CAMPUR ADUK

Saturday, February 15, 2020

SAMA AJA!!!

Bagong duduk di pinggir toko yang tutup, ya bersama Petruk. Begong melihat keadaan sekitar dengan baik.

"Pembangunan lagi dan lagi di daerah sini," kata Bagong.

"Nama...juga orang punya uang. Ya bangun pertokoaanlah. Nantinya di sewain," kata Petruk.

"Banyak uang...ya, orang yang bangun pertokoan itu," kata Bagong.

"Iyalah. Kabarnya mantan pejabat. Asetnya yang tidak bergerak sekarang di gerakkan, tanah..itu yang di bangun pertokoan. Itu semua....di jalankan jenis usaha itu, karena banyak anak....banyak tuntutan. Apalagi...anaknya sudah berkeluarga, ya tuntutannya warisan orangtua. Masih hidup sudah di tuntut warisan sama anaknya apalagi....matinya," cerita Petruk.

"Bener-bener hidup....jadi kaya...tujuannya untuk keluarganya...yang haus kekayaan untuk hidup enak alias gak mau susah. Oh iya...mantan pejabat tersebut...pernah terdengar korupsinya gak?" kata Bagong.

"Ya...ada sih kabar isunya di masyarakat tentang mantan pejabat tersebut, yang membangun kariernya era Presiden Soeharto. Tapi...kan semua hanya sekedar isu saja. Sampai sekarang....mantan pejabat tersebut terus aja jalan hidupnya ya...gak ada masalah tuh. Namanya juga isu, bisa benar...bisa salahnya," kata Petruk menjelaskan semuanya.

"Oh..begitu," saut Bagong.

Gareng pun melihat Bagong dan Petruk yang duduk di depan toko yang tutup, ya di hampiri. Motor pun berhenti, ya Gareng memanggil Bagong dan Petruk untuk ikut pulang bersamanya. Ya Bagong dan Petruk....ikut Gareng untuk pulang ke rumah.

Gareng pun membawa motor dengan baik dengan dua penumpang di belangnya, Bagong dan Petruk. Selang berapa saat sampai di rumah. Ya Bagong duduk santai di teras rumah dan melihat sekeliling lingkungan. Gareng masih ada ke perluan jadinya, ya pergi dengan membawa motornya menuju tujuannya. Petruk, ya nemanin sih Bagong duduk di teras depan.

"Wah...ada yang bangun rumah ya," kata Bagong yang iseng bicara aja.

"Kan dari...kemarin Pak Karto lagi bangun rumahnya," kata Petruk.

"Iya...sih. Aku tahu. Tapi bangunan rumah Pak Karto itu gak berubah.....tetap seperti gubuk derita aja," kata Bagong.

"Namanya..juga Pak Karto itu orang miskin. Ya otomatis membangun rumahnya ala kadarnya," kata Petruk yang menegaskan.

"Ia...sih..aku tahu. Pak Karto...orang miskin. Tapi Pak Karto itu...banyak anak, jadi banyak masalah," kata Bagong.

"Bagong....nama juga manusia. Kaya...aja di ribetin masalah anak ini dan itu, apalagi...miskin," kata Petruk.

"Ya...sudahlah. Jangan di bahas lagi. Kedudukannya sama....kerjaannya buat anak. Banyak anak....banyak tuntutan, yang pada akhirnya banyak...masalah," kata Bagong.

"Iya...iya...iya," saut Petruk.

Bagong dan Petruk, ya mengakhiri pembicaraan di teras depan. Saat mau masuk rumah. Gareng pulang dari urusan kerjaannya dengan membawa durian.

"Ayo...kita makan durian!" kata Gareng.

"Ayo," saut Bagong dan Petruk bersamaan.

Bagong, Gareng dan Petruk masuk rumah untuk menikmati makan durian yang enak banget.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK