Tian sabtu sore, Umi, mahasiswi berumur dua puluh tahun, pulang kampung. Ia harus menempuh perjalanan selama dua jam dengan bu. Ia seringkali tak memperoleh tempat duduk. Terpaksalah ia berdiri berjajar dengan penumpang lain.
Ada satu hal menyebabkan hati Umi sedih. Hampir setiap kali pulang kampung, uangnya selalu dicopet orang. Uang yang biasa diletakkan dalam dompet di dalam tasnya, diketahuinya lenyap begitu ia turun dari bus. Tas itu telah sobek. Rupanya, pencopet selalu memanfaatkan situasi berdesak-desakan di bus untuk mencopet uangnya.
Sebagaimana Sabtu sore sebelumnya, Umi pulang kampung. Ia memiliki bus yang penuh,berdesak-desakam dengan penumpang lain. Ia merasakan tasnya diincar seseorang. Tas itu terguncang diimpit-impit orang. Umi tetap bersikap tenang, meskipun bahaya mengincarnya.
Tiba-tiba, copet yang mengincar dompet dalam tasnya berteriak keras, "Aduuh, tanganku!" Seekor kepiting yang diletakkan Umi dalam tas, menggigit tukan copet itu.
Serta-merta Umi berteriak," Copeet!"
Penumpang bus beramai-ramai menangkap si pencopet. Seekor kepiting yang diletakkan dalam tas menyelamatkan uang Umi.
No comments:
Post a Comment