CAMPUR ADUK

Saturday, January 20, 2018

WARUNG KOPI

Siang hari di sebuah bengkel mobil. Dono sedang istirahat makan siang di warung dekat bengkel. Dengan asik makan gorengan dan segelas kopi, Indro menghampiri Dono. 

"Woy...makan...sendiri.....," ujar Indro.

"Saya laper Indro..........abisnya banyak kerjaan tadi.......jadi saya butuh energi baru," kata Dono.

"Oh....gitu...sebenarnya saya juga," kata Indro.

Indro pun memesan segelas kopi kepada Ibu pemilik warung. Dengan senang hati Ibu pemilik warung menyajikan minuman kopi yang di pesan Indro. Dengan penuh antusias Indro menyeruput kopi panas.

"Enakkkkkkk..banget......kopinya," kata Indro.

Ibu pemilik warung mendengar ocehan Indro menjadi senang sekali. Terlihat dari wajahnya memerah.

"Nah...loooo..Indro...apain Ibu Minah.......jadi salah tingkah?," tanya Dono.

"Gak..saya..apa-apain? cuma muji.....kopinya buatannya....kok," ujar Indro berusaha menjelaskan.

"Itu....sih sama aja........kamu memuji....kopi buatan Ibu Minah enak dan legit....., ya gak Ibu Minah," kata Dono.

"Ya.......," saut Ibu Minah.

"Emang....enak kok..ngapin saya bohong sih....," kata Indro menjelaskan sebenarnya.

"Iya..saya..tahu enak....kok.....kaya banyak filosofi kopi di dalamnya,"  ngacok Dono.

"Filosofi kopi......apa saya gak salah denger?," kata tegas Indro.

"Gak salah denger..........., ya...kan Ibu...Minah," kata Dono.

"Bener........filosofi kopi," saut Ibu Minah.

"Filosofi kopi kaya orang intelek saja......padahal yang aslinya makna dari sebuah minuman kopi saja...kalau ngomong yang lebih spesifik lagi....lah. Dan itu juga nama sebuah film lagi," ujar Indro berusaha menjelaskannya.

"Iya saya orang awam....tidak tahu.....makna dari kopi...yang saya tahu kopi itu pahit........dasarnya kalau di tambah gula jadi manis. Kaya perjalan hidup saya sepi kalau gak ada pasangan yang memberikan cinta dan kasih sayang....yang bisa mengugah perasaan," kata Dono yang cukup dalam.

"Itu tahu.........., ya..kan..Ibu Minah," kata Indro.

"Iya..bener..hidup lebih berarti kalau punya pasangan. Saling mengisi antara satu dan lainnya," saut Ibu Minah memberi sedikit nasehat.

Terlihat oleh pandangan Dono dari jauh saat pembicaraan masih asik.

"Bener.......bener...pucuk di cinta ...gadis pun dateng," kata Dono sedikit melongo.

"Apa...maksudnya..makna kata-kata kamu ......Dono?," tanya Indro.

"Lihat di ujung sana ada...cewek cantik Indrooooooo," kata Dono.

Indro dan Ibu Minah melihat cewek cantik di tunjuk Dono.

"Iya....cantik," saut Indro.

"Bener  cantik anak gadis itu," ujar Ibu Minah.

"Jadi saya mau dekin ahhhhhh," kata Dono.

"Dono....kamu tidak takut jatuh cinta?," tanya Indro.

"Siapa takut......saya berani kok....., ah itu sih nama sinetron siapa takut jatuh cinta ?," kata Dono.

"Itu tahu........," kata Indro.

"Sebenarnya sih..........saya yang takutin bukan takut jatuh cintanya, tapi Jodoh Wasiat Bapak," kata Dono.

"Wah..............Dono...jangan bawa-bawa...Bapak dong....pamali tahu," kata Indro.

"Iya..itu..benar nak Dono....pamali..., Ibu sih takut....karena orang tua harus kita hormati. Apalagi amanahnya saat hidup dan meningalkan dunia yang fana ini," kata nasehat Ibu Minah.

"Saya sih tahu......Ibu Minah dan Indro. Tapi.....itukan judul sinetron Jodoh Wasiat Bapak," penjelasan Dono.

"Kalau itu...saya...aman.........gak ada dosa......," ujar Indro.

"Alhamdulilah.........Alloh masih bersama kita semua," kata Ibu Minah.

"Udahlah...ngomongnya......saya mau deketin gadis cantik itu," kata Dono.

"Ya..udah.....sana..........kami berdua dukung ..., ya kan Ibu Minah," kata Indro.

"Ya......sama," saut Ibu Minah.

Dono beranjak dari duduknya ingin menghampiri  gadis cantik. Tapi tiba-tiba Kasino dateng dan langsung berbicara dengan asik banget dengan gadis cantik yang di taksir Dono. 

"Siallllll...kalah cepet dengan Kasino," celoteh Dono.

Dono pun duduk kembali bersama Indro.

"Gak jadi Dono...nembak ceweknya?," tanya Indro.

"Gak....jadi.....Kasino duluan.....," kata Dono.

"Ya..udah...sabar...aja ....nanti juga ada gilirannya....selama janur kuning belum melengkung," kata Indro.

"Sudah tahu,"saut Dono sambil minum kopi dan gorengan.

"Ngambek dia..........," kata Indro.

"Cah..cilik.....," saut Ibu Minah.

Dono dan Indro asik menikmati makan siangnya di warung Ibu Minah. Kopi pun habis diminum Dono dan Indro, lalu keduanya segera membayar pesanan mereka dengan uang kontan. Ibu Minah senang dengan pelanggannya yang baik hati. Beranjaklah Dono dan Indro dari warung Ibu Minah ke bengkel melanjutkan pekerjaan mereka. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK