CAMPUR ADUK

Wednesday, October 13, 2021

AJARI AKU

Budi duduk di depan rumahnya sedang main gitar dan bernyanyi, ya menikmati minun teh dan juga makan gorengan. Eko masih dalam perjalanan menuju rumah Budi, ya mengendarai motor dengan baik lah Eko.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Ajari Aku' :

Ajari aku, ajari aku
Ajari aku mengenal cinta
Yeah, yeah, ya
Ajarilah diriku mengenal cinta
Karena hanya padamu aku merasa
Ada getaran jiwa mengguncang bagai gempa
Sejak pertama kita berjumpa
Dari pandangan mata dapat aku rasakan
Ketulusanmu menilai cinta
Ajari aku, ajari aku
Ajari aku mengenal cinta
Yeah, yeah, ya
Akan kuserahkan seluruh hidupku
Untuk mencintamu sepenuh hatiku
Tiada kuharapkan apa pun darimu
Hanya rasa cinta dan kasih sayangmu
Duhai kekasih pujaanku
Kau adalah separuh jiwa
Ajari aku, ajari aku
Ajari aku mengenal cinta
Yeah, yeah, ya
Akan kuserahkan seluruh hidupku
Untuk mencintamu sepenuh hatiku
Tiada kuharapkan apa pun darimu
Hanya rasa cinta dan kasih sayangmu
Duhai kekasih pujaanku
Kau adalah separuh jiwa
Ajarilah diriku mengenal cinta
Karena hanya padamu aku merasa
Ada getaran jiwa mengguncang bagai gempa
Sejak pertama kita berjumpa
Dari pandangan mata dapat aku rasakan
Ketulusanmu menilai cinta
Ajari aku, ajari aku
Ajari aku mengenal cinta
Ajari aku, ajari aku
Ajari aku mengenal cinta
Ajari aku, ajari aku
Ajari aku mengenal cinta
Yeah, yeah, ya

***

Eko sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di halaman depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik. Budi selesai menyanyikan lagu dan main gitarnya.

"Eko....gimana kerjaan Eko?!" kata Budi.

"Baik," kata Eko.

"Kerjaan Eko baik. Kerjaan aku juga baik," kata Budi.

"Lagu yang baru di nyanyikan Budi judulnya kalau tidak salah 'Ajari Aku'....," kata Eko.

"Ya memang jugul lagu yang baru aku nyanyikan judul 'Ajari Aku'! kata Budi.

"Urusan cinta. Ada cerita sih, ya seorang gadis meminta untuk di ajarin dirinya di cintai dengan baik. Cowok yang baik yang mencintai gadis yang di sukainya, ya membimbing dan menjaganya dengan baik, ya layaknya cinta seorang kakak pada adiknya," kata Eko.

"Cinta seorang kakak pada adiknya. Kemungkinan tidak bisa bersatulah Eko," kata Budi.

"Cewek biasanya meminta lebih sih. Ia ingin di cintai tidak sebatas kakak dan adik, ya cinta sebenarnya. Jadi sepasang kekasih," kata Eko.

"Jadi sepasang kekasih, ya benar lah. Apalagi jika ceweknya yatim piatu, ya cewek lebih berharap banyak pada cowok yang menyukainya. Ingin selalu di cintai dan di arahkan dengan baik," kata Budi.

"Kehilangan orang tua. Cewek memang rapuh sih, tapi dengan keadaan dirinya membentuk dirinya menjadi sosok yang kuat. Ya tegar menghadapi segalanya dan terus maju dengan baik karena ada sosok yang menjaga dan mencintainya selalu untuk menguatkan cewek itu, ya cowok yang mencintai cewek itu," kata Budi.

"Ooooo iya Eko. Aku punya pertanyaan tentang urusan cinta Eko dan Purnama. Apakah Purnama meminta di ajari cara mencintai dengan baik?" kata Budi.

"Purnama sih. Cewek pinter lah. Urusan cinta sih, ya saling mengisi satu dengan lain. Jadinya ada keseimbangan dalam urusan cinta aku dengan Purnama," kata Eko.

"Eko dan Purnama urusan cintanya sampai tahap keseimbangan. Dewasa sih Eko dan Purnama, ya sudah panteslah sampai ke jenjang urusan pernikahan, ya rumah tangga di jalankan pastinya baik lah," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Eko. Npopi apa teh?!" kata Budi.

"Teh saja!" kata Eko.

Budi beranjak dari duduknya, ya masih memegang gitar sih. 

"Budi pinjam gitarnya!" kata Eko.

Budi menyerahkan gitar ke Eko sambil berkata "Nieeee."

Eko mengambil gitar dari tangan Budi. Eko segera di mainkan gitar dan bernyanyi. Budi bergerak masuk rumah, ya langsung ke dapur untuk membuat teh lah.

Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul 'Hitam Bukan Putih' :

Sekali terucap tak akan terulang lagi
Walau kau menghiba mengharap cintaku
Bukankah dulu kau haramkan cintaku?
Begitu angkuh pendirianmu
Bila sudah hitam tak akan berubah putih
Walau kau bersimpuh memohon padaku
Di depan orang kau selalu menghina
Aku pun masih punya harga diri
Jangan kau harap kehadiranmu
Dapat merubah pendirianku
Lupakanlah diriku
Anggap saja semua
Antara kita tak pernah ada cinta
Sekali terucap tak akan terulang lagi
Walau kau menghiba mengharap cintaku
Di depan orang kau selalu menghina
Aku pun masih punya harga diri
Jangan kau harap kehadiranmu
Dapat merubah pendirianmu
Lupakanlah diriku
Anggap saja semua
Antara kita tak pernah ada cinta
Sekali terucap tak akan terulang lagi
Walau kau menghiba mengharap cintaku
Bukankah dulu kau haramkan cintaku?
Begitu angkuh pendirianmu
Bila sudah hitam tak akan berubah putih
Walau kau bersimpuh memohon padaku

***

Budi selesai membuat teh di dapur, ya di bawa deh teh ke depan rumah. Di depan rumah, ya teh di taruh di meja dan Budi duduk dengan baik. Eko masih bernyanyi, ya Budi ikutan juga bernyanyi. Sampai lagu selesai dinyanyikan sama Eko dan Budi, ya Eko berhenti main gitar. Ya gitar di taruh di samping kursi sih.

"Kalau cewek sudah sakit karena cinta. Pasti urusannya patah. Ya tidak ingin bersama cowok yang pernah mencintainya," kata Budi.

"Cewek kalau sakit hati, ya bisa bersikap tegas lah. Putus, ya putus. Walau cowoknya, ya masih mengemis cinta sama ceweknya," kata Eko.

Eko mengambil gelas berisi teh, ya di minum dengan baik teh lah.

"Hubungan yang telah rusak tidak bisa di kembalikan seperti semula, ya keadaan baik. Bila sudah hitam tak akan berubah putih," kata Budi.

Eko menaruh gelas berisi teh di meja.

"Memang susah sih, ya memperbaiki sesuatu kalau urusan cinta telah menjadi hitam, ya rusak. Pada dasarnya sih keegoisan sih," kata Eko.

"Hubungan cinta, ya perlu kedewasaan banget banget, ya seperti contoh hubungan Eko dan Purnama, ya tetap baik," kata Budi.

"Karena aku dan Purnama, ya sadar dengan baik, ya jadi membuang keegoisan masing-masing dengan tujuannya tetap bersatu dengan baik," kata Eko.

"Main catur saja!" kata Budi.

"Ok main catur!" kata Eko.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja sih papan catur. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.

"Artis Putri dan Tasya, ya menurut Eko mana yang paling cantik?!" kata Budi.

"Kalau urusan itu sih. Sebagai cowok yang baik, ya aku menilainya sifatnya netral. Tujuannya tidak ingin menciptakan konflik urusan kecantikan pada cewek. Nama juga cewek, ya cantik semuanya di mata cowok seperti aku. Kurang dan lebihnya tentang kecantikan cewek, ya di kembalikan pada cewek itu yang menjalankan dirinya sebagai cewek cantik," kata Eko.

"Netral. Ok aku sepakat dengan Eko. Artis Putri dan Tasya, ya sama-sama cantik. Berdasarkan pandangan cowok," kata Budi.

"Pada akhirnya cewek selalu ingin di bimbing cowok urusan cinta, ya minta di ajarin mencintai yang baik!" kata Budi.

"Nama juga cewek. Cewek kan makmum. Sedangkan cowok, ya pemimpin. Dalam urusan cinta yang baik, ya rumah tangga," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

Budi dan Eko main catur dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK