Dono sedang asik menggambar di kertas gambarnya. Sedangkan Indro baru selesai memasak di dapur dan hasil masakannya di bawa ke ruang tamu.
"Makan Dono...," kata Indro.
"Iya," jawab Dono sambil mengambil gorengan yang ada di meja.
Indro pun memperhatikan ulah Dono sambil makan gorengan.
"Tumben...Dono..menggambar. Nyari suasana apa?" kata Indro.
"Suasana apa ya? Paling menghilangkan kejenuhan hidup saja. Abisnya hidup ini penuh kebohongan kalau di cari dan pelajari dengan seksama," kata Dono.
"Ah..Dono......tidak semuanya kebohongan ada juga kejujurannya walau sedikit," kata Indro.
"Oh..iya. Makan kamu enak Indro."
"Terima..kasih," Indro memotong pembicaraan.
"Tumben kamu masak gorengan hari ini ya...Indro?"
"Sama seperti kamu mencari suasana aja yang baik untuk menghilangkan kejenuhan dari kepenatan hidup...Dono."
"Kalau begitu satu sama..aja deh..ya..Indro."
"Ngomong-ngomong ada pendaftaran PNS. Kamu ikutan gak?"
"Kalau PNS...malaslah. Kemungkinan 0%. Kalau sistem perekrutannya benar saya bisa masuk. Kalau kebohongan atau tipu daya demi ini dan itu. Ya untuk apa? Sedangkan orang yang sudah jadi PNS juga masih jadi golongan ini dan itu di masyarakat. Ah...males.......nyape in badan."
"Kok ngomong begitu. Bukan kita harus optimis untuk menjalankan hidup ini dan meraih segalanya.....ya Dono."
"Iya..tapi jangan PNS lah. Kaya gak ada kerjaan lain. Sudah terikat peraturan. Ehhhh...masih mereka melanggarnya di sana dan sini anggota PNS. Kan pada akhirnya jadi pegawai negeri yang cenderung bagian kantor gak ada kerjaan alias nganggur," kata Dono.
"Kalau masalah itu sih semua orang tahu. Itu sih tergantung ketegasan dari pemimpinnya mengatur anak buahnya. Tapi terkadang malah pemimpinnya juga...ya bikin ulah. Jadi sama aja."
"Kan sama aja baik pemimpin dan anak buahnya."
Dono pun menutup buku gambarnya dan menyelesaikan makan gorengan dan minum. Lalu Dono bergerak keluar dari rumah.
"Dono mau kemana?" tanya Indro.
"Saya..mau main ke rumah Wulan," jawab Dono.
"Wulan atau kah Lesti?"
"Wulan."
"Wulan atau Selfi?"
"Wulan."
"Wulan atau Rara?"
"Wulan."
"Wulan atau Putri?"
"Cukup..Indro mainannya. Tetap Wulan."
"Wulan lagi...Wulan lagi kaya gak ada yang lain...Dono?"
"Siti Badriah," jawab Dono yang tegas.
"Kalau..itu lebih baik," saut Indro.
"Kalau urusan penyanyi dangdut cepet banget jawabnya bagus. Dasar nyeleneh...kamu Indro."
"Suka-suka..saya," jawab Indro sambil makan gorengan dengan santai duduk di ruang tamu.
"Indro saya pergi dulu. Asalamualaikum."
"Waalaikum salam," jawab Indro yang sibuk makan gorengan buatannya.
Dono pun bergerak menuju ke rumah Siti Badriah. Eeeeee salah. Dono pun bergerak menuju rumah Wulan dengan menggunakan motor tuanya. Indro yang sendirian di dalam rumah terlihat boring dan bosen banget. Indro bergerak ke ruang tengah dan menghidupkan Tv dan sekalian PS 4. Indro langsung main game pertualangan Super Mario dengan penuh keceriaan.
Karya: No
No comments:
Post a Comment