Di suatu tempat di hutan belantara Norwegia Eric terbangun dari mimpi buruk yang menyebabkan pepohonan di luar tendanya terbakar menjadi abu.
Dia menemukan bahwa kakinya mengalami luka bakar yang parah sehingga dia pergi ke kota tempat dia masuk ke klinik untuk perban. Setelah mengobati lukanya di kamar mandi pom bensin, dia mulai berjalan menyusuri jalan, mungkin kembali ke perkemahannya. Saat berjalan di jalan, sekelompok remaja berhenti untuk melecehkan Eric. Salah satu anak laki-laki, Ole, mulai mendorongnya. Eric memperingatkannya, mengatakan "jika kamu menyentuhku, kamu akan terbakar." Anak laki-laki itu mencengkeram kerah Eric, lalu pingsan. Eric kemudian dijemput di halte bus oleh polisi setempat.
Christine, seorang psikolog muda, diminta oleh polisi setempat untuk berbicara dengan Eric, di mana dia mengetahui bahwa Eric adalah seorang Amerika-Norwegia yang juga menjadi tersangka dalam kebakaran yang belum terpecahkan yang merenggut nyawa lima orang tiga tahun lalu. Sejak kebakaran itu, Eric sudah backpacking mencari keluarga. Dia meyakinkannya untuk duduk di meja dan memastikan dia memiliki banyak generasi keturunan Norwegia. Christine memutuskan untuk melepaskan borgolnya untuk kenyamanan dan kepercayaan, Christine juga menegaskan bahwa setiap orang yang berada dalam api adalah kerabat Eric. Eric mengaku membunuh kerabatnya dan Ole, dan saat dia berbicara, rambut Christine mulai bermuatan listrik statis dan Eric menarik air dari gelasnya. Dia menjadi gelisah dan kekuatannya terlepas, yang menyebabkan gedung tersebut memicu kebakaran listrik;
Kedutaan Besar AS tiba untuk membawa Eric ke Amerika, tetapi dia menolak untuk berbicara dengan siapa pun selain Christine dan meminta mereka membiusnya untuk terbang dengan helikopter. Obat penenang dengan cepat habis dan di tengah penerbangan dia mulai panik karena diikat. Badai petir menyebabkan helikopter menabrak laut, di mana Eric menyadari bahwa dia dapat bernapas di dalam air dan membakar pengekangannya. Dia mampu menyelamatkan satu agen Amerika, Hathaway, dan menyeretnya ke pantai.
Eric menemukan Christine dan dia membawanya ke kabin temannya, di mana Eric menjelaskan bahwa api itu disebabkan oleh dia yang terbakar. Dia akhirnya beristirahat dan Christine melihat tanaman tumbuh dengan cepat di sekelilingnya. Kembali ke rumah sakit, agen Amerika mengkonfirmasi dengan polisi setempat bahwa dia mengendalikan cuaca.
Christine memutuskan mereka harus pergi ke pertanian. Setelah menabrak, seorang pengemudi truk memberi mereka tumpangan sampai mereka mencapai jembatan Hardanger di mana polisi telah memasang penghalang jalan. Di tengah jembatan Eric tunduk dan Christine ditangkap, tetapi dia memanfaatkan petir, kehilangan kendali. Christine melatih Eric untuk mengendalikan emosinya dan Eric menggunakan petir untuk membuat pagar sampai dia roboh dan badai mereda. Sheriff datang membantu mereka dan membawa mereka berdua ke rumah sakit. Di radio, kelompok tersebut mendengar media sosial mengklaim bahwa dia adalah dewa Norse, Thor. Di rumah sakit, kekuatan Eric menyebabkan kerusakan peralatan dan seorang anak laki-laki mengalami serangan jantung. Eric menghidupkan kembali bocah itu, menyembuhkannya sepenuhnya.
Sheriff menjelaskan setelah anak-anak Ragnarok Thor membangun sebuah peternakan yang mereka yakini berasal dari peternakan keluarga Eric. Di pertanian Eric berlutut dan tidak bisa bergerak sambil berdiri di atas sejenis Vegvigir. Perwira AS menyiapkan militer di sekitar peternakan siap untuk membunuh Eric. Tim menemukan sebuah gua di bawah pertanian yang dipenuhi dengan batu rune Norse dan gambaran Yggdrasil. Eric diberi tahu bahwa sudah waktunya dia pergi ke gua di mana dia ditarik ke sebuah kotak batu yang berisi sarung tangan Thor Jarngreipr, ikat pinggangnya Megingjoro, dan palunya Mjolnir. Eric memakai semua peralatan ini dan menyebabkan badai listrik lainnya, yang dikendalikan oleh palu. Begitu Eric meninggalkan gua, Christine mendekatinya, dan Hathaway memberi perintah untuk menembaknya. Seorang penembak jitu tidak sengaja mengenai Christine, membunuhnya. Marah, Eric menggunakan palu untuk memanggil badai petir besar yang melanda daerah itu, menyebabkan banyak korban. Sekte Thor telah muncul. Eric buron, dicari sebagai teroris.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmmm. Pilih Dia apa Dia?" kata Budi.
"Budi mau ngomongin diantara dua pilihan. Berkaitan dengan cewek?" kata Eko.
"Iya sih. Diantara dua pilihan," kata Budi.
"Pilih yang baik dari kepribadiannya dan juga agama, ya tujuannya hubungan kisah cinta berjalan dengan baik, ya menikah dan paling penting untuk mendidik anak," kata Eko.
"Yang baik. Kalau kedua-dua baik. Susah untuk memutuskannya?" kata Budi.
"Sebenarnya tidak susah sih. Kalau urusan itu di jalankan dengan ibadah dengan baik, ya sholat meminta petunjuk pada Tuhan. Yang terbaik itu, yang jadi urusan cinta, ya menikah gitu," kata Eko.
"Memang hanya itu saja caranya. Berserah diri pada Tuhan. Yang terbaik terpilih dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau apa yang diomongin bentuk cerita. Ya permainan seandainya?" kata Budi.
"Permainan seandainya. Permainan Budi. Sekedar obrolan lulusan SMA. Seperti apa ceritanya?" kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi dan Eko berteman baik di SMA. Ya sekolah SMA-nya di daerah Sulawesi gitu. Eko fokus dalam pendidikan di SMA, ya tidak ingin urusan cinta gitu. Budi sebenarnya, ya sama dengan Eko, ya komitmennya fokus di pendidikan di SMA. Budi tertarik murid baru, ya pindahan sekolah SMA dari Jawa Timur ke Sulawesi, ya karena orang tuanya yang bekerja di Jawa Timur, ya pindah kerja ke Sulawesi, ya cewek itu bernama Tasya. Budi yang tertarik mencoba mendekati dekat dengan Tasya, ya sebagai teman, ya di dalam hati Budi ingin lebih sih jadian sama Tasya gitu. Budi dan Tasya dekat, ya jadinya jalan bareng gitu. Ketika terjadi masalah di jalan bertemu preman gitu. Ya Budi ingin melawan preman demi melindungi Tasya. Ternyata Tasya jago silat, ya bisa bertarung dengan baik dan mampu mengalahkan preman. Budi dan Tasya bekerja sama dengan baik, ya mengalahkan preman gitu. Hubungan Budi dan Tasya berjalan dengan baik, ya tetap teman, ya karena Tasya ingin fokus pendidikan sekolah SMA. Ya Budi bersabar dari apa yang ia inginkan? Ya jadian dengan Tasya. Sampai lulus SMA. Tasya bersama orang tuanya, ya kembali ke Jawa Timur, ya urusan kerja dan kuliah Tasya gitu. Budi tidak berhasil jadian sama Tasya. Eko teman yang baik, ya selalu memberikan masukan yang baik pada Budi, ya urusan tentang cinta gitu. Budi dan Eko setelah lulus SMA, ya memilih kerja gitu. Di usahakan dengan baik, ya Budi dan Eko bekerja jadi buruh di perusahaan gitu. Budi dan Eko, ya fokus kerjaan sebagai buruh gitu. Sampai Eko, ya bertemu dengan cewek cantik bernama Rara, ya anak kuliahan gitu. Eko dengan usaha dan diiringi doa, ya jadian sama Rara. Kisah cinta, ya Eko dan Rara berjalan dengan baik gitu. Budi masih jomlo, ya ingin jadian sama cewek gitu. Rara memperkenalkan teman baiknya, ya pada Eko dan Budi, ya cewek itu Selfi gitu. Budi tertarik dengan Selfi, ya Budi ingin jadian sama Selfi. Ketika Budi dekat dengan Selfi, ya belum jadian gitu. Tasya kembali ke Sulawesi, ya urusan kerjaan orang tuanya, ya Tasya lagi libur kuliah gitu. Budi bertemu dengan Tasya, ya cewek yang di sukai Budi di SMA. Ketika Budi jalan bareng dengan Tasya, ya bertemu dengan Selfi gitu, ya jadinya ngobrol di rumah makan, ya pinggir jalan gitu. Budi dengan baik, ya memperkenalkan Tasya sama Selfi. Setelah urusan itu. Budi jadi bingung menghadapi dua cewek yang ia sukai gitu. Budi berkata "Milih Tasya apa Selfi?". Budi pun berserah diri pada Tuhan untuk meminta petunjuk pada Tuhan berkaitan urusan hatinya, ya menjalankan ibadah sholat dengan baik gitu. Tuhan menunjukkan kebenaran pada Budi gitu, ya ternyata Tasya di Jawa Timur sudah jadian dengan cowok yang di jodoh orang tuanya, ya cowok itu bernama Fikry. Sedangkan Selfi masih jomlo. Budi pun memilih Selfi, ya di usahakan dengan baik jadinya jadian gitu. Tasya kembali Jawa Timur, ya untuk kuliah gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus gitu," kata Eko.
"Lebih baik itu, ya sinetron dan film. Cerita cintanya di kemas dengan baik banget gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sebenarnya aku inginnya sih cerita Budi, ya permainan seandainya itu tentang pahlawan super atau tentang petualangan manusia yang mengarungi lautan gitu, ya seperti di film ini dan itu gitu. Dari pada urusan cinta gitu," kata Eko.
"Akunya dapet ide, ya urusan cinta. Kalau apa yang mau di omongin Eko? Ya lain kali saja!" kata Budi.
"OK. Tidak ada masalah," kata Eko.
"Permainan seandainya selesai gitu!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Main permainan Jumanji saja!" kata Budi.
"OK. Main permainan Jumanji!" kata Eko.
Budi mengambil permainan Jumanji di bawah meja, ya di taruh di atas meja.
"Ooo iya Budi gimana dengan keadaan Daniel, yang tinggal di Jalan Samratulangi gang pisang?" kata Eko.
"Daniel baik, ya ingin pindah dari situ karena urusan kerja dan juga lingkungan masyarakat, ya karena ruang lingkup orang Lampung gitu. Ya urusan lingkungan masyarakat di Lampung, ya antara baik dan buruk. Selama hidup ini di jelaskan di ajaran agama Islam tentang penyakit hati, ya tetap antara baik dan buruk. Ragam suku dan ragam agama," kata Budi.
"Ujian hidup manusia yang hidup di muka Bumi ini, ya penyakit hati. Jalanin hidup ini dengan sabar!" kata Eko.
"Sabar sampai mati," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi dan Eko main permainan Jumanji dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment