CAMPUR ADUK

Thursday, October 14, 2021

RUMPI

Eko dan Budi duduk di depan rumah sambil minum kopi dan juga gorengan.

"Eko, ada omongan orang yang berkaitan tentang urusan pemerintahan," kata Budi.

Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik.

"Budi. Kita ini kan lulusan SMA. Masih kurang tentang keilmuan kalau membicarakan yang berkaitan dengan pemerintahan," kata Eko.

Eko mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik.

"Ya aku sih paham sih Eko. Kalau kita lulusan SMA, ya kurang keilmuan kalau membicarakan yang berkaitan dengan pemerintahan. Tapi kan ini sekedar obrolan saja!" kata Budi.

"Kalau sekedar. Ok lah. Ceritakan!" kata Eko.

"Aku cerita ya. Tentang seorang yang pegawai negeri mengajukan pensiun dini karena dirinya, ya terkait dengan urusan korupsi," kata Budi.

"Kalau yang aku tahu sih. Orang yang mengajukan pensiun dini, ya karena sakit keras, ya mengidap penyakit mematikan di dalam tubuhnya," kata Eko.

"Kalau tentang pegawai negeri yang pensiun dini karena sakit keras, ya aku tahulah ceritanya. Orang itu berusaha dengan baik untuk sembuh dengan menggunakan ilmu kedokteran sampai ilmu tradisional, tetap mati," kata Budi.

"Pasti mati karena penyakitnya kanker sih," kata Eko.

"Memang kangker sih...penyakitnya!" kata Budi menegaskan omongan Eko.

"Orang terkait dengan korupsi itu, ya selamat dengan bantuan jaringan di dalem gitu," kata Budi.

"Kaya orang yang pindah dari satu instansi di daerah ini ke daerah lain demi menyelamatkan diri dari tuduhan korupsi," kata Eko.

"Kalau cerita itu memang ada sih," kata Budi.

"Benar-benar yang terkait dengan korupsi itu licin banget kaya belut, ya sampai-sampai tidak bisa masuk ke dalam penjara. Karena ada orang di dalam pemerintahan," kata Eko.

"Apalagi dengan kebiasaan orang Lampung, sekelik, ya saudara sesuku gitu," kata Budi.

"Tolong menolong dengan urusan uang, ya menyelamatkan diri dari tuduhan ini dan itu," kata Eko.

"Ya begitu ada cerita di kota Bandar Lampung ini. Sekedar obrolan saja kan!" kata Budi.

Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik, ya kopi lah.

"Ya iyalah sekedar obrolan saja!" kata Eko.

Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik, ya kopilah.

"Kalau lulusan Universitas, ya beda kali ceritanya?!" kata Budi.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Kalau lulusan Universitas. Membicarakan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan korupsi berdasarkan data ini dan itu," kata Eko.

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Pihak-pihak yang terkait ngomong semuanya. Ya termasuk KPK," kata Budi.

"Acara Tv, ya begitulah adanya," kata Eko.

"Ya sudahlah lebih baik, ya main catur saja!" kata Budi.

"Ok main catur!" kata Eko.

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur dengan baik.

"Obrolan tadi bisa jadi fitnah atau enggak ya?!" kata Budi.

"Kan Budi dapetnya dari obrolan orang. Lalu Budi membicarakannya dengan aku," kata Eko.

"Aku memang dapetnya dari orang sih. Masalahnya aku takut kena dosa saja!" kata Budi.

"Kalau itu sih. Aku juga takut kena dosa sih," kata Eko.

"Ini kan sekedar obrolan saja. Rumpi sambil minum kopi dan makan gorengan," kata Budi.

"Iya lah nama juga rumpi, ya mendekati ini dan itu!" kata Eko menegaskan omongan Budi.

Eko dan Budi, ya main catur dengan baik lah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK