CAMPUR ADUK

Wednesday, February 5, 2025

SULTAN

Setelah nonton Tv berita di chenel TVRI gitu, yaaa seperti biasa Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Sultan Ali Khan adalah pegulat lokal setengah baya dan mantan juara gulat yang hidup kesepian di kota kecil Rewari, Haryana. Aakash Oberoi, pendiri liga seni bela diri campuran swasta yang didukung oleh Tuan Patel, didorong oleh ayahnya untuk merekrut Sultan untuk menyelamatkan popularitasnya. Setelah melakukan perjalanan ke Haryana, dia memberikan tawaran rekrutmen kepada Sultan, yang secara blak-blakan menolak dan mengatakan bahwa dia telah sepenuhnya pensiun dari gulat. Untuk mencari alasan di balik pengunduran dirinya, Aakash menghadapi teman dekat Sultan, Govind, yang menceritakan bagaimana karir Sultan dimulai.

Pada tahun 2008, Sultan jatuh cinta saat melihat Aarfa Hussain, seorang pegulat tingkat negara bagian dan putri seorang pelatih gulat lokal. Meskipun dia awalnya dingin terhadapnya, dia menerima Sultan sebagai teman. Ketika dia mengklaim bahwa mereka berkomitmen, dia menghina dia, mengatakan dia hanya akan menikahi pegulat terlatih. Bertekad untuk memenangkan rasa hormatnya, Sultan mendedikasikan dirinya untuk pelatihan intensif dan akhirnya memenangkan turnamen gulat tingkat negara bagian, serta Aarfa. Keduanya menikah dan menjadi pegulat yang diakui, mewakili India di berbagai pertandingan internasional.

Ketika keduanya dipilih untuk kontingen Olimpiade, Aarfa menemukan bahwa dia hamil. Dia melepaskan impian masa kecilnya untuk memenangkan medali emas Olimpiade untuk India, yang kemudian dipenuhi oleh Sultan. Yang mengejutkannya, prestasi Sultan membuatnya sombong, dan dia menampar seorang reporter di sebuah acara. Dia juga meninggalkan Aarfa mendekati tanggal jatuh tempo untuk memenangkan emas di Turki. Setelah kembali, ia menemukan bahwa putranya yang baru lahir telah meninggal karena anemia parah. Bayi itu memiliki golongan darah O yang langka, identik dengan golongan darah Sultan, yang ketidakhadirannya membuat sang anak tidak dapat mendonor. Marah, Aarfa memutuskan untuk meninggalkan Sultan dan tinggal bersama ayahnya. Tertekan karena kehilangan istri dan anaknya, Sultan mengumpulkan dana untuk membuka bank darah atas nama putranya.

Saat ini, Aakash berjanji kepada Sultan bahwa hadiah uang turnamen akan memenuhi mimpinya untuk membuka bank darah. Sultan setuju untuk berpartisipasi dan melakukan perjalanan untuk berlatih di Delhi, di mana Aakash memperkenalkannya kepada pelatih MMA Fateh Singh, yang awalnya menolaknya tetapi setuju setelah melihat tekadnya. Setelah dua bulan pelatihan, Sultan mendapatkan kembali fisiknya dan belajar cara bergulat gaya bebas. Dalam pertarungan pertamanya, Sultan mengalahkan lawan menggunakan gaya gulat ikoniknya. Dia segera menjadi sensasi nasional dengan memenangkan serangkaian pertandingan dan mendapatkan dukungan Aarfa dalam prosesnya.

Selama babak semi final melawan lawan Tyron Woodley, Sultan memenangkan pertarungan tetapi terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit. Dokter memberi tahu Aakash bahwa Sultan tidak boleh bertarung lagi agar lukanya tidak fatal. Aarfa tiba di bangsal dan memotivasi dia untuk terus berjuang. Selama pertandingan terakhir, Sultan mengatasi rasa sakitnya untuk mengalahkan lawannya dan akhirnya memenangkan turnamen. Bersatu kembali dengan istrinya, Sultan membuka bank darah menggunakan hadiah uang, dan Aarfa melanjutkan gulat. Beberapa tahun kemudian, dia melahirkan seorang bayi perempuan, yang mulai dilatih Sultan sebagai pegulat.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. 

"Emmm," kata Budi.

"Singkong rebus," kata Eko. 

Eko mengambil sepotong singkong rebus, ya singkong rebus di makan dengan baik gitu. 

"Ngomong-ngomong Budi. Hidup ini, ya masih ada kan manusia yang berusaha dengan baik, yaaa ingin perubahan hidup?" kata Eko. 

"Perubahan hidup. Yaaa masih ada sih, ya manusia yang ingin perubahan hidup. Contohnya : orang-orang tinggal di kosan atau rumah kontrakan, ya orang-orang tersebut berjuang keras dengan usaha yang di jalankan, ya orang-orang tersebut ingin perubahan hidup punya rumah sendiri, ya tidak selamanya tinggal di kosan atau rumah kontrakan karena ngenakin yang punya usaha kosan atau rumah kontrakan, ya kaya dan kaya jadinya," kata Budi. 

Eko selesai makan satu singkong rebus gitu, ya mengambil aqua gelas dan di minum dengan baik gitu. 

"Demi perubahan hidup," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Berjuang dengan baik," kata Eko. 

"Memang harus berjuang dengan baik," kata Budi. 

"Hidup ini penuh dengan kompetisi. Terkadang apa yang diinginkan? Ya bisa gagal atau tertunda gitu karena persaingan yang ketat gitu," kata Eko. 

"Realitanya memang begitu sih, ya bisa gagal atau tertunda karena hal-hal ini dan itu, ya persaingan sengit yang luar biasa sih. Miskin sama miskin bersaing sih wajar sih. Ya miskin bersaing dengan kaya, ya pasti kalah dengan kaya," kata Budi. 

Eko menaruh gelas aqua di meja gitu. 

"Sabar dan sabar dan terus berjuang sampai, ya apa yang diinginkan jadi kenyataan?" kata Eko. 

"Sabar dan terus berusaha dengan baik sampai berhasil gitu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Perubahan berkaitan orang-orang pegawai pemerintahan, ya pangkat rendah gitu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Perubahan yang diinginkan orang-orang pegawai pemerintahan, ya pangkat rendah...ingin sih perubahan hidup jadi pegawai pemerintahan, ya pangkat tinggi seperti gubernur gitu," kata Eko. 

"Nama juga keinginan, ya lumrah sih....perubahan yang diinginkan orang-orang pegawai pemerintahan, ya pangkat rendah.....ingin pangkat yang tinggi seperti gubernur gitu," kata Budi. 

"Demi keinginan, ya harus berkompetisi dengan baik gitu," kata Eko. 

"Terjadi kompetisi yang sengit. Yaaa hanya waktu juga yang menjawab kebenaran...apa yang di usaha kan? Ya berhasil atau tidak," kata Budi. 

"Waktu yang menjawab segalanya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau begitu sih main kartu remi saja Eko!" kata Budi. 

"Okey main kartu remi saja," kata Eko. 

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

ROUGH NIGHT

Malam yang gelap di langit ada bulan dan bintang gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel Garuda TV gitu, ya Budi dudu...

CAMPUR ADUK