CAMPUR ADUK

Tuesday, September 5, 2023

EVERYONE GO HOME

Budi duduk di depan rumahnya dengan keadaan santai banget gitu, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Di sepanjang pantai Venesia, pada pagi hari tanggal 8 September 1943, Alberto Innocenzi, NCO junior Angkatan Darat Kerajaan Italia terkejut ketika (sebagai tanggapan atas penyerahan terpisah yang ditandatangani oleh pemerintah Badoglio di Cassibile) mantan sekutu Wehrmacht mengepung dan mengambil alih markas tempat dia ditempatkan. Innocenzi, bersama dengan beberapa tentara yang dibubarkan, berhasil menjauhkan pasukan Jerman dan sangat terkejut ketika, bertentangan dengan rencananya untuk mencari eselon yang lebih tinggi untuk melapor, sebagian besar orang menerima kenyataan bahwa perang telah berakhir bagi mereka dan " semua orang sebaiknya pulang saja".

Reaksi ini pada awalnya membuatnya marah, namun pada akhirnya ia bergabung dengan insinyur militer Ceccarelli dan sersan Fornaciari yang membuang seragam mereka untuk pakaian sipil dan menuju ke selatan untuk melakukan pengembaraan di sepanjang "sepatu bot" Italia, yang dipotong menjadi dua oleh pendudukan Jerman dan Sekutu dan didera. Oleh peperangan partisan, pembalasan berdarah, pers-gerombolan Jerman dan bahaya lainnya. Ketiganya bertemu dengan sekelompok gerilyawan anti-fasis tetapi menolak untuk bergabung dengan mereka (sementara seorang kapten tentara Italia yang mereka temui di sepanjang jalan melakukannya). Kemudian Innocenzi, terjebak dalam mentalitas "semua orang untuk dirinya sendiri" yang tampaknya mendominasi lanskap, menyerah pada godaan untuk meninggalkan teman-temannya untuk membantu seorang pedagang gelap yang pengap menyelundupkan banyak tepung ke Roma, karena dia membutuhkan sopir dan tidak memiliki ruang untuk penumpang lain. Kesepakatan itu menjadi kacau karena kerusakan mekanis di kota yang dipenuhi puing-puing di mana penduduk yang kelaparan menjarah truk tersebut, dan setelah beberapa tudingan dan perkelahian singkat, Innocenzi bergabung kembali dengan teman-temannya. Mereka menyaksikan pembunuhan seorang pemula, seorang tentara Italia naif yang mencoba melindungi seorang gadis Yahudi selama penangkapan Jerman; akhirnya mereka berhasil mencapai rumah pedesaan Fornaciari.

Mantan sersan itu senang bisa kembali ke istri mudanya, anak-anaknya, dan ayahnya yang sudah tua dan menawarkan keramahtamahan kepada Innocenzi dan Ceccarelli untuk malam itu; istrinya mengungkapkan bahwa keluarganya telah menyembunyikan mantan tawanan perang AS yang melarikan diri dari kamp penjara Folpiano untuk melindunginya dari patroli milisi fasis dan Fornaciari, meskipun dengan enggan, menerima untuk tetap melindunginya. Setelah polenta yang sangat lucu makan malam (disajikan ala pertanian dengan salsa di atas meja kayu, di mana Innocenzi dan perwira AS akhirnya berdebat mengenai hak untuk meraih sosis yang diletakkan di tengah meja) mereka semua pergi tidur tetapi patroli fasis malam hari menerobos masuk dan berhasil menemukan prajurit Sekutu. Di tengah tangisan anak-anak dan isterinya yang menangis, Fornaciari diseret menuju nasib yang suram, dan Ceccarelli serta Innocenzi melarikan diri dari tempat itu tanpa dapat membantu.

Pasangan itu berhasil mencapai Littoria (sekarang Latina), tempat ayah janda Innocenzi tinggal sendirian dan menawarkan Ceccarelli (yang berasal dari Neapolitan) untuk tinggal beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanannya ke selatan. Innocenzi terkejut ketika ayahnya memperkenalkan dia kepada seorang pemimpin partai fasis yang merekrut orang-orang untuk tentara Repubblica Sociale Italiana, negara boneka fasis yang didirikan oleh Jerman setelah pembebasan Benito Mussolini dari pengasingannya di Gran Sasso. Ayahnya dengan marah menanggapi keberatannya, mengutip kesengsaraan yang dia jalani dan semua pengorbanan yang dia lakukan agar dia bisa belajar dan menjadi perwira militer; keretakan mendalam terjadi antara ayah dan anak, dan Innocenzi meminta Ceccarelli untuk membawanya ke selatan Napoli juga, yang dengan senang hati disetujui oleh sang insinyur.

Namun, Napoli berada dalam kondisi yang lebih suram dibandingkan Roma, yang berada tepat di garis depan serangan setelah pendaratan Sekutu di Salerno, hampir tidak bisa dikendalikan oleh detasemen brutal Jerman yang mengumpulkan laki-laki berbadan sehat untuk dikirim ke Jerman sebagai pekerja budak. Untuk mencapai kota, keduanya melewati penghalang jalan yang dijaga oleh kaum fasis yang fanatik dan lapar; Ceccarelli, dengan murah hati memilih untuk mengorbankan satu koper makanan lezat yang seharusnya ia berikan kepada istri komandannya (yang telah menandatangani pemecatannya karena alasan kesehatan karena sakit maag yang terus-menerus). Situasi tersebut (dengan penawaran yang langsung diterima oleh patroli penghalang jalan) menyebabkan Innocenzi sangat panik, setelah menggerebek kasus tersebut selama perjalanan kereta malam hari dan mengganti barang tersebut dengan batu dan lembaran koran; dia mendesak rekannya untuk melarikan diri sebelum kaum fasis membukanya, tetapi mereka tidak berhasil.

Innocenzi dan Ceccarelli terdesak dalam geng rantai pembersihan puing Organisasi Todt dan berhasil melarikan diri ketika kota bangkit melawan penjajah dalam Empat hari Napoli. Berusaha mati-matian untuk mencapai rumahnya, yang hanya berjarak beberapa blok jauhnya, Ceccarelli ditebas dalam hujan api Jerman, di mana saat itu Innocenzi memutuskan bahwa perang sesungguhnya yang harus dilancarkan adalah melawan penjajah Nazi dan bergabung dengan kelompok pemberontak yang menawarkan untuk menggunakan senapan mesin Breda M 37 yang telah mereka tangkap tetapi tidak dapat dioperasikan. Dengan ekspresi tegas baru di wajahnya, Innocenzi melepaskan tembakan ke arah tentara Jerman. 

***

Budi selesai baca cerpen, ya lanjut baca cerpen yang lain yang berjudul Bidadari Surga.

Isi cerita yang di baca Budi :

Sakinah, ya cewek baik. Saat SMA, ya Sakinah berteman dengan Abdul si kutu buku gitu. Ya Abdul suka dengan Putri teman sekelas. Sakinah tahu kalau Abdul suka dengan Putri karena Sakinah berteman baik sama Putri. Sampai lulus SMA. Abdul tidak melanjutkan sekolah ke Universitas, ya memilih kerja jadi pedagang di pasar menjual pakaian muslim gitu. Putri, ya melanjutkan pendidikannya ke Universitas gitu. 

Sakinah, ya melanjutkan pendidikan ke Universitas gitu. Masa lalu Sakinah, ya dirinya tidak tahu Ibu kandungnya, ya apa lagi Ayah kandungnya?. Sakinah dari bayi sampai dewasa tinggal bersama Ayah dan Ibu angkatnya gitu. Di pendidikan Universitas ada cowok ganteng dan keren, ya bernama Denis. Ya Denis kakak tingkatnya Sakinah gitu. Mira saudari tirinya Sakina. Mira kuliah juga di pendidikan Universitas, ya sama dengan Sakinah. Mira suka dengan Denis, ya berusaha dekat dengan Denis dengan cara apa pun dan juga bantuan Sakinah gitu. Denis berusaha menjauh dari Mira karena telah punya cewek yang di sukai bernama Lisa. 

Ya Lisa memilih untuk memutus hubungan dengan Denis, ya karena memilih Jhon karena Jhon yang menolong Lisa untuk pengobatan Ayahnya yang sakit, ya pada akhirnya Ayahnya Lisa meninggal karena penyakitnya memang mematikan. Ternyata Lisa pun menikah dengan Jhon, ya ketika Ayahnya mau meninggal gitu. Denis akhirnya tahu kalau Lisa telah menikah dengan Jhon, ya jadi rela dan tidak rela jadinya melepaskan cinta dengan baik, ya Lisa gitu. 

Denis terus di dekatin Mira dengan baik gitu. Ya Denis mencoba untuk bersama Mira gitu. Hubungan Denis dan Mira jadinya kandas karena Denis menolong Sakinah yang mau di perkosa di hotel sama orang jahat gitu. Keadaan menjadi terbalik, ya Denis yang di tuduh mau memperkosa Sakinah karena teman penjahat yang menuduh Denis demi menyelamatkan temannya gitu. Berita tersebar tentang Denis dan Sakinah, ya lewat vidio di jaringan internet, ya yang di buat temannya penjahat gitu. Masalah Denis dan Sakinah jadi pelih karena berita yang tersebar dari vidio di jaringan internet gitu.

Orang tua Denis dan Orang tua Sakinah, ya jadi tahu tentang berita di vidio di jaringan internet. Jadi untuk meredam semuanya dari kesalah pahaman, ya Denis dan Sakinah menikah dengan baik. Mira tidak rela Denis menikah dengan Sakinah, ya karena harusnya menikah dengan Mira. Semenjak Sakinah menikah dengan Denis, ya Sakinah menjadi cewek muslimah dengan memakai pakaian muslimah yang baik gitu dengan tujuan membuat lembaran putih yang baik gitu. Mira berusaha dengan baik, ya memisahkan hubungan Sakinah dengan Denis dengan berbagai cara gitu.

Denis mulai merasa dirinya suka dengan Sakinah, ya cinta tumbuh dengan baik karena hidup bersama gitu. Sakinah sering ke tempat Abdul teman semasa SMAnya, ya untuk membeli pakaian muslimah gitu. Sampai Sakinah jadi tahu siapa Ayah dan Ibu kandungnya, ya ternyata Ayah angkat ternyata Ayah kandung Sakinah dan Ibunya Denis ternyata Ibu kandung Sakinah gitu. Ibunya Kandungnya Denis, ya telah meninggal saat Denis masih kecil. Ibu yang sekarang, ya Ibu tirinya Denis gitu, ya Ibu kandungnya Sakinah gitu. Ayah dan Ibu Sakinah, ya hubungannya pada masa lalu selingkuh, ya sampai Sakinah lahir gitu, ya karena keadaan juga, ya Sakinah di taruh di rumah Ayahnya, ya jadinya Sakinah di angkat anak gitu. Ibu menikah dengan Ayahnya Denis gitu.

Sakinah yang tahu kejelasan masa lalu kedua orang tuanya, ya menerima dengan baik. Tapi tidak bagi Mira dan Ibunya karena telah di bohongin tentang perselingkuhan Ayah, ya sampai Sakinah lahir gitu. Mira berusaha dengan baik untuk mendapatkan Denis gitu, ya sampai akhirnya Sakinah dan Denis cerai karena rencana Mira berhasil, ya menjebak Denis tidur di sebuah hotel dengan keadaan Denis yang di buat pingsan pake obat dari minuman yang di berikan Mira gitu. Sakinah bersedih karena keadaannya, ya cerai dari Denis gitu. 

Abdul teman baik dari Sakinah dari SMA, ya mengerti keadaan dari Sakinah yang cerai dari Denis gitu. Denis berusaha tidak menikah dengan Mira karena tahu jebakan dari Mira gitu. Mira berdalih dirinya hamil anaknya Denis gitu. Mau tidak mau, ya Denis menikah dengan Mira gitu. Ketika pernikahan di jalankan dengan baik antara Denis dan Mira, ya ternyata Mira tidak hamil gitu. Denis segera cerai dengan Mira gitu. Ya Mira kesal di cerai Denis gitu. Denis ingin bersama Sakinah karena cinta yang telah tumbuh dengan baik. Sakinah yang sering bertemu dengan Abdul, ya jadinya Denis memperkirakan dengan baik kalau Sakinah menjalin hubungan dengan Abdul gitu. Denis jadinya memilih untuk menjauh dari Sakinah gitu. 

Denis fokus kuliah ke kota lain, ya pindah Universitas, ya menjalankan pendidikan dengan baik gitu dan menjauh diri dari Mira gitu. Bertahun-tahun Denis kuliah, ya akhirnya selesai jadi sarjana dan kerja dengan baik di sebuah perusahaan. Sampai akhirnya Denis kerja di perusahaan Ayahnya gitu. Denis bertemu dengan Sakinah gitu. Ternyata Sakinah tidak menikah dengan Abdul, ya Sakinah masih sendiri. Abdul menikah dengan Putri, ya teman semasa SMA gitu. Sedang Mira sadar dengan kesalahannya, ya jadi memperbaiki diri dengan baik dan menikah dengan Heru dan telah punya anak gitu. Denis yang masih cinta dengan Sakinah, ya jadi menjalin hubungan dengan baik dan akhirnya menikah gitu.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Orang-orang yang perilaku buruk itu, ya ada di mana-mana," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Contohnya : orang-orang perilaku buruk, ya mencuri di rumah orang miskin dan kaya" kata Budi.

"Contoh lain : orang-orang perilaku buruk, ya menipu dari anak kecil sampai orang dewasa," kata Eko.

"Maka hidup harus berhati-hati dengan baik," kata Budi.

"Memang harus berhati-hati," kata Eko.

"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.

"Okey main kartu remi!" kata Eko.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu. 

"Orang-orang perilaku buruk itu, ya menyesatkan orang-orang, ya contohnya : ada orang menyarankan sesuatu dalam urusan agama, ya untuk menyesatkan ajaran gitu," kata Budi.

"Maka itu tentang manusia itu. Siapa tahu hati manusia? Yang tahu adalah Tuhan!" kata Eko.

"Orang-orang perilaku buruk itu, ya lebih baik menyembah setan jadi Tuhan karena sering menyesatkan manusia. Malahan kenyataan, ya masih muja Tuhan. Aneh, ya Eko?" kata Budi.

"Nama juga manusia," kata Eko.

Eko dan Budi terus main kartu remi dengan baik gitu.

"Ngomongin acara Tv. Sebenarnya ada yang lebih baik dari kita, ya menilai suatu acara di Tv, ya kan Eko?" kata Budi.

"Acara Tv yang mana yang di maksud Budi?" kata Eko.

"DA Asia 6 gitu," kata Budi.

"Oooo acara lomba menyanyi di Tv toh!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Kita ini cuma sekedar lulusan SMA dan kerjaan buruh saja. Penonton yang baik. Jadi menilai tonton di Tv, ya seperti biasa di nilai bagus saja gitu!" kata Eko.

"Menilainya, ya bagus tuh acara Tv!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Kalau hanya ada kita saja. Mungkin di harapkan penilaian kita, ya kan Eko?" kata Budi.

"Mungkin," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK