CAMPUR ADUK

Thursday, May 5, 2022

DEWI

Budi keluar dari kamar sambil membawa gitar. Tahu-tahu di lantai ada koran lama gitu. Ya koran jatuh dari tumpukan koran di meja dan juga ada buku sih. Budi mengambil koran tersebut dan di baca gitu. Budi tertarik dengan cerita di koran, ya cerita cerpen lama yang menarik gitu ceritanya. Budi pun duduk dengan baik di depan rumah, ya baca cerpen lah. Gitarnya di taruh di mejalah. 

Isi cerpen yang di baca Budi :

Dewi adalah gadis kampung yang ayu, lugu, ceria, dan selalu optimis. Begitu lugunya Dewi sampai-sampai dia percaya seribu persen pada Gustav, teman sekaligus jodohnya sedari kecil. Dengan senang hati, Dewi menerima tawaran Gustav untuk ikut dengannya bekerja di Jakarta, dan meninggalkan Halimah, Ibunya dan adik sepupunya Maya.

Ternyata apa yang dijanjikan Gustav tidak seindah kedengarannya. Gustav ternyata hanyalah seorang sopir keluarga kaya. Selain itu ia ternyata juga terjerat hutang dengan Bos Josh. Karena tidak sanggup membayar hutang, Gustav pun mengiyakan permintaan Bos Josh untuk menyerahkan Dewi untuk melunasi hutang-hutangnya. Dewi yang tahu niat buruk Gustav pun akhirnya berhasil kabur.

Dalam pelariannya, Dewi diselamatkan oleh Andre, lelaki tak dikenal yang baik hati mau menolongnya, hingga ia pun bebas dari kejaran anak buah Bos Josh. Andre pun memaksa Dewi untuk ikut ke rumahnya, karena ia menyangka Dewi adalah Sita, calon istrinya. Dewi yang masih bingung tak kuasa menolak ajakan Andre, karena Andre tak mau mendengar penjelasannya.

Sesampainya mereka berdua di rumah, betapa kagetnya anggota keluarga Andre melihat kehadiran Dewi, yang sangat mirip sekali dengan Sita. Nenek Widya pun meminta Dewi tinggal di rumah itu untuk merawat Andre, karena ia melihat perubahan positif pada diri Andre saat Dewi di dekatnya. Nenek Widya juga menjelaskan tentang Sita pada Dewi, ya Sita adalah calon istri Andre yang meninggal karena serangan jantung pada hari pernikahannya, yang kemudian membuat Andre menjadi depresi. Karena tidak tega, Dewi pun akhirnya menyanggupi. Selain itu Dewi juga teringat akan kebutuhan keluarganya di kampung.

Andre yang masih menganggap kalau Dewi adalah Sita semakin ketergantungan dengan Dewi. Ia pun tidak ingin Dewi jauh-jauh dari dirinya. Hal itu membuat Lila, wanita yang selama ini mendampingi Andre sejak kepergian Sita pun menjadi cemburu. Karena setelah sekian lama ia berjuang mendekati Andre, ia tidak berhasil melenyapkan Sita dari pikiran Andre. Dan setelah kepergian Sita pun, datang lagi ancaman baru, yakni Dewi yang mirip sekali dengan Sita.

Hubungan Andre dengan Dewi, ya berjalan dengan baik seperti kisah cinta yang telah di takdirkan bersama, ya walau ada sih masalah kecil dan besar dari orang-orang tidak suka dengan hubungan Andre dan Dewi. Ya Dewi akhirnya menikah dengan Andre, ya tapi tentu saja dengan dendam dari Lila yang masih menyukai Andre. 

Ya Dewi yang sempat mengajar untuk anak-anak telantar pun membawanya bertemu dengan Mirza, yang ternyata anak dari Hamid yang selalu gila uang dan rela melakukan apapun demi uang. Tanti, ya Ibunya Andre, ya sempat merasa kalau Dewi dan Mirza itu ada sesuatu, tetapi Dewi dan Andre sepakat untuk tidak mempermasalahkannya, ya karena frustasi tentang kehamilan Dewi. Lila pun mabuk-mabukan bersama Satria sampai akhirnya mereka tidur bersama. Lila pun akhirnya hamil dari anak Satria. Akhirnya Dewi melahirkan anaknya dan diberi nama Sita. 

Lila melahirkan anaknya juga dan diberi nama Lara. Karena tidak tahan hidup miskin bersama Satria, Lila pun berusaha untuk untuk tinggal bersama keluarga Nenek Widya, dan diizinkan. Sementara Lara, ya anaknya Lila, ya bersama Satria.

Dewi mengalami kecelakaan motor, ya di tabrak mobil orang lah. Dewi selamat dari kecelakaannya. Dewi di rawat dengan baik sih, ya kenyataannya mengalami koma berkepanjangan gitu sampai 6 tahun. Keadaan Dewi yang koma, ya Lila mengambil kesempatan untuk merebut hati Andre serta Sita. Tetapi Andre tidak terjebak oleh Lila, karena dia terus menjagai Dewi. Tapi beda dengan Sita benar-benar menganggap Lila sebagai Ibunya dan hampir melupakan Dewi sebagai Ibunya.

Di sisi lain, Nenek Widya mengungkap bahwa Indi bukanlah anak kandungnya. Karena itu, kelak ia hanya akan mewariskan hartanya kepada Tanti, Andre dan Dewi. Karena merasa tak dianggap, Indi pun menghalalkan segala cara untuk merebut harta warisan tersebut. Nenek Widya, ya tahu kebusukan dari Indi, ya sebenarnya tidak mau di permasalahkan ke polisi untuk di penjara, ya bisa lewat kekeluargaan untuk menyelesaikan masalah gitu. Kenyataan Indi terlalu kelewatan dalam urusan mengambil harta warisan dengan cara kotor, ya jadinya Nenek Widya mempolisikan Indi dan segera di penjaralah. 

Ketika Dewi sadar dari komanya. Rencana Lila yang merebut hatinya Andre dan juga Sita, ya gagal gitu. Lila yang sudah tidak ada harapan lagi merebut hati Andre dan Sita. Lila meninggalkan rumah Widya, ya kembali hidup bersama dengan Lara dan juga Satria. 

***

Budi selesai baca cerpen, ya koran di taruh di meja. Budi mengambil gitarnya yang di taruh meja. Budi memainkan gitarnya dan menyayikan lagu yang di sukai Budi lah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Budi :

Tak pernah kusangka ini terjadi
Kisah cinta yang suci ini
Kau tinggalkan begitu saja
Sekian lamanya kita berdua
Tak kusangka begitu cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lupa segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku
Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu
Tak kusangka begitu cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lupa segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku
Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu
Hu-uu-uu
Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu
Kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu

***

Budi selesai bernyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di kursi yang kosong. Budi ke dalam rumah, ya ke dapur untuk membuat kopi lah. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Ya Budi selesai buat kopinya, ya di bawa gelas berisi kopi ke depan rumah. Ada Eko yang duduk dengan baik.

"Kopi di buatin. Aku belum pesen," kata Eko.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Niat untuk diri sendiri, ya ini kopi. Ya sudah lah untuk Eko. Tamu!" kata Budi.

"Terima kasih Budi. Kebetulan haus," kata Eko.

Eko segera menikmati minum kopi yang enak buatan Budi. 

"Kalau begitu. Aku buat kopi lagi!" kata Budi.

Budi, ya ke dalam rumah, ya ke dapur untuk membuat kopi. Eko melihat ada gitar kursi kosong. Eko menaruh gelas berisi kopi di meja dan segera mengambil gitar di kursi kosong, ya segera di mainkan dengan baik dan menyanyilah Eko dengan baik.

Lirik lagu yang di nyanyikan Eko. 

Aku termenung di bawah mentari
Di antara megahnya alam ini
Menikmati indahnya kasih mu
Kurasakan damainya hatiku
Sabda mu bagai air yang mengalir
Basahi panas terik di hatiku
Menerangi semua jalanku
Kurasakan tenteramnya hatiku
Jangan biarkan damai ini pergi
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya pada mu Tuhan
Tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
Bila ku jauh dari diri mu
Akan kutempuh semua perjalanan
Agar selalu ada dekat mu
Biar kurasakan lembutnya kasih mu
Jangan biarkan damai ini pergi
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya pada mu Tuhan
Tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
Bila ku jauh dari diri mu
Akan kutempuh semua perjalanan
Hanya pada mu Tuhan
Tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
Dari semua kepalsuan dunia
Dari semua kepalsuan dunia

***

Eko selesai main gitar dan bernyanyi. Budi, ya sudah duduk di depan rumahlah, ya menikmati minum kopi dan juga ikutan bernyanyi dengan Eko. Ya Eko menaruh gitar di kursi kosong.

"Hidup ini. Bahagia bersama orang yang di sukai. Cewek gitu. Membangun rumah tangga yang baik, ya sampai waktunya meninggalkan dunia ini," kata Budi.

"Realita kehidupan ini," kata Eko.

"Cewek masih perawan, ya sip sih. Kalau ceweknya, statusnya janda... gimana ya?" kata Budi.

"Janda. Kalau cinta, ya harus di terima status dari cewek itu. Samahalnya dengan cewek bisa menerima status cowok yang duda," kata Eko.

"Cinta harus menerima kekurangan dan kelebihan orang yang di sukai," kata Budi.

"Main catur saja!" kata Eko.

"Ok. Main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas mejalah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.

"Malaikat tahu ulah manusia yang melakukan kerjaan ini dan itu dari hal baik dan juga buruk," kata Budi.

"Malaikat mencatat amal baik dan amal buruk manusia," kata Eko.

"Setan, tahu juga ulah manusia yang kerjaan ini dan itu, ya dari hal baik sampai hal buruk. Setan juga membisikan sesuatu keburukan agar manusia jatuh pada keburukan tersebut, ya terus menerus," kata Budi.

"Manusia yang di bisikan setan, ya jadinya buta segalanya. Keburukan di jalankan terus menerus sampai merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain," kata Eko.

Eko dan Budi main catur dengan baiklah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK