Malam hari yang begitu indah. Dono sedang santai di ruang tamu sambil memegang gitarnya. Lalu mulai lah Dono memainkan gitarnya dan suaranya yang serak-serak basah pun di mulai di keluarkan untuk menyanyikan syair lagu.
"Empat belas hari
Ku mencari dirimu
....Untuk menanyakan di manakah dirimu
Empat belas hari
Ku datangi rumahmu
Agar engkau tahu tertatih ku menunggumu
Aku kangen sama kamu
Apa kamu udah ga sayang aku
Maafkanlah aku
Lari dari kenyataan
Bukan karena aku
Tak punyai rasa sayang
Maafkanlah aku
Mencoba tuk berlari
Karena suatu nanti
Engkau pasti kan mengerti
Kamu pacar terbaikku
Walau hanya sekejap di hatiku
Me....ngapa hanya sekejap saja
Ku merasakan indahnya dengan dirimu
Me...ngapa hanya untaian kata
Kurasa tiada sempurna cerita cinta kita."
Selesai menyanyikan lagu dari semua orang pun terpukau dan bertepuk tangan tanda suka dengan Dono menyanyikan lagu tersebut. Dono bingung melihat semua orang.
"Kenapa kalian ngumpul di rumah saya. Kan di sini gak ngadain ada acara hajatan?" tanya Dono.
"Karena kami semua tertarik dengan suara mas Dono merdu," kata para warga.
"Sudahlah..bubar semuanya!" kata Dono dengan tegas.
"Iya," jawab semua warga.
Semua warga yang berkumpul di rumah Dono yang tertarik dengan suara yang merdu akhirnya pun kembali keaktivitas mereka masing-masing.
"Ingin menghibur diri. Eeeeh.....malah banyak yang ingin mendengarkan saya bernyanyi. Kaya konser aja," kata Dono.
Dono pun menaruh gitarnya di sofa yang tua. Lalu ke dapur untuk membuat kopi. Saat Dono sibuk membuat kopi di dapur. Tiba-tiba Indro langsung duduk di ruang tamu dan memainkan gitar dan menyanyikan sebuah syair lagu.
"Kemarin kau datang menemui aku
Saat aku ragu saat aku layu
Canda tawamu tenangkan aku Yolanda
....Ku bawa cinta sebesar dunia
Agar engkau tahu besarnya cintaku
Apa kau tak merasa kau tak meraba Yolanda
Aku menunggumu di tempat biasa
Ku harap kau datang menemui aku
Jangan terlambat ku harap cepat Yolanda
Lelah hati ini mencari dirimu
Lelah kaki ini untukku melangkah
Untuk temui dirimu kasih Yolanda
Kamu di mana dengan siapa
Semalam berbuat apa
Kamu di mana dengan siapa
Di sini aku menunggumu dan bertanya
Kamu di mana dengan siapa
Semalam berbuat apa
Kamu di mana dengan siapa
Di sini aku menunggumu dan bertanya."
Saat Dono keluar dari dapur membawa kopi panas. Melihat kerumunan warga yang asik mendengarkan Indro yang bernyanyi dan para warga ikutan juga.
"Kalian lagi......kenapa ngumpul. Kan gak ada acara hajatan di sini?" tanya Dono.
"Kami suka mendengarkan mas Indro bernyanyi. Karena bagus sih suaranya," kata para warga.
"Loh....tadi saya bernyanyi....kalian ngumpul juga. Penjelasanya pun gak jauh beda. Ya...udah bubar tidak ada acara konser band di sini!" kata Dono.
"Iya," jawab semua warga.
Dono pun duduk di sebelah Indro sambil menyeruput kopi panas.
"Eeeeeenakkkkkk," kata Dono.
Indro pun ingin bernyanyi lagi dan gitar mulai di mainkan. Dono menaruh kopinya di meja sambil berkata "Indro sudah bermain gitarnya dan bernyanyi lagi. Nanti pada ngumpul lagi. Rame...deh. Kaya acara konser aja."
"Tapi gak ada masalah Dono. Mereka suka ada hiburan di daerah sini," kata Indro.
"Ya...iya. Tapi kan. Saya ingin bersantai bukannya menciptakan keramaian," penjelasan Dono.
"Sudah lah saya tidak jadi main," kata Indro sambil menaruh gitar di sofa.
Dono pun kembali menyeruput kopinya dan berkata "Enakkkkk."
Tiba-tiba Indro merasa mual dan gak enak badan.
"Dono ada obat gak?" tanya Indro.
"Obat apa?" tanya Dono.
"Masuk angin," kata Indro.
"Kaya...sih saya ada obatnya. Entar saya ambil," kata Dono.
Dono bangun dari tempat duduknya dan mencari obat yang berada di meja makan.
"Ini obatnya," celoteh Dono.
Dono langsung menuju ruang tamu dengan cepat.
"Ini ....Indro....obatnya," kata Dono sambil menyerahkan obat ke Indro dengan tangan kanannya.
"Iya. Terima kasih.....Dono," kata Indro sambil menyambut obat dengan tangan kanan.
Indro langsung membuka kemasan obat tersebut dan langsung di minum.
"Enakkkkkk...rasanya...pollllllll...Saya sembuh," kata Indro.
"Manjurkan obatnya," kata Dono.
"Iya.....Bejo.....Tolak Angin," saut Indro sambil membuang sampah pada kotak sampah.
Dono kembali meminum kopinya.
"Enak...enak..enak," kata Dono.
Dono pun ingat sesuatu dan berkata "Indro kenapa kamu nyanyikan lagu dari Kangen Band?"
"Ya...suka aja," saut Indro.
"Masalahnya saya juga tadi nyanyikan lagu Kangen Band. Kok bisa sama ya?" kata Dono.
"Hanya kebetulan saja. Tapi saya suka lagunya dan kamu Don...?" kata Indro langsung mengajukan pertanyaan.
"Ya..suka...sih...lagunya. Tapi......."
"Suka aja Don. Jangan urusan masalah personil Band...ini dan itu. Kualitas mereka ada itu sudah penting menunjukkan kemampuan dari mereka semuanya," kata Indro yang menyambung omongan Dono.
"Saya...tahulah. Untuk mencapai sukses itu sulit. Apalagi di industri musik di mulai dari nol sakitnya bukan main. Berakit-rakit kehulu bersenang-senang kemudian. Itulah kenyataan perjalan hidup dari personil Band Kangen. Walau banyak kontrafersi. Yang penting masyarakat mengakui kualitas dari musik mereka. Itu sudah cukup," penjelasan Dono
"Sipp...!" saut Indro.
Dono pun kembali asik menyeruput kopinya.
"Dono tumben jam segini gak nonton Tv?" tanya Indro.
"Saya lagi suntuk. Abisnya lagi ada sedikit masalah. Tapi memang berat sih," kata Dono.
"Masalah kamu sih dari dulu sampai sekarang gak berubah. Urusannya dengan tempat tinggal kamu," kata Indro.
"Namanya juga numpang di tanah orang. Sengketa. Sudah gak usah di ambil pusing. Paling pindah. Kalau punya rezeki.....saya beli. Tapi zaman sekarang susah...jalanin hidup menjadi orang kaya," kata Dono.
"Kenapa gak coba..ikutan lomba nyanyi LIDA 2019 di adakan Indosiar?. Siapa tahu kamu bisa menang?" saran Indro.
"Indro kemungkinan kecil untuk berhasil jadi juara karena pesaingnya banyak dan membutuhkan waktu lama. Padahal saya dalam waktu dekat kemungkinannya besar masalah saya di gusur...itu yang paling penting. Kalau urusan surat menyuratnya selesai. Namanya juga nasip rakyat kecil," kata Dono.
"Susahnya jadi orang kecil. Hanya mimpi saja. Kalau begitu sih saya terima kamu di rumah saya. Kalau terjadi penggusuran," kata Indro yang memberi solusi.
"Saya..terima alternatif kamu yang paling baik. Benar kamu adalah sahabat terbaik saya," pujian Dono yang antusias banget.
"Iya..sama-sama," saut Indro.
Indro pun menyetel Tv yang berada di ruang tamu dan mencari chanel Tv yang menayangkan acara musik. Sedangkan Dono asik meminum kopi buatannya.
Karya: No
No comments:
Post a Comment