Setelah nonton Tv di ruang tengah, ya yang acara itu film misteri yang bagus banget ceritanya gitu. Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
In the opening scene, a pregnant woman is chased in a sugarcane field and forced to cut her own womb. The scene cuts to the cityscape, where a woman, Sakshi, works in an NGO and lives with her husband Hemant. They both abscond to their driver's village to hide for some days after Hemant is beaten and threatened by some people for not returning a loan he had borrowed for a business plan.
They reach the village through a sugarcane field and meet the driver's wife Devi, a very orthodox woman. Hemant leaves to find a solution to their financial problems. Sakshi gradually finds a bond with Devi. She meets Rani, Rajbir's (Devi's eldest son) wife, the one who was chased in the first scene. Devi explains that Rani lost her child before the birth and in order to save her, her womb was cut.
Sakshi is teased by three children and grows curious about them. Devi warns her to stay away from them but Sakshi doesn't listen. Devi, frustrated that Sakshi is not listening, threatens her. Things sour between her and Sakshi after this. A few days later, Hemant returns and Sakshi asks him to take her somewhere else in a fit of panic. That night, as they are leaving, the couple is attacked by Devi and a ritual is performed on Sakshi by devi and her husband. Devi takes her back to her room and ties her to the bed.
Devi tells her that she must stay there alone for next three days in order to get rid of Sunaini, Devi's sister-in-law and a ghost, who once was pregnant. She killed Devi's three little boys, her own husband, and then herself by cutting her womb when she was pregnant. Sunaini cursed Devi's family, ensuring they cannot continue their lineage. Devi tells Sakshi that all the visions she will see in the next three days will be illusions. Sakshi tries to escape the house but in vain.
It is revealed that Sunaini was being asked by her in-laws to kill her fetus because of it being a female child. When she refused and tried to escape, she accidentally killed her own husband. Devi's family, thinking Sunaini killed her husband, burned her alive. In the process, she gave birth to her baby but her baby was thrown in the well to fulfill a ritual that guarantees a good harvest. Sunaini, in her burned state, jumps into the well to save her daughter. Devi's three boys, who loved Sunaini, jumped in after her to save them, resulting in all of them dying and becoming ghosts.
Sakshi experiences the ordeal Sunaini went through in a series of harrowing experiences. In the final moments, before being made to self-harm her baby by Sunaini, she makes an oath to tell everyone of the ordeal that Sunaini went through if the ghost lets her go instead of repeating the same torment on the new wives. Sakshi survives the three days and in the morning when Devi, the driver and Hemant come, she refuses to leave without revealing the story.
Hemant is revealed to be Rajbir, who killed his previous two wives because he was afraid they would tell people about the murders in the village. He spared Rani because she swore to stay silent. As Rajbir goes to attack Sakshi from behind, Rani kills him with a cleaver. Sakshi walks away from the village house, through the sugarcane field in the direction given by the three ghost children. She is joined by Rani.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Bunga yang cantik ingin di petik. Tapi sayang lebih baik di biarkan saja dengan baik bunga tersebut. Agar penikmat kecantikan bunga yang lainnya, ya menilai bunga tersebut dengan baik," kata Budi.
"Maksud Budi ngomong begitu?" kata Eko.
"Ya ngomongin artis di perumpakan bunga gitu," Budi.
"Ooooo artis. Pasti cewek," kata Eko.
"Iya lah cewek," kata Budi.
"Kumbang selalu terpesona kecantikan dari bunga," kata Eko.
"Artis Mahalini dan artis Tasya," kata Budi.
"Pop dan Dangdut," kata Eko.
"Ya Pop dan Dangdut, ya musik," kata Budi.
"Lagu yang di nyanyikan dua artis itu, ya bagus-bagus kan Budi?" kata Eko.
"Keduanya membawa lagu dengan genre masing-masing, ya bagus gitu," kata Budi.
"Kalau ngomongin artis, ya jangan-jangan Budi ada cerita. Permainan seandainya. Sekedar obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Aku punya cerita. Ya permainan seandainya. Kalau ada kesamaan cerita, ya maklum lah," kata Budi.
"Gimana ceritanya Budi!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi anak orang kaya, ya kerjaan balap mobil liar kaya di film tentang balap mobil gitu. Lawannya Budi dalam balap mobil, ya rival gitu, ya itu Erwin gitu. Balap mobil, ya pemenangnya silih berganti antara Budi dan Erwin. Adik Erwin bernama Tasya, ya pulang ke Indonesia, ya Jakarta. Tasya kuliah di London gitu. Erwin senang adiknya di rumah gitu. Suatu ketika Budi bertemu cewek cantik, ya cewek itu Tasya di sebuah kafe, ya bersama teman-temannya. Ya Budi sedang bersama Eko gitu, ya ngobrol tentang mobil gitu. Budi yang tertarik dengan cewek cantik, ya karena pesona kecantikannya..Tasya. Budi berkenalan dengan Tasya dengan baik. Karena Budi benar-benar suka dengan Tasya, ya berusaha dengan baik jadian dengan Tasya gitu. Budi berhasil jadian dengan Tasya, ya sering jalan bareng gitu. Ketika Budi bertemu Erwin, ya Kakaknya Tasya. Erwin sebenarnya tidak suka hubungan Budi dan Tasya begitu, ya karena Erwin tahu siapa Budi, ya punya masa lalunya itu?. Tasya sangat cinta dengan Budi, ya walau Erwin tidak suka gitu. Erwin menantang Budi untuk balap mobil, ya jika menang, ya urusan hubungan dengan Tasya di restui gitu. Budi menerima tantangan Erwin, ya balap mobil demi Tasya. Mobil Budi ternyata mengalami kerusakan berat, ya lagi di benarin Eko di bengkelnya. Eko lagi ada masalah dengan barang pengganti mobil, ya lagi lobi Abdul untuk mengirimkan barang yang di pesan. Abdul, ya lagi kosong barang yang di butuhkan Eko. Biasa pedagang, ya kalau kehabisan stok barang, ya ngambil dari tempat teman sesama pedagang, ya teman itu Rafi. Setelah dapat barang dari Rafi, ya Abdul langsung mengirimkan barang ke tempat Eko. Ya Eko, dapet barang yang di butuhkan, ya segera memperbaiki mobil Budi dengan baik. Sampai hari pertandingan balap mobil, ya mobil Budi telah siap bersaing dengan mobil Erwin. Jadi Budi dan Erwin, ya bertarung balap mobil dengan baik. Demi cinta, ya Budi berhasil menang gitu. Erwin kalah balap mobil, ya jadi Budi menang gitu, ya sesuai perjanjian Erwin merestui hubungan Budi dengan Tasya. Hubungan Budi dan Tasya, ya berjalan baik, ya mau menikah gitu. Mahalini, ya mantan Budi baru pulang dari Amerika. Mahalini menemui Budi, ya ingin ngajak balikan gitu. Budi menolak Mahalini karena ada Tasya. Erwin tahu masa lalu Budi dengan Mahalini, ya kabarnya sampai hubungan, ya bebas pergaulan gitu. Sebenarnya Budi di jebak Mahalini, ya minum-minuman beralkohol, ya sampai tidur bareng keduanya dalam keadaan tidak sadar, ya mabok di apartemen Mahalini gitu. Budi memang bertanggungjawab dari apa perbuatannya, ya sengaja atau tidak sengaja gitu pada Mahalini, ya di nikahi gitu. Tapi hubungan Mahalini dan Budi, ya ternyata singkat hubungan pernikahan itu, ya cerai alias putus gitu. Ya Mahalini pergi ke Amerika, ya urusan kerja. Sedangkan....sekarang Mahalini kembali, ya ingin balikan dengan Budi dan ingin menggagalkan pernikahan Budi dengan Tasya. Tasya yang baik, ya menerima kekurangan dari masa lalu Budi karena cinta. Mahalini, ya akhirnya mengakui kekalahannya berhadapan dengan Tasya yang cinta Budi. Mahalini, ya melepaskan cinta pada Budi, ya Mahalini kembali ke Amerika, ya urusan kerjaan. Budi dan Tasya, ya menikah dengan baik dan hidup bahagia dengan baik. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Karena masih banyak, ya lebih baik dari pada aku, ya bercerita gitu. Ya Film dan Sinetron, ya cerita bagus-bagus gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi. Film dan Sinetron bagus-bagus cerita karena roda penggerak roda ekonomi," kata Eko.
"Permainan seandainya selesai. Kalau begitu, ya main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Kalau kita berada di dalam organisasi ajaran agama Islam yang berkembang di Indonesia ini. Tiba-tiba kita keluar dengan baik dari organisasi ajaran agama Islam karena salah satu dari kita telah melampaui batasan manusia, ya mendengarkan Roh. Ya Roh menjelaskan kebenaran ini dan itu, ya dari masa lalu sampai masa depan. Perselisihan agama ini dan itu telah selesai. Ahli surga terbukti dengan baik. Gimana pendapat Eko tentang penilaian orang lain?" kata Budi.
"Ya relatif. Antara baik dan buruk," kata Eko.
"Antara baik dan buruk. Nama juga manusia," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main catur dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment