Setelah nonton Tv acara berita chenel di NTV, ya seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen, yaaa sambil menikmati minum kopi gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Selama beberapa generasi, vampir, dan Lycan, spesies manusia serigala purba, telah berperang secara diam-diam. Para vampir menang ketika pemimpin Lycan, Lucian, tampaknya tewas di tangan vampir Kraven, yang menjadi orang kedua setelah para tetua terkemuka para vampir. Selene, ya anggota kelompok elit pembunuh vampir yang dikenal sebagai "Death Dealers", terus berupaya membasmi para Lycan meskipun vampir lain tidak lagi menganggap mereka sebagai ancaman.
Setelah bentrok dengan para Lycan, Selene mengetahui bahwa mereka sedang mengejar Michael Corvin, seorang mahasiswa kedokteran yang tampak biasa saja. Mengabaikan desakan Kraven untuk mengabaikan situasi tersebut, Selene menyelidiki Michael secara pribadi. Keduanya dikejar oleh sekelompok Lycan yang dipimpin oleh Lucian, yang berhasil menggigit Michael selama pelarian mereka. Karena Kraven adalah satu-satunya saksi atas kematian Lucian, Selene mulai curiga bahwa dia berbohong tentang kematian itu dan mungkin bekerja sama dengan para Lycan.
Selene membangunkan Viktor, vampir tua yang sedang berhibernasi, sebelum waktunya dan pergi menyembunyikan Michael di rumah persembunyian. Selene mengikat Michael, mengantisipasi gigitan Lycan akan mengubahnya menjadi manusia serigala saat bulan purnama terbit. Saat mereka berdua semakin dekat, Selene perlahan-lahan menceritakan lebih banyak tentang masa lalunya, mengungkapkan bahwa Viktor mengadopsinya dan mengubahnya menjadi vampir setelah kematian keluarganya di tangan Lycan, yang membuatnya memulai kampanye balas dendam terhadap mereka, dan bahwa halusinasi Michael adalah ingatan yang diwariskan Lucian kepadanya.
Selene kembali ke rumah besar milik coven-nya. Marah karena dibangunkan lebih awal, Viktor menolak untuk mempercayai peringatan Selene tentang pengkhianatan Kraven dan mengingatkannya bahwa Marcus, sesepuh lainnya, seharusnya dibangunkan sebelum dirinya. Sementara itu, dalam perjalanan menuju rumah besar untuk membangunkan Marcus, sesepuh vampir Amelia, pemimpin coven saat ini, disergap dan dibunuh oleh Lycan, yang telah melacaknya dengan bantuan Kraven.
Selene melarikan diri dari rumah besar dan menculik ilmuwan Lycan, Singe, sementara para Lycan menangkap Michael. Saat ditawan di sarang para Lycan, Michael segera mengetahui bahwa Lucian pernah jatuh cinta pada putri Viktor, Sonja. Setelah mengetahui hubungan terlarang mereka, Viktor membunuhnya. Lucian mengklaim bahwa para Lycan dulunya adalah budak vampir, dan perang dimulai ketika mereka bangkit melawan para vampir dan berjuang untuk kebebasan mereka.
Di rumah vampir, Singe yang ditawan mengungkapkan bahwa Selene jujur tentang pengkhianatan Kraven, dan ia mengungkapkan mengapa Lycan menginginkan Michael: vampir dan Lycan sebenarnya memiliki leluhur yang sama, yang merupakan keturunan langsung Michael. Sebagai pewaris garis keturunan "Corvinus" yang legendaris, ia membawa galur genetik unik yang memungkinkannya menjadi hibrida vampir-manusia serigala , yang diprediksi Singe tidak akan memiliki kelemahan dari kedua spesies tersebut. Viktor yang marah kemudian membunuh Singe dan memobilisasi Death Dealers untuk menyerbu sarang Lycan untuk membunuh Lycan yang tersisa, termasuk Michael.
Dalam pertikaian berikutnya antara vampir dan Lycan, Selene menerobos masuk ke sarang Lycan untuk menyelamatkan Michael. Kraven dan Lucian saling bermusuhan, dan yang pertama memberi tahu Selene bahwa Viktor adalah orang yang sebenarnya membunuh keluarganya dan hanya menyelamatkan dan membimbingnya karena teringat putrinya. Selene terpaksa menggigit Michael yang terluka parah, berharap untuk menjadikannya campuran vampir-serigala, sementara Kraven menembak Lucian, membunuhnya.
Ketika Viktor tiba di sarang Lycan setelah pertempuran, ia mengaku telah membunuh orang tua Selene dan membunuh putrinya. Ia juga bersikeras bahwa ia membunuh Sonja demi kebaikan rakyatnya dan mengungkapkan bahwa Sonja tengah mengandung anak Lucian, sebuah kekejian di mata kedua spesies. Terakhir, ia mengklaim bahwa ia membuat Selene abadi karena ia mencintainya dan melanjutkan untuk melawan Michael sang hibrida. Awalnya kewalahan oleh kekuatan Michael, Viktor akhirnya menang dan mencoba mencekiknya. Selene bangkit dari kebingungannya dan membunuh Viktor dengan memenggal kepalanya menggunakan pedangnya. Sekarang menjadi musuh bagi vampir dan Lycan, Selene dan Michael melarikan diri dari sarang Lycan bersama-sama.
Kembali di rumah vampir, Marcus, sekarang satu-satunya tetua vampir yang masih hidup, terbangun setelah darah Singe merembes ke dalam sarkofagusnya.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dengan baik gitu.
"Eko belum datang kalau begitu...aku buat mie...Indomie!" kata Budi.
Budi membuat mie dengan baik, ya masak di teras rumah gitu, ya menggunakan tungku, ya kayu bakar dan plastik bekas jadi bahan bakar memasak gitu. Singkat waktu saja, ya Budi selesai membuat mie Indomie gitu. Di nikmati dengan baik mie Indomie sama Budi gitu.
"Enak. Enak. Mie Indomie," kata Budi.
Budi tetap asik menikmati makan mie Indomie gitu. Sampai Budi selesai makan mie gitu. Eko datang juga ke rumah Budi gitu, ya Eko memarkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu dan Eko menaruh plastik kresek di meja.
"Eko...apa isi plastik kresek yang di bawa Eko?" kata Budi.
"Isi plastik kresek," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengeluarkan isi plastik kresek dan berkata "Mie....Sedaap!"
"Mie Sedaap. Beli kan Eko....Mie Sedaapnya?" kata Budi.
"Memang beli sih, ya Mie Sedaap di warung," kata Eko.
"Eko mau makan Mie Sedaap...?" kata Budi.
"Iya aku mau makan Mie Sedaap!" kata Eko.
"Aku barusan makan mie Indomie sih, yang enak gitu. Apa Eko mau pake mangkok bekas aku makan mie atau aku ambilin mangkok di dapur, ya Eko?" kata Budi.
"Budi jangan-jangan repot-repot Budi ngambil mangkok di dapur, yaaa cukup pake mangkok yang bekas makan Budi saja. Kan tidak ada masalah pake mangkok bekas Budi makan mie gitu," kata Eko.
"Memang tidak ada masalah pake mangkok bekas makan mie...aku sih," kata Budi.
"Aku buat mie saja!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuat mie dengan baik gitu. Singkat waktu gitu, ya mie jadi gitu dan Eko makan Mie Sedaap gitu.
"Emmm...enak Mie Sedaap!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi...mau makan mie lagi apa tidak? Ya aku masih ada satu bungkus lagi Mie Sedaap gitu," kata Eko.
"Aku tidak mau makan mie lagi Eko!" kata Budi.
"Budi tidak mau makan mie lagi tidak masalah sih," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko tetap asik makan Mie Sedaap yang enak gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa hidup ini tetap sama sih," kata Eko.
"Hidup ini antara baik dan buruk perilaku manusia. Manusia yang tinggal di Indonesia dan negara lain," kata Budi.
"Realita memang begitu sih, ya hidup ini antara baik dan buruk perilaku manusia yang tinggal di Indonesia dan negara lain. Maka hidup ini ada Undang - Undang yang mengatur manusia dan penegak hukum yang menangkap manusia yang melanggar aturan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko makan mie dengan baik, ya akhirnya selesai gitu dan Eko mengambil aqua gelas di meja, ya di minum dengan baik gitu.
"Antara paham agama dan tidak," kata Budi.
"Yaaa realita memang begitu sih, yaaa antara paham agama dan tidak, ya manusia yang tinggal di Indonesia dan negara lain," kata Eko.
Eko menaruh gelas aqua di meja gitu.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Budi.
"Okey main permainan ular tangga!" kata Eko.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment