Indro terbangun dari tidurnya langsung keluar dari kamarnya menuju kamar mandi untuk mencuci muka untuk menghilangkan kantuknya.
"Segernya," kata Indro.
Setelah itu membuka kulkas dan mengeluarkan bahan untuk di masaknya untuk di makan saat saur. Selang berapa saat jadi masakan yang enak buatan Indro. Baru deh memanggil Kasino untuk di ajak makan.
Kasino kaget dengan ulah si Indro yang memanggil namanya untuk di ajak makan dengan suara yang cukup keras dan lantang.
"Jangan berteriak Indro...saya tidak budek. Saya belum tidur dari tadi masih mengetik di ruang tamu," kata Kasino.
"Oh...begitu..," saut Indro.
Indro pun membawa makan dan minuman ke ruang tamu di mana Kasino sedang bekerja mengerjakan pekerjaannya.
"Kasino makan di sini aja. Kalau makan sendiri gak enak sahurnya...." kata Indro.
"Iya," kata Kasino.
Kasino pun menghentikan pekerjaannya sebentar dengan mengesavenya dan mematikan leptopnya. Baru deh makan bersama Indro yang sudah duluan melahap makanannya.
Kasino menikmati masakan buatan Indro yang enak banget. Saat asik makan. Indro teringat tentang 2 bapak-bapak asik ngobrol tentang masalah kerjaan di depan mesjid setelah usai sholat tarawih. Sampai terkejut dengan salah satu Bapak yang omonganya sangat keras sampai si Indronya terkejut yaitu "Zaman sekarang susah mencari orang yang dapat di percaya. Cuma omong besar saja. Gak bisa memastikan barang itu atau gak dan juga harganya juga simpang siur".
Indro bercerita sama Kasino dengan kejadian tersebut saat makan sahur. Dengan seksama Kasino mendengar cerita Indro. Baru deh Kasino memberikan masukan pada Indro.
"Cuma hal sepele. Urusan orang mencari rezeki. Kadang berhasil kadang gagal. Pinter-pinter mencari teman yang bisa membangun usaha agar jalan rezeki kita lancar," saran Kasino.
"Oh...begitu. Jadi kedua Bapak itu mengalami kesulitan dalam urusan mencari rezeki. Memang bener sih omongan Kasino. Mencari rezeki zaman now susah-susah gampang susah sih kalau gak punya jalannya. Pada akhirnya ya kemiskinan...melanda dan berdampak pengangguran berkepanjangan. Pada hal makan penting tiap hari....ya..Kasino."
"Iya....maka itu pandai-pandai memperhitungkan keuangan kita. Jangan boros. Hari ini kita menikmati makan dan minum dengan enak. Esok siapa tahu...kan?!" nasehat Kasino.
"Iya...dan juga pandai bersyukur juga karena jalan kita masih bercukupan. Sedang orang lain masih susah untuk terus berusaha membuka rezekinya walau di bulan Ramadhan penuh keberkahan," kata Indro.
"Namanya...hidup seperti ini. Setiap jalan yang kita jalani sebagai manusia berjalan di muka bumi ini penuh dengan ujian. Pentingnya kesabaran dalam menjalani hidup....," nasehat Kasino.
"Bener...kamu Kasino. Banyak bersyukur dan bersabar...dan juga kalau ada rezeki lebih berbagi dengan manusia lain yang mengalami kesusahan ekonominya...mempung bulan Ramadhan jadi pahalanya berlipat ganda ya kan Kasino....," tambahan Indro lebih jelas lagi.
"Iya...dan juga sip....pinter. Udah ah makan dulu. Ngobrolnya nanti lagi," kata Kasino.
"Ok," saut Indro.
Indro menikmati makan sahur dengan nikmat sampai perut kenyang. Setelah itu si Kasino yang membereskan piring dan gelas kotor untuk di cuci. Sedangkan Indro nonton Tv dan segera mencari acara yang menarik. Ternyata Indro menonton acara pertandingan dakwah muda mudi berbakat. Dengan seksama Indro menikmati tontonannya.
Setelah membereskan piring kotor dan gelas kotor di cuci bersih dan di taruh di rak. Kasino membereskan pekerjaannya di ruang tamu baru nonton bersama Indro dan ingin mengganti chenel dengan mengambil remot Tv yang tergeletak di meja. Indro dengan cepat mengambil remot Tv tersebut dan melarang Kasino mengganti tontonan yang asik ia tonton karena meningkatkan wawasan keilmuan Agama Islamnya. Kasino akhirnya mengalah dan ikutan nonton acara yang di tonton Indro sampai waktu imsak dateng dan suara azan subuh di kumandang. Segeralah Kasino dan Indro bergegas ke mesjid untuk melaksanakan sholat subuh.
Saat perjalan menuju mesjid. Indro bertanya tentang Dono. Seperti biasa Kasino memberitahukan keadaan Dono yang sebenarnya. Ternyata ya gak jauh beda yang di jalankan Indro dan Kasino. Dono sedang berjalan ke mesjid untuk melaksanakan sholat subuh di kota Malang bersama adiknya yang sedang kuliah di kota Malang.
Karya : No
No comments:
Post a Comment