Malam begitu indah sekali di kota Batam. Dono berjalan menuju taman kota. Rasa letih mulai terasa oleh Dono karena melakukan perjalanan jauh. Dono langsung duduk yang menurutnya nyaman dan langsung memanggil seorang pemuda yang berjual minuman aqua botol. Pemuda yang menjajakan minuman menghampiri Dono dan menyodorkan salah satu jualannya. Dengan penuh sigap Dono langsung mengambil botol aqua yang di sodorkan padanya dan langsung membayar dengan uang pas.
Pemuda langsung berterima kasih dan mulai pergi menjauh dari Dono dan menjajakan kembali jualannya. Sambil asik minum air segar dari botol aqua untuk menghilangkan dahaga. Dono sambil menyaksikan pemandangan yang lumayan seru. Banyak orang-orang yang berkumpul di taman kota untuk bermain dan ngobrol dengan teman-teman.
Lalu tiba-tiba duduk di sebelah Dono seorang pemuda yang tampan bersama pacarnya yang cantik jelita. Dono sedikit terkejut sekali sampai berkata "Kamu Indro.....sama dengan Saskia."
"Yoi....," saut Indro.
"Jadi kalian jadian pacarannya...?," tanya Dono.
"Lihat..sendiri...kami berdua jalan bareng."
Saskia terlihat diam dam malu di lihat Dono. Tetap saja Dono mengerti keadaan Indro dan Saskia yang lagi kasmaran.
"Oh iya..tumben main ke sini sendirian mana demenan kamu Dono?." tanya Indro.
"Ah itu sih gak usah di tanya urusan itu. Saya lagi ingin sendiri saja."
"Ohhh..sendiri."
"Gimana keadaan kota Batam ini setelah saya pulang ke Jakarta?."
"Cerita kota Batam ini....masih sama Dono. Masih tahap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan masalah kejahatan di masyarakat seperti biasanya masih banyak penipu dan pencopet. Ya...namanya juga banyak orang yang merantau ke kota ini agar bisa jadi sukses dan kaya. Ternyata gagal dan menjadi orang brengsek."
"Tindakan dari pihak berwajib?," tanya Dono.
"Ah..itu sih.....gak ada gunanya. Polisi mondar-mandir pun untuk menjaga keamanan masih ada kejahatan di tempat biasa. Maklum penjahatnya berpura-pura menjadi pahlwan alias penolong. Saat kesempatan ada baru deh menipu dan mencuri. Maklum Dono...haram halam hantam di kota ini."
"Jadi bener dong infonya. Kalau banyak orang yang merantau di kota Batam bukan orang baik saja. Malahan orang jahat alias berengsek."
"Ya..begitulah. Nama juga kota Batam....... Harapan dan impian semua orang ke sini menjadi sukses dan kaya. Tapi kenyataan nihil kalau tidak di imbangi dengan skill."
"Kalau begitu saya lebih berhati-hati."
"Ya..udah kalau begitu saya mau jalan lagi sama Saskia."
"Ya...."
Indro dan Saskia pun meninggalkan Dono yang sedang duduk sendirian. Berdasarkan informasi yang di dapatkan Indro dengan santai mengeluarkan Hp langsung mengetik beberapa lokasi tempat kejahatan dan di kirimkan ke temannya di kepolisian. Setelah itu baru Dono pulang ke kosannya. Pesan singkat masuk ke Hpnya teman Dono bernama Kasino. Dengan tanggap Kasino yang bekerja di kepolisian bergerak menyisisiri area yang banyak terjadi kejahatan beserta anggota polisi lainnya.
Selang beberapa saat pergerakan Kasino dan kawan-kawan mendapatkan hasil. Kasino menangkap preman yang berpura-pura menjadi tukang parkir dan berlangganan main game online di warnet dan sekaligus salah satu penjual narkoba berjenis sabu-sabu. Sedang anggota polisi yang lain mengamankan anak-anak jalan yang nakal kerjaannya ngelem. Kasino dan anggota polisi membawa para penjahat ke kantor untuk di diperiksa dan di penjara. Saat mau pulang. Kasino mendapat kiriman pesan singkat lagi. Ternyata ada warga masyarakat yang menyamar menjadi polisi untuk mencari keuntungan. Kasino langsung pergi ke lokasi dan menangkap penjahat tersebut.
Kasino pun terkejut sekali dengan sindikat yang nyamar jadi anggota polisi ini. Ternyata bukan orang pribumi saja tetapi orang cina juga. Kasino beserta anggota polisi langsung membawa para penjahat ke kantor polisi. Kasino merasa lega dan tenang sekali setelah menangkap para pembuat onar di kota Batam.
Semenjak itulah kota Batam menjadi lebih aman dan damai karena Dono dateng ke kota Batam dan memberikan informasi di mana-mana terjadi kejahatan sampai polisi yang asli pun di tangkap karena salah menggunakan wewenangnya sebagai penegak hukum alias korupsi dijalanan.
No comments:
Post a Comment