Malam tenang di kediaman rumah Budi. Ya Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga kue lebaran.
"Orang-orang yang punya ilmu di bidangnya. Orang-orang tersebut merantau ke berbagai kota yang ada di Indonesia. Roda ekonomi bergerak dengan baik di jalankan orang-orang perantauan yang punya ilmu. Orang-orang perantauan yang paham ilmu agama, ya pulang kampung untuk menemui sanak keluarganya. Apa yang di usahakan dengan baik, ya berhasil di kota perantauan sampai punya istri dan juga punya anak," kata Budi.
"Sudut yang di omongin Budi tentang orang-orang merantau ke kota-kota yang ada di Indonesia, ya sudut orang-orang yang berhasil karena punya ilmu. Ya sedangkan yang tidak punya ilmu, ya punya modal nekat saja merantau ke kota-kota di Indonesia dengan harapan ingin berhasil ternyata gagal," kata Eko.
"Hidup berlomba-lomba menjadi sukses dasarnya punya ilmu. Yang tidak punya ilmu, ya gagal," kata Budi.
"Di sekolah saja di ajarkan untuk mendapatkan rengking pertama. Ketika waktunya dunia kerja, ya di tuntut untuk berhasil dalam usaha, ya sukses dalam bidang yang di usahakan dengan baik. Dunia ini benar-benar penuh dengan kompetisi menjadi orang sukses di bidang yang di gelutin dengan baik. Contohnya : acara Tv perlombaan ini dan itu, ya kompetisi untuk mencapai puncak ke berhasilan dengan doa dan juga usaha yang baik," kata Eko.
Eko dan Budi menikmati minum kopi dan makan kue lebaran.
"Para orang-orang merantau yang pulang kampung ke kampung halaman, ya menjalankan silaturahmi dengan baik dengan sanak keluarganya dengan baik," kata Budi.
"Realitanya, ya begitu adanya cerita para orang-orang merantau yang pulang kampung sih," kata Eko.
"Liburan lebaran selesai, ya orang-orang merantau, ya kembali lagi ke tempat yang mengangkat diri orang-orang merantau itu jadi sukses dalam kerjaannya, ya ke kota lah," kata Budi.
"Yang penting itu silaturahmi di jalankan dengan baik. Di kampung iya. Di kota juga iya," kata Eko.
"Dasarnya ilmu agama, ya pasti bisa bawa diri di mana pun. Ya sukses dalam urusan dunia yang ini dan itu," kata Budi.
"Ya begitulah data orang-orang yang berhasil dasarnya ilmu agama. Sedangkan yang kurang sampai yang tidak punya ilmu agama, ya tidak usah di omongin lah, ya gak penting!" kata Eko.
"Eko males ngomongin orang yang kurang ilmu agama sampai tidak punya. Ya di anggap tidak penting. Karena ada datanya, ya jadi pembuat ulah di sana sini," kata Budi.
Budi dan Eko, ya menikmati minum kopi dan juga makan kue lebaran.
"Masih suasana lebaran. Ya di nikmati dengan baik suasananya," kata Budi.
"Realitanya memang begitu, ya di nikmati dengan baik masih keadaan suasana lebaran," kata Eko.
Eko dan Budi menikmati minum kopi dan juga makan kue lebaran.
"Aku punya cerita," kata Budi.
"Budi punya cerita. Kalau begitu silakan bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi dan dengan baik. Nama tokohnya siapa ya? Ini saja nama tokohnya....Eko dan Budi saja!" kata Budi.
Eko langsung memotong omongan Budi dan berkata "Kenapa nama tokohnya aku dan Budi, ya Budi?"
"Ya karena idenya di ambil di masa kita sekolah SMA. Cuma buat versi lain gitu. Aku jurusan IPS dan Eko jurusan IPA," kata Budi.
"Jurusan di masa SMA. Seharusnya sih. Budi kan jurusan IPA. Karena cerita yang di buat Budi, ya jadinya jurusan IPS di masa SMA. Jangan-jangan karena sinetron di Tv IPA & IPS, ya Budi?" kata Eko.
"Ya memang ceritanya idenya dari sinetron di Tv IPA dan IPS. Ya...inikan cuma cerita seperti biasanya. Jadi cerita versi aku gitu!" kata Budi.
"Ya memang cerita versi Budi. Kalau begitu. Silakan di lanjutkan ceritanya Budi!" kata Eko.
"Baiklah. Aku cerita lagi! Budi dan Eko berteman dengan baik di masa sekolah SMA. Eko dan Budi terus bersaing dengan baik untuk mencapai rengking pertama di kelas satu, ya belajar dengan baiklah untuk memahami semua pelajaran di sekolah masa kelas satu SMA. Usaha keduanya di kalahkan cewek cantik bernama Dewi. Ya Dewi cewek cantik yang pinter gitu. Eko dan Budi, ya menerima kekalahannya di kalahkan sama Dewi yang mendapatkan rengking satu di kelas. Di kelas dua, ya Budi dan Eko tetap bersaing untuk mendapatkan rengking satu di kelas. Seperti biasa Budi dan Eko bersaing dengan baik, ya memahami semua pendidikan gitu. Budi dan Eko tetap di kalahkan sama Dewi. Ya Dewi mendapatkan rengking satu di kelas dua. Eko dan Budi, ya tetap menerima kekalahan, ya tidak mendapatkan rengking satu di kelas gitu. Di kelas tiga. Eko dan Budi, ya beda jurusan. Budi jurusan IPS dan Eko jurusan IPA. Dewi, ya jurusan IPA lah. Eko mulai menyukai Dewi. Sedangkan Budi, ya mulai menyukai Dewi. Terjadilah persaingan sengit antara Eko dan Budi untuk mendapatkan cintanya Dewi. Eko menjadi ketua di kelas IPA dan Budi menjadi ketua di IPS. Karena persaingan Eko dan Budi mempengaruhi teman-teman yang jurusan IPA dan IPS. Segala bidang di pendidikan sekolah, ya jadi pertarungan yang sengit untuk menunjukkan siapa yang pinter? Yang sederhananya sih pertarungannya, ya permainan catur gitu. Yang luar biasanya, ya balap motor liar di suatu daerah yang sepi dan jauh dari jangkauan polisi. Yang paling seru, ya pertarungan grub band musik antara Eko dan Budi. Dari hasil pertarungan ini dan itu, ya bersaing ketat banget gitu hasilnya. Sampai lulus sekolah kelas tiga. Eko dan Budi berhasil jadi juara rengking satu di jurusan masing-masing. Dewi jadi rengking kedua di jurusan IPA. Urusan cinta, ya pertarungan terakhir gitu. Budi dan Eko, ya bertarung silat. Yang menang ternyata Budi. Tapi ternyata Dewi memilih orang di sukainya, ya Eko. Budi menerima kekalahannya dalam urusan cinta dan tidak ingin merusak hubungan pertemanan dengan Eko, ya dari kelas satu sampai kelas tiga, ya lulus sekolah juga gitu. Eko dan Dewi menjalankan kisah cintanya dengan baik. Budi senang melihat hubungan Eko dan Dewi, ya bahagia. Budi pun akhirnya mendapatkan cewek yang menyukai Budi, ya hanya saja cewek itu beda agama dengan Budi. Nama cewek itu Ariana. Budi dan Ariana, ya menjalankan kisah cintanya dengan baik, ya walau beda agama. Perbedaan dalam urusan cinta, ya bukan halangan dalam urusan cinta. Ketika waktunya, ya bisa bersatu juga. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan kue lebaran.
No comments:
Post a Comment