Sore hari yang melelahkan buat Dono. Di ruang tamu sambil duduk santai dan melihat lingkungan sekitar lewat pintu yang terbuka. Dono mengambil leptopnya dari dalam tasnya dan segera membuka jaringan pada internetnya yang memakai kuota sebulan. Blog pun terbuka dengan terpamang jelas di penglihatan Dono.
Dono mulai menulis sesuatu yang menyenangkan hari ini sekaligus yang paitnya. Kasino pun baru pulang dan masuk rumah langsung mengucap "Asalamualaikum."
"Waalaikum salam," jawab Dono yang masih antusias mengetik.
Kasino duduk di sebelah Dono sambil melepaskan kaos kakinya dari kakinya dan di masukkan ke dalam sepatunya. Dono mencium bau yang membuat mual.
"Kas..kamu kentut ya?" tanya Dono.
"Enggak.....ketut..Dono," saut Kasino membela diri.
"Tapi bau busuk ini dari mana ya," kata Dono.
"Mana saya tahu," kata Kasino yang ngeles.
Dono mengendus-endus seperti anjing.
"Nak..ini..bau busuknya. Kaos kaki kamu Kasino. Singkirin dulu," kata Dono.
"Maaf Dono..dua hari belum di cuci. Abisnya repot," pembelaan Kasino.
"Repot ..apa males," Dono dengan tegas.
"Males..eeeeee," saut Kasino.
Kasino menaruh sepatuhnya di rak sepatu dan kaos kaki di rendam di ember berisi yang di beri sambun penghancur bau busuk. Lalu Kasino pun mengambil minum untuk menghilangkan rasa dahaganya. Setelah itu duduk bersama Dono di ruang tamu menunggu hari berganti malam.
"Don..sibuk nulis lagi ya?" tanya Kasino.
"Iya. Kenapa Kasino?"
"Saban hari nulis apa gak jenuh. Jangan-jangan target biar Blognya menghasilkan uang ya...Don?"
Dono menghentikan ketikannya pada leptopnya.
"Jenuh..sih..iya. Tapi kalau sudah menulis rasa sakit kepala saya hilang begitu saja. Abisnya unek-unek saya tercurahkan ke dalam tulisan. Kalau urusan saya target menghasilkan uang dari Blog sih punya harapan. Tapi..di kembalikan ke dasar utama. Ya..cuma hoby aja...untuk menghilangkan keresahan hidup dan bisa banyak cerita dalam tulisan baik dan buruknya. Kadang berharap ada yang komentar yang baik dan buruknya agar ada masukan nanti di ambil jadi bahan tulisan juga. Istilah kata di balikkan omongan orang gitu dengan nilai kebaikan," penjelasan Dono.
"Jadi niat kamu cuma itu. Pantes kamu tetap ngoyo bekerja di mana pun demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan masih meluangkan hoby kamu menulis. Seperti diary kehidupan. Pada akhirnya jalan kamu lebih cenderung jujurlah. Ungkapan perasaan baik dan buruknya. Semoga orang membaca tulisan kamu mengerti ya..Don. Kalau niat kamu baik," tambahan Kasino dari omongan Dono.
"Semoga..aja. Amin," saut Dono.
"Amin..juga," saut Kasino.
"Kok..amin juga Kasino?" tanya Dono.
"Omongan kita adalah doa pada Alloh SWT," kata Kasino.
"Ya..kamu..bener-bener pinter Kasino," pujian Dono.
Dono melanjutkan ketikannya. Kasino ke belakang untuk buang air kecil. Selang waktu yang cukup lama dan akhirnya ketikan Dono selesai juga dan segera di simpen dan leptop di matikan.
"Alhamdulilah selesai juga," celoteh Dono.
Dono memasukkan leptop ke tasnya. Kasino duduk bersama Dono abis dari belakang.
"Udah selesainya Dono nulisnya?" tanya Kasino.
"Udah....," saut Dono.
"Dono gimana dengan Selfi?" tanya Kasino yang mulai aneh.
"Selfi ...siapa?" tanya Dono balik.
"Cinta....kamu...yang gimana gitu..alias terlarang..gitu," kata Kasino.
"Oh..sudah..menikah. Saya ikhlaskan sudah lama dan saya dateng di pernikahannya. Dan kami berdua melupakan masa lalu. Itu saja," cerita Dono.
"Berarti.....kamu benar...mengikhlaskan orang yang kamu sukai Don..?" tanya kembali Kasino.
"Iya..jangan banyak cerita. Lupakan dan gak baik menceritakan istri orang gak baik. Dan juga saya bukan tipe orang yang mengharapkan jandanya," penjelasan Dono.
"Oh..begitu. Gimana dengan Rara?" tanya Kasino dengan antusias.
"Kalau dengan Rara..baik-baik saja. Toh biar Alloh SWT memberikan jawaban yang terbaik antara saya dan Rara. Apakah jalan saya ini benar memilih Rara atau tidak. Karena.....masa lalu saya adalah jawaban untuk masa depan," kata Dono.
"Jangan-jangan ada kaitannya dengan Wulan," kata Kasino.
"Iya. Tapi saya sudah mengikhlaskan. Saya takut saja jika Alloh SWT mengambil lagi orang yang saya cintai. Itu saja. Karena nyawa adalah kuasa dari Alloh SWT," kata Dono.
"Nyawa..adalah kuasa Tuhan," saut Kasino.
Azan pun dikumandangkan. Dono dan Kasino bersiap untuk menjalankan sholat magrib selayak muslim yang baik dan segera mengambil wudu di kamar mandi. Barulah sholat jamaah di rumah yang imamnya adalah Dono dan makmumnya adalah Kasino.
Karya: No
No comments:
Post a Comment