Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati makan gorengan dan minum minuman sirup rasa melon.
"Eko. Orang kaya itu kerjaan membangun rumahnya, ya Eko. Terus jadi gedong bertingkat?!" kata Budi.
"Orang kaya yang mana?!" kata Eko.
"Orang kaya yang ada di seberang jalan sana," kata Budi.
"Ooooo orang kaya itu. Nama juga orang kaya. Ya iya sih membangun rumahnya," kata Eko.
"Ada orang kaya. Telah membangun rumahnya, ya sebagus mungkin. Ketika Waktunya perumahan ekonomi, ya rumahnya di robohkan yang gedung itu di jadikan ruko," kata Budi.
"Kalau itu sih tuntutan hidup," kata Eko.
"Kalau di pikir dengan baik. Kenapa orang kaya meninggal tidak di kuburkan di rumahnya yang di bangun gede banget kaya gedong gitu. Malahan di kubur di kuburan tempat umum?!" kata Budi.
"Iya juga ya. Sebaiknya orang kaya kalau meninggal di kuburkan di rumah yang ia bangun kaya gedong, ya dari pada di kuburan tempat umum. Orang kaya banyak sombong dengan kekayaannya, ya lebih baik di kubur di rumahnya, karena orang kaya cinta dengan hartanya itu," kata Eko.
"Gila harta dunia ternyata tidak bisa di bawa mati," kata Budi.
"Orang kaya sombong kan, ya gila harta dunia. Ketika mati, ya hartanya jadi rebutan anaknya. Orang kaya sombong di kuburkan di kuburan tempat umum. Sedangkan rumahnya yang gedong, ya di jual anaknya karena tuntutan ekonomi," kata Eko.
"Ya begitulah kehidupan. Harta tidak bisa di bawa mati, ya harta jadi rebutan orang-orang yang masih hidup," kata Budi.
"Cerita orang kaya yang makamnya besar banget, ya salah satu sih Piramida, ya makamnya raja sih," kata Eko.
"Ya memang lah Piramida makamnya para raja," kata Budi.
"Tanah seluas itu di bangun Piramida, ya tujuannya hanya jadi makam raja," kata Eko.
"Nama juga peradaban masa lampau," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Film pun di buat dengan baik, ya di kaitkan dengan Piramida, ya misteri lah. Mumi," kata Budi.
"Film itu bagus," kata Eko.
Eko mengambil gelas minuman di meja, ya di minum dengan baik.
"Memang sih film tentang mumi itu bagus. Misteri banget pokoknya," kata Budi.
Budi mengambil gelas minuman di meja, ya di minum dengan baik minuman. Eko menaruh gelas minuman di meja.
"Piramida itu di bangun sama Jin ya?!" kata Eko.
Budi menaruh gelas minuman di taruh di meja.
"Kok Piramida di bangun sama Jin. Kaya cerita Candi Prambanan di bangun sama Jin?!" kata Budi.
"Cerita misteri. Lebih baik Piramida di bangun Jin lah," kata Eko.
"Di film, ya Piramida di bangun sama alien, ya makluk luar angkasa yang kecerdasaannya sangat tinggi gitu," kata Budi.
"Kalau kenyataan sih. Piramida, ya di bangun sama manusia," kata Eko.
"Kenyataan tetap kenyataan. Piramida, ya di bangun sama manusia," kata Budi.
"Zaman dulu. Manusia di samakan derajatnya kaya binatang, ya budak," kata Eko.
"Ya nama juga zaman dulu. Manusia hidup menderita banget, ya jadi budak sih," kata Budi.
"Kalau sekarang, ya budak ya gak ada lah," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main catur saja!" kata Eko.
"Ok," kata Budi.
Budi telah mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment