Janna pun menelpon mobil ambulan, ya segera dateng mobil ambulan untuk membawa pemuda tersebut untuk di rawat di rumah sakit.
Saat di rumah sakit. Romy sadar dari keadaannya.
"Aku di mana?" tanya Romy.
Janna yang menungguin pemuda yang di tolongnya dan juga berkata "Kamu di rumah sakit".
"Di rumah sakit padahal aku tadi pingsan. Jadi...kamu yang menolong aku?" kata Romy.
"Iya," kata Janna.
"Terima kasih atas pertolongannya," kata Romy.
"Iya," kata Janna.
Romy pun di tinggal di ruangaannya, karena Janna ada urusan lain. Beberapa hari di rawat di rumah sakit keadaan Romy baikkan, jadi ya keluar dari rumah sakit dan juga berterima kasih pada Janna telah menolongnya dan juga sering menemani Romy saat di rawat di rumah sakit. Romy pun mulai menjalani kehidupannya seperti biasanya sampai akhirnya berhasil di terima kerja jadi guru di sekolahan SD, ya honor sih.
Pagi itu Romy mau mengajar. Janna mengantar adik tersayang, Dina yang duduk di kelas 3 SD...pake sepedah. Bertemulah Janna dengan Romy. Dina, ya masuk kelas untuk ngobrol dengan teman-temannya. Romy dan Janna sekedar ngobrol, ya biasa-biasa aja. Pak Diman memencet bel tanda masuk sekolah.
Romy segera masuk ke kelas untuk mengajar. Janna pun segera meninggalkan tempat tersebut dengan mengayuh sepedah ya untuk ke tempat kerjaannya. Romy membimbing anak-anak dengan baiknya. Seusai mengajar, ya Romy ingin pulang ke rumah. Dinda, guru juga..masih jomlo gitu tapi sudah jadi PNS sih. Ya Dinda pun nebeng motornya Romy untuk pulang ke rumahnya.
Romy pun membawa motornya dengan baik, ya membonceng Dinda yang duduk di belakang. Saat di jalan...Romy, ya berpapasan dengan Janna yang mengendarai sepedahnya. Janna pun memang melihat Romy membonceng cewek. Romy pun jojong aja begitu juga Janna.
Sampai di rumah Dinda.
"Terima atas mengantarkan aku sampai rumah," kata Dinda.
"Iya, sama-sama. Aku pamit ya," kata Romy.
"Iya," kata Dinda.
Romy pun segera membawa motornya dengan baik sampai rumahnya.
***
Satu bulan Romy menjalankan kehidupan dirinya jadi guru SD, ya kedekatan dirinya sama Dinda sih...jadi akrab gitu. Sedangkan urusan pertemanan Romy dengan Janna, ya tambah lebih dekat lagi dan juga keduanya pun mulai punya hubungan spesial tapi di sembunyikan.
Sampai suatu ketika, Dinda tahu hubungan spesial antara Romy dan Janna. Dinda pun merasa dirinya harus mengaku kalah karena Romy lebih memilih Janna karena Romy memberikan alasannya "Janna, gadis yang baik...yang menolong aku. Kalau tidak ada dia, mungkin aku tidak selamat dari keadaan ku yang tidak sadarkan diri tergeletak di jalan".
***
Janna pun membuat baju pengatin, ya di tempat kerjaannya. Rasa senang terpancar dari dirinya, ya ingin mengenakan baju pengatin yang di buatnya dengan model muslim. Lila, teman kerja Janna, ya mengenakan baju pengatin buatan Janna untuk pernikahannya. Sampai-sampai Lila pun berkata "Janna kapan kamu menikah, mengikuti jejak aku?".
"Ya nunggu orang yang ku sukai melamar aku," kata Janna.
"Amin," kata Lila.
"Kok di aminin," kata Janna.
"Semoga kamu cepat nikah seperti aku," kata Lila.
"Amin," kata Janna.
Urusan itu pun selesai dengan baik. Saat Janna sampai di rumah, tahu-tahu Romy ada di rumah Janna sedang ngobrol dengan Ayahnya Janna. Janna segera ke kamarnya dan Ibu pun masuk ke kamar Janna.
"Janna, anak Ibu yang cantik. Romy ke sini mau melamar kamu, Janna," kata Ibu.
"Kok dadak gini," kata Janna.
"Jadi kamu mau menolak lamaran Romy," kata Ibu.
"Ya, bukan gitu. Baru di omongin sama Lila, tentang orang aku sukai melamar aku. Sekarang lagi ngomong sama Ayah. Ini namanya doa di jabah Alloh SWT," kata Janna.
"Jadi kamu menerima lamaran Romy," kata Ibu.
"Iya," kata Janna.
"Alhamdulilahhirobil alamin," kata Ibu.
Ibu keluar dari kamar Janna dan langsung ngobrol dengan Ayah untuk memberitahukannya bahwa Janna menerima lamaran Romy. Ayah pun mengucap "Alhamdulilahhirobil alamin".
Ayah pun memberitahukan Romy, ya jawaban lamaran Janna ternyata di terima....maka itu Romy pun berkata "Alhamdulilahhirobil alamin".
***
Setelah kejadian lamaran tersebut, ya segera proses pernikahan yang di buat sederhana. Lila teman Janna...ya dateng ke pernikahan Janna. Yang membuat Janna senang adalah baju pengatin model muslim yang ia buatnya jadi kenyataan...ia pakai untuk pernikahan dirinya dengan Romy. Jalan pernikahan Romy dan Janna berjalan baik sampai urusan segala-galanya. Waktu pun menjawabnya, ya Romy pun ikut tes PNS agar di angkat jadi PNS....ya usaha Romy berhasil. Kehidupan ekonomi rumah tangganya Romy jadi lebih baik lagi.
"Di rumah sakit padahal aku tadi pingsan. Jadi...kamu yang menolong aku?" kata Romy.
"Iya," kata Janna.
"Terima kasih atas pertolongannya," kata Romy.
"Iya," kata Janna.
Romy pun di tinggal di ruangaannya, karena Janna ada urusan lain. Beberapa hari di rawat di rumah sakit keadaan Romy baikkan, jadi ya keluar dari rumah sakit dan juga berterima kasih pada Janna telah menolongnya dan juga sering menemani Romy saat di rawat di rumah sakit. Romy pun mulai menjalani kehidupannya seperti biasanya sampai akhirnya berhasil di terima kerja jadi guru di sekolahan SD, ya honor sih.
Pagi itu Romy mau mengajar. Janna mengantar adik tersayang, Dina yang duduk di kelas 3 SD...pake sepedah. Bertemulah Janna dengan Romy. Dina, ya masuk kelas untuk ngobrol dengan teman-temannya. Romy dan Janna sekedar ngobrol, ya biasa-biasa aja. Pak Diman memencet bel tanda masuk sekolah.
Romy segera masuk ke kelas untuk mengajar. Janna pun segera meninggalkan tempat tersebut dengan mengayuh sepedah ya untuk ke tempat kerjaannya. Romy membimbing anak-anak dengan baiknya. Seusai mengajar, ya Romy ingin pulang ke rumah. Dinda, guru juga..masih jomlo gitu tapi sudah jadi PNS sih. Ya Dinda pun nebeng motornya Romy untuk pulang ke rumahnya.
Romy pun membawa motornya dengan baik, ya membonceng Dinda yang duduk di belakang. Saat di jalan...Romy, ya berpapasan dengan Janna yang mengendarai sepedahnya. Janna pun memang melihat Romy membonceng cewek. Romy pun jojong aja begitu juga Janna.
Sampai di rumah Dinda.
"Terima atas mengantarkan aku sampai rumah," kata Dinda.
"Iya, sama-sama. Aku pamit ya," kata Romy.
"Iya," kata Dinda.
Romy pun segera membawa motornya dengan baik sampai rumahnya.
***
Satu bulan Romy menjalankan kehidupan dirinya jadi guru SD, ya kedekatan dirinya sama Dinda sih...jadi akrab gitu. Sedangkan urusan pertemanan Romy dengan Janna, ya tambah lebih dekat lagi dan juga keduanya pun mulai punya hubungan spesial tapi di sembunyikan.
Sampai suatu ketika, Dinda tahu hubungan spesial antara Romy dan Janna. Dinda pun merasa dirinya harus mengaku kalah karena Romy lebih memilih Janna karena Romy memberikan alasannya "Janna, gadis yang baik...yang menolong aku. Kalau tidak ada dia, mungkin aku tidak selamat dari keadaan ku yang tidak sadarkan diri tergeletak di jalan".
***
Janna pun membuat baju pengatin, ya di tempat kerjaannya. Rasa senang terpancar dari dirinya, ya ingin mengenakan baju pengatin yang di buatnya dengan model muslim. Lila, teman kerja Janna, ya mengenakan baju pengatin buatan Janna untuk pernikahannya. Sampai-sampai Lila pun berkata "Janna kapan kamu menikah, mengikuti jejak aku?".
"Ya nunggu orang yang ku sukai melamar aku," kata Janna.
"Amin," kata Lila.
"Kok di aminin," kata Janna.
"Semoga kamu cepat nikah seperti aku," kata Lila.
"Amin," kata Janna.
Urusan itu pun selesai dengan baik. Saat Janna sampai di rumah, tahu-tahu Romy ada di rumah Janna sedang ngobrol dengan Ayahnya Janna. Janna segera ke kamarnya dan Ibu pun masuk ke kamar Janna.
"Janna, anak Ibu yang cantik. Romy ke sini mau melamar kamu, Janna," kata Ibu.
"Kok dadak gini," kata Janna.
"Jadi kamu mau menolak lamaran Romy," kata Ibu.
"Ya, bukan gitu. Baru di omongin sama Lila, tentang orang aku sukai melamar aku. Sekarang lagi ngomong sama Ayah. Ini namanya doa di jabah Alloh SWT," kata Janna.
"Jadi kamu menerima lamaran Romy," kata Ibu.
"Iya," kata Janna.
"Alhamdulilahhirobil alamin," kata Ibu.
Ibu keluar dari kamar Janna dan langsung ngobrol dengan Ayah untuk memberitahukannya bahwa Janna menerima lamaran Romy. Ayah pun mengucap "Alhamdulilahhirobil alamin".
Ayah pun memberitahukan Romy, ya jawaban lamaran Janna ternyata di terima....maka itu Romy pun berkata "Alhamdulilahhirobil alamin".
***
Setelah kejadian lamaran tersebut, ya segera proses pernikahan yang di buat sederhana. Lila teman Janna...ya dateng ke pernikahan Janna. Yang membuat Janna senang adalah baju pengatin model muslim yang ia buatnya jadi kenyataan...ia pakai untuk pernikahan dirinya dengan Romy. Jalan pernikahan Romy dan Janna berjalan baik sampai urusan segala-galanya. Waktu pun menjawabnya, ya Romy pun ikut tes PNS agar di angkat jadi PNS....ya usaha Romy berhasil. Kehidupan ekonomi rumah tangganya Romy jadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment