ya Fattah kerjaannya pengacara gitu dan juga Fattah menjalankan pacaran dengan dengan Zahra gitu. Kerjaannya Zahra guru tari gitu. Aluna berharap dengan baik sih bersama Fattah gitu. Galaksi yang suka sama Aluna, ya Galaksi berusaha dengan baik jadian sama Aluna gitu. Aluna memutuskan hal yang baik tidak bersama Fattah gitu, ya jadi Aluna ingin bersama Galaksi gitu. Ketika Galaksi menyatakan cinta pada Aluna, ya Aluna menerima cinta Galaksi. Hubungan kisah cinta yang di jalankan dengan baik sih Galaksi dan Aluna sih. Kenzo tetap jomlo sih dan pertemanan Kenzo dan Galaksi tetap baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus!" kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah persahabatan tokoh Galaksi dan tokoh Kenzo, ya dan juga kisah cinta," kata Eko.

"Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Makanan khas Padang...enak kan Budi?" kata Eko.

"Enak...makanan khas Padang!" kata Budi.

"Makanan khas Palembang...enak kan Budi?" kata Eko.

"Ya enak Eko...makanan khas Palembang," kata Budi.

"Ekonomi," kata Eko.

"Usaha ini dan itu, ya ekonomi," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Makanan khas Jakarta...enak kan Eko?" kata Budi.

"Makanan khas Jakarta....enak Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Ya kalau begitu sih. Main kartu remi saja!" kata Eko.

"Okey main kartu remi gitu!" kata Budi.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.

"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.

"Yaaa hidup ini tetap sama sih....Eko!" kata Budi.

"Manusia tetap merencanakan dengan baik rencananya dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.

"Memang kerjaannya manusia tetap merencanakan dengan baik rencananya dengan tujuan ini dan itu," kata Budi.

"Rencana itu ada baik dan juga ada yang buruk," kata Eko.

"Manusia perilakunya baik dan buruk....jadi rencana pun....ada baik dan juga ada yang buruk," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik main permainan kartu remi gitu.