SUAMI PENGGANTI

Malam Ramadhan. Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya setelah sholat tarawih dan juga baca al qur'an di mesjid. Budi dan Eko, ya menikmati makan gorengan dan juga minum kopi lah. Sedangkan Abdul tidak main ke rumah Budi, ya Abdul ada urusan dengan temannya, ya urusan kerjaan lah. 

"Berita Tv tentang demo...heboh, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya...seperti biasanya berita demo, ya heboh. Itu berita demo, ya urusan mahasiswa, ya urusannya berkaitan dengan urusan pemerintahan. Sedangkan kita cuma lulusan SMA," kata Eko. 

"Memang kita ini lulusan SMA, ya masih kurang ilmu ini dan itu. Jadinya jadi penonton yang baik, ya nonton berita di Tv," kata Budi. 

"Eeeeeemmm," kata Eko. 

"Aku punya cerita," kata Budi. 

"Budi mau cerita toh," kata Eko. 

"Judul ceritanya..... 'Suami Pengganti'...," kata Budi. 

"Suami pengganti. Kaya nama judul sinetron, ya Budi?" kata Eko. 

"Memang nama judul sinetron. Aku suka cerita sinetron itu. Jadi aku buat cerita versi aku lah," kata Budi. 

"Ooooo versi Budi toh. Kalau begitu silakan Budi bercerita. Aku siap mendengarkan cerita Budi dengan baik!" kata Eko. 

"Baiklah aku bercerita. Nama tokohnya siapa ya? Ini saja namanya Fuji. Fuji ceweknya cantik, ya terlihat dari parasnya lah dan juga keanggunan dirinya saat berjalan, ya layak seperti keanggunan model yang catwalk sedangkan mempromosikan baju yang di pakainya. Fuji memang kerja sebagai model sih. Karena Fuji cantik, ya banyak cowok yang tertarik dengan Fuji. Fuji punya teman baik, ya Ivan dan Rizky. Ivan yang selalu membimbing Fuji sampai jadi model terkenal. Ivan yang selalu mengingatkan Fuji, ya jangan terlalu percaya dengan cowok yang manis mulutnya dan jadinya urusan cinta. Ivan tidak ingin Fuji sakit hati karena cinta, ya seperti temannya Lia. Ya pacarnya Lia selingkuh sih. Fuji mengerti apa omongan Ivan, ya untuk kebaikan Fuji. Rizky, ya orang cupu dan juga kutu buku lagi. Sampai suatu ketika, ya Fuji bertemu dengan Rangga. Ya Rangga suka dengan Fuji, ya selalu punya rencana untuk bagaimana bertemu dengan Fuji?. Rangga ingin jadian sama Fuji. Ya awal memang hubungan hanya perteman saja sih. Sampai akhirnya Fuji luluh juga dengan mulut manisnya Rangga, ya urusan cinta deh. Fuji menerima cinta Rangga. Ivan sudah khawatir dengan hubungan Fuji dan Rangga. Fuji dan Rangga, ya menjalin hubungan cinta dengan baik banget sampai mau merencanakan menikah gitu. Orang tua Fuji dan Orang tua Rangga, ya setuju urusan menyatukan dua keluarga dalam urusan pernikahan. Ya pernikahan itu pun di laksanakan dengan baik, ya yang buat gaun pengantin pernikahan Fuji, ya Ivan. Kerjaan Ivan memang perancang baju lah. Di hari pernikahan. Rangga ketahuan belangnya, ya Rangga ternyata sudah menikah dengan Mira. Orang tua Rangga tersebut, ya di bayar Rangga untuk jadi orang tua bohongan Rangga. Tujuan Rangga ingin menikahi Fuji, ya ingin merampas kekayaan Fuji dengan kekayaan Fuji, ya bisa menanggulangi urusan keuangan Rangga yang kacau, ya terbelit hutang karena usaha gagal. Memang sih Fuji, ya anak orang kaya. Fuji bersedih di hari pernikahannya karena ulah Rangga sih ahli pembohong. Ivan tahu banget kesedihan Fuji, ya mendalem gitu karena di kecewain sama Rangga. Tamu sudah pada dateng di acara pernikahan, ya acara pernikahan bisa saja di batalkan. Rasa malu dalam urusan pernikahan, ya muka Fuji dan orang tua Fuji mau di taruh di mana?. Rizky sebenarnya menyukai Fuji. Rizky pun berubah menjadi cowok yang berani dan juga keren penampilannya...jadi tidak cupu lagi Rizky. Ya Rizky menyatakan cinta sama Fuji dan ingin menikahin Fuji. Ya Fuji tahu dengan baik Rizky, ya teman baik. Fuji memutuskan menerima cinta Rizky dan juga mau menikah dengan Rizky. Ivan senang dua teman baiknya, ya menyatukan ikatan cinta dengan baik. Acara pernikahan pun di tidak jadi bubarkan, ya jadinya di jalankan dengan baik acara pernikahan. Fuji mendapatkan cowok terbaik, ya suami pengganti yang baik. Cowok yang selalu jadi teman baik Fuji dan juga benar-benar mencintai Fuji. Rizky dan Fuji menjalankan acara pernikahan sampai selesai. Rizky dan Fuji, ya hidup bahagia. Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Seperti biasanya. Kisah cinta," kata Eko. 

"Emmmmm," kata Budi. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko. 

"Ok...main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.