Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Teman Curhat' :
Saat pertama kita bertemu
Terasa bergetar jiwaku
Saat kau tersenyum padaku
***
Abdul sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya di halaman depan rumah Budi. Abdul duduk dengan baik. Budi selesai menyanyikan dan main gitar.
"Eko main kesini...Budi?!" kata Abdul.
"Eko nggak main kesini. Ada urusan sama Pamannya Eko," kata Budi.
"Oooo Eko tidak main kesini ada urusan dengan Pamannya Eko," kata Abdul.
"Enak ya kalau ada teman curhat," kata Budi.
"Teman curhat. La...aku ini di anggap apa?!" kata Abdul.
"Teman sih Abdul. Memang kadang aku curhat, ya urusan ini dan itu sama Abdul. Tapi kan yang aku maksud teman curhatnya itu cewek," kata Budi.
"Itu mah motifnya Budi saja teman curhat. Ya ujung-ujungnya teman curhat, ya cewek sih di jadiin pacar," kata Abdul.
"Memang tujuannya itu sih teman curhatnya cewek, ya di jadiin pacar. Tahu aja Abdul," kata Budi.
"Aku kan tahu kartunya Budi lah. Teman baik, ya mana mungkin tidak tahu kebiasaan teman yang ini lah yang itulah," kata Abdul.
"Ya deh. Teman baik.Pada akhirnya aku masih jomlo, ya berusaha sebaik mungkin mendapatkan cewek yang aku sukai," kata Budi.
"Aku mengerti keadaan Budi," kata Abdul.
"Emmmm," kata Budi.
"Aku mengomong sesuatu pada Budi," kata Abdul.
"Laaaah dari tadi ngomong. Ya ngomong aja!" kata Budi.
"Aku cerita tentang aku.Ya Aku kenalan dengan cewek cantik banget, ya sampai temuan di rumah tuh cewek sih. Yang bikin aku minder sama cewek yang aku kenal itu. Ya status pendidikannya," kata Abdul.
"Inimah curhat Abdul," kata Budi.
"Bukan curhatnya aku. Tapi curhatnya ke Mamah Dedeh!" kata Abdul.
"Malah becanda," kata Budi.
"Ok. Ok. Tidak becanda. Ya cewek itu statusnya kuliah gitu. Sedangkan aku cuma lulusan SMA saja, ya minderlah status pendidikan," kata Abdul.
"Kalau minder karena status pendidikan, ya sama aja minder dengan kecerdasaan cewek yang berpendidikan di Universitas," kata Budi.
"Bisa di bilang begitu sih," kata Abdul.
"Saran aku sih lebih baik jadiin teman saja dari pada jadi pacar," kata Budi.
"Memang sih lebih baik jadi teman saja dari pada pacar. Kalau jauh di lubuk hati, ya aku sih masih penasaran sama Putri, teman kita saat SMA," kata Abdul.
"Putri masih di sukai Abdul. Kemungkinan, ya Abdul. Putri kuliah juga. Abdul minder lagi sama status Putri yang pendidikan di Universitas ternama di Jakarta," kata Budi.
"Iya juga. Putri kuliah di Universitas ternama di Jakarta. Waduh penyakit minder status pendidikan aku ini. Kacau," kata Abdul.
"Saran aku sih. Lebih baik Abdul fokus dengan usaha dengan baik. Kalau berhasil jadi orang kaya, ya Abdul kuliah di Universitas. Jadi jika dapet cewek yang statusnya S1, ya tidak minder lagi," kata Budi.
"Saran Budi di terima. Aku lebih baik fokus dengan usaha ku, ya jadi kaya dan melanjutkan pendidikan ke Universitas demi menghilangkan rasa minder ku pada cewek yang status pendidikannya, ya S1," kata Abdul.
"Ngopi Abdul?!" kata Budi.
"Iya ngopi!" kata Abdul.
Abdul mengambil tahu goreng dan cabe rawit di piring, ya di makan dengan baik tahu dan cabe rawit. Budi menaruh gitar di samping kursi dan beranjak dari duduknya ke dalam rumah, ya langsung ke dapur untuk membuat kopi. Abdul terus makan gorengan dengan cabe rawit. Budi pun selesai membuat kopi, ya kopi di bawa ke depan rumah. Di depan rumah, ya kopi di taruh di meja.
"Kopi Abdul!" kata Budi.
"Iya," kata Abdul.
Abdul mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minumlah kopi dengan baik.
"Gimana kalau ngomongin artis cewek Indonesia yang cantik dan juga seksi gitu," kata Budi.
Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Itu sih maunya Budi. Ya selera Budilah. Ngomongin artis cewek Indonesia yang cantik dan juga seksi....penampilannya saat tampil di layar kaca televisi," kata Abdul.
"Ya sudahlah kalau Abdul tidak suka ngomongin tentang artis cewek, ya lebih baik kita ngapain ya?!" kata Budi.
"Nonton Tv, ya acara olahraga atau main catur?!" kata Abdul.
"Nonton Tv acara film atau sinetron," kata Budi.
"Yang pasti Budi!" kata Abdul.
"Main catur saja!" kata Budi.
"Ok. Main catur," kata Abdul.
Budi telah menaruh papan catur di meja. Budi dan Abdul menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment