Malam yang tenang dan keadaan lingkungan rumah Budi, ya baik lah. Setelah nonton Tv yang acara musik pop di chenel TVRI, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk di depan rumahnya sedang membaca cerpen, ya sambil menikmati minum NutriSari dan makan keripik singkong gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Yuvraj Vijay Singh, seorang putra mahkota kaya dari Pritampur akan segera dinobatkan sebagai Raja. Dia bertunangan dengan Rajkumari Maithili Devi, seorang putri dari keluarga kerajaan dari kerajaan tetangga Devgarh. Namun karena sifatnya yang kaku dan keras kepala, Vijay menghadapi banyak masalah dengan Maithili dan saudara-saudaranya. Kakak tirinya yang kaya, Rajkumari Chandrika dan Rajkumari Radhika, tinggal di bungalo sewaan terpisah di luar istana kerajaan dengan Chandrika bekerja sebagai kepala rekening di sekolah kota, dan telah mengajukan kasus terhadap Vijay untuk bagian di properti kerajaan, karena mereka merasa ibu mereka (seorang penyair dan kemudian nyonya mendiang Raja) dianiaya oleh Ratu ketika dia mempermalukannya di hadapan semua anak Raja. Selanjutnya, Chandrika dan Maithili, yang merupakan teman baik selama masa sekolah, menemukan persahabatan mereka hancur karena pertunangannya dengan Vijay. Demikian pula, saudara tirinya Yuvraj Ajay Singh bersumpah untuk membalas dendam dan ingin membunuhnya dan mengambil mahkota untuk dirinya sendiri. Dia meminta bantuan manajernya Chirag Singh dan sekretaris Vijay Sameera, Chirag menyesatkan Ajay di setiap langkah sambil mengkhianatinya di belakangnya. Vijay nyaris lolos dari rencana pembunuhan yang dikoordinasikan oleh Ajay dan Chirag untuk membunuhnya tetapi terluka parah. Dia disembunyikan di ruang rahasia yang dikelola oleh dua dokter. Vijay nyaris lolos dari rencana pembunuhan yang dikoordinasikan oleh Ajay dan Chirag untuk membunuhnya tetapi terluka parah. Dia disembunyikan di ruang rahasia yang dikelola oleh dua dokter. Vijay nyaris lolos dari rencana pembunuhan yang dikoordinasikan oleh Ajay dan Chirag untuk membunuhnya tetapi terluka parah. Dia disembunyikan di ruang rahasia yang dikelola oleh dua dokter.
Sementara itu, doppelganger Vijay Prem Raghuvanshi alias Prem Dilwale, seorang guru cinta, aktor panggung ceria, lincah dan riang yang jatuh cinta dengan Putri Maithili, mencapai Pritampur untuk bertemu dengannya bersama dengan temannya Kanhaiya. Di halte bus, Kepala Keamanan Istana Pritampur, Sanjay, melihatnya secara kebetulan dan membawanya ke Diwan Sahib. Setelah menyaksikan kemiripan yang mencolok antara Prem dan Yuvraj Vijay, Diwan meminta Prem untuk menggantikan Yuvraj Vijay sementara Yuvraj pulih dari koma. Prem bertindak sebagai Yuvraj Vijay tetapi dengan sifatnya yang sederhana dan penuh perhatian, dia membuat Maithili terkesan yang sebelumnya ingin putus dengan Vijay dan jatuh cinta pada Prem tanpa sadar. Prem juga berusaha untuk berdamai dengan saudara perempuan Vijay dengan membawa mereka kembali ke istana kerajaan; dia menyiapkan dokumen hukum yang menyerahkan semua properti keluarga kerajaan kepada mereka.
Sementara itu, Yuvraj Ajay dan Chirag mengetahui bahwa Prem hanya berperan sebagai pangeran dan dengan demikian mereka menculik Vijay yang sebenarnya. Chirag memutuskan untuk menggandakan umpan silang Ajay, saat dia membebaskan Vijay dan memberinya informasi palsu untuk mengadu dia melawan Ajay dan Prem. Vijay dan Ajay terlibat dalam pertarungan pedang saat Prem dan Kanhaiya turun tangan dan menghilangkan kebingungan. Chirag mencoba untuk menembak mereka tapi jatuh ke kematiannya. Ajay menyesali perbuatannya dan Vijay berdamai dengan dia. Maithili terkejut mengetahui kebenaran tentang Prem yang bukan Yuvraj Vijay setelah Prem pergi untuk kembali ke rumahnya dan patah hati. Pada akhirnya, keluarga kerajaan mencapai rumah Prem untuk menyatukan kembali Prem dan Maithili, dan mereka menikah dengan bahagia bersama Kanhaiyya dan Sameera.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum NutriSari dan makan keripik singkong gitu.
"Eko belum datang juga, ya kalau begitu sih....aku nonton vidio di Hp aku!" kata Budi.
Budi mengeluarkan Hp dari saku celananya dan menonton vidio lawak Srimulat jaman dulu yang di tayangkan di TVRI. Budi asik menonton vidio di Hp-nya sambil menikmati minum NutriSari dan makan keripik singkong gitu. Cukup lama sih, ya Budi menonton vidio di Hp, ya vidio sampai selesai gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Hp Budi di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Budi minum apa?" kata Eko.
"NutriSari," kata Budi.
"Biasanya...Marimas," kata Eko.
"Biasanya memang Marimas, ya karena aku lagi kepengen minum NutriSari jadi aku beli NutriSari di warung," kata Budi.
"Ooo karena Budi kepengen dengan NutriSari toh, ya jadi Budi membeli NutriSari di warung toh," kata Eko.
"Eko mau minum NutriSari?" kata Budi.
"Di tawarin sama Budi minum NutriSari, ya boleh lah aku mau minum NutriSari!" kata Eko.
Budi memberikan NutriSari pada Eko, ya Budi berkata "Ini NutriSari Eko!"
Eko mengambil NutriSari dari tangan Budi, ya Eko berkata "Okey buat NutriSari!"
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil gelas aqua, ya tutup plastik gelas aqua di buka dengan baik, ya NutriSari di sobek dengan baik, ya isinya NutriSari di tuangkan ke gelas aqua dan plastik pembungkus dan plastik tutup aqua gelas, ya di buang ke tempat sampah gitu. Eko mengaduk minuman dengan piper, ya minuman NutriSari jadi di minum dengan baik gitu.
"Emmm...enak minuman NutriSarinya!" kata Eko.
"Memang enak minuman NutriSari, ya berarti sesuai dengan iklannya di Tv," kata Budi.
Eko menaruh gelas minuman NutriSari di meja gitu.
"Sesuai dengan iklannya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko melihat Hp Budi di meja.
"Ngomong-ngomong Budi, ada vidio apa yang sering di tonton Budi di Hp gitu?" kata Eko.
"Vidio di Hp. Yaaa biasa aku tonton sih vidio lawak Srimulat jaman dulu, ya Srimulat yang di tayangkan di TVRI gitu," kata Budi.
"Vidio Srimulat yang di tonton Budi," kata Eko.
"Aku download dari jaringan internet YouTobe," kata Budi.
"Download di jaringan internet YouTobe toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Aku mau lihat vidio yang di tonton Budi di Hp!" kata Eko.
"Silakan Eko melihat vidio di Hp aku!" kata Budi, ya sambil Budi menyerahkan Hp ke Eko gitu.
Eko mengambil Hp Budi, ya dari tangan Budi gitu dan Eko menonton vidio Stimulat jaman dulu yang di tayangkan di TVRI gitu. Budi menunggu Eko selesai nonton vidio di Hp Budi, ya Budi menikmati minum NutriSari dan makan keripik singkong gitu. Cukup lama Eko menonton vidio di Hp Budi, ya selesai juga gitu.
"Cerita lawaknya bagus. Srimulat bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menaruh Hp di meja gitu.
"Manusia yang berjuang dengan baik, yaaa pekerjaannya jadi pelawak tujuan menghibur penonton," kata Eko.
"Pekerja yang di gelutin dengan baik, ya jadi pelawak...penuh perjuangan banget gitu," kata Budi.
"Manis dan pahit di jalanin dengan baik jadi pelawak," kata Eko.
"Hidup ini...manis dan pahit jadi pelawak. Dari apa yang di usaha kan? Ya hasil demi keluarga," kata Budi.
"Hasil dari usaha, ya untuk keluarga," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hp bermacam-macam jenis merek kan Budi?" kata Eko.
"Memang Hp bermacam-macam jenis merek," kata Budi.
"Banyak manusia yang bekerja dengan baik di pabrik Hp demi hidup ini," kata Eko.
"Demi hidup ini, ya banyak manusia yang kerja di pabrik Hp," kata Budi.
"Kompetisi terjadi dengan baik urusan Hp karena bermacam-macam jenis merek Hp," kata Eko.
"Bisnis dan bisnis. Persaingan sengit urusan perdagangan Hp. Hasil, ya rezeki masing-masing," kata Budi.
"Hasil, ya rezeki masing-masing," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Okey...main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga gitu.
"Film," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Film tentang Srimulat...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Penilaian penonton sih, ya film tentang Srimulat...bagus," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko asik main permainan ular tangga gitu.
"Waktu ke waktu, ya terus bergulir dengan baik. Kerjaan pelawak di jalanin manusia dengan baik demi menghibur penonton," kata Budi.
"Terjadi juga generasi pelawak kan Budi?" kata Eko.
"Memang terjadi juga generasi pelawak demi hidup ini, ya hidup pilihan manusia untuk menekuni kerjaan jadi pelawak dengan tujuan menghibur penonton," kata Budi.
"Kompetisi pelawak terjadi dengan saat ini, ya sehat gitu. Contohnya : Stand up comedy yang di tayangkan chenel Kompas," kata Eko.
"Demi kebaikan bersama, ya kompetisi pelawak yang sehat. Hasil dari apa yang di usaha kan? Ya rezeki masing-masing!" kata Budi.
"Yaaa hasil dari apa yang di usaha kan? Ya rezeki masing-masing!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi asik main permainan ular tangga gitu.
"Ngomongin orang-orang yang tinggal di Lampung dan Batam," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Yaaa tetap sama kan Budi, ya manusia tetap berjuang dengan baik dari usaha yang di jalankan dengan baik walau keadaan berkompetisi dengan dengan usaha lain gitu?. Contohnya : penjual bakso di Lampung dan penjual bakso di Batam," kata Eko.
"Hidup ini tetap sana sih di Lampung dan Batam. Manusia berjuang dengan baik dari usaha yang di gelutin dengan baik, ya dan keadaan memang penuh kompetisi dengan dari usaha lain," kata Budi.
"Hasil, ya rezeki masing-masing," kata Eko.
"Hasil, ya rezeki masing-masing," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment