Budi dan Eko duduk di teras depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Hidup ini pilihan, ya kan Eko?" kata Budi.
"Memang hidup ini pilihan manusia. Mau jalan ini silakan. Mau jalan situ, ya silakan," kata Eko.
"Kalau memilih jalan buruk, ya harus tahu risikonya. Karena bisa saja masuk penjara. Kalau milih jalan baik, ya harus tahu kebenaranya dengan baik, ya jalan jadi berkah," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Urusan mendapatkan cewek. Ya ada cara buruk. Ada cara yang baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cara buruk mendapatkan cewek, ya cara memaksakan kehendak. Ceweknya tidak mau. Cowok kekeh memaksakan kehendaknya. Cowok sakit jiwa kalau terus memaksakan kehendaknya. Ya bisa terjadi tindakan yang merampas hak cewek sebelum waktunya, ya pernikahan yang sah. Ya ceweknya di perkosa sampai membawa trauma berkepanjangan," kata Budi.
"Kaya cerita film tentang cowok-cowok buruk yang sakit jiwa memperkosa cewek. Ya cowoknya di tangkap polisi," kata Eko.
"Cara yang baik, ya pendekatan yang baik dengan perteman atau perjodohan. Cara ini lebih di senangi cewek. Ya saling mengenal karakter kedua belah pihak dengan baik. Kalau jadi, ya hubungan pun di jalanin dengan baik, ya jenjang pernikahan. Hidup bahagia," kata Budi.
"Ya kaya cerita film. Tentang hubungan cowok dan cewek, ya cara yang baik, ya sampai pernikahan. Bahagia," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya memang sekedar bahan obrolan SMA!" kata Eko.
"Urusan rumah tangga. Ujiannya tetap ada. Ujian kesetian. Ujian harta. Ujian iman," kata Budi.
"Ya ujian rumah tangga, ya pasti ada. Hidup ini!" kata Eko.
"Ujian kesetian. Cowok atau cewek, ya harus setia dalam komitmen dalam perjanjian pernikahan. Untuk cowok, ujiannya cewek-cewek cantik, ya urusan perselingkuhan sampai urusan enak istri kedua, ya istri pertama tidak perlu tahu. Kalau cewek, ya alasanya sih cowoknya kurang ini dan itu. Ceweknya ingin kembali ke cinta lama atau cinta baru, ya perselingkuhan jadinya," kata Budi.
"Urusan kesetian dalam rumah tangga, ya kaya cerita film saja!" kata Eko.
"Ujian harta. Ya cewek dan cowok, ujian kesombongan ini dan itu. Bersenang-senang sampai lupa diri," kata Budi.
"Ya ujian harta, ya kaya cerita film!" kata Eko.
"Ujian iman. Ya karena permasalahan ini dan itu, ya akhirnya melepaskan keimanannya dengan tidak menjalankan aturan agama dengan baik," kata Budi.
"Ujian iman. Kaya cerita film lah!" kata Eko.
"Ya kalau begitu. Lebih baik aku bercerita pake wayang, ya sekedar bercerita!" kata Budi.
"Ok. Aku seperti biasa jadi penonton yang baik gitu!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi. Budi memainkan dengan baik, ya wayang dan bercerita dengan baik gitu. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi, ya dengan baik gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Di puncak Empire State Building, Zeus bertemu Poseidon, ya menuduh putra setengah dewa Poseidon, Percy Jackson, ya mencuri petir master Zeus. Poseidon mengingatkan saudaranya bahwa Percy tidak menyadari identitas aslinya, ya tetapi Zeus menyatakan bahwa kecuali baut dikembalikan ke Gunung Olympus sebelum tengah malam Summer Solstice, ya dalam dua minggu, perang akan dilancarkan antara semua dewa.
Percy yang berusia enam belas tahun berjuang dengan disleksia dan ADHD, ya tetapi memiliki kemampuan unik untuk tetap berada di bawah air. Dalam perjalanan sekolah, ya Percy diserang oleh Alecto, ya seorang Fury yang menyamar sebagai guru bahasa Inggris penggantinya, ya yang menuntut petir. Sahabat Percy, Grover Underwood, dan guru bahasa Latinnya, Pak Brunner, membantu menakut-nakuti Alecto. Pak Brunner memberi Percy pena yang dia klaim sebagai senjata kosmik yang sangat kuat, dan menginstruksikan Grover untuk membawa Percy dan ibunya Sally ke Perkemahan Blasteran — perkemahan musim panas tersembunyi untuk anak-anak setengah dewa di Long Island. Di sana, ya mereka di serang oleh Minotaur, ya yang tampaknya membunuh ibu Percy. Percy menemukan bahwa pena Pak Brunner adalah pedang ajaib, dan digunakan untuk melawan Minotaur, ya membunuhnya dengan tanduknya sendiri.
Bangun tiga hari kemudian, ya Percy mengetahui bahwa dia adalah putra Poseidon, Grover adalah seorang satir dan pelindung Percy, dan "Mr. Brunner" adalah Chiron, seorang centaur. Percy mulai memasuki kekuatan setengah dewa latennya, yang meliputi hidrokinesis dan penyembuhan, dan bertemu dengan dewa lainnya, termasuk Annabeth Chase, putri Athena ; dan Pemimpin Kamp Luke Castellan , putra Hermes. Percy dikunjungi oleh penampakan Hades, yang mengungkapkan Minotaur menculik Sally ke Dunia Bawah untuk di tukar dengan petir. Menentang perintah Chiron, Percy berangkat ke Dunia Bawah bersama Grover dan Annabeth. Luke memberi Percy peta dengan lokasi tiga mutiara hijau milik istri Hades, Persehone, yang akan memungkinkan mereka melarikan diri dari Dunia Bawah. Percy juga diberikan sepasang sepatu terbang bersayap yang di curi dari Hermes, dan perisai favorit Luke.
Percy dinyatakan sebagai orang hilang ; di kamar hotel, Percy dan Annabeth menonton liputan berita tentang "kehilangannya".
Di pusat taman di New Jersey, dengan bantuan Grover dan Annabeth, Percy berhasil memenggal Medusa dan mengambil mutiara pertama dari mayatnya. Di Parthenon di Nashville, Percy menggunakan sepatu untuk mengambil mutiara kedua dari mahkota patung Athena di sana, dan Grover membunuh Hydra dengan kepala Medusa. Ketiganya tiba di Lotus Hotel and Casino di Las Vegas untuk mendapatkan mutiara ketiga ; Namun, mereka melupakan misi mereka setelah memakan bunga teratai. Mereka yang memakan bunga teratai terisolasi dari dunia luar dan kehilangan waktu, referensi ke Pemakan Teratai. Percy tersadar dari mantra bunga teratai setelah mendengar suara ayahnya, Poseidon, melalui telepati yang menyuruhnya untuk tidak memakan bunga lagi. Percy membebaskan Grover dan Annabeth dari efek bunga ; mereka menemukan mutiara terakhir di kasino dan melarikan diri dari hotel. Annabeth menyadari bahwa mereka hanya memiliki satu hari tersisa untuk mencegah perang para dewa, karena mereka berada di kasino selama lima hari. Mereka menemukan dunia bawah di Hollywood dan berlomba di sana. Dengan ketiga mutiara, Percy, Grover, dan Annabeth memasuki portal ke Dunia Bawah setelah tiba di Hollywood.
Di Dunia Bawah, Hades menemukan petir tersembunyi di dalam perisai Luke, mengungkapkan bahwa Luke adalah pencurinya selama ini. Hades mencoba membunuh ketiganya, tetapi Persephone menyalakannya sebagai pembalasan karena memenjarakannya, dan memberikan baut itu kepada Percy. Karena mereka hanya memiliki tiga mutiara, Grover tetap berada di belakang, sementara Percy, Annabeth, dan Sally berteleportasi ke Empire State Building, pintu masuk ke Gunung Olympus. Namun, sebelum mereka bisa masuk, mereka di sergap oleh Luke, yang mengungkapkan bahwa dia mencuri baut untuk menghancurkan Gunung Olympus dan menetapkan para dewa sebagai penguasa baru peradaban Barat. Setelah pertempuran di Manhattan, Percy tampaknya membunuh Luke, mengembalikan petir ke Zeus, dan berdamai dengan ayahnya Poseidon.
Setelah dipertemukan kembali dengan Grover, Percy dan Annabeth terus berlatih. Sally menendang suaminya yang kasar, Gabe Ugliano, ya keluar dari apartemennya. Dia kembali untuk mengambil bir dan, setelah membuka lemari es, di ubah menjadi batu oleh kepala Medusa.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai gitu. Eko memuji dengan baik, ya pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong.
"Main catur Budi!" kata Eko.
"Ok. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Hidup ini tetap rencana manusia dengan baik, ya Eko?" kata Budi.
"Iya," kata Eko.
"Vidio-vidio yang di buat orang-orang, ya ada tema positif dan juga negatif. Ada tujuan ini dan itu," kata Budi.
"Bisnis. Atau menciptakan kehancuran," kata Eko.
"Vidio-vidio positif dan negatif di tonton dengan dengan baik sama orang-orang yang menyukai tontonan," kata Budi.
"Ya berdasarkan data penyelusuran orang-orang pinter lulusan Universitas," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment