Malam yang gelap bertabur bintang di langit, ya terlihat dengan baik di lihat Budi. Keadaan lingkungan di sekitar rumah Budi...baik. Yaaa memang sih Budi duduk santai di depan rumahnya setelah nonton Tv yang acara berita di chenel TVOne gitu. Budi pun menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Nyanyi saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
"Sendiri
Kukemas air mata di pipi
Tak percaya ku yang telah terjadi
Cintamu kini telah terbagi
Haruskah cinta aku akhiri
Hanya sampai di sini
Tak mungkin
Aku berpaling dan menyesali
Tercabik hati ingin meronta
Jangan kau rejam gairah yang ada
Haruskah aku mengemis cinta
Untuk menghilangkan duka
Asmara
Ke mana lagi akan kucari
Siapa yang kan mengusir sepi
Di saat ku sendiri ho
Asmara
Mungkinkah kau sampaikan padanya
Walau hatiku penuh derita
Aku masih selalu cinta
Jangan kau rejam gairah yang ada
Haruskah aku mengemis cinta
Untuk menghilangkan duka
Asmara
Ke mana lagi akan kucari
Siapa yang kan mengusir sepi
Di saat ku sendiri hu oh
Asmara
Mungkinkah kau sampaikan padanya
Walau hatiku penuh derita
Aku masih selalu cinta
Aku masih selalu cinta
Aku masih selalu cinta"
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Seorang ibu rumah tangga dan ibu yang sibuk, Madhu Saxena kesal ketika suaminya lupa hari ulang tahunnya. Karena hari itu jatuh pada tanggal 29 Februari, hari ulang tahunnya hanya datang empat tahun sekali. Dia memutuskan untuk pergi berbelanja untuk merayakan hari itu dan juga membeli mobil. Saat beristirahat di sebuah kafe, dia bertemu Raghav, orang asing misterius yang dia pikir adalah detektif swasta. Raghav tidak menghalanginya karena dia sebenarnya adalah seorang pemalsu yang dicari dan telah diserahkan ke polisi oleh pacarnya, Ria. Karena membutuhkan perlindungan sampai dia dapat meninggalkan Mumbai, Raghav berpura-pura mengikuti seorang suami yang tidak setia yang berencana untuk membunuh istrinya.
Dia setuju untuk menerima bantuan Madhu dalam kasus khayalan itu. Saat mereka mengejar suami yang tidak ada itu, mereka mulai merasa tertarik satu sama lain. Peristiwa menjadi lebih rumit ketika Madhu menyadari bahwa dia bukan seorang detektif dan telah menipunya. Akhirnya, Raghav memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi dan Madhu kembali ke keluarganya.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa hidup ini tetap sama sih...Budi!" kata Eko.
"Mimpi," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Manusia berjuang dengan baik untuk memujudkan mimpinya jadi kenyataan," kata Budi.
"Demi mimpi, ya memang manusia berjuang dengan baik untuk mengubah mimpi jadi kenyataan. Contoh : orang-orang yang punya mimpi jadi penyanyi terkenal, ya jadi berjuang dengan baik ikut lomba menyanyi dengan tujuan mengubah mimpi jadi kenyataan. Kompetisi memang sengit sih," kata Eko.
"Memang persaingan sengit demi jadi juara yang terbaik. Mimpi jadi kenyataan. Indonesian Idol, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya...Indonesian Idol!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Indonesian Idol yang di tayangkan chenel RCTI....tetap bagus kan Eko?" kata Budi.
"Tetap bagus...Indonesian Idol!" kata Eko.
"Apapun yang yang di usahakan manusia? Ya rezeki masing-masing!" kata Budi.
"Aku setuju omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main kartu gaplek Budi!" kata Eko.
"Okey main kartu gaplek!" kata Budi.
Budi mengambil kartu gaplek di bawah meja, ya kartu gaplek di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik. Eko dan Budi main kartu gaplek dengan baik gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Rakha berada di Tokyo, ya Jepang gitu. Kebanyakan orang-orang ke Tokyo, ya Jepang untuk berlibur menikmati dengan baik keadaan ini dan itu dan juga budaya gitu, ya beda dengan Rakha yang kerja dengan baik di perusahaan PT. SONY. Rakha tinggal di rumah kontrakan, ya pemiliknya Haruka. Rumah tangga yang di jalankan Haruka dan Kenta baik gitu. Berbaur dan beradaptasi dengan baik, ya Rakha telah memahami dengan baik adat kebiasaan orang-orang Jepang gitu. Himura, ya teman baik Rakha di tempat kerjaan gitu. Himura telah menikah dengan Megumi gitu. Rumah tangga yang di jalankan Himura dan Megumi berjalan baik, ya bahagia dengan anak bernama Ayumi, ya balita gitu. Selama tinggal di Tokyo, ya Jepang...Rakha pernah berpacaran dengan cewek bernama Sakura gitu. Ya Sakura menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Tokyo gitu. Hubungan Rakha dan Sakura harus putus karena selama ini, ya Sakura tidak bisa melupakan cinta pertamanya...Sasuke gitu. Ya Sasuke kerja di perusahaan PT. NIIPON gitu. Sakura dan Sasuke pada akhirnya menikah dan bahagia gitu. Suatu hari, ya Rakha dapat kabar, ya bahwa Ibunya yang bernama Ayu sedang sakit gitu. Rakha memutuskan untuk pulang ke Jakarta gitu karena khawatir dengan keadaan Ibu gitu. Andre, ya Ayahnya Rakha gitu. Ayah selalu menemani Ibu dengan baik dengan keadaan sakit gitu. Singkat cerita sih, ya Rakha telah sampai di Jakarta, ya Indonesia gitu. Rakha pulang ke rumahnya untuk melihat keadaan Ibunya sedang sakit. Semenjak Rakha pulang, ya keadaan Ibu jadi baik dan Rakha tenang gitu. Ayah selalu ada untuk Ibu. Ya Ayah menanyakan kerjaan Rakha di perusahaan tempat Rakha kerja gitu. Rakha menceritakan dengan baik kerjaan di perusahaannya, ya keadaannya baik gitu. Keadaan Ibu terus membaik gitu, ya Rakha dan Ayah senang gitu. Selama di Jakarta, ya Rakha jalan-jalan ke tempat yang baik tujuannya happy-happy gitu. Di sebuah kafe, ya Rakha bertemu dengan mantan pacarnya yang bernama Mahalini. Ya Mahalini telah menikah dengan cowok bernama Rizky dan Rizky kerjaannya polisi dari kepolisian Lapor Pak!. Ya Mahalini sedang menggendong bayi gitu. Rakha senang bertemu dengan Mahalini begitu juga Mahalini senang bertemu Rakha. Mahalini dan Rakha ngonbrol dengan baik jadi sampai tahu sih nama anak ceweknya Mahalini adalah Rima (Ri dari nama Rizky dan Ma dari nama Mahalini, ya di gabungin jadinya Rima) gitu. Hubungan Mahalini dan Rakha berteman baik sekarang ini gitu. Mahalini ada urusan jadi meninggalkan kafe gitu. Rakha di kafe, ya masih menikmati keadaan gitu. Mala bersama teman baiknya Adara, ya ke kafe gitu. Rakha tidak menyangka sih, ya bertemu dengan teman masa kuliah, ya Mala gitu. Rakha ngonbrol dengan baik sama Mala dan juga Adara gitu. Mala sekarang sih statusnya sudah menikah dengan cowok bernama Boy gitu. Boy dan Mala satu tempat kerjaan di perusahaan PT. MAJU. Sedangkan Adara, ya menjalankan usaha butik dengan suaminya yang bernama Dika gitu. Rakha cukup menikmati keadaan di kafe, ya Rakha meninggalkan kafe gitu. Keadaan Ibu Rakha telah membaik gitu. Ya Rakha pun berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk kembali ke Tokyo, ya Jepang gitu. Singkat cerita, ya Rakha kembali ke Tokyo, ya Jepang gitu. Seperti biasa sih, ya Rakha kerja dengan baik di perusahaan PT. SONY gitu. Memang Rakha masih jomlo gitu. Waktu juga Rakha bertemu dengan cewek cantik bernama Nami gitu. Ya Nami cewek asli Jepang gitu dan kerjaan Nami seorang model gitu. Rakha dan Nami menjalin hubungan kisah cinta yang baik dan ada rencana menikah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Rakha," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main kartu gaplek dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment