CAMPUR ADUK

Thursday, February 15, 2024

12 MONKEYS

Budi duduk di depan rumahnya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Virus mematikan yang dirilis pada tahun 1996 memusnahkan hampir seluruh umat manusia dan memaksa mereka yang selamat untuk hidup di bawah tanah. Sebuah kelompok yang dikenal sebagai Tentara Dua Belas Monyet diyakini telah menyebarkan virus tersebut.

Pada tahun 2035, James Cole adalah seorang tahanan yang tinggal di kompleks bawah tanah di bawah Philadelphia. Cole dipilih untuk dikirim kembali ke masa lalu untuk menemukan virus asli guna membantu para ilmuwan mengembangkan obat dengan imbalan pengurangan hukuman. Sementara itu, Cole diganggu oleh mimpi yang melibatkan kejar-kejaran dan penembakan di bandara.

Cole tiba di Baltimore, ya pada tahun 1990, bukan tahun 1996 seperti yang direncanakan; dia ditangkap dan dipenjarakan di rumah sakit jiwa atas diagnosis Dr. Kathryn Railly. Di sana ia bertemu Jeffrey Goines, seorang pasien gangguan jiwa dengan pandangan ekstrim terhadap lingkungan dan anti-perusahaan. Cole diwawancarai oleh panel dokter di mana dia mencoba menjelaskan bahwa wabah virus telah terjadi.

Setelah upaya melarikan diri, Cole dibius dan dikurung di sel, tapi dia menghilang, terbangun kembali pada tahun 2035. Cole diinterogasi oleh para ilmuwan yang memutar pesan suara terdistorsi yang menegaskan hubungan Tentara Dua Belas Monyet dengan virus tersebut. . Ia juga diperlihatkan foto-foto sejumlah orang yang dicurigai terlibat, termasuk Goines. Para ilmuwan menawarkan Cole kesempatan lain untuk menyelesaikan misinya dan mengirimnya kembali ke masa lalu. Cole secara tidak sengaja tiba di medan perang selama Perang Dunia I, di mana dia melihat salah satu rekan senegaranya bernama Jose juga dikirim kembali. Terluka, Jose mengklaim dia menemukan seekor laba-laba yang membawa antibodi dan mempercayakannya padanya. Cole tertembak di kaki, lalu dipindahkan ke tahun 1996.

Pada tahun 1996, Railly memberikan ceramah tentang kompleks Cassandra kepada sekelompok ilmuwan. Pada penandatanganan buku pasca kuliah, Railly bertemu dengan Dr. Peters yang mengatakan kepadanya bahwa orang yang mengkhawatirkan kiamat mewakili visi yang waras sementara penghancuran lingkungan secara bertahan oleh umat manusia adalah kegilaan yang sebenarnya.

Cole tiba di tempat tersebut setelah melihat selebaran yang mempublikasikannya dan, ketika Railly berangkat, dia menculiknya dan memaksanya untuk membawanya ke Philadelphia. Mereka mengetahui bahwa Goines adalah pendiri Pasukan Dua Belas Monyet sebelum mereka berangkat mencarinya. Ketika Cole menghadapi Goines, dia menyangkal keterlibatannya dengan kelompok tersebut dan mengatakan bahwa, pada tahun 1990, Cole memulai ide untuk memusnahkan umat manusia dengan virus yang dicuri dari ayah ahli virologi Goines, Dr. Leland Goines.

Cole dibawa kembali ke tahun 2035 di mana dia menegaskan kembali komitmennya terhadap misinya kepada para ilmuwan. Tapi ketika dia menemukan Railly lagi pada tahun 1996, dia mengatakan padanya bahwa dia sekarang percaya dirinya gila seperti yang dia katakan. Sementara itu, Railly telah menemukan bukti perjalanan waktu yang dia tunjukkan kepadanya, percaya bahwa dia waras. Mereka memutuskan untuk berangkat ke Florida Keys sebelum wabah terjadi.

Mereka mengetahui bahwa Pasukan Dua Belas Monyet bukanlah sumber epidemi; Tindakan protes utama kelompok ini adalah melepaskan hewan dari kebun binatang dan menempatkan ayah Goines di kandang hewan. Di bandara, Cole meninggalkan pesan memberitahu para ilmuwan bahwa mengikuti Tentara Dua Belas Monyet adalah jalur yang salah dan dia tidak akan kembali. Cole dihadapkan oleh Jose, yang memberi Cole pistol dan memerintahkan dia untuk mengikuti perintah.

Railly melihat Dr. Peters di bandara dan mengenalinya dari surat kabar sebagai asisten ayah Goines. Peters akan memulai tur ke beberapa kota yang cocok dengan lokasi wabah virus. Cole menerobos pos pemeriksaan keamanan untuk mengejar Peters. Setelah mengeluarkan senjatanya, Cole ditembak oleh polisi. Saat Cole terbaring sekarat di pelukan Railly, Railly tiba-tiba mulai mengamati kerumunan di sekitarnya. 

Railly akhirnya melakukan kontak mata dengan seorang anak kecil—James Cole muda yang menyaksikan adegan kematiannya sendiri, yang akan terulang kembali dalam mimpinya selama bertahun-tahun yang akan datang. Peters, yang berada di dalam pesawat yang membawa virus tersebut, duduk di sebelah Jones, salah satu ilmuwan dari masa depan, yang berkomentar bahwa pekerjaannya adalah "asuransi". Cole muda menyaksikan pesawat lepas landas dari tanah di luar bandara.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Budi masih ngumpul data-data lapisan berkaitan pergaulan di masyarakat?" kata Eko. 

Eko mengambil singkong rebus, ya di piring dan di makan dengan baik singkong rebus. 

"Masih lah," kata Budi. 

"Demi ingin kerja di pemerintahan, ya tak selamanya jadi buruh, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Iya," kata Budi. 

"Penelitian kan Budi?" kata Eko. 

"Iya penelitian," kata Budi. 

Budi mengambil gelas aqua di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Gelas aqua di taruh di meja. Eko mengambil gelas aqua, ya di minum dengan baik gitu. 

"Baik tetap baik," kata Budi. 

"Akhlak, ya Budi?" kata Eko. 

Gelas aqua di taruh di meja. 

"Iya akhlak," kata Budi. 

"Yang proses pembentukan akhlak baik di rumah dan pendidikan di kata kan berhasil," kata Eko. 

"Bisa di bilang begitu sih. Pembentukan akhlak baik, ya berhasil. Tapi?" kata Budi. 

"Tapi kenapa?" kata Eko. 

"Ya buruk ini. Yang tidak terbentuk akhlaknya, ya baik di rumah dan pendidikan. Ya yang buruk ini, ya bikin ulah ini dan itu. Dampaknya berkaitan dengan ekonomi, ya merugikan ini dan itu," kata Budi. 

"Memang yang buruk bikin kacau ini dan itu," kata Eko. 

"Yang buruk, ya tetap berkeliaran di mana-mana. Yaaa pandai berbaur dan pandai menutupi keburukannya," kata Budi. 

"Sampai-sampai tidak tertangkap penegak hukum, ya karena ada yang menutupi dengan baik. Ya teman nolong teman, ya walau jalannya buruk," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu. Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Apa ada kemungkinan ya?" kata Budi.

"Apa maksud omongan Budi?" kata Eko.

"Apa ada kemungkinan, ya orang lain yang mencari ilmu yang sama dengan ilmu yang aku cari?" kata Budi.

"Ilmu yang cari Budi apa?" kata Eko. 

"Biasa Eko," kata Budi. 

"Oooo. Ilmu yang melampaui batasan manusia, ya mendengarkan Roh," kata Eko. 

"Iya. Ilmu itu," kata Budi. 

"Mungkin lah orang lain mencari ilmu yang di cari Budi. Orang ilmu dukun saja di cari, ya demi tujuan hidup ini," kata Eko. 

"Iya juga, ya ilmu dukun saja di cari," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Apa mungkin dapat ilmu yang salah?" kata Budi. 

"Mungkin," kata Eko. 

"Kalau salah dapat ilmu. Kan berbahaya kan Eko?" kata Budi. 

"Memang bahaya sih. Setan ikut campur," kata Eko. 

"Berarti bertemu Setan," kata Budi. 

"Mungkin," kata Eko. 

"Mungkin," kata Budi. 

Budi dan Eko terus main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK