CAMPUR ADUK

Thursday, July 9, 2020

SI GAGAP

Lolo berjalan dengan santai di pinggir jalan dengan memegang setangkai bunga mawar putih, yang di berikan oleh Dinda teman baik Lolo. Terjadilah pertengkaran di pinggir jalan. Pak Tua penjual somay di palak dua preman dan juga Pak Tua pun terjatuh ke jalan beraspal karena memang di dorong preman. Dua preman pun mengambil uang Pak Tua.

Lolo pun menolong Pak Tua tersebut dan berkata "Ke...mbali...kan u...ang ya...ng ka...mu ram...pas!"

"Apa yang kamu bilang? Hey bocah gagap, pulangkan uang ini! Nehiiii," kata preman berkepala botak.

"Kem... balikan!" kata Lolo.

Dua preman pun kesal dengan Lolo, jadi merampas bunga di tangan Lolo dan di buang di jalan, ya di injak-injak sama preman.

"Bu...nga da...ri...Din...da," kata Lolo.

Lolo pun marah besar, ya menyerang preman dengan tinjuan dan tendangan. Pertarungan sengit banget. Sampai akhirnya Lolo pun mengalahkan preman dan mengambil uang di rampas preman. Ya preman pun pergi dari situ. Uang pun Lolo berikan pada Pak Tua.

"Terima kasih, ya nak atas bantuannya," kata Pak Tua.

"I....ya..Pa..k," kata Lolo.

Pak Tua pun mendorong gerobak somaynya lagi, ya meninggalkan Lolo. Sedangkan Lolo meratapin setangkai bunga mawar putih yang di injak-injak preman. Lolo pun mengambil tangkai bunga tersebut dan segera berjalan menuju rumah. Sampai di rumah Lolo menanam setangkai bunga mawar putih, ya berharap tumbuh sih. Padahal Lolo di ledek Abangnya, Tito "Lolo setangkai bunga rusak itu tidak tumbuh lagi jadi bunga lagi."

Lolo yang kekeh dengan keinginannya, ya di tanam setangkai bunga tersebut. Berhari-hari di rawat tanaman Lolo di pot akhirnya tumbuh juga setangkai bunga mawar tersebut sampai-sampai Abang Lolo, Tito berkata "Keajaiban."

Lolo pun segera ke rumah Dinda, ya ingin memberikan tahu tentang setangkai bunga yang ia tanam. Dinda ternyata bersama dengan cowok yang Lolo tidak kenal dan Dinda pun memberitahukannya siapa cowok tersebut adalah Bram, calon suaminya Dinda. Lolo pun langsung kaget bener, ya patah hati sih. Lolo pun pamit pulang dan tidak jadi memberitahu tentang setangkai bunga mawar putih yang telah tumbuh.

Lolo pun, ya segera pulang ke rumahnya. Saat di tengah jalan. Dua preman, ya lagi rampok cewek cantik saat mobilnya mogok. Lolo bergerak cepat menolong cewek cantik. Pertarungan, ya terjadi dengan sengit banget. Dua preman pun di kalah kan Lolo sampai kabur dari situ.

"Terima kasih atas pertolongannya," kata Maria.

"I...ya," kata Lolo.

"Nama...adik siapa?" tanya Maria.

"A..ku. Lo..lo..," kata Lolo.

"Lolo. Aku Maria. Sekali lagi terima kasih atas bantuannya," kata Maria Vania.

"I...ya," kata Lolo.

Lolo pun menawarkan bantuan untuk membenarkan mobil yang mogok ke Maria, ya di persilakan oleh Maria membenarkan mobilnya. Lolo memeriksa mobil dengan baik. Ya akhirnya berhasil menghidupkan mobil. Maria, ya berterima kasih kembali pertolongan Lolo sekian kalinya.

Maria pun meninggalkan tempat tersebut. Lolo pun, ya pulang ke rumah. Lolo pun tetap merawat setangkai bunga mawar putih sampai berbunga bagus banget. Tito tetap memperhatikan adiknya Lolo yang tidak sempurna itu, ya gagap kekurangan Lolo. Ya Lolo pun berharap Dinda bisa bersama Lolo seperti dulu. Lolo pun harus sadar dengan kenyataan, mau gak mau harus mengikhlaskan Dinda.

Lolo pun tetap ke rumah Dinda sebagai teman dan juga menolong orang-orang yang kesusahan karena musibah dari kejahatan di jalanan. Lolo terus membimbing dirinya dengan melatih bela diri di rumahnya, yang mengajarkan almarhum Ayahnya Lolo. Ketika waktunya turnamen bela diri diadakan. Lolo ikut dalam turnamen tersebut. Pertarungan terus bergulir sampai akhirnya pertarungan terakhir. Lolo melawan Yoga juara turnamen tahun lalu. Lolo mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengalahkan Yoga. Walau sebenarnya Lolo susah juga mengalahkan juara turnamen bela diri tahun lalu. Ternyata Lolo pun berhasil mengalahkan Yoga dan jadi pemenang. Dinda pun hadir menonton pertandingan Lolo dan mengucapkan selamat atas ke berhasilan Lolo memenangkan turnamen bela diri. Dinda pun memberitahukannya dirinya telah menolak Bram, karena Bram orangnya jahat...ya penipu gitu dan sudah masuk penjara atas perbuatannya.

Lolo pun senang Dinda telah putus hubungan dengan Bram, jadi hubungan Lolo dan Dinda kembali seperti dulu lagi dan akhirnya Lolo berani menyatakan cintanya ke Dinda dan Dinda terima Cinta Lolo. Ya Lolo pun menceritakan tentang setangkai bunga mawar  putih ke Dinda yang tumbuh karena di rawat baik, padahal sudah rusak di injak-injak preman. Dinda pun berkata "Keajaiban bunga mawar putih itu tumbuh."

Lolo pun senang mendengar omongan Dinda tentang bunga tersebut karena sama dengan Abangnya Lolo, Tito "Keajaiban". Dinda pun melihat bunga mawar putih yang di rawat Lolo dengan baik. Hubungan Lolo dan Dinda ya bagus bagusnya seperti bunga mawar putih yang tumbuh sampai berbunga bagus karena di jaga dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK