Siang cerah sekali yang tidak terlalu panas. Dono duduk di bawah pohon cemara sambil mengenjreng gitarnya dan melantunkan satu syair lagu.
"....Andai ku tahu
Kapan ti...ba a...jalku
Ku akan memohon
Tuhan tolong panjangkan umurku
.....Andai ku tahu
Kapan ti...ba masaku
Ku akan memohon
Tuhan jangan kau ambil nyawaku
....A...ku takut akan semua dosa dosaku
A...ku takut dosa yang terus membayangiku
.....Andai ku tahu
Malaikat -Mu Kan men....jemputku
Izinkan aku mengucap kata taubat Pada-Mu
....A...ku takut akan semua dosa-dosaku
A...ku takut dosa yan terus membayangiku
....Am...puni aku dari segala dosa dosaku
Am...puni aku menangis ku bertaubat pada-Mu
A...ku manusia yang takut neraka
Namun.....aku juga tak pantas di surga
Andai ku tahu
Kapan ti....ba ajalku
Izinkan aku mengucap kata taubat padamu."
Kasino pun datang menghampiri Dono dan langsung bertepuk tangan.
"Bagus-bagus........Dono sesuai banget antara permainan gitar dan vokal kamu," pujian Kasino.
"Ah...Kasino saya jadi malu. Ah......dengan pujian itu. Sayakan cuma iseng untuk menghilangkan rasa keresahan saja," ujar Dono dengan menunduk malu.
"Tapi..memang bagus. Usaha kamu membuahkan hasil bisa menguasai lagu tersebut. Teringat masa kuliah dulu. Berkelompok dan bermain gitar untuk menyanyikan lagu yang sedang hits dari jenis gendre apapun," kata Kasino.
"Namanya juga untuk menciptakan suasana keakraban saja. Ya...pada akhirnya terkenang juga," kata dono.
"Ada satu cerita di mana kamu Dono menembak cewek pake lagu Band Gigi yang 11 Januari tepatnya 11 Januari juga. Ternyata kamu berhasil meluluhkannya hati cewek tersebut," kata Kasino membuka lembaran masa lalu Dono.
"Maksud .....Wulan. Susah mendapatkan Wulan. Saya harus berjuang mengumpulkan semangat dan potensi saya untuk menembak dia. Itu pun bukan satu kali. Tapi berkali-kali. Berhasilnya karena lagu 11 Januari," sedikit cerita Dono.
"Kesungguhan mu lah yang menaklukkan hati Wulan," kata Kasino.
"Iya."
Dono mulai mengrenjeng gitarnya dan ingin menyanyikan syair lagu lagi.
"Dono kemarin malam kamu ngajikan?" tanya Kasino.
"Iya, ada apa?" saut Dono dan menghentikan main gitarnya.
"Ada info gak?" tanya lagi Kasino.
"Info apa ya? Cuma ngaji aja kok. Ooooo....maksudmu dengan kebiasaan kawan-kawan kita yang membicarakan sesuatu dengan jenis topik apa pun yang sedang berkembang saja?!" kata Dono.
"Iya..itu saja," saut Kasino.
"Tunggu. Kayanya kamu ngorek-ngorek info saja kaya wartawan atau polisi saja," kata Dono.
"Gak seperti wartawan dan polisi yang selalu mencari info. Saya ingin tahu perkembangan di masyarakat saja," kata Kasino.
"Ohhhh. Kalau itu sih gak jauh beda dengan berita yang di sebarkan lewat media apa pun? Ya hasilnya sih tidak ada masalah tuh. Kawan-kawan kita pandai menyeleksi berita yang berkembang. Cuma satu yaitu pemberitaan saja tentang hoaks. Itu sih karena mereka tidak tahu proses pembuatan berita sampai di terbitkan. Cuma bisa membaca dan nonton di Tv. Cenderung persepsi mereka ya keluar jalur dari berita atau sama. Sedangkan masalah politik...sih. Gak ada masalah. Cuma heboh saja di beritakan lewat media saja. Toh masyarakat sudah siap untuk memilih sesuai hati nurani bukan Hanura. Nanti presepsinya partai lagi," penjelasan Dono.
"Ya..saya tahu hati nurani. Jadi pemilu 2019 positif bisa berjalan damai ya..Dono?" kata Kasino.
"Positif sih damai. Tapi nama juga urusan manusia. Di bilang aman nanti kacau. Di bilang kacau nanti aman. Yang benar sih.....dijaga dari segala sistem. Agar teratur, selaras, harmonis, terkendali, akhirnya aman dan damai......tentram," kata Dono.
"Terima kasih atas infonya ya ...Dono," kata Kasino.
"Benarkan ...kamu anggota pemerintahan," kata Dono.
"Maklum Dono...menjaga semuanya agar berhasil dan sukses," kata Kasino.
"Ya....saya sih gak ada masalah. Tapi ingat jangan mengkaitkan nama saya yang memberi info!" kata Dono.
"Itu beres Dono. Saya samarkan orang yang memberi info," kata Kasino.
"Kalau itu beres. Saya mau pergi kencan dulu sama Wulan," kata Dono.
"Saya juga ada urusan kerjaan. Cuma main ke sini saja sebentar. Tahu-tahu dapet hasil. sukses deh kerjaan saya," kata Kasino.
Dono pun masuk rumah dengan membawa gitarnya. Dalam rumah Dono berganti pakaian baru deh pergi ke rumah Wulan dengan motor. Sedangkan Kasino langsung ke tempat kerjaannya dengan menggunakan motor.
Karya: No
No comments:
Post a Comment