Indro lagi santai nonton Tv salah satu chenel luar negeri. Dengan asiknya Indro mengamati tema yang diangkat acara tersebut dengan latar belakang pengambilan. Indro langsung geleng-geleng kepala.
"Maju benar sistem kerjanya dalam proses pertanian di negara Jepang," celoteh Indro.
Indro pun terus memperhatikan tontonannya. Dateng Dono yang baru pulang dari kafe Kasino langsung masuk rumah dan tak lupa mengucap salam "Asalamualaikum warohmatulloh wabarokatuh."
"Waalaikum salam warohmatullah wabarokatuh," jawab Indro.
Dono langsung duduk bersama Indro di ruang tengah.
"Bagus ya...acaranya temanya tentang kemajuan pertanian di negara Jepang," kata Dono.
"Memang bagus. Karena penanganannya telah terkonsep rapih. Untuk hasil yang memuaskan," saut Indro.
"Tapi tetap saja Dono. Proses pengambilannya pun di perhitungkan oleh tim produksi untuk di lihat para penonton bagus," penilaian Dono.
"Saya..sudah tahu. Proses pembuatan film, sinetron, atau jenis produksi apapun yang berkenaan dengan rekaman," kata Dono.
"Dari mana kamu tahu Dono?" tanya Indro.
"Dari......You Tobe dan Blog yang EDUCATION tentang pembuatan film," sedikit penjelasan Dono.
"Otodidak.....toh," saut Indro.
"Jelaslah...zaman now gini. Belajar sendiri saja setingkat sarjana atau terjun sendiri duduk di bangku kuliah. Ya....sama aja hasilnya. Cuma lebel lesensinya saja," kata Dono.
"Anak pinter. Tetap saja mantan anak kuliahan banyak alasan," kata Indro.
"Ini...perlu di nikmati. Harus banyak belajar ilmu apa pun. Siapa tahu jadi sukses," kata Dono.
"Sukses .....semua mau Dono. Tapi tetap harus di imbangi dengan ilmu yang bermanfaat untuk diri kita dulu. Setelah kita menguasai kita bisa memberikan manfaatnya untuk orang banyak. Supaya mereka mengerti pentingnya ilmu itu demi kemajuan diri sendiri dan orang banyak. Contohnya tontonan kita tentang pertanian di daerah Jepang. Berarti kita harus bisa dan sama bagaimana caranya meningkatkan produksi pertanian di Indonesia," kata Indro yang cukup luar biasa.
"Itu sih benar Indro. Setelah saya tanya sama saya di kampung. Ya....ada kemajuan dari tingkat produksinya. Cuma kendalanya adalah cuaca saja. Kalau cuaca baik hasil panen baik. Tapi kalau cuaca buruk .....eeeeeeee gak bisa di bayangkan lagi sudah kenyataan. Kehancuran bener-bener. Karena usaha yang di jalankan gagal total. Ya....harus sabar-sabar dan mencari alternatif lain untuk bertahan hidup di dunia ini," kata Dono.
"Pasti gak jauh-jauh dari jenis tanaman yang bisa bertahan dari jenis cuaca buruk kan," saut Indro.
"Itu benar sekali. 100 untuk Indro," kata Dono.
"Semua kegiatan yang di lakukan manusia ini pasti ada kendala atau masalah. Pandai-pandai menyikapi agar hidup kita tidak terjebak oleh keadaan," kata Indro.
"Survei membuktikan dari 100 orang yang di tanya. Pada akhirnya jawabannya sama dengan Indro," kata Dono dengan berlebihan.
"Sudah dulu ah ngobrolnya. Saya mau mengambil beberapa data-data yang penting untuk urusan kerjaan," kata Dono langsung beranjak dari duduknya dan masuk ke kamar.
Indro asik menonton Tv. Lagi-lagi Indro terpukau dengan hasil pertanian yang di atur dengan teknik moderen.
"Bener-bener penanganan yang akurasi demi hasil yang memuaskan," celoteh Indro.
Dono pun keluar dari kamar dengan membawa map berwarna biru.
"Indro saya mau kerja dulu. Santai-santai di rumah ya," kata Dono.
"Beres ...Dono," saut Indro.
Dono keluar dari rumah tak lupa mengucap salam "Asalamualaikum."
Indro mendengar ucapan Dono, lalu menjawabnya "Walaikum salam."
Indro pun terus menonton Tv dengan seksama. Sampai suatu ketika acara di Tv dengan proses makan bersama dengan keluarga besar orang-orang Jepang, tapi bintang tamunya ada orang Vietnam yang sedang belajar proses pertanian moderen di negara Jepang.
"Benar-benar..acara yang mendidik. Banyak poin-poin yang bagus untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan hubungan sosial di masyarakat," celoteh Indro.
Hp Indro pun berdering. Segera Indro mengangkatnya. Dengan seksama Indro proses pembicaraan dari Hpnya. Ternyata Indro ada kerjaan tambahan dari Kasino untuk membantunya di kafenya. Indro langsung beres-beres diri dan tak lupa mematikan Tv. Indro pun bergerak menuju kafenya Kasino dengan menggunakan motor antiknya.
Karya: No
No comments:
Post a Comment