"Eko. Ada seorang pemuda yang memiliki kemampuan ilmu gaib. Apakah pemuda itu lebih banyak di benci dari pada di sukai?!" kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makanlah.
"Kalau itu sih susah sih untuk di jawab," kata Eko.
Eko mengambil bakwan goreng di piring, ya di makanlah.
"Gimana jadinya?!" kata Budi.
"Kalau di pahami dari adat kebiasaan orang Indonesia di kaitkan dengan cerita ini dan itu, ya hal gaib. Ada yang menyukai tentang hal gaib dan ada yang tidak menyukai hal gaib, jadinya relatif sih penilainya. Apalagi orang-orang yang telah berpikir logika banget, ya kaya Dokter, ya lebih-lebih tidak percaya dengan hal gaib," kata Eko.
"Jadi relatif toh tentang pemuda yang memiliki ilmu gaib itu," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi.
"Cerita hantu di populer di kota Bandar Lampung ini apa, ya Budi?" kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopilah. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Cerita hantu yang populer di kota Bandar Lampung, ya sama aja dengan cerita yang di angkat di film-film Indonesia, ya salah satunya hantu Kuntilanak," kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Hantu Kuntilanak toh. Memang sih cerita itu serem, ya filmnya juga sih serem, ya sesuai dengan standar film seremnya Indonesia lah," kata Eko.
"Kalau aku buat cerita hantu. Seorang cewek mati mengenaskan karena di perkosa sama preman-preman. Jasad cewek itu di kuburkan di bawah pohon besar, ya beringin saja lah. Pohon beringin banyak cerita tentang kisah yang berkaitan dengan mistik ini dan itu. Cewek itu bangkit dari kematiannya, ya jadi hantu. Cewek itu membunuh semua orang-orang yang telah memperkosanya. Gimana menurut Eko, ya cerita yang di buat aku?" kata Budi.
"Bagus sih ceritanya," kata Eko.
"Terima kasih Eko. Telah memuji cerita hantu ku, ya bagus!" kata Budi.
"Cerita hantu, ya sekedar cerita," kata Eko.
"Ya kebanyakan cerita hantu, ya sekedar cerita saja dan akhirnya jadi populer di masyarakat karena ceritanya menyeramkan gitu," kata Budi.
"Ilmu hitam dan putih, ya kaitan dengan gaib. Kedua ilmu itu bertarung dengan baik, ya menunjukkan kebenaran dari ilmu masing-masing," kata Eko.
"Ilmu hitam itu yang dukung setan. Sedangkan ilmu putih itu yang dukung malaikat. Setan dan malaikat bertarung dengan sangat sengitnya," kata Budi.
"Kadang di balik. Ilmu putih itu yang dukung setan. Sedangkan ilmu hitam itu yang dukung malaikat," kata Eko.
"Banyak cerita yang menceritakan tentang pertarungan setan dan malaikat. Ya seru saja sih, ya nonton film yang kaitan pertarungan setan dan malaikat," kata Budi.
"Apalagi cerita perang para dewa, ya bagus juga sih di tonton filmnya," kata Eko.
"Dari dewa India, China.....sampai dewa Yunani," kata Budi.
"Sudah ah ngobrol urusan berkaitan dengan hal gaib ini dan itu. Lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Ok. Main catur!" kata Budi.
Eko mengambil papan catur di bawh meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur dengan baik. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment