Eko duduk di depan rumah, ya sedang baca koran sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan. Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik di sebelah Eko.
"Cewek cantik penampilannya seanggun bidadari kan?!" kata Budi, ya sambil menghentikan baca korannya.
Eko memang terkejut dengan omongan Budi.
"Kok....tiba-tiba langsung ngomongin cewek cantik penampilannya seanggun bidadari?!" kata Eko.
"Ya karena aku lagi memperhitungkan penampilan seorang cewek cantik, ya ketika cewek itu tampil di acara Tv sih," kata Budi.
"Oooooo memperhitungkan penampilan cewek cantik yang tampil di acara Tv toh. Ya seanggun bidadari....itu sih sama aja memuji sih!" kata Eko.
"Masa?!" kata Budi.
"Aku teman Budi. Dari kecil sampai dewasa. Ya tahulah kebiasaan Budi!" kata Eko.
"Ya aku sih merasa omongan ku itu, ya sekedar saja. Biasalah bahan obrolan," kata Budi.
"Ya memang sih bahan obrolan, ya tetap yang di obrolin cewek cantik yang membuat Budi terkesan karena penampilan di acara Tv," kata Eko.
"Cewek cantik itu. Sekarang ada di depan aku," kata Budi.
"Masa?!" kata Eko.
"Iya beneran!" kata Budi.
Eko melihat kesana kesini untuk Melihat cewek cantik yang di puji Budi.
"Mana orangnya?!" kata Eko.
"Orangnya adanya di koran lah. Ini fotonya!" kata Budi, ya sambil menyerahkan koran pada Eko, ya menunjukkan foto cewek yang di obrolin dengan baik.
Eko mengambil koran dari tangan Budi, ya melihat foto di koran dengan baik.
"Ooooo ceweknya di foto koran toh. Aku kirain beneran ada di sini. Maka itu aku tengok sana sini," kata Eko.
"Memang maksud ku sih foto di koran!" kata Budi menegaskan
Eko memang mengamati dengan foto di koran sih.
"Cewek ini. Memang cantik sih, ya seanggun bidadari penampilannya ketika tampil acara Tv," kata Eko, ya mengikuti alurnya dari obrolan Budi lah.
"Benerkan...cewek cantik di foto di koran, ya penampilannya seanggun bidadari!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko menaruh koran di meja, ya segera mengambil tahu goreng di piring dan segera di makan tahu goreng yang enak itu.
"Eko kopi?!" kata Budi.
"Bolehlah kopi!" kata Eko.
"Tunggu sebentar aku buatkan kopi!" kata Budi.
"Iya," kata Eko.
Eko duduk santai depan rumah, ya menikmati makan gorengan. Budi ke dalam rumah, ya langsung ke dapur untuk membuat kopi. Singkat waktu, ya kopi jadi buatlah. Kopi di bawa Budi depan rumah. Budi menaruh kopi di meja, ya sambil berkata "Kopinya Eko!"
"Iya," kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
"Aku ingin dapetin cewek cantik, ya seanggun bidadari," kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah.
"Kebiasaan Budi. Ingin mendapatkan cewek cantik, ya seanggun bidadari penampilannya," kata Eko.
"Ya kan cuma keinginan saja," kata Budi.
"Kalau kenyataan gimana Budi?!" kata Eko.
"Mau banget!" kata Budi.
"Jadi mau banget mendapat cewek cantik di foto yang ada di koran?!" kata Eko.
"Kalau itu sih mana mungkin mendapat cewek cantik di foto di koran. Cewek itu artis," kata Budi.
"Memang mana mungkin. Siapa dia dan siapa Budi?!" kata Eko.
"Ah....sudah ah ngobrolin cewek yang ada di foto di koran. Artis Tiara Andini, ya penampilannya seanggun bidadari!" kata Budi.
"Ok...tidak di omongin. Lebih baik main catur seperti biasanya!" kata Eko.
"Lebih baik main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment