Waktu berganti malam. Dono lagi asik nonton Tv. Tahu-tahu pintu di ketuk.
"Asalamualaikum."
Dono pun mendengar salam langsung menjawab sambil bergerak membuka pintu "Walaikum salam."
Dono melihat Indro. Lalu Dono kembali duduk di depan pintu.
"Dono ....Ibumu ada?" tanya Indro.
"Iya masih di belakang...Indro."
"Oh....begitu. Ohya Don...ada pengajian akbar..."
"Iya....."
"Dono masih nulis di Blog?" tanya Indro.
"Masih...Indro baru saja saya publikasikan."
"Jadi terus-menerus toh. Sebenarnya tema yang kamu ambil apa sih Dono?" tanya Indro.
"Ya seperti biasanyalah ....cerpen aja. Tapi sebenarnya saya ingin membuat artikel. Saya harus survei supaya beritanya benar-benar akurat," kata Dono.
"Jadi kaya wartawan dong kerjaan kamu Dono."
"Iya bisa jadi. Hampir rata-rata cerpen di ambil dari data lingkungan sekitar. Realita gitu. Tapi saya ubah menjadi tidak realita. Ya bisa saja di hiperbola. Seperti film atau sinetron...Indro."
"Oh. Seperti film dan sinetron...toh Dono."
"Semua jenis film belum tentu laku. Walau biayaya pembuatannya luar biasa. Karena biasanya kurang bisa membaca pasar. Penting kalau bisa membaca pasar. Maka hasil dari produksi film bisa cepat dapat keuntungan dengan waktu dekat. Bukan waktu yang cukup lama," penjelasan Dono.
"Kalau..... biayaya produksinya kecil. Pasti kemungkinannya hampir sama. Pandai melihat pasar juga. Kadang bisa luar biasa hasilnya kalau bisa memperhitungkan dengan benar minat masyarakatnya. 100 persen itu mah keuntungannya. Biayaya kecil eh untungnya selangit...ya..kan Dono."
"Itu tahu Indro."
Ibu Dono selesai dari kamar mandi dan masuk langsung di ke ruang tengah.
"Ada apa Indro?" tanya Ibu Dono.
"Ibu saya sakit. Mau kesini minta urut," kata Indro.
"Oh...bawa kesini saja," suruh Ibu Dono.
"Baiklah."
Indro pun bergerak untuk pulang menjemput Ibunya. Dono asik nonton Tv. Terdengar suara azan isyak langsung mengambil wudu di kamar mandi baru setelah itu sholat isyak di kamar. Setalah selesai sholat isyak.
Ibunya menyuruh Dono mengambil tikar dan kasur di dalam kamarnya dan langsung di suruh gelar di ruang tengah.
"Untuk apa Ibu?" tanya Dono.
"Ya..untuk ngurut Ibunya Indro."
"Oh...."
Dono menyiapkan Al Quran dalam tasnya untuk bersiap-siap mengaji. Dono pun menunggu Indro sambil menonton Tv. Akhirnya orang di tunggu dateng juga. Indro membawa Ibunya masuk ke rumah Dono.
"Bude," panggilan Dono.
"Dono...Ibumu."
"Iya ...Bude..ada."
Ibu Dono pun langsung menghampiri Ibunya Indro untuk memijatnya di ruang tengah. Sedangkan Dono dan Indro pergi ke mesjid Al Huda dengan motor. Sampai di mesjid Al Huda. Dono dan Indro menunggu kawan-kawan yang sedang sholat isyak. Baru setelah itu berangkatlah Dono, Indro dan kawan-kawan dengan mobil ke mesjid Al Hikmah untuk mengadakan pengajian akbar.
Selang berapa saat sampai di mesjid Al Hikmah. Pengajian telah di mulai dari tadi. Dono, Indro dan kawan-kawan segera masuk mesjid Al Hikmah setelah memarkirkan mobil. Dalam mesjid Al Hikmah penuh dengan manusia yang terus belajar tentang pemahaman Al Qur'an dan Hadist sampai waktu yang telah di tetapkan oleh pengurus mesjid Al Hikmah dalam pengadaan pengajian akbar.
Barulah Dono dan kawan-kawan pulang dan langsung masuk mobil. Eeee ternyata Indro di cariin gak nongol-nongol. Hari sudah larut banget. Mau gak mau Dono menelpon Indro. Ternyata Indro di depan jalan nunggu. Segeralah Dono beserta kawan-kawan menghampiri Indro yang sedang menunggu di depan jalan.
Indro pun terlihat. Langsung masuk mobil. Semua teman-teman sudah khawatir kalau Indro pulang sendiri. Tapi Indro menjelaskan kedudukan permasalahannya. Tapi semua mengerti dengan kebiasaan Indro. Mobil berjalan sampai ke mesjid Al Huda. Setelah itu Keluarlah Dono, Indro dan kawan-kawan dari mobil yang di bawa oleh Joni.
Baru deh dengan motor Indro membawa Dono pulang. Sampai di rumah. Ternyata Ibu Indro telah menunggu di kursi ruang tamu. Langsung begeraklah Ibu Indro ke motor Indro. Di bawalah motor dengan baik oleh Indro memberi kenyamanan pada Ibunya. Sedangkan Dono membereskan tas ngajinya baru deh istirahat dengan tenang. Sedang Ibu Dono tidur duluan karena kecapean menjalankan aktivitas yang padat.
Karya: No
No comments:
Post a Comment