Lirik lagu yang di nyanyikan Budi :
"Mungkin sudah saatnya
Kan ku akhiri masa kesendirian
Mempersiapkan hati tuk melamarmu
Terimalah diriku
Mungkin saat ini
Ku akan melepas masa lajangku
Kan ku persunting dirimu
Jadilah pasanganku
Dan hidup menua bersamaku
Terimalah cintaku
Mungkin sudah saatnya
Kan ku akhiri masa kesendirian
Mempersiapkan hati tuk melamarmu
Terimalah cintaku
Mungkin saat ini
Ku akan melepas masa lajangku
Kan ku persunting dirimu
Jadilah pasanganku
Dan hidup menua bersamaku
Terimalah cintaku
Mungkin saat ini
Ku akan melepas masa lajangku
Kan ku persunting dirimu
Jadilah pasanganku
Dan hidup menua bersamaku
Mungkin saat ini
Ku akan melepas masa lajangku
Kan ku persunting dirimu
Jadilah pasanganku
Dan hidup menua bersamaku
Terimalah cintaku"
***
Selesai menyanyikan lagu, ya Budi pun berhenti main gitarnya. Budi menaruh gitar di bangku kosong.
"Gorengan," kata Budi.
Budi mengambil gorengan di piring, ya yang di ambil tahu isilah. Budi memakan tahu isi dengan baik.
"Kata berita di Tv sih. Tahu di buat dari kedelai. Harga kedelai, ya ini dan itu deh beritanya," kata Budi.
Budi terus menikmati tahu isi, ya sampai habis di makan. Budi mengambil gorengan lain lah, ya pisang goreng gitu. Budi menikmati makan pisang goreng yang enak. Eko sampai juga di rumah Budi, ya segera memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi lah. Eko pun duduk di sebelah Budi, dengan baik dan segera mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum lah kopi tersebut.
"Eko. Itu kan kopi aku," kata Budi.
"Aku haus," kata Eko sambil menaruh gelas kopi yang habis di minum.
"Kalau begitu aku buatin kopi dulu," kata Budi.
Budi beranjak dari tempat duduknya, ya ke dalam rumah langsung ke dapur untuk membuat kopi. Eko memilih gorengan di piring.
"Mantang goreng aja!" kata Eko.
Eko mengambil mantang goreng di piring, ya di makan dengan baik tuh mantang goreng.
"Enak mantang goreng ini," kata Eko.
Budi pun selesai membuat kopi, ya kopi di bawa ke depan rumah. Di depan rumah, ya gelas yang berisi kopi di taruh di meja.
"Kopinya...Eko!" kata Budi.
Budi pun duduk dengan baik. Eko selesai makan matang goreng, ya mengambil gelas berisi kopi yang di baru di buatin Budi. Eko menikmati minum kopinya. Budi mengambil bakwan goreng di piring dan segera di makannya dengan baik.
"Enak kopinya," kata Eko sambil menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Jelas enak....kopi Lampung," kata Budi.
"Karena kita tinggal di Lampung, ya jadinya kopi Lampung, ya Budi?!" kata Eko.
"Ya.....gitu juga sih, ya berdasarkan tinggal di Lampung. Sebenarnya memang kopi Lampung, ya mereknya kopi Lampung," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja dan meminumnya dengan baik.
"Biasanya kopi apa?" kata Eko.
Budi selesai minum kopi, ya gelas berisi kopi di taruh di meja.
"Biasanya sih....merek kopi yang ada iklan di Tv," kata Budi.
"Berarti Budi telah menikmati jenis kopi dengan merek yang terkenal, ya sampai yang tidak terkenal. Bisa di bilang kopi tidak terkenal itu, ya membeli kopi dari warga kampung yang produksi sendiri gitu," kata Eko.
"Nama juga menikmati merek kopi ini dan itu," kata Budi.
"Kepuasaan bagi orang-orang yang menyukai minum kopi," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Hari ini keadaannya tenang, ya tidak hujan gitu," kata Eko.
"Ya begitulah," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Melepas lajang," kata Budi.
"Apa apa dengan kata-kata....melepas lajang, ya Budi?" kata Eko.
"Aku memang habis menyanyikan lagu dengan judul 'Melepas Lajang'. Aku berpikir dengan baik, ya ketika waktunya aku akan melepas lajang, ya menikah gitu," kata Budi.
"Urusan lagu di kaitan ke urusan pribadi. Emangnya Budi sudah punya cewek yang di ajak nikah?" kata Eko.
"Memang aku belum punya cewek yang di ajak nikah. Cuma bahan obrolan lulusan SMA dan juga rencana di masa depan," kata Budi.
"Bahan obrolan lulusan SMA dan juga rencana di masa depan toh. Tapi apakah persiapan Budi untuk rencana masa depan, ya menikah dengan cewek yang di sukai, ya Budi sudah cukup ini dan itunya?" kata Eko.
"Ini dan itunya sudah cukup, ya belumlah Eko. Aku kan masih berusaha dengan baik, ya agar urusan rumah tangga ku berjalan dengan baik," kata Budi.
"Kalau begitu sih sama dengan aku. Masih berusaha dengan baik dengan tujuan kebahagian urusan rumah tangga. Ya maklum dari keadaan keluarga miskin. Beda dengan keberadaan keluarga orang kaya, ya anak orang kaya.....mudah menikah ini dan itu karena orang tuanya menyiapkan segalanya demi kebahagian anaknya," kata Eko.
"Begitulah realitanya," kata Budi.
"Kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja, ya papan caturlah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Kalau aku pikir dengan baik. Apa aku memilih teman semasa SMA ya?!" kata Budi.
"Teman semasa SMA yang di sukai Budi. Cewek apa cowok?" kata Eko.
"Cewek lah Eko!" kata Budi.
"Cewek. Teman semasa SMA. Siapa ya? Siapa Budi?!" kata Eko.
"Namanya Diana," kata Budi.
"Oooooo Diana toh. Budi suka Diana, ya teman semasa SMA," kata Eko.
"Ya memang aku suka Diana sih. Ya tapi aku di tolak sama Diana, ya sampai tiga kali gitu. Alasan Diana sih nolak aku, ya Diana mau fokus sekolah dari pada pacaran," kata Budi.
"Ya aku inget sih. Budi di tolak Diana tiga kali. Alasannya juga aku inget banget. Tapi kan aku kan sudah memberikan masukkan dengan baik. Ya ikhlasin saja Diana itu. Budi fokus dengan sekolah SMA," kata Eko.
"Memang aku menerima masukkan Eko dengan baik. Ya fokus sekolah SMA, ya sampai selesai. Setelah lulusan sekolah SMA, ya aku tidak ada kabar tentang Diana lagi, ya karena Diana kan aslinya bukan orang daerah Bandar Lampung sih, ya Diana orang Kotabumi. Di sini Diana, ya ngekos gitu," kata Budi.
"Kalau tidak salah aku dapet info sih.....saat lulusan SMA. Diana merencanakan melanjutkan sekolahnya, ya kuliah ke Universitas gitu. Universitas yang mana aku tidak tahu? Ya sampai sekarang aku pun tidak tahu info tentang Diana lagi," kata Eko.
"Apakah aku masih ada jodoh dengan Diana, ya bertemu lagi dan berusaha mendapat hatinya gitu, ya Eko?" kata Budi.
"Mungkin masih ada jodoh. Yang penting itu. Budi tetap berusaha dan berdoa dengan baik. Ya agar apa yang di rencanakan Budi, ya jadi tercapai semuanya," kata Eko.
"Aku terima masukkan Eko, ya seperti biasanya dengan baik," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan. Memang keadaan lingkungan tenang sih.
No comments:
Post a Comment