CAMPUR ADUK

Thursday, April 30, 2020

RUMPI

Dono sedang asik duduk di halaman belakang sambil baca artikel ini dan itu yang menarik isinya, dari Hp-nya Dono. Kasino, ya sedang ngurusin tanaman potnya. Indro, ya baca komik di salah satu situs di jaringan internet pake Hp.

Tiba-tiba Indro bersin....bersin.

"Indro, kamu sakit," kata Dono.

"Kayanya sakit aku flu," kata Indro.

"Sakit flu atau kah kena virus corona," kata Dono yang niat bercanda. 

"Flu aja. Bukan terkena virus corona. Ini semua karena keadaan lingkungan yang dingin aja. Abis ujan malem kemarin, ya paginya...ya sekarang sih jadi lembab gitu suhu udaranya," kata Indro menjelaskan. 

"Oh, begitu," kata Dono. 

"Indro minum obat biar cepat sembuh!" kata Kasino yang lantang, ya sambil ngurus pot di tanaman. 

"Iya. Eeeee. Aku puasa. Nanti saat buka puasa," kata Indro. 

"Kalau begitu, ya kamu pake masker aja. Agar tidak menularin kami dan juga untuk mengurangi dari alergi kamu dengan udara dingin," saran Dono. 

"Ya aku terima saran mu Dono," kata Indro. 

Indro pun mengambil masker di kamar dan segera di pakai, setelah itu kembali duduk di halaman belakang lagi bersama teman-teman. 

"Kalau kamu sudah masker...jadinya aman Indro, untuk kamu dan untuk kami," kata Dono. 

"Iya, aku paham," kata Indro. 

Indro, ya asik baca komik di Hp-nya. Kasino pun selesai juga membereskan kerjaan hobynya...ya tanaman di pot dan duduk bersama teman-teman. 

"Hari ini hari liburan?" tanya Kasino. 

"Iya, tanggal merah...hari buruh," kata Dono. 

"Oh, begitu," kata Kasino. 

Kasino pun membuka jaringan You Tobe di Hp-nya untuk menonton vidio yang menarik gitu. Dono pun membaca tentang PSBB yang di jalanan di Jawa Timur, maka itu berkata "Kasino dan Indro, apa tanggapan kalian berdua dengan PSBB yang di laksanakan di Jawa Timur", sambil Dono menunjukkan artikel yang di baca ya di Hp-nya ke Kasino dan Indro. 

"Bagus-bagus aja sih pelaksanaan PSBB di Jawa Timur, Walau ada masalah ini dan itu, tetap di evaluasi..kan dengan baik," kata Indro. 

"Kalau tanggapan aku sih, sama dengan Indro," kata Kasino. 

"Jadi, bagus-bagus aja. PSBB di laksanakan di Jawa Timur," kata Dono. 

Dono pun kembali baca lagi artikel di Hp-nya. Kasino, ya tertawa dengan tontonan lawakan di You Tobe. Indro, ya tidak terpengaruh dengan tertawa Kasino karena Indro sibuk baca komik yang menarik banget di Hp-nya. Dono juga tidak terpengaruh juga dengan tertawa Kasino yang menonton lawak di You Tobe, karena Dono baca artikel yang menarik di Hp-nya. 

Setelah ketiganya puas dengan keinginan masing-masing. Mulailah membuka aplikasi baca AL Qur'an di Hp masing-masing. Jadi Dono, Kasino dan Indro...ya baca AL Qur'an dari Hp...masing-masing. Sampai waktunya sholat di hari jum'at...jadinya ketiganya sholat di rumah karena mengikuti anjuran dari sistem kerja pemerintahan untuk menyelamatkan umat manusia agar tidak terjangkit virus corona dan juga memutus mata rantai dari penyebaran virus corona.

MENCARI MUSUH

Rey bersama Lita menuju tempat musuh yang bersembunyi, karena itu berkat informasinya King. Dengan mengendari kuda terbang alias pegasus menuju tempat yang di tuju.

Tiba-tiba rocket menuju Rey dan Lita. Segera di tembak Rey dengan senapan untuk menghancurkan roket yang mengarah ke mereka berdua. Tembak an Rey jitu banget mengenai roket jadinya hancur tuh roket.

Rey dan Lita pun turun dari pegasus dan bersembunyi dari balik batu. Lita pun menggunakan bola-bola mata-mata dan juga sistem komputer di tangannya. Bola-bola pun terbang menuju asalnya roket di tembakan. Lita pun melihat lewat komputer di tangannya, ternyata di ketahui benar keberadaan musuh. Rey dan Lita mulai berlari menuju tempat musuh tersebut.

Lalu Rey menggunakan teknik bayangan ya untuk mendekati tempat musuh, tapi ternyata jebakan...jadi bayangan Rey terkena ranjau. Musuh pun menembak ke arahnya Lita dengan tembakan beruntung. Lita menggunakan tameng di bawanya untuk tidak terkena peluru dan akhirnya Lita bersembunyi di balik batu, ya selamat gitu.

Rey pun mau menyerang musuh, tahu-tahu di seorang dari langit dengan sebuah pedang. Rey, ya menahan serangan musuh dengan tamengnya.

"Siapa kamu?" tanya Rey.

"Black si penghancur," katanya.

Rey mencabut pedang ada di tameng dan menyerang Black. Pertarungan sengit antara keduanya. Rey kalah sampai tersungkur ke tanah. Lita pun menembak ke Black, tapi di tangkis semua tembakan tersebut dengan perisai energi.

Black pun memanggil kekuatannya, ya dateng gitu. Kekuatan tersebut may di gunakan menghancurkan Rey dan Lita. Loli dan Ambar, ya dateng ke kuilnya Naga petir untuk meminta bantuan. Naga petir pun mengabulkan permintaan Loli dan Ambar. Jadi Naga petir pun menembakan petir dari kuil dan di arahkan di langit dan langsung menuju Black.

Black menghindari serangan petir yang turun dari langit.

"Ulah Naga petir," kata Black.

Black pun pergi dari tempat tersebut karena tidak ingin terkena serangan petir. Naga petir dengan kekuatan petir turun dari langit pun menghancurkan senjata roket yang bersembunyi di balik gunung. Rey dan Lita, ya naik pegasus menuju kuil Naga. Sampai di kuil. Rey dan Lita berterima kasih pada Naga petir yang telah menolong dalam pertarungan dengan Black.

BERBAGI MAKANAN

Sabila bermain dengan Ningsih dan Santi di depan rumah Santi, tepatnya di teras rumahnya...ya main rumah-rumahan. Permainan rumah-rumahan berjalan dengan baik sekali. Sampai waktu, ya sore... menjelang magrib.

"Teman-teman main rumah-rumahanya. Kita akhir saja karena mau buka puasa," kata Sabila.

"Iya, aku juga mau buka puasa sama Ayah dan Ibu," kata Ningsih.

"Iya, aku juga," kata Santi.

Ketiganya, ya bubaran. Santi, ya masuk rumahnya dan menutup pintu rumahnya. Ningsih berjalan bersama dengan Sabila menuju rumah mereka masing-masing. Sampai di rumah Ningsih, ya Sabila pun terus jalan menuju rumahnya sedangkan Ningsih masuk ke rumahnya. 

Saat di pinggiran toko yang tutup ada dua anak kecil yang kelihatan lusuh banget, ya duduk di depan toko. Sabila iba dengan keadaan dua anak tersebut dan ingin menolongnya. Kebetulan sekali Om Dono lewat situ. Sabila pun segera mendatangi Om Dono. 

"Om, Sabila minta uang," katanya. 

Dono terkejut omongan Sabila dan berkata "Tumben minta uang sama Om?". 

"Sabila ingin nolong dua anak yang kelaparan di sana, dekat toko yang tutup," alasan Sabila. 

"Untuk nolong orang. Baiklah. Om ada sih rezeki yang lebih," kata Dono sambil mengeluarkan uang dari dompet dan di berikan ke Sabila. 

"Terima kasih Om," kata Sabila. 

"Iya, Oh Iya cepet pulang Sabila, ya..bentar lagi buka puasa. Ayah dan Ibu nunggu di rumah!" kata Dono. 

"Iya.... Om," kata Sabila. 

Dono pun meninggalkan Sabila, ya mau buka puasa di rumah. Sabila pun membeli makan ke kedai makan Ibu Minah untuk membeli makan dua bungkus beserta minumnya. Ibu Minah pun menyiapkan pesanan Sabila dengan baik dan setelah jadi.....ya Sabila pun membayarnya dengan uang pas. 

Segera Sabila membawa makan dan minuman untuk di sodakohkan kepada dua anak yang duduk di depan toko. 

"Terima kasih," kata dua anak secara bersamaan. 

"Iya, sama-sama," kata Sabila. 

Sabila pun meninggalkan tempat tersebut dengan berjalan cepat. Sampai di rumah. Adzan magrib pun di kumandangkan dari mesjid. 

"Alhamdulilah. Puasa ku hari ini pol," ucap syukur Sabila. 

Sabila pun masuk rumah untuk berbuka puasa bersama Ayah dan Ibu. 

Wednesday, April 29, 2020

UNTUK AYAH

Geby belajar memasak sama Ibunya, Gisel. Geby senang sekali di bimbing Ibu. Masakkan buatan Geby telah matang dan Ibu mencicipinya.

"Enak masakkan buatan Geby. Anak Ibu yang pintar," kata Ibu, Gisel.

"Terima kasih Ibu. Ayah belum pulang juga. Padahal Geby masakkan untuk Ayah juga," kata Geby.

"Tunggu sebentar lagi ya nak. Ayah pasti pulang," kata Ibu.

"Iya, Ibu," kata Geby.

Geby pun menunggu Ayah pulang, sampai Geby ke tiduran di sofa. Makanan yang di buat Geby di bereskan Ibu dan di masukkan ke kulkas, kalau mau makan di panaskan saja.

Ayah, Gading pun sampai di rumah setelah urusan kerjaannya sudah selesai.

"Aku pulang," kata Ayah, Gading.

"Iya," saut Ibu, Gisel.

Gading duduk di sofa melihat anaknya, Geby tidur dengan pulasnya.

"Anak Ayah yang cantik," kata Gading.

"Ayah pulangnya telat. Geby nunggu in Ayah untuk mencobaain Masakkan buatan Geby," kata Gisel.

"Iya. Ayah salah, pulangnya telat. Masalahnya banyak kerjaan," kata Gading.

Gading pun menggendong Geby yang tidur di sofa, ya di pindah untuk tidur di kamarnya. Geby pun tidur di kasurnya di selimuti. Gading pun mencium kening anaknya.

"Selamat malam Geby. Anak Ayah yang cantik," kata Gading.

Ayah pun mau keluar dari kamar Geby. Ternyata Geby terbangun dari tidurnya dan berkata "Ayah".

Ayah pun berkata juga "Iya, Geby ada apa?".

"Selamat malam Ayah," kata Geby.

"Selamat malam juga," kata Ayah, Gading.

Geby pun tidur. Ayah keluar dari kamar anaknya. Ayah pun berbenah diri. Ibu menghangatkan makanan yang di buat Geby. Ayah pun makan masakkan buatan Geby, anak tersayang dan di temannin istri ya tercinta Gisel.

"Enak..masakan buatan Geby. Ibu, kamu pintar mengajar kan Geby...pandai memasak," pujian Ayah, Gading.

"Terima kasih Ayah," kata Ibu, Gisel.

Ayah terus menikmati makan buatan anaknya...sampai kenyang. Setelah itu istirahat karena hari sudah larut malam. Esok paginya. Geby bangun pagi-pagi. Bersama Ibu, Geby memasak untuk Ayah. Ayah sudah siap berangkat kerja.

Di ruang makan. Ayah duduk menyantap makan buatan Geby yang enak banget. Geby pun senang melihat menikmati makanan buatan Geby. Selesai sarapan. Ibu memberikan kotak berisi makan buatan Geby, untuk Ayah. Ya Ayah pun membawa kotak makan tersebut dan pergi ke kantor.

Geby pun di antara Ibu ke sekolah. Saat di kantor. Gading menaruh kotak makan di atas meja. Anwar masuk ruangan Gading dan melihat kotak makan di atas meja.

"Gading, bawa bekal makan...kaya anak TK...aja!" kata Anwar.

"Bekal makan itu buatan Geby," kata Gading.

"Geby sudah pinter masak toh sampai buat bekal makanan untuk Ayahnya. Aku ingin punya anak, kaya Geby," kata Anwar.

"Nikah dulu Anwar, baru punya anak, " kata Gading.

"Iya, aku tahu!" kata Anwar.

Anwar yang penasaran pun membuka kotak makan.

"Tengok Gading...ada pesannya makanan ini di susun rapih dan bertulis 'Love'," kata Anwar.

Gading pun melihatnya dan "Gisel, istri dan Ibu yang baik mendidik...Geby dengan baik," kata Gading.

Anwar ingin mencobain bekal makan buatan Gaby dengan mohon sama Gading, ya di bolehkan sih.

"Emm...Enak...makan ini. Gisel pinter jadi istri dan Ibu yang baik karena mendidik Geby...sampai bisa membuat makanan yang enak ini," pujian Anwar.

"Ya," saut Gading.

Anwar pun menutup kotak makan, karena ada urusan kerjaan. Gading dan Anwar pun segera rapat dengan teman kerja yang lainnya. Setelah urusan selesai baru deh Gading menyantap bekal makan buatan Geby yang enak banget...banget.

NONTON & MAIN

Hamid keluar dari rumah dan berjalan ke rumahnya Anwar. Sampai di rumah Anwar.

"Asalamualaikum," salamnya Hamid.

"Waalaikumsalam," jawab Anwar sambil membuka pintu. 

Terlihat Hamid dan berkatalah Anwar "Masuk Hamid!". 

"Iya," kata Hamid. 

Hamid masuk rumah Anwar. Keduanya segera ke dalam rumah sampai duduk di ruang tengah. 

"Sepi amat keadaan rumah?" tanya Hamid. 

"Ayah dan Ibu ada urusan jadi aku...jaga rumah," kata Anwar. 

"Oh, begitu," kata Hamid. 

"Kita nonton Tv aja ya!" kata Anwar. 

"Iya, nonton Tv aja. Tapi nonton acara Tv apa?" kata Hamid. 

"Nonton..film kartun Upin Ipin...yang aku sukai," kata Anwar. 

"Ok, nonton film kartun Upin Ipin. Aku juga suka," kata Hamid. 

Tv pun di hidupkan pake remot di tangannya Anwar. Muncullah film kartun Upin Ipin. Anwar dan Hamid menonton Tv dengan tenang banget sampai film kartun Upin Ipin pun selesai dan Tv di matikan oleh Anwar pake remot. 

"Film kartunnya bagus," pujian Hamid. 

"Iya. Gimana kita main ular tangga!" kata Anwar. 

"Ular tangga. Ayo kita mainkan!" kata Hamid. 

Keduanya sepakat, ya main ular tangga untuk siapa yang memulai duluan? Keduanya suit dan yang menang Hamid, jadi Hamid pun mengocok dadu duluan, baru deh Anwar. Permain ular tangga antara Hamid dan Anwar berjalan dengan seru banget.....sampai akhir yang menang adalah Anwar. Hamid pun melihat jam diding rumahnya Anwar ternyata jam menunjukkan setengah enam, jadi Hamid pamit pulang ke Anwar karena hari sudah menjelang magrib dan juga mau buka puasa. Anwar mempersilakan Hamid pulang. Sepuluh langkah Hamid melangkahkan kakinya dari rumah Anwar. Hamid berpapasan dengan orang tua Anwar dan berkata "Om, Tante". 

"Iya," jawab bersama Ayah dan Ibunya Awnar. 

Ayah dan Ibu Anwar, ya segera masuk rumahnya dan pintu di tutup. Hamid pun bergegas pulang untuk buka bersama dengan orang tuanya di rumahnya.

Tuesday, April 28, 2020

BISA DI BILANG PAHLAWAN

Bolu sedang duduk di kursi tunggu di ruang tunggu. Lolo, ya lewat situ sambil asik nonton vidio di Hp-nya.

"Lolo," panggilan Bolu.

Lolo pun melihat orang yang memanggilnya.

"Bolu," katanya.

Lolo pun duduk di samping Bolu dan juga menghentikan nonton vidio di Hp-nya.

"Ngapain kamu di sini, Lolo?" tanya Bolu.

"Aku ke sini sih. Abis jenguk teman yang sakit," kata Lolo.

"Oh, begitu," kata Bolu.

"Sedangkan kamu di sini?" kata Lolo.

"Ya, lagi nemanin saudara yang di rawat di sini," kata Bolu.

"Oh, begitu," kata Lolo.

"Ngomong-ngomong apa yang kamu tonton di Hp...kamu, Lolo?" tanya Bolu.

"Aku nonton para dokter, perawat dan relawan...untuk menolong orang-orang yang terkena virus corona...agar di usahakan sembuh. Kalau di bilang sih mereka adalah pahlawan...yang menolong orang yang sakit. Bagaimana pendapatmu?" kata Lolo.

"Ya...kalau maunya di bilang pahlawan sih memang benar sih. Tujuanya nolong orang yang lagi sakit dan di usahakan untuk sembuh," kata Bolu.

"Bener, mereka pahlawan. Kaya Kamen Rider Ex-Aid...tokohnya sih seorang dokter gitu," kata Lolo.

"Aku....nonton tuh Kamen Rider Ex-Aid, jadi tokohnya memang seorang dokter yang menolong orang yang terjangkit virus game," kata Bolu.

"Udah dulu ngobrolnya. Kita sambung lain waktu..aku masih ada urusan yang lain," kata Lolo.

"Iya, silakan," kata Bolu.

Lolo pun beranjak dari duduk bersama Bolu, ya segera berjalan ke luar dari rumah sakit. Bolu pun beranjak juga dari duduknya, ya berjalan menuju ruangan di mana saudara Bolu di rawat.

"Pelayanan rumah sakit ini bagus," celoteh Bolu.

Bolu pun menutup pintu dan segera melihat saudaranya terbaring di kasur dan pake infus lagi.

NIAT NOLONG & SODAKOH

Dono duduk di ruang tamu, ya baca AL Qur'an dengan baik. Indro baru pulang dari urusan kerjaannya begitu juga Kasino, ya keduanya beres-beres diri...baru duduk bersama Dono di ruang tamu. Dono pun menghentikan baca AL Qur'an dan AL Qur'an pun di taruh di meja.

"Don, kok berhenti baca AL Qur'an-nya?" tanya Indro.

"Istirahatlah baca AL Qur'an," kata Dono.

"Oh, begitu...," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya melihat satu kotak di atas meja.

"Don, kotak apa di atas meja?" tanya Indro.

Kasino sudah memegang kotak tersebut.

"Kotak itu berisi baju muslim untuk cewek," kata Dono.

Kasino membuka kotak itu untuk memastikan omongan Dono. Ternyata baju muslim untuk cewek dan juga masih baru dan Kasino berkata "Untuk siapa baju muslim ini?".

"Untuk...Rara," kata Dono.

"Oooo...untuk Rara toh," kata Kasino dan Indro bersamaan.

Dono ingin nonton Tv, jadi beranjak dari duduk dari ruang tamu.

"Tunggu...Don, niat kamu memberikan baju muslim ini untuk apa? Jangan-jangan kamu punya masalah dengan Rara jadi minta maafnya dengan memberikan hadiah baju muslim," kata Indro yang kepo banget.

Dono pun duduk kembali di tempat duduknya dan berkata "Niat aku nolong dan sodakoh. Sebenarnya sih aku tidak ingin membeli baju muslim itu, tapi demi menolong teman yang mengalami penurunan penjualan dengan gejala ini dan itu. Jadi aku belilah baju muslim untuk diri ku ada di taruh di kamar dan satu lagi, ya untuk Rara," kata Dono.

"Oh, niatnya nolong dan sodakoh toh. Bener juga pemikiran Dono. Jika ada orang yang mengalami kesulitan dalam hal urusan dagang...apalagi sampai hampir bangrut. Jadi lebih baik aku membeli barang orang tersebut agar usaha dagangnya tidak bangrut dan mengalami kenaikan penjualan," kata Indro.

"Berarti sama dengan orang-orang yang bersodakoh di publikasikan di Tv. Apa pendapat kalian berdua?" kata Kasino.

"Sama sih kedudukannya," kata Indro.

"Iya sama. Malahan lebih baik untuk nolong orang miskin yang membutuhkan. Harapan ku sebenarnya, jika seratus orang kaya membeli barang  untuk menolong orang yang kesulitan kaya teman ku...usahanya penurunan penjualan dan hampir bangrut. Maka teman ku tidak akan bangrut dari usahanya," kata Dono.

"Seratus orang yang kaya beli barang di temannya Dono. Bener Don...kalau aku itung dengan baik...ya bisa tertolong temanmu," kata Kasino.

"Aku pikir baik-baik omongan kalian berdua.., ia bisa tertolong," kata Indro.

"Benerkan omongan aku. Maksud dari omongan ku ini ada tujuannya. Jika perbandingan masalah ini satu dan menjadi seratus dan juga seribu....maka kelipatan pembelian barangnya luar biasa kan. Gejala ini terjadi di ekonomi Indonesia.....maka pentingnya membeli barang apa pun demi membantu diri, keluarga, bangsa dan negara...untuk menolong orang yang mengalami gejala penurunan penjualan. Kuncinya hanya satu....bagi yang punya uang, baik orang biasa-biasa sampai orang kaya beli barang yang di sukai...jadilah peningkatan pertumbuhan ekonomi," kata Dono.

"Berarti sama aja dengan omongan Pak Joko Widodo, pentingnya daya beli masyarakat baik proses ekonomi tradisional dan moderen," kata Kasino.

"Daya beli masyarakat. Betul...betul," kata Indro yang menegaskan omongan kedua temannya.

"Pentingnya.....niat nolong dan sodakoh," kata Dono menegaskan semuanya.

"Seratus persen bener Dono," kata Indro yang mengacungkan jempol.

"Idem," kata Kasino.

Ketiganya menyelesaikan pembicaraan di ruang tamu dan pindah ke ruang tengah untuk nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget...yaitu bertemakan keislamian 'Syair Ramadhan'.

Monday, April 27, 2020

WAKTUNYA SAUR

Hujan turun dengan sangat deras sekali. Dono, ya sedang asik baca AL Qur'an. Ya Indro pun asik nonton Tv bersama Kasino dengan acara Tv yang bagus banget. Sampai waktu menjelang tengah malam, ya Dono pun selesai baca AL Qur'an. Kitab AL Qur'an pun di taruh di meja.

Karena belum bisa tidur, jadinya Dono ya mengetik di leptopnya. Kasino pun pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu...ya untuk main game gitu. Tapi belum di mulai main, ya Kasino lihat apa yang di ketik Dono di leptopnya? Ya Dono..jojong mengetik. Kasino membaca ketikanya Dono.

"Lagi...lagi cerita misteri, ya suasana hati kamu Don. Pasti tidak di terbitkan. Ternyata kamu...nulis cerita realita kehidupan sehari-harinya kita dan juga sering banget di publikasikan di Blog," kata Kasino.

Dono berhenti mengetik dan berkata "Ya begitulah adanya".

Kasino, ya mulai main game di Hp-nya. Dono lanjut mengetik di leptopnya. Indro pun mulai merasa ngantuk jadi Tv di matikan pake remot dan segera ke kamar untuk tidur. Waktu...sudah sudah sekitar jam dua. Kasino, ya mulai ngantuk dan segera menyelesaikan main game di Hp-nya.

"Don, tidur dulu," kata Kasino.

"Iya," jawab Dono yang masih mengetik di leptopnya.

Kasino ke kamarnya dan segera tidur. Dono terus mengetik sampai menyelesaikan tulisannya dan segera di simpan.

"Alhamdulillah. Selesai juga," kata Dono.

Terdengar suara dari mesjid, ya untuk membangun warga sekitar untuk saur. Dono melihat jam di dinding rumah waktu tepat jam tiga dan berkatalah Dono "Sudah waktunya saur toh".

Dono membawa leptopnya ke kamar dan di taruh di meja belajar dan segeralah ke dapur untuk masak gitu. Jam weker pun membangunkan Indro dan Kasino yang tidur di kamarnya.

"Sudah waktunya saur," kata Indro.

"Waktunya saur," kata Kasino.

Terdengarlah suara dari mesjid untuk membangunkan warga sekitar untuk saur.

"Saur," kata Indro.

"Saur," kata Kasino.

Indro dan Kasino keluar dari kamar dan segera ke dapur, ya membantu Dono memasak makanan untuk saur. Kerja sama yang baik ketiganya dan akhirnya makanan dan minuman yang seger sudah siap gitu.

Dono, Kasino, dan Indro...ya segera makan saur di ruang tengah sambil nonton Tv yang acaranya bagus sekali di sajikan untuk memuaskan para penontonnya. Sampai waktu imsak, ya ketiganya beres-beres lah. Dono belum tidur jadinya..rasa kantuk itu dateng, maka itu di tahan Dono sampai waktunya Adzan subuh di kumandangkan dari mesjid.

Seperti biasanya ketiganya sudah ada di kamar khusus untuk sholat dan juga main suit 'Batu, gunting, kertas', untuk menentukan siapa yang jadi imam sholat subuh? Jadi yang memang adalah Kasino. Segeralah sholat subuh di jalanan penuh khusuk.

Selesai sholat. Rasa kantuk tidak tertahan, jadi Dono...ya tidur di kamar yang biasa di gunakan untuk sholat. Kasino dan Indro...ya biasa sih nonton Tv di ruang tengah dengan acara Tv yang bagus amat 'Wali Songo', di chenel TRANSTV.

Cukup lama Kasino menontonnya jadi pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu untuk baca AL Qur'an. Ya Indro tetap asik nonton Tv yang acara Tv-nya sinetron 'Wali Songo'.

SAAT BERBUKA PUASA

Indro, ya sedang asik nonton Tv yang menghibur diri. Dono dan Kasino, ya bersantai di ruang tamu sambil baca AL Qur'an. Waktu mulai mendekati berbuka puasa, ya Indro meninggalkan nonton Tv untuk menyiapkan makanan untuk berbuka puasa.

Dono dan Kasino, ya menghentikan baca AL Qur'an ya.

"Don, sampai jus 3...itu pun belum selesai," kata Dono.

"Berarti aku menang 1 jus dari kamu. Aku sudah jus ke 4...walau belum selesai sih," kata Kasino.

Dono dan Kasino menaruh AL Qur'an di meja, ya segera beranjak dari duduk di ruang tamu ke dapur untuk membantu Indro...ya memasak untuk menyiapkan makan berbuka puasa.

Indro yang sedang motong sayuran. Dono, ya segera mengambil tempe di kulkas untuk di potong-potong. Kasino, ya menyiapkan minuman yang enak gitu.

"Indro, tadi ke pasar pake maker atau tidak?" tanya Dono.

"Pakelah, Don....biar aman aja," jawab Indro.

"Oh, begitu," kata Dono.

Dono, Kasino, dan Indro ya bekerja sama dengan baik membuat makan dan minuman berbuka puasa. Ketika adzan magrib di kumandangkan dari mesjid, ya kedengaran oleh Dono, Kasino, dan Indro. Masakan pun tepat waktu di buat. Segera ketiganya berbuka puasa dengan baik, baru setelah itu sholat magrib.

Saat di kamar untuk sholat. Kebiasan kecil di jalan ketiganya untuk menentukan imam sholat dengan cara 'Hompimpaalakumgabreng'. Ternyata yang menang Dono. Mulai Dono mengimami sholat magrib berjamaah di rumah. Sholat pun berjalan dengan baik sampai selesai dengan berdoa dan berzikir.

Setelah itu. Dono, Kasino, dan Indro mengambil AL Qur'an...untuk di baca.

"Don, Kasino...kalian berdua baca AL Qur'an-nya...sampai jus berapa?" tanya Indro.

"Aku, jus 3," kata Dono.

"Aku, jus 4," kata Kasino.

"Aku...baru jus 2...hampir selesai. Aku kalah deh," kata Indro.

Indro pun baca AL Qur'an untuk melanjutkan bacaannya...begitu juga dengan Dono dan Kasino. Ketiganya serius baca AL Qur'an sampai waktu sholat isya karena adzan telah di kumandangkan.

AL Qur'an di taruh di tempatnya dengan baik oleh ketiganya. Seperti biasa untuk siapa jadi imam? Permain 'Hompimpaalaikumgambreng', pun di jalankan dengan baik dan akhirnya yang menang adalah Kasino. Mulai Kasino mengimami sholat isya sampai tarawih di rumah dengan baik.

Selesai sholat isya dan tarawih di rumah, ya ketiganya segera melakukan kegiatan masing-masing. Dono, ya biasa mengetik di leptopnya di ruang tamu dan di temanin Kasino yang asik main game di Hp-nya. Indro, ya menonton Tv dan memilih chenel Tv yang acaranya bagus gitu.

Kasino, ya menghentikan main game di Hp-nya dan berkata "Don, sedang nulis cerita apa?"

"Misteri, suasana hati aja," kata Dono, ya menghentikan ngetiknya di leptopnya.

"Misteri. Di terbitkan atau tidak?" kata Kasino.

"Tidak di terbitkan, di simpan," kata Dono.

"Oh, begitu," kata Kasino.

Kasino pun membuka jaringan internet untuk membaca Blog-nya Dono.

"Don, kamu tulis saat kita semua menjalankan saur....ya?" tanya Kasino yang masih baca Blog-nya Dono.

"Iya," jawab Dono.

"Berarti, saat kita buka puasa pun di tulis juga?" tanya Kasino.

"Iya," jawab Dono.

"Oh, begitu," kata Kasino.

Kasino, ya kembali main game di Hp-nya lagi. Dono, ya lebih baik menghentikan ngetiknya di leptopnya dan segera bergerak ke kamar untuk menaruh leptop. Baru deh nonton Tv di ruang tengah bersama Indro....yang asik nonton acara Tv yang menghibur.

Tiba-tiba Dono terpikiran dengan tulisan ya dan berkata "Apa judul cerita yang aku tulis ya?".

"Memangnya ceritanya seputar apa Don?" tanya Indro.

"Seputar kegiatan kita...berbuka puasa gitu," kata Dono.

"Kalau begitu mah...judulnya saat buka puasa aja!" kata Indro.

"Saat buka puasa. Boleh juga," kata Dono.

Dono dan Indro, ya kembali asik nonton Tv yang acaranya bagus banget...menghibur keduanya. Keadaan lingkungan, ya terdengar suara orang mengaji dari mesjid sampai ke rumah.

Saturday, April 25, 2020

LUCU ENGGAK YA?

Dono, ya sedang asik duduk di halaman belakang baca AL Qur'an. Kasino, ya sibuk merawat tanaman di pot. Indro, ya asik nonton Tv...acara berita tentang artis. Saat berita tentang artis...Zaskia Gotik menikah. Indro langsung menangis, ya suaranya terdengar di telinga Dono dan Kasino...langsung menguap bersama "Astagfirullahaladzim".

Dono langsung menutup AL Qur'an dan di taruh di meja. Kasino, ya meninggalkan kerjaannya mengurus tanaman di pot. Bersama Dono dan Kasino, ya masuk ke dalam rumah untuk melihat keadaan Indro. Terkejutlah Dono dan Kasino, ya melihat Indro yang menangis dan air matanya di tampung di baskom.

"Ini benaran atau tidak sih," kata Dono.

"Kayanya sih bisa bohongan," kata Kasino.

Dono dan Kasino, ya lebih baik mengabaikan Indro....ya dengan bergerak menuju halaman belakang.

"Tunggu dulu, Don dan Kasino mau kemana? Aku ini lagi sedih benaran tahu," kata Indro.

Dono dan Kasino pun berbalik badan.

"Indro, mana ada orang menangis sampe air mata satu baskom," kata Dono.

"Hari tidak hujan kan. Genting kagak bocor..untuk apa baskom yang ada airnya itu? Paling alasan kamu bohong-bohong lagi sedih," kata Kasino.

"Iya, deh aku ngaku. Ini air...aku ambil di belakang. Tapi benaran aku sedih," kata Indro.

"Hiperbola," kata Dono dan Kasino bersamaan.

"Iya deh aku...akui berlebihan drama sedihnya. Tapi aku sedih nie. Patah hati, Zaskia Gotik sudah menikah," kata Indro.

"Haaa, Zaskia Gotik menikah," kata Dono dan Indro bersamaan.

Indro pun menggunakan remit untuk memutar ulang berita tentang Zaskia Gotik menikah untuk menerangkan kenapa Indro bersedih? Ya patah hati gitu.

"Beneran...beritannya Zaskia Gotik menikah," kata Dono.

"Iya, benaran Zaskia Gotik menikah," kata Kasino.

"Beneran," kata Indro.

"Indro, emangnya kamu siapanya Zaskia Gotik? Sampai kamu bersedih seperti itu," kata Dono.

"Mantan pacar..bukan, bisa bersedih seperti itu. Padahal yang harus bersedih Vicky...mantannya Zaskia Gotik," tambahkan Kasino.

"Penggemar," kata Indro.

"Penggemar...toh, bukannya penggemar senang dengan idolanya bahagia," kata Dono.

"Bener..tuh omongan Dono," kata Kasino menegaskan omongan Dono.

"Ya, sebenarnya aku seneng sih Zaskia Gotik menikah. Masalahnya....aku suka Vicky mengejar cintanya Zaskia Gotik gitu...lucu sih kalau di tonton, malahan aku inginnya Vicky mengucap kata seperti 'Aku tetap mencintai mu Zaskia, aku tunggu janda mu' ," kata Indro.

"Oooo...mau Indro seperti itu. Padahal Zaskia Gotik sudah menolak Vicky...saat ia masih perawan gitu," kata Dono.

"Bener sih omongan mu Don. Ya lucu juga sih...kalau Vicky masih ngarep cintanya Zaskia Gotik, walau pun Zaskia Gotik sudah nikah. Jadi Vicky...tobat dengan segala kesalahannya...demi cinta sejatinya.....Zaskia Gotik," kata Kasino.

"Lucu....kan. Kasino, ya mengakuinya," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Iya, deh lucu. Sama lucunya kamu menangis dengan air mata mu jadinya satu baskom demi Zaskia Gotik," tegas Dono.

"Yes...lucu," kata Indro yang senang.

Karena urusan sudah beres, jadi Dono dan Kasino pun kembali ke halaman belakang. Indro pun menaruh air di baskom ke belakang setelah itu, ya kembali nonton Tv. Dono, ya kembali baca AL Qur'an. Kasino pun, ya merawat tanaman di pot ya.

UJIAN PUASA

Indro selesai membereskan rumah. Rasa lapar dan hausnya timbul di diri Indro. Saat duduk di ruang tamu untuk santai, ya Indro melihat pajangan buah-buahan di meja. Mulai Indro berhalusinasi keadaan karena rasa laparnya dan juga haus, ya mengambil buah-buahan tersebut.

Dono, ya selesai mengetik dan ingin bersantai di ruang tamu dan melihat ulah Indro yang mau makan buah-buahan tersebut.

"Indro sedang apa kamu?" tegur Dono.

Indro sadar kembali dari halusinasinya yang ingin makan buah-buahan tersebut.

"Astagfirullahaladzim. Apa yang kamu lakukan?" kata Indro.

Indro menaruh buah-buahan di meja.

"Kelakuan cah cilik," kata Dono.

"Maaf Don, khilaf. Laper dan haus. Lagi puasa nie," kata Indro.

"Ya, sabar... Dong. Abisnya kamu kerjanya ngoyo cuma beresin rumah. Aku bantu juga sama Kasino," kata Dono.

"Iya deh aku...salah. Aku bersabar sampai waktunya buka puasa," kata Indro.

"Nah, itu baru Indro yang hebat," pujian Dono.

Indro, ya lebih baik duduk di ruang tengah untuk nonton Tv untuk menonton acara TV yang bagus. Dono, ya santai di ruang tamu dan segera mengambil buku di meja untuk di bacanya. Kasino pun baru selesai juga urusan di belakang rumah...biasa tanaman di potnya di rawat dengan baik. Saat Kasino di ruang tengah, ya melihat Indro.....yang menonton Tv dan acara yang di tonton tema makan. Indro terbuai keadaan, jadinya terhipnotis makan yang enak tersajikan...semua itu karena rasa lapar dan hausnya.

"Kelakuan anak kecil," celoteh Kasino, lalu Kasino tegur Indro "Indro sedang apa kamu?".

Indro pun sadar dan berkata "Astagfirullahaladzim".

Indro pun mengganti chenel Tv, ya membayangkan berita tentang 'DI LARANG MUDIK' .

"Lebih baik, Indro..nonton berita tentang 'DI LARANG MUDIK', dari pada tadi tentang makanan. Membuat mu terbuai keadaan," kata Kasino.

"Iya, ini salah aku. Terlalu capek, beres-beres rumah. Jadi laper," pengakuan Indro.

"Indro-Indro, kelakuan tetap anak kecil, padahal udah dewasa," kata Kasino.

"Iya, deh aku...kekanak-kanakan," kata Indro yang mengakui dirinya..ya sifatnya kekanak-kanakan.

Indro, ya asik nonton Tv...acara berita. Kasino, ya ke ruang tamu untuk main game di Hp-nya untuk bersantai setelah melakukan ini dan itu. Dono tetap santai baca buku yang ia sukai....cerita para Nabi.

Friday, April 24, 2020

KEBAIKAN JANNA

Romy berjalan tertatih-tatih karena menahan rasa sakitnya abis di tegek preman. Akhirnya Romy pun kehilangan ke sadarannya dan jatuh ke tanah. Janna sedang asik bersepedah mau ke rumah saudara. Tak sengaja Janna menemukan pemuda pingsan di jalan dengan penuh luka memar di sekujur tubuhnya.

Janna pun menelpon mobil ambulan, ya segera dateng mobil ambulan untuk membawa pemuda tersebut untuk di rawat di rumah sakit. 

Saat di rumah sakit. Romy sadar dari keadaannya. 

"Aku di mana?" tanya Romy. 

Janna yang menungguin pemuda yang di tolongnya dan juga berkata "Kamu di rumah sakit".

"Di rumah sakit padahal aku tadi pingsan. Jadi...kamu yang menolong aku?" kata Romy.

"Iya," kata Janna.

"Terima kasih atas pertolongannya," kata Romy.

"Iya," kata Janna.

Romy pun di tinggal di ruangaannya, karena Janna ada urusan lain. Beberapa hari di rawat di rumah sakit keadaan Romy baikkan, jadi ya keluar dari rumah sakit dan juga berterima kasih pada Janna telah menolongnya dan juga sering menemani Romy saat di rawat di rumah sakit. Romy pun mulai menjalani kehidupannya seperti biasanya sampai akhirnya berhasil di terima kerja jadi guru di sekolahan SD, ya honor sih.

Pagi itu Romy mau mengajar. Janna mengantar adik tersayang, Dina yang duduk di kelas 3 SD...pake sepedah. Bertemulah Janna dengan Romy. Dina, ya masuk kelas untuk ngobrol dengan teman-temannya. Romy dan Janna sekedar ngobrol, ya biasa-biasa aja. Pak Diman memencet bel tanda masuk sekolah.

Romy segera masuk ke kelas untuk mengajar. Janna pun segera meninggalkan tempat tersebut dengan mengayuh sepedah ya untuk ke tempat kerjaannya. Romy membimbing anak-anak dengan baiknya. Seusai mengajar, ya Romy ingin pulang ke rumah. Dinda, guru juga..masih jomlo gitu tapi sudah jadi PNS sih. Ya Dinda pun nebeng motornya Romy untuk pulang ke rumahnya.

Romy pun membawa motornya dengan baik, ya membonceng Dinda yang duduk di belakang. Saat di jalan...Romy, ya berpapasan dengan Janna yang mengendarai sepedahnya. Janna pun memang melihat Romy membonceng cewek. Romy pun jojong aja begitu juga Janna.

Sampai di rumah Dinda.

"Terima atas mengantarkan aku sampai rumah," kata Dinda.

"Iya, sama-sama. Aku pamit ya," kata Romy.

"Iya," kata Dinda.

Romy pun segera membawa motornya dengan baik sampai rumahnya.

***

Satu bulan Romy menjalankan kehidupan dirinya jadi guru SD, ya kedekatan dirinya sama Dinda sih...jadi akrab gitu. Sedangkan urusan pertemanan Romy dengan Janna, ya tambah lebih dekat lagi dan juga keduanya pun mulai punya hubungan spesial tapi di sembunyikan.

Sampai suatu ketika, Dinda tahu hubungan spesial antara Romy dan Janna. Dinda pun merasa dirinya harus mengaku kalah karena Romy lebih memilih Janna karena Romy memberikan alasannya "Janna, gadis yang baik...yang menolong aku. Kalau tidak ada dia, mungkin aku tidak selamat dari keadaan ku yang tidak sadarkan diri tergeletak di jalan".

***

Janna pun membuat baju pengatin, ya di tempat kerjaannya. Rasa senang terpancar dari dirinya, ya ingin mengenakan baju pengatin yang di buatnya dengan model muslim. Lila, teman kerja Janna, ya mengenakan baju pengatin buatan Janna untuk pernikahannya. Sampai-sampai Lila pun berkata "Janna kapan kamu menikah, mengikuti jejak aku?".

"Ya nunggu orang yang ku sukai melamar aku," kata Janna.

"Amin," kata Lila.

"Kok di aminin," kata Janna.

"Semoga kamu cepat nikah seperti aku," kata Lila.

"Amin," kata Janna.

Urusan itu pun selesai dengan baik. Saat Janna sampai di rumah, tahu-tahu Romy ada di rumah Janna sedang ngobrol dengan Ayahnya Janna. Janna segera ke kamarnya dan Ibu pun masuk ke kamar Janna.

"Janna, anak Ibu yang cantik. Romy ke sini mau melamar kamu, Janna," kata Ibu.

"Kok dadak gini," kata Janna.

"Jadi kamu mau menolak lamaran Romy," kata Ibu.

"Ya, bukan gitu. Baru di omongin sama Lila, tentang orang aku sukai melamar aku. Sekarang lagi ngomong sama Ayah. Ini namanya doa di jabah Alloh SWT," kata Janna.

"Jadi kamu menerima lamaran Romy," kata Ibu.

"Iya," kata Janna.

"Alhamdulilahhirobil alamin," kata Ibu.

Ibu keluar dari kamar Janna dan langsung ngobrol dengan Ayah untuk memberitahukannya bahwa Janna menerima lamaran Romy. Ayah pun mengucap "Alhamdulilahhirobil alamin". 

Ayah pun memberitahukan Romy, ya jawaban lamaran Janna ternyata di terima....maka itu Romy pun berkata "Alhamdulilahhirobil alamin".

***

Setelah kejadian lamaran tersebut, ya segera proses pernikahan yang di buat sederhana. Lila teman Janna...ya dateng ke pernikahan Janna. Yang membuat Janna senang adalah baju pengatin model muslim yang ia buatnya jadi kenyataan...ia pakai untuk pernikahan dirinya dengan Romy. Jalan pernikahan Romy dan Janna berjalan baik sampai urusan segala-galanya. Waktu pun menjawabnya, ya Romy pun ikut tes PNS agar di angkat jadi PNS....ya usaha Romy berhasil. Kehidupan ekonomi  rumah tangganya Romy jadi lebih baik lagi. 

Thursday, April 23, 2020

SANTAI DI RUMAH

Dono santai di rumah, ya sambil mengetik di leptopnya setelah melaksanakan sholat tarawih di rumah dengan Indro dan Kasino. Ya Kasino biasa sih asik main game di Hp-nya. Indro, ya asik nonton Tv acaranya FTV di SCTV. Saat iklan, Indro pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu.

"Don, besok kita puasa kan," kata Indro.

Dono berhenti mengetik di leptopnya dan berkata "Iya, tadi kan tadi kita baru melaksanakan sholat tarawih di rumah".

"Iya sih," kata Indro.

Indro mendengarkan suara orang yang mengaji di mesjid.

"Don, orang-orang di sini ada yang melaksanakan sholat tarawih di mesjid?" tanya Indro.

"Ada yang melaksanakan, ada yang tidak. Keputusan pengurus mesjid," kata Dono.

"Oh, begitu," kata Indro.

Kasino menghentikan main game di Hp-nya.

"Don, Indro.....tadi di lantai tiga rukonya Heru ngobrol apa?" tanya Kasino.

"Biasa, ekonomi tradisional," kata Dono.

"Ekonomi tradisional. Tapi ada yang lain juga yang di omongin, ya tentang aturan pemerintahan ini dan itu di panjang untuk urusan virus corona, cuci tangan dengan sabun khusus,  jaga jarak  dan terakhir...sih ada yang make masker ada juga tidak," kata Indro yang menambah kan omongan Dono.

"Jadi seputar pokoknya penanganan virus corona. PSBB...juga di bahas enggak?" kata Kasino.

"PSBB....engak di bahas. Abisnya gak terlalu penting buat aku bahas dengan Dono," kata Indro.

"PSBB, tidak penting," kata Dono.

"Oh, begitu. Makanan untuk saur udah di belikan?" tanya Kasino.

"Sudah," kata Indro.

"Kalau begitu sih sudah aman sih. Ya sudahlah aku main game lagi," kata Kasino.

"Iya," saut Dono dan Indro bersamaan.

Kasino, main game Hp-nya lagi.

"Aku main nonton Tv lagi ah!" kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono, ya segera mengetik di leptopnya. Indro, ya langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv.....acara FTV yang bagus gitu. Selang berapa saat Dono, ya selesai mengetik di leptopnya...di simpan hasil ketika baru di mati in. Leptop pun di bawa Dono ke kamar dan di taruh di meja, baru duduk bersama Indro di ruang tengah...nonton Tv a caranya FTV.

Indro inget sesuatu dan berkata "Don, tadi kita pulang lewat kuburan kan?".

"Iya," kata Dono.

"lumayan orang yang ziarah ke kuburan dan juga pedagang bunga jadinya laku jalannya," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro, ya kembali diam dan asik nonton FTV dan Dono juga. Kasino, ya menyelesaikan main gamenya di Hp-nya dan segera ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono dan Indro yang asik nonton FTV.

"Drama cintanya bagus," kata Kasino.

"Iya," jawab Dono dan Indro bersamaan.

Ketiganya asik nonton FTV.

SEPUTAR POKOK ITU AJA

Langit cerah sekali. Indro sudah di lantai tiga ruko, ya berdiri di pinggir sih sambil melihat ke bawah pemandangan orang-orang di pasar tradisional terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Dono, ya naik lantai tiga ruko sih punya temannya Kasino, Heru tujuanya main aja. Kasino sedang asik main catur dengan Heru di lantai dua.

Dono, ya mendekati Indro dan berkata "Indro liat apa?"

"Lihat ulah manusia. Ada yang dagang ini dan itu," kata Indro.

"Manusia bergulat dengan cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga," kata Dono.

"Don, lihat urusan cuci tangan agar tidak terkena virus corona...ada di beberapa tempat di pinggir toko di sediakan sampai...aturan pemerintah di panjang," kata Indro menunjuk beberapa tempat.

"Benar-benar terpengaruh keadaan. Tapi di lihat sih, ada yang menjalankan ada yang tidak. Apalagi tadi abis hujan, jadi kan sudah bersih dan suci bersih lagi," kata Dono.

"Bener Don, semuanya suci bersih karena habis hujan. Kalau berpikir logis sih, ya virus corona...udah jatuh tuh di kumbangan parit yang mengalir," kata Indro.

"Oh, iya..betar lagi puasa dan sholat tarawih ke biasaannya sholat di mesjid kan. Tapi sekarang sholat tarawih di suruh di rumah," kata Dono.

"Iya sih. Berita gonjang ganjing gitu ada yang sholat tarawih di mesjid, ada  sholat tarawih di rumah," kata Indro.

"Ah...itu sih gak terlalu penting di bahas. Karena timbulnya konflik omongan aja. Ya lebih baik santai melihat keadaan lingkungan di sekitar sini," kata Dono.

"Bener...Don santai. Keadaan sebenarnya....ada yang terpengaruh keadaan ada yang tidak untuk urusan virus corona. Yang terpenting kehidupan ekonomi jalan normal...jadi ekonomi tradisional tetap saja normal jalannya," kata Indro.

"Seratus persen untuk Indro," kata Dono sambil mengacungin jempolnya.

Dono dan Indro pun menyelesaikan obrolan sambil melihat keadaan lingkungan sekitar dari ruko lantai tiga. Ya keduanya turun ke lantai dua untuk ngobrol dengan asik bersama Kasino dan Heru sambil main monopoli.

Tuesday, April 21, 2020

MANUSIA MELENIUM

Donclo, raja kejahatan menyuruh anak buahnya untuk merampok bank. Segera di laksanakan oleh anak buahnya Donclo. Panji dan Nadia ke bank untuk mengambil uang dengan cara antri dengan baik. Mobil hitam pun parkir depan bank. Dari mobil keluar orang-orang yang berjas dengan membawa tas dan masuk bank.

Sapam pun di lumpuhkan dengan di tembak pistol listrik, jadinya pingsan. Panji, ya berusaha kabur dari bank karena para penjahat mulai merampok. Panji berhasil kabur, tapi di kejar oleh anak buah Donclo yang membawa pistol. 

Perampokan bank di jalankan dengan baik oleh anak buah Donclo. Semua orang ketakutan sekali karena di ancam dengan pistol. Pegawai bank, ya memasukan uang ke dalam tas karena di ancam dengan pistol. 

Panji pun berhasil bersembunyi di tempat yang aman. Anak buah Donclo yang mengejar Panji terus mencarinya dengan baik. 

"Kemana orang ini? Kalau ke temu aku tembak...biar mati," katanya.

Panji segera menggunakan kekuatan gelang kekuataannya dan berubahlah menjadi Manusia Melenium. Dengan kemampuannya Manusia Melenium tidak bisa di lihat alias kasat mata, mulailah mengajar anak buah Donclo yang mengejar Panji.

Pingsanlah dan juga babak belur orang yang di hajar Manusia Melenium dan di geletakkan saja di pinggir tempat sampah. Manusia Melenium terbang menuju bank yang di rampok. Sampai di dalam bank. 

"Hentikan ulah kalian ini!" kata Manusia Melenium. 

"Siapa kamu ini?" tanya anak buah Donclo yang tidak bisa melihat wujudnya tapi ada suaranya. 

"Aku, Manusia Melenium. Aku pahlawan kota ini untuk mengalahkan kalian semuanya," kata Manusia Melenium. 

"Dasar pengganggu," kata anak buah Donclo. 

Anak buah Donclo, ya menembak ke arah ke beradaan suaranya Manusia Melenium. Ya Manusia Melenium menghindari tembakan yang di arahkan pada dirinya, lalu segera mengajar satu persatu penjahat sampai babak belur dan pingsan di lantai. 

Ada yang kabur dengan membawa uang di tas dan sudah di dalam mobil hitam. Di bawa mobil dengan cepat sekali. Manusia Melenium pun terbang dengan cepat dan langsung menggunakan kekuatan api di lembarkan ke mobil yang di dalamnya ada para penjahat. Ledakan dan ledakan. Mobil di pun menghindari dan akhirnya kena juga bola api...jadi terbaik mobil. Berusahalah keluar anak buah Donclo. 

Mobil pun meledak. Manusia Melenium mengeluarkan kekuatan air untuk memadamkan api yang membakar mobil, setelah itu mengajar semua anak buah Donclo sampai pingsan. Manusia Melenium pun pergi dari situ dengan terbang menuju panti asuhan dan segera menonaktifkan kekuatan gelang, ya kembali menjadi Panji. Polisi dateng untuk menangkap semua penjahat yang merampok bank untuk di penjara. 

Nadia dapet berita tentang perampokan bank, ya segera di tulis artikelnya dan serahkan ke Pak Bonar. Ya Pak Bonar senang dengan hasil kerja Nadia, maka itu segeralah di terbitkan berita tentang perampokan bank yang di gagalkan Manusia Melenium. 

***

Nadia yang telah menyelesaikan pekerjaannya, ya langsung pulang ke panti asuhan. Panji, ya ada di dalam rumah sedang santai nonton Tv. 

"Panji, kamu ada di sini?" tanya Nadia. 

"Ia Nadia, aku berhasil mengajar penjahat yang mengejar aku. Aku pulang setelah lapor polisi," kata Panji yang membuat alasan. 

"Aku, tadi di tolong Manusia Melenium," kata Nadia. 

"Manusia Melenium, aku tidak percaya," kata Panji. 

Tiba-tiba Tv memberitakan tentang perampokan dan juga yang menggagalkan adalah Manusia Melenium. 

"Tuh berita hari ini tentang Manusia Melenium yang kasat mata," kata Nadia. 

"Iya deh. Nadia....kamu di tolong Manusia Melenium," kata Panji. 

Nadia pun segera masuk ke kamarnya. Panji, ya asik nonton Tv. Anak-anak keluar dari kamar untuk nonton Tv bersama Panji dengan acara yang bagus banget. 

***

Donclo marah besar karena rencananya merampok bank gagal dan juga anak buahnya di tangkap polisi juga. 

"Manusia Melenium tunggu balasan ku," kata Donclo. 

Monday, April 20, 2020

SEANDAINYA DIA JADI PACAR KU

"Ka...me...ha..me...ha...," kata Goku.

Goku langsung meluncurkan energi ke tenaga dalamnya ke Brolly.

***

Dono menekan tombol berhenti di remot. Film Dragon Ball berhenti.

"Don kenapa kamu berhentikan Filmnya? Lagi seru... Goku menyerang Brolly dengan ilmunya kame hame," kata Indro.

"Memang Filmnya lagi seru. Tapi kan, Indro...sudah nonton satu kali. Ini yang kedua kan," kata Dono.

"Nama juga suka. Pastinya di tonton lebih dari satu kali hal yang biasa," kata Indro.

"Ok, aku tekan lagi di remot ini untuk melanjutkan Filmnya," kata Dono.

"Tunggu dulu Don. Kayanya besok aja aku nonton Filmnya, lebih baik nonton Tv! " kata Indro.

"Oh, begitu," kata Dono.

Dono, ya mematikan sistem DVD pake remot dan langsung di ganti Tv...untuk menonton acara di Tv.

"Oh, iya Don...aku punya permainan," kata Indro.

"Permainan apa?" tanya Dono.

"Seandainya dia jadi pacar aku," kata Indro.

"Kaya...judul sinetron. Gimana permainannya?" kata Dono.

"Aku punya tiga foto cewek, kartu Don nanti aku kocok dan kamu pilih salah satu dan aku minta tanggapan foto cewek yang kamu pilih itu kalau kamu jadi in pacar kamu," penjelasan Indro.

"Gadis atau janda?" kata Dono.

"Gadis ada, janda..ada," kata Indro.

"Kalau gadis sih tidak apa-apa?! Tapi...kalau janda...aku pikir dua kali. Kalau istri orang ada ngak?" kata Dono.

"Ada," jawab Indro.

"Bener-bener permainan jebakan. Ah engak jadi main ah," kata Dono.

"Dono main..ya!" Indro membujuk.

"Iya deh," kata Dono.

"Ok, aku mulai," kata Indro.

Indro pun mulai mengocok kartu, lalu di suruh memilih kartu tersebut Dono. Dono, ya mulai memilih kartu di tangan Indro. Kasino, ya selesai main game di Hp-nya beranjak dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Kasino melihat ulah Dono dan Indro, ya sedang main kartu sih. Saat Dono mau mengambil kartu di tangan Indro, ya di ambil duluan sama Kasino kartu di tengah dan di lihat dengan baik oleh Kasino.

"Foto Aurel," kata Kasino.

Kasino menaruh kartu di tangan Indro.

"Kasino...malah kamu yang milih kartu, aku mainnya sama Dono," kata Indro.

"Emangnya permainan apa?" tanya Kasino.

"Seandainya dia jadi pacar ku," kata Indro.

"Kaya judul sinetron aja," kata Kasino.

"Itulah permainannya," kata Dono.

"Ya sudahlah. Aku yang memilih. Jadi bagaimana mainnya?" tanya Kasino.

"Tanggapan kamu Kasino. Seandainya Aurel jadi pacar mu?" kata Indro.

"Seandainya Aurel jadi pacar ku? Anaknya baik. Bapak Ibunya artis terkenal, cuma ada hal yang tidak di sukai aku aja. Kedua orang tua Aurel tipe tidak setia karena pisah dan nikah lagi demi membangun keluarga masing-masing. Aurel lagi dekat dengan Atta Halilintar dari segi kekayaan sih aku kalah, tapi kalau berani bisa di coba. Tapi ini cuma permainan. Jadi...kesimpulannya...ya tembak langsung aja melamar itu Aurel dengan mobil aku maharnya. Gak mahal sih nama juga mobil tua," kata Kasino.

"Gila, Kasino...langsung sistem mahar untuk melamar gadis," kata Dono.

"Kalau suka, ya lebih baik memberikan kepastian...yang terbaik. Lamar aja," kata Indro.

"Kalau di tolak gimana? Aurel...anak orang kaya dan Kasino....anak yang sederhana," kata Dono.

"Kenapa sederhana? Lebih ironis Don. Miskin, tapi ada usaha keras untuk maju...jadinya mampu. Ya ke beli mobil, walau tidak mahal sih..bekas," kata Kasino.

"Itu sih namanya proses Kasino," kata Dono yang tegas.

"Aku, simpulkan permainan ini. Cuma permainan aja. Jangan di perdebat lagi," kata Indro.

"Ok, cuma permainan!" kata Dono.

"Ya sudahlah cuma permainan. Nonton Tv aja!" kata Kasino.

"Iya," kata Dono dan Indro bersamaan.

Dono, Kasino dan Indro..ya asik nonton Tv yang a caranya menarik dan tidak membalas lagi permainan "Seandainya dia jadi pacar ku".

Friday, April 17, 2020

SEKEDAR PENDAPAT

Indro, ya sedang asik nonton Tv di ruang tamu. Dono sibuk mengetik di leptopnya di ruang tamu. Kasino sedang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Pintu pun di ketuk dan ada orang yang menguap salam "Asalamualaikum".

Kasino dan Dono mendengar suara Salam dari balik pintu dan berkata "Waalaikumsalam".

Kasino, ya menghentikan main game di Hp-nya...dan segera membuka pintu. Agung teman Kasino membawa barang pesan Kasino dan segera di bayar dengan uang pas. Agung ya meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan pekerjaan. Kasino, ya menutup pintu dan berkata dengan suara keras untuk memanggil Indro "Indro!".

"Iya!" jawab Indro.

Indro pun meninggalkan nonton Tv-nya dan mendatengi Kasino yang memanggil dirinya.

"Apa Kasino?" tanya Indro.

"Ini...bahan makan yang kamu pinta Indro," kata Kasino sambil menyerahkan sekresek plastik putih berisi bahan makan.

Indro, ya mengambil kresek putih dari tangan Kasino dan di periksa bahan makan tersebut dan berkata "Barangnya ada semuanya siap untuk di jadikan makanan".

Indro pun bergerak ke belakang untuk mencucinya dan segera di olah menjadi makanan. Kasino pun duduk di sebelah Dono. Ya Dono pun menyelesaikan ketikannya di leptopnya. Kasino pun melihat ketikan Dono dan tertarik ya membaca semuanya. Baru setelah itu Kasino pun berkata "Bagus. Don tulisan kamu yang baru ini...di publikasikan di Blog atau tidak?".

"Tidaklah di publikasikan. Di simpen," kata Dono.

"Don, tulisan sudah jadi banyak loe. Kenapa tidak di publikasikan di Blog?" kata Kasino.

"Lagi males aja mempublikasikan. Biarlah tulisan ini di simpen dengan baik di leptop," kata Kasino.

"Oh, begitu," kata Dono.

Dono pun mematikan leptopnya dan menaruh leptop di kamarnya, setelah itu nonton Tv. Kasino pun, ya nonton Tv juga di ruang tengah. Kedua menonton berita hari ini.

"Oh.....beritanya masih seputar ini dan itu Covid - 19. Oh...iya Kasino apa pendapat kamu tentang penyakit Covid - 19 berkembang di beberapa propinsi yang ada di Indonesia?" kata Dono.

"Ya, kalau pendapat aku sih...pandai-pandai menjaga dirilah agar tidak terkena Covid - 19. Walau Sebenarnya berdasarkan berita, ada penangan ini dan itu dari pemerintahan untuk mencegah penyebaran Covid - 19, ya hanya program kerja yang telah di atur, tetap saja yang punya tubuh harus ngawain untuk menjaga kesehatan agar tidak terkena Covid - 19....dan jika kita terkena Covid - 19....ya usahakan untuk sembuh dengan cara pengobatan tradisional dan moderen," kata Kasino.

"Usaha dan usaha sampai menyelesaikan masalah yang di hadapi," kata Dono.

"Tepat sekali, omongan kamu Don!" kata Kasino menegaskan omongan Dono.

Dono dan Kasino, ya kembali asik lagi nonton Tv. Indro di dapur, ya sibuk memasak. Ketika berita memberitakan tentang fatwah yang di kemukakan oleh beberapa ulama berkenaan ibadah ini dan itu di larang agar tidak berkumpul dulu karena ingin memutus mata rantai Covid - 19 , jenazah yang terkena Covid - 19 dan juga sodakoh orang-orang ke pada warga masyarakat baik uang, makan dan masker. Dono pun berkata "Kasino apa pendapatmu...tentang berita yang kita tonton?"

"Pendapatku. Fatwah yang omongin ulama tentang ibadah ini dan itu dan berkaitan orang terkena Covid - 19 kalau mati dan jenazahnya di kuburkan dengan cara yang telah di sesuaikan. Sebenarnya sih tidak ada masalah di buat santai aja, malahan yang paling bagus sih...ya nilai kebaikan tercermin di sini saling tolong menolong dengan orang bener-bener membutuhkan bantuan, jadinya sodakoh baik makanan, masker dan terakhir ya uang sih, " kata Kasino.

"Jadi masalah fatwah ini dan itu tidak ada masalah. Yang bagus saling tolong menolong, jadi memang bagus mencerminkan nilai kebaikan antara manusia yang butuh pertolongan," kata Dono.

Dono dan Kasino...ya kembali asik nonton Tv dan acara berita selesai dan chenel di ganti Kasino untuk menonton sinetron 'SI DOEL'. Keduanya senang menonton acara Tv yang bagus banget... Sampai Indro selesai memasak dan memanggil Dono dan Kasino untuk makan. Tv pun di matiin pake remot dan  segera Dono dan Kasino, ya ke meja makan untuk makan. Ketiganya asik makan di rumah dengan suasana yang tenang banget.

Wednesday, April 15, 2020

PERMAINAN

Dono sedang serius mengetik di leptopnya, ya di ruang tamu. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Sedangkan Kasino, ya sedang asik main game di Hp-nya. Saat iklan di acara Tv yang di tonton Indro, ya Indro pun ke ruang tamu dan duduk bersama Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Don...main yuk!" kata Indro.

Dono pun berhenti mengetik di leptopnya.

"Main apa?" tanya Dono.

"Main...jadi sesuatu," kata Indro.

"Jadi...sesuatu. Jadi apa?" kata Dono.

"Jadi....Nabi," kata Indro.

"Jadi...Nabi, ya gak masalah sih jadi Nabi, cuma permainan. Malahan kenyataan banyak sudah jadi Nabi dengan menggunakan namanya Nabi, ya contohnya nama Muhammad," kata Dono.

Kasino pun berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Benar omongan Dono itu. Kalau cuma mainan sih gak ada masalah dan juga banyak nama Nabi di gunakan para manusia".

"Iya, juga ya...omongan kalian berdua benar. Nama Nabi sudah di gunakan semua manusia yang ingin memakai namanya. Jadi permainan ini tidak seru..ah jadi Nabi," kata Indro.

"Kalau, tidak seru lebih baik cari mainan yang lain," saran Dono.

"Main apa ya? Sudahlah lebih baik aku nonton Tv lagi," kata Indro.

"Sana...nonton Tv lagi!" kata Dono.

Indro pun kembali ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono kembali mengetik di leptopnya dan Kasino, ya kembali asik main game di Hp-nya. Indro terus santai nonton Tv yang acaranya bagus banget. Selang berapa saat Dono pun selesai mengetik ya dan di simpan dengan baik.

"Don, tulisan mu yang baru selesai kamu ketik...di publikasikan ke Blog atau tidak?" tanya Kasino, ya sambil main game di Hp-nya.

"Tidak aku publikasikan, aku simpen," kata Dono.

"Tidak di publikasikan toh," kata Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.

Dono pun, ya mematikan leptopnya dan di bawa di kamar dan di taruh di meja belajar, baru deh duduk bersama Indro...ya nonton Tv di ruang tengah.

"Indro, ganti chenel Tv-nya!" kata Dono.

"Ganti chenel Tv. Acara Tv-nya lagi bagus-bagus ya Don," kata Indro.

"Aku...ingin nonton berita!" kata Dono.

"Ya, ampun Don...mau nonton berita. Aku ceritakan berita hari ini yang lagi hits. Ya biasa sih masih kaitannya dengan Covid - 19 yang ini dan itu," kata Indro.

"Masih seputar ini dan itunya Covid - 19. Ya Sudahlah Indro kamu lanjutin nonton Tv. Aku main game aja di Hp ku," kata Dono.

"Ya," saut Indro.

Dono pun langsung main game di Hp-nya. Indro dengan asik nonto Tv, ya sinetron tema cinta, karena suasana hati saja.

Friday, April 10, 2020

KRITIK

Indro, ya sedang asik nonton Tv di Hpnya sambil menikmati keadaan lingkungan sekitar. Kasino, selesai juga merawat tanaman di potnya dan duduk bersama Indro, ya segera menuang tekok berisi teh ke gelas dan segera di minum.

"Asik benar Indro, nonton TV-nya?" kata Kasino, ya menaruh gelas teh yang masih isi sih di meja.

"Ya, menikmati hidup saja," kata Indro.

"Berita hari ini, tentang apa Indro yang lagi hits?" tanya Kasino.

"Berita hari ini, ya masih seputar ini dan itu menangani covid 19," kata Indro.

"Berarti tetap saja dari kemarin," kata Kasino.

"Cuma ada beda ya sih. Hari ini pelaksanaan PSBB-nya di kota Jakarta, kata yang membuat berita. Bukan aku ya bikin berita..nanti di kirain hoax lagi," kata Indro.

"Aku mengerti, Indro. Jangan di dramatisir kaya Film Cinta," kata Kasino.

"Film Cinta, yang dramatisir....malah lebih menarik untuk di tonton," kata Indro.

"Iya sih, Film Cinta yang di dramatisir lebih menarik di tonton gitu karena memang mempengaruhi perasaan orang yang menonton. Sudahlah Jangan di bahas," kata Kasino.

"Oh, ya Kasino...dunia aneh tapi nyata...ya," kata Indro.

"Maksudnya?" tanya Kasino.

"Acara Tv. Katanya 'DI RUMAH AjA', tapi orang yang bekerja di Tv dan Radio, ada di tempat kerjaan. Gak sesuai dengan slogan yang di omongin mereka itu 'DI RUMAH AJA'...," kata Indro.

"Omongan kamu, Indro bener juga. Ya nama juga tuntutan dari pekerjaan mereka di Tv dan Radio. Kalau mereka tidak bekerja, ya mereka tidak bisa makan untuk memenuhi ekonomi keluarga," kata Kasino.

"Tuntutan hidup, apa boleh buat di jalanan dengan baik. Tapi memang sih, aku akui kehebatan mereka bekerja di TV dan Radio...demi menunjukkan kualitas dan kuantitas diri sendiri dan kelompok demi kemajuan acara yang di bangun dari nol menjadi nilai yang luar biasa," pujian Indro.

"Kualitas dan kuantitas, kaya orang-orang mau menyelesaikan sekripsinya saja. Indro," kata Kasino.

"Oh, ya aku tidak sadar dengan omongan aku," kata Indro.

Terdengar suara adzan magrib, ya Kasino dan Indro ya mengerikan pembicaraan keduanya dan segera beres-beres gitu untuk melaksanakan sholat magrib do rumah, ya berjamaah. Dono, yang sibuk ngetik di kamar ya menghentikan pekerjaannya dan di simpen gitu baru tuh leptop dimatikan. Dono, ya keluar dari kamar dan segera ke belakang untuk mengambil wudu. Kasino dan Indro, ya telah mengambil wudu sih dan sudah bersiap sholat di kamar, yang di khususin untuk sholat gitu.

Dono, ya selesai wudu dan segera masuk menuju ruang sholat. Indro sudah siap jadi imam sholat, ya karena giliran sih jadi imam. Sholat magrib pun di jalan in Dono, Kasino dan Indro dengan penuh khusuk sampai selesai.

Baru setelah itu, ya Dono keluar dari ruangan sholat ke dapur untuk masak makan malam. Kasino dan Indro, ya keluar dari ruangan sholat dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv.

"Kok nonton ya berita lagi Kasino?" tanya Indro.

"Aku dari tadi kan belum nonton Tv, ya otomatis ingin lihat berita hari ini baru nonton apa gitu yang menarik hari ini?!" kata Kasino.

"Ya Sudahlah aku ikut saja," kata Indro.

"Gitu dong, teman yang baik," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya asik nonton Tv...berita gitu. Dono dengan cekatan sih masak di dapur ya jadi deh makan malem sudah di taruh di meja makan. Dono, ya berkata dengan suara keras untuk memanggil ke dua temannya "Kasino, Indro...makan!".

"Iya," jawab Kasino dan Indro bersamaan.

Kasino dan Indro pun bergerak dari ruang tengah menuju ruang makan, ya makan malam gitu. Dono, ya dulu an sih. Kasino dan Indro langsung lihat mengisi piring dengan nasi, sayur, sambel dan lauknya ikan emas goreng gitu. Ketiga ya menikmati makan malem dengan penuh ke santai gitu sampai perut kenyang. Selesai makan, ya Kasino dan Indro...suit gitu untuk cuci piring dan gelas gitu. Ternyata, ya Kasino kalah...jadi ya nyuci piring dan gelas gitu. Dono, ya segera melanjutkan ngetiknya di kamarnya. Indro, ya nonton TV di ruang tengah dengan asiknya.

KEGILAAN

Langit terlihat mendung di mata Dono.

"Kayanya hari akan hujan," kata Dono.

Dono berjalan sambil melihat sekeliling ya dan berhenti di pinggir jalan untuk melihat sekeliling dengan jelas.

"Sama aja keadaan lingkungan, Walau beritanya ini dan itu," kata Dono.

Dono pun berjalan lagi sampai ke sebuah mesjid, ya tidak besar dan sederhana bentuknya.

"Aku..sering ibadah di mesjid di sini, karena umat di sini baik-baik. Walau yang ibadah ya gak banyak sih. Kebanyakan umat yang lain ingin ibadah di tempat yang besar gitu, agar leluasa aja menikmati keadaan," kata Dono.

Dono mau masuk mesjid, ya ke tempat wudu untuk cuci tangan pake sabun dan baru wudu, karena di siapkan sama pengurus mesjid. Dono pun mengerti ajaran yang diajarkan pada dirinya "Kebersihan adalah bagian Iman". Dono pun berada di antara umat yang ingin melaksanakan sholat Jumat. Ya hujan turun sih tidak lebat sih. Ya untungnya Dono sudah di dalem mesjid.

Imam pun mulai berkhotbah dengan baik, ya sampai akhirnya imam pun mengimami sholat Jumat dengan baik. Dono yang telah melaksanakan sholat Jumat, ya meninggalkan mesjid bersama umat yang lainnya.

Dono berjalan dan berjalan menuju rumah. Tapi di tengah jalan bertemu dengan Joni, ya silsilahnya sih suku Batak dan Agamanya Kristen. Dono pun berkata "Hay, Joni apa kabar mu?"

"Don, kabar ku baik. Baru pulang dari sholat Jumat, ya," kata Joni.

"Iya, Gimana kerjaan mu ya kerja di rumah makan?" kata Dono.

"Puji Tuhan. Jalan ku masih baik kerja di rumah makan," kata Joni.

"Berarti betah dong kerja di situ," kata Dono.

"Ya, Begitulah," kata Joni.

"Udah dulu ngobrolnya aku ada urusan," kata Dono yang alasan untuk menghentikan perbincangan keduanya.

"Iya, aku juga ada urusan," kata Joni.

Joni pun berjalan menuju tujuanya, ya begitu juga dengan Dono, ya menuju tujuanya. Kadang Dono, ya teringat masa lalunya dan berkata "Anak suku Batak ada yang baik ada yang buruk. Kalau baik...enak di jadikan teman. Tapi kalau buruk, ya sama aja dengan cerita di Film-Film, kalau suku Batak di jadikan toko jahatnya contonya....ya copet, penipu dan jadi preman".

Dono terus berjalan menuju rumahnya... eee, ketemu dengan temannya keturunan China ya Agamanya Kristen sih, Toni namanya.

"Hey, Toni...apa kabarmu?" tanya Dono.

"Hey, Don...kabar ku baik. Dari mana mau ke mana?" tanya Toni.

"Dari mesjid, ya mau balik ke rumah. Oh, Iya bagaimana usaha Toko mu, Toni?" kata Dono.

"Ya baik sih. Maaf Don, ya obrolan ya kita sambung lain waktu karena aku ada urusan gitu, penting banget," kata Toni.

"Oh, ya.. Ton," kata Dono.

Toni, ya berjalan ya menuju tujuannya...ya begitu dengan Dono ya berjalan menuju tujuannya. Dono pun teringat perjalanan hidupnya dan berkata "Keturunan China, ya ada yang baik dan buruk. Kalau baik, ya enak di jadikan teman, kalau buruk ya sama dengan Film-Film yang mengangkat tokoh jahatnya suku China...contohnya lebih banyak jadi  penipu baik kaumnya sendiri di tipu mau pun orang lain".

Sampai di pengkolan, ya Dono bertemu dengan Steven, ya suku Flores..Agamanya Kristen.

"Hay, Steven apa kabarmu?" tanya Dono.

"Baik...Don. Abis melaksanakan sholat Jumat ya?" kata Steven.

"Kok, tahu...aku Abis melaksanakan sholat Jumat?" kata Dono.

"Ya..tahulah, kamu....itu orang Islam dan hari ini hari Jumat," kata Steven.

"Ya, bener omongan kamu, Steven. Gimana kerjaan kamu, ya narik angkot...gitu?" kata Dono.

"Ya....lumayan sih hasilnya," kata Steven.

"Oh, begitu. Maaf, ya obrolan kita lanjutkan lain kali karena aku ada urusan lain," kata Dono, ya alasan saja.

"Iya," kata Steven.

Steven pun berjalan menuju tujuannya. Dono, ya berjalan menuju tujuannya pula. Ya Dono pun teringat dengan perjalanan hidupnya dan berkata "Anak suku Flores, ya ada yang baik ada yang buruk. Kalau baik enak di jadikan teman. Kalau buruk, ya..gak jauh sih kebiasaan anak-anak nakal yang susah di atur...contohnya ya nyuri sih".

Sampai di rumah, ya Dono segera istirahat di rumah sambil nonton Tv.

"Berita, kota Batam, cuma begini aja!" kata Dono.

Dono, ya tetap nonton Tv dengan santai sampai akhirnya ketiduran.

***

Dono, ya mengelesaikan menulis di buku tulisnya dan buku di geletakkan di meja dan juga pena.

"Aku telah selesai nulis karangan. Di rumah aja, terkadang jenuh juga...ya!!!" kata Dono.

Indro pun duduk bersama Dono di ruang tamu, ya meninggalkan tontonan di Tv.

"Don, apa kata suara gaib hari ini?" tanya Indro.

"Hari ini...cuma 'Kegilaan'...," kata Dono.

"Kegilaan apa maksudnya apa Don?" tanya Indro.

"Maksudnya...ya manusia tetap menggilain isi dunia ini dengan rencana apa pun demi tujuan mereka masing-masing, ya sesuai dengan suku dan agama," penjelasan Dono.

"Memang benarlah. Kegilaan," kata Indro.

"Nonton Tv...aja yuk!!!" kata Dono.

"Yuk!!!" kata Indro.

Dono dan Indro ya beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Kasino memang asik nonton Tv sih ruang tengah. Jadi ya ketiga ya asik nonton Tv, ya Film Misteri.

Wednesday, April 8, 2020

GAIB

Dono sedang asik duduk di ruang tamu, ya sedang mengetik di leptopnya. Kadang Dono berhenti mengetik dan terdiam cukup lama. Indro baru selesai memasak dan ke ruang tamu, ya melihat Dono yang terdiam saja tapi ksya mendengarkannya sesuatu. Di tunggu cukup lama oleh Indro tetap Dono, ya terdiam saja.

Indro pun duduk bersama Dono dan sambil berkata "Kok diam aja dari tadi. Ada yang kamu pikirkan atau ada masalah ya?".

"Sebenarnya aku tidak mikir apa-apa? Dan juga tidak ada masalah juga. Aku diam, lagi mendengarkannya suara-suara gaib yang bicara dengan aku," kata Dono.

"Suara gaib. Aku tidak bisa mendengar ya dan juga tidak ada apa-apa kalau aku lihat tuh Don," kata Indro.

"Terang aja Indro, kamu tidak bisa mendengar ya dan tidak bisa makluk gaib tersebut karena kami ya tidak punya ilmu ya," kata Dono.

"Harus punya ilmu untuk melihat gaib toh," kata Indro.

"Yo,..i," kata Dono.

Indro pun terus berusaha untuk bisa melihat makluk gaib dan juga bisa mendengar suara gaib dengan baca ayat-ayat Al Qur'an. Ternyata tetap tidak bisa juga Indro melihat dan mendengarkannya suara gaib tersebut dan bertanya pada Dono "Kenapa aku tidak bisa melihat dan mendengarkannya suara gaib?"

"Indro, terang aja kamu tidak bisa. Percuma. Karena makluk gaib itu tahu ayat-ayat Al Qur'an," kata Dono.

"Tahu, ayat-ayat Al Qur'an. Kalau ajaran agama yang lain Don?" kata Indro.

"Iya, tahu semua ajaran agama lain. Aku sering di ceritakan asal usul ajaran agama berkembang dari negeri awalnya sampai ke sini," kata Dono.

"Berarti, kamu tahu ajaran yang benar Don?" tanya Indro.

"Ya tahulah. Inikan cerita asli penulis yang mampu mendengarkan suara gaib, ya sampai wujud makluk gaib tersebut. Ya kalau di tulis dan di publikasikan. Boleh saja yang baca ini tulisan bohongan atau jujur," kata Dono.

"Bener, kamu Dono. Mana ada yang percaya kalau penulis bisa mendengarkan suara gaib sampai melihat wujudnya. Bisa aja di bilang bohong. Karena kebanyakan manusia ingin melihat dan mendengarkan suara gaib tersebut seperti aku ini," kata Indro.

"Kalau saran aku sih. Lebih baik kamu tidak bisa melihat dan mendengar suara gaib tersebut. Agar jalan hidupmu jadi misteri. Itu lebih baik," kata Dono.

"Bener omongan Don. Lebih baik jalan hidup misteri. Kalau sudah tahu, ya tidak menarik lagi untuk di jalankan. Ya sudahlah Jangan di bahas lagi lebih baik kamu ngetik lagi Don. Lanjutin pekerjaan kamu!" kata Indro.

"Ok," saut Dono.

Indro, ya beranjak dari duduknya bersama Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya melanjutkan pekerjaannya mengetik di leptopnya. Kasino yang selesai mengatur program kerjanya di leptopnya, ya di simpan dan leptop di matikan. Kasino pun keluar dari kamarnya, ya duduk di ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro yang sedang asik nonton Film Misteri. Dono pun menyelesaikan pekerjaannya dan lanjut main game catur di leptopnya.

Tuesday, April 7, 2020

CUMA ISENG

Indro, ya selesai urusan kerjaan dengan Toing segera pulang ke rumah pake motor. Indro pun teringat dengan Beno, ya penjual ikan sih....maksudnya beli ikan yang masih seger alias hidup untuk di masak rumah. Ya tancap gas Indro menuju tempat Beno dipasar ikan. Sampai di toko ikan milik Beno.

"Beno, beli ikan lele dan ikan emas....yang masih hidup!" kata Indro.

"Ok," kata Beno.

Beno, ya menyiapkan pesanan Indro dengan baik dan segera di berikan ke Indro. Ya Indro pun segera membayar dua ikan tersebut dengan uang pad sana Beno. Segera Indro pun pulang ke rumah dengan motor. Singkat waktu sampai di rumah. Indro menaruh ikan lele dan ikan emas di dua akuarium. Lalu Indro pun berbenah diri.

Kasino dan Dono baru pulang dari urusan kerjaannya...ya istirahat di rumah. Melihat ikan lele dan ikan emas di akuarium jadinya keduanya ya mancing gitu di dalam rumah. Indro, langsung terkejut dengan dua ulah temannya tersebut dan berkata "Don, Kasino...ini ikan di akuarium bukan untuk di pancing tapi mau masak".

"Indro. Aku dan Kasino, ya lagi iseng aja menghilangkan kejenuhan saja...abis pulang kerjaan gitu," kata Dono.

"Bener omongan Dono. Cuma iseng. Nah dapetkan aku ikan lelenya. Nii ikan lelenya kamu masak untuk makan malam!" kata Kasino.

Indro mengambil ikan lele dari Kasino dan taruh dibaskom. Dono pun mancing di akuarium dapet ikan emas, ya di Kasihan ke Indro. Ya Indro pun mengambil ikan emas dari Dono dan di taruh di baskom. Setelah urusan memancingnya Dono dan Kasino di akuarium, ya Indro segera mengolah dua jenis ikan untuk makan malam.

Kasino dan Dono, ya berbenah diri. Indro pun sibuk masak dua jenis ikan di dapur sampai jadi makan yang enak. Selesai berbenah diri, ya Dono dan Kasino...nonton TV, ya di chanel TV One....yang menayangkan berita tentang penanggulan virus korona dengan cara PSBB.

Indro pun selesai memasak dua jenid ikan, ya beserta sayur, sambel dan terakhir ya nasi. Semua masakan di taruh di meja makan oleh Indro dan berkata dengan suara cukup keras, ya tujuanya manggil temannya "Don, Kasino.....makan!"

Dono dan Kasino pun beranjak dari ruang tengah ke ruang makan untuk makan malam. Ketiganya pun menyantap makan malam tersebut dengan santai banget sampai perut kenyang banget. Ya yang mencuci piring dan gelas adalah Dono, karena Dono kalah suit dengan Kasino.

Dono, ya menerima kekalahannya main sama Kasino, ya nyuci pairing dan gelas di belakang gitu. Kasino dan Indro, ya santai nonton Tv di ruang tengah.

"Kasino, kalau rumah pake masker enggak?" tanya Indro.

"Pakelah," kata Kasino.

"Aku juga. Tujuanya ikut aja apa kata berita agar tidak terkena virus korona?!" kata Indro.

"Yo,...i," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya diam lagi dan serius nonton TV. Dono, ya selesai sih cuci piring dan gelas. Segera Dono pun duduk bersama Kasino dan Indro di ruang tengah.

"Kasino, Indro...ya ganti chenel Tvnya. Dari tadi nonton berita terus. Acara yang lain gitu!" kata Dono.

"Acara lain! Apa itu?" kata Indro.

"Lawak," kata Dono.

"Lawak. Boleh juga," kata Indro.

"Lawak...aja!" kata Kasino.

"Ok, lawak," kata Indro yang menyepakatin pergantian chenel Tv dengan Dono dan Kasino.

Indro pun mengganti chenel TV One ke chenel Tv....TRANS7 dengan remot. Acara Tv, ya lawaknya OVJ di tonton Dono, Kasino dan Indro...dengan santai sampai akhirnya tertawa karena kelucuan dari tingkah laku para wayang OVJ.

Saturday, April 4, 2020

MUDIK, APA IYA APA TIDAK?

Indro sedang asik duduk di ruang tengah, ya nonton Tv.....berita di METRO TV. Dono, ya nonton TV juga sih. Kasino, ya asik main game sih di Hp-nya. Saat berita memberitakan larangan mudik, ya Indro berkata ke Dono "Don, apa tanggapanmu tentang larangan mudik masih di kaitkan virus corona sih...agar tidak menyebarkan wabah virus conona?"

"Niat baik sih untuk keselamatan umat manusia kalau di larangnya mudik sih, ya mencegah bencana seperti kecelakaan kendaraan itu yang paling utama...ada pun karena wabah corona ya harus di maklumilah memang keadaanya memang begitu adanya. Tapi mudik atau tidak kan tergantung pribadi manusia. Contohnya...satu, aku mudik pulang kampung halaman karena aku punya uang sih, ya beda dengan orang-orang tidak bisa pulang kampung karena tidak ada biaya gitu... sebab ya gagal di perantauan dan alasan keduanya sih, ya mempung masih ada umur bisa bertemu dengan keluarga," penjelasan Dono.

"Betul itu omongan Dono," saut Kasino yang sedang asik main game di Hp-nya.

"Ya, aku mengerti omongan kamu Don. Tapi kalau semua orang mudik, ya alias pulang kampung semuanya berarti pertumbuhan ekonomi di sini menurun dong...karena memang yang meningkat pertumbuhan ekonomi kan warga pendatang gitu," kata Indro.

"Memang sih. Yang meningkat kan pertumbuhan ekonomi di daerah sini warga pendatang. Karena daya tarik kenapa orang-orang datang ke Jakarta? Karena ada usaha yang menyerap tenaga manusia sebagai penggerak usaha. Lalu manusia itu bekerja dan bisa membeli jenis barang apa pun....jadinya pertumbuhan ekonomi di daerah sini pesat, " menegaskan omongan Indro.

"Tapi, kalau gagal alias tidak bekerja, ya jadi masalah...kan. Kemiskinan dan kemiskinan yang terlihat terpampang jelas," kata Indro.

"Ya, harapan mereka yang datang ke kota Jakarta...tujuannya berhasil tapi keadaan persaingan untuk mencapai keberhasilan ya bergulat dengan kepintaran manusia untuk mendapatkan kelayakan hidup. Tapi gagal sih lebih baik pulang kampung, ya berusaha di kampung halaman saja..toh hasilnya juga bisa hidup dan memajukan pertumbuhan ekonomi di kampung halaman, " kata Dono.

"Iya, bener omongan Dono. Sebenarnya sih gak perlu merantau sih, cukup di kampung halaman...ya biasalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kampung...kalau di lihat dari sektor sana sini," kata Kasino yang menegaskan omongan Dono, ya sambil main game di Hp-nya.

"Memang aku akui omongan kalian bener sih. Kebanyakan orang merantau, ya ingin cepat kaya....tetapi kenyataan tetap kenyataan bersaing dengan segala kepintaran demi untuk menjadi sukses. Ya sudah...di bahas lagi," kata Indro.

"Emm," kata Dono.

"Emm," kata Kasino, ya sambil main game di Hp-nya.

Indro, ya asik nonton berita di Tv, ya begitu juga dengan Dono. Kasino, ya asik main game di Hp-nya.

Indro pun, ya kembali bertanya lagi ke Dono "Don, mudik ke kampung halaman?".

"Ya...di lihat dari perkembangan berita sekarang sih, ya gak mudik lah. Demi keselamatan diri. Kalau suasana keadaan sudah baik, ya mudik...tapi mudiknya bukan di bulan Ramadan di ganti di bulan yang lain," kata Dono.

"Gimana dengan kamu Kasino?" tanya Indro.

"Ya, lihat kondisi keadaan saja. Kalau mudik waktu bulan Ramadan, ya tidak masalah atau sama seperti Dono...ya di bulan yang lain. Tujuannya sih...bener omongan Dono, ya mempung ada umur bertemu dengan keluarga gitu. Nama juga perantauan jauh dari keluarga, rasa kagen itu ada sih...walau bisa di obtain dengan cara nelpon gitu dan juga bisa melihat keluarga dengan vidio langsung lewat Hp, ya tetap saja sih hanya sedikit rasa kangen itu di obati karena peluk dan cium kagak bisa di lakukan," penjelasan Kasino, ya
menghentikan main game di Hp-nya.

"Berarti, di lihat kondisi aja toh. Tapi kalau kalian berdua tidak mudik, ya kalian berdua adalah termasuk orang-orang yang tetap meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah sini!" kata Indro.

"Yo,...i," kata Dono dan Kasino, ya bersamaan.

Indro pun kembali nonton Tv, ya serous lagi begitu juga dengan Dono. Kasino ya sibuk main game di Hp-nya. Eeee tiba-tiba pintu pun di ketuk gitu dan ada suara salam "Asalamualaikum". Ya Dono beranjak dari tempat duduk di ruang tengah, ya sambil menjawab salam "Waalaikumsalam".

Pintu, ya terbuka oleh Dono sih dan ada orang yang mengantarkan pesanan Dono, ya segera di bayar Dono dengan uang pas. Orang yang mengantarkan barang pun pergi dan pintu di tutup Dono. Segera Dono duduk di ruang tengah lagi.

"Beli barang lewat jaringan internet ya. Cukup dari rumah aja pesannya, ya barang di antara di rumah dan bayar dengan uang pas," kata Indro.

"Iya, begitu aja adanya," kata Dono.

"Berarti. Iklan di Tv-nya, ya bener dong sesuai kenyataan," kata Indro.

"Ya iya lah iklannya benar. Iklan yang di tayangkan di Tv, maupun di jaringan media apapun. Tujuannya menarik minat pembeli...supaya barang yang di promosin laku. Jadilah peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kalau daya beli masyarakat meningkat, ya majulah jenis usaha apapun di Indonesia, " penjelasan Dono.

"Bener omongan Dono. Daya beli masyarakatlah...yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekarang ini, mau cara tradisional maupun moderen," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.

"Idem," saut Kasino yang asik main game di Hp-nya.

Indro, ya kembali serius nonton berita Tv begitu dengan Dono. Kasino ya asik aja main game di Hp-nya. Ketiga ya tetap santai di rumah, ya sama dengan kata di iklan di Tv "DI RUMAH AJA", di hari minggu yang tenang banget gitu.

CINTA DUA DUNIA

Dono duduk di halaman belakang, ya sambil melihat langit bertabur bintang.

"Indahnya langit malam minggu," kata Dono.

Indro, ya asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah. Mulai beranjak dari duduk ya untuk ke tempat Dono yang duduk di halaman belakang.

"Don, duduk sendirian di halaman belakang rumah?" tanya Indro.

"Iya, menikmati hidup," kata Dono.

"Di dalam rumah...bisa menikmati hidup sambil nonton Tv," kata Indro.

"Aku...tahu. Tapi...terkadang aku lebih memilih duduk halaman belakang menikmati hidup...melihat langit bertabur bintang dan suara jangkrik yang merdu," kata Dono.

"Aku...pun menikmati suasana ini juga  sama seperti mu. Jadi tenang. Lupa dengan urusan masalah ini dan itu. Aku tinggal, ya Don. Aku masuk ke dalam rumah," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro bergerak masuk ke dalam rumah San duduk bersama Kasino di ruang tengah, ya nonton Tv. Dono, ya sendirian di halaman belakang, ya menikmati suasana. Muncul sesosok yang di tunggu Dono dan duduk di sebelahnya.

"Rindu terobati hari ini. Kau datang untuk menemani ku," kata Dono.

"Iya," kata Wulan.

Dono dan Wulan, ya menikmat malam minggu yang tenang. Kasino yang asik nonton Tv di ruang tengah, ya mencium bau melati dan berkata "Indro, kayanya ada bau melati".

"Iya, bau melati. Awalnya dari mana ya," kata Indro.

"Ayo...kita cari asal baunya!" kata Kasino.

"Ayo!!!" kata Indro.

Kasino dan Indro, ya mencari asal bau melati tersebut....sampai di halaman belakang di mana Dono duduk bersama Wulan.

"Astagfirullahaladzim," Kasino dan Indro menyebut bersamaan.

Kasino dan Indro pun lebih baik masuk ke dalam rumah, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv dan membiarkan Dono bersama Wulan, ya sebenarnya roh Wulan.

"Aku, harus kembali ke asal ku," kata Wulan.

"Iya," kata Dono.

Wulan menghilang begitu saja. Dono ya beranjak dari duduknya....untuk masuk ke dalam rumah sambil berkata "Rindu ku terbayar hari ini".

Dono pun duduk bersama Kasino dan Indro, ya nonton TV untuk menikmati malam minggu yang tenang.

"Don, bukan menyinggung kamu. Tapi...Wulan dateng ya?" tanya Indro.

"Iya," kata Dono.

"Kamu yang memanggilnya ya Don, agar Wulan dateng," kata Indro.

"Iya, untuk menghilangkan rasa rindu ku saja," kata Dono.

"Aku dan Kasino, ya mengerti dengan keadaan cinta dua dunia ini. Tapi saran ku lebih baik jangan kau panggil lagi. Kalau tetangga tahu dengan kemampuan kamu, ya sama aja di anggap kamu menciptakan teror ketakutan di daerah sini," kata Indro.

"Iya, tidak akan ku panggil lagi Wulan," kata Dono.

"Bagus itu, urusan beres," kata Kasino.

Dono, Kasino dan Indro pun kembali asik nonton Tv yang acaranya menarik di malam minggu yang tenang sekali.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK