Dono duduk sendiri di belakang rumah sambil menikmati malam dengan segelas kopi enak buatan sendiri dan sepiring singkong rebus.
"Indahnya....malam...ini. Tapi rindu seseorang....yang tak lama berjumpa," celoteh Dono sambil minum kopi.
Indro baru pulang dari urusannya dan melihat Dono duduk di belakang rumah sambil memandangi langit yang indah bertabur bintang. Indro pun duduk bersama Dono langsung mengambil singkong rebus dan segera memakannya.
"Enak...singkong rebusnya Don."
"Iya...hasil dari saya tanam di belakang rumah," ujar Dono.
"Oh..ya...Dono...tumben duduk sendirian di belakang rumah?"
"Saya...lagi mengenang seseorang saja.....Indro."
"Rara....," kata Indro.
"Bukan...lah. Yang pertama tak terlupakan....oleh waktu," kata Dono.
"Saya...tahu yang kamu maksud. Wulan...... Cinta Pertama yang susah untuk di gantikan kenangannya," kata Indro.
"Ya...begitulah. Hidup ini singkat banget ada awal dan akhirnya sebuah pertemuan cinta tersebut. Tetap yang terbaik saya....lebih sadar. Alloh SWT memilih Wulan untuk meninggalkan dunia ini duluan. Jodoh yang paling sejati di tunjuk Alloh SWT....adalah Wulan," kata Dono.
"Saya mengerti omongan kamu....Dono. Walau sebenarnya tidak boleh di bicarakan seperti itu. Karena saya tahu....keadaan kamu yang sebenarnya. Kamu...Don....hidup setelah kematian itu datang pada mu," kata Indro.
"Ya....begitulah. Sekarang saya masih bernafas dan merasakan nikmat dunia. Etah besok....jika serangan jantung ....yang kedua kalinya....pasti saya ....tidak akan bangun lagi," kata Dono.
"Saya...berharap kamu....umur panjang bisa....bergembira bersama saya dan Kasino.Tetapi Don.....kenapa manusia mati ya...?" kata Indro.
"Kasih tahu gak ya? Ya sudahlah saya jelaskan....seperti ini cara untuk bisa menjelaskannya sih...gampang-gampang banget. Manusia di umpamakan Hp yang di hidupkan oleh listrik pake batrei. Kalau batrei di HP habis...maka Hp mati. Sama halnya dengan manusia. Masalahnya....manusia...itu di topang tubuhnya oleh....Alloh SWT...untuk menjalankan aktivitas sehari-hari alias hidup dan kata lain di topang oleh roh. Ketika saya....meninggal dunia ini...ada yang memanggil nama saya di alam goib...untuk di bacakan suratan takdir ilahi. Ternyata...saya...telah mencapai semuanya....dan segera untuk tidur selama-lamanya. Tapi saya....berkeinginan hidup cukup tinggi....saat itu...maka saya kembali hidup dan menikmati kopi enak ini," kata Dono.
"Siapa yang memanggil kamu saat itu? Padahal saya...terus memanggil kamu...Dono...agar bangun dari tidurmu yang panjang," kata Indro.
"Malaikat maut....diri saya sendiri. Setiap mahkluk hidup di muka bumi...ini di siapkan satu...malaikat maut untuk mencabut nyawa...setiap mahkluk....agar menjalankan kematian itu," kata Dono.
"Malaikat...maut. Tetap aja Don....banyak...bidang ke ilmuan masih menyangkalnya?"
"Ya...jawabannya....sederhana sih....untuk menjelaskan kematian itu. Kehancuran sistem pada tubuh manusia...itu sendiri dengan jenis....penyakit apapun. Padahal...penyakit itu...di hidupkan oleh Alloh SWT...pada akhirnya....itu juga di sebut malaikat maut," penjelasan Dono.
"Kalau...begitu jelaslah...kematian itu...di tentukan oleh...suratan takdir ilahi. Yang pernah hidup pasti merasakan kematian," kata Indro.
"Jangan ngomongin itu. Kita nikmati aja malam ini...dengan obrolan lain," kata Dono.
"Ok," saut Indro.
Dono dan Indro terus ngobrol tentang urusan pekerjaan dan juga urusan percintaan masing-masing sampai berbagi kopi segelas. Keduanya terus menikmati malam yang tenang sampai singkong rebus sepiring habis.
No comments:
Post a Comment