CAMPUR ADUK

Monday, April 10, 2023

SPY

Malam keadaan. Setelah sholat tarawih. Budi duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Susan Cooper adalah karyawan CIA berusia 40 tahun, lajang, terikat meja yang membantu rekannya dari jarak jauh, agen lapangan Bradley Fine, dalam sebuah misi. Fine secara tidak sengaja membunuh pedagang senjata Tihomir Boyanov, gagal mengetahui lokasi sebuah koper nuklir darinya.

Susan mengungkap bukti bahwa Rayna, putri Boyanov, telah menghubungi perantara teroris Sergio De Luca, jadi Fine menyusup ke rumahnya. Dia menembaknya mati, sementara Susan menonton tanpa daya secara online. Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia mengetahui identitas agen top agensi, termasuk Rick Ford dan Karen Walker. Susan, yang pernah menjadi agen pelatihan papan atas tetapi sekarang tidak dikenal, secara sukarela melacaknya. Ketika bosnya, Elaine Crocker, dengan enggan setuju, Ford yang sangat macho berhenti dengan jijik.

Dengan sahabatnya Nancy memberikan intelijen jarak jauh, Susan pergi ke Paris. Ford muncul dan memperingatkan dia bahwa dia akan gagal karena pengalamannya. Dia menemukan bahwa kantor De Luca telah terbakar, tetapi menemukan foto seorang pria berdiri di samping api. Ford muncul, berdebat dengan Susan lagi dan pergi. Dia melihat pria dari foto itu mengganti ransel Ford dengan yang berisi bom. Susan memperingatkan Ford tepat waktu selama konser Verka Serduchka dan kemudian mengejar pria itu, ya secara tidak sengaja membunuhnya selama pertarungan berikutnya. Dia menemukan bukti, di tubuhnya, bahwa De Luca akan pergi ke Roma.

Di Roma, Susan bertemu kontaknya Aldo. Dia mengikuti De Luca ke kasino, di mana dia menyelamatkan hidup Rayna. Dia mengundang Susan ke lingkaran dalamnya, membawanya dengan jet pribadi ke Budapest. Di tengah penerbangan, pramugara membunuh kru Rayna, tetapi Susan menaklukkannya. Rayna percaya dia menjadi agen CIA, tapi Susan meyakinkan dia bahwa dia disewa oleh ayahnya untuk melindunginya.

Nancy bergabung dengan Susan di Budapest. Setelah ditembak, Susan mengejar dan menangkap calon pembunuh: Karen, yang menjual Rayna nama-nama agen. Dia mencoba untuk menembak Susan, tetapi penembak jitu yang tak terlihat membunuhnya. Susan, Nancy dan Aldo menemani Rayna ke pesta untuk bertemu kontak Rayna, Lia. Nancy menciptakan pengalihan, melompat pada pemain tamu 50 Cent, sehingga Susan dapat menangkap Lia, tetapi intervensi Ford yang tidak tepat membuatnya melarikan diri. Susan menangkapnya dan, selama pertarungan brutal, diselamatkan dari kematian oleh Fine, yang memalsukan pembunuhannya dan merupakan kekasih dan rekan Rayna.

Rayna memenjarakan Susan dan Aldo, tetapi Fine mengunjungi mereka, mengungkapkan bahwa dia mendapatkan kepercayaan Rayna untuk menemukan nuklirnya, dan dialah yang membunuh Karen. Susan dan Aldo melarikan diri, dan dia mengikuti Fine dan Rayna ke rumah De Luca. Di sana, dia meyakinkan mereka bahwa CIA telah memperlakukannya dengan buruk, dan dia akan melakukan apa saja untuk melindungi Fine, mengakui bahwa dia mencintainya. Teroris Solsa Dudaev tiba, memberi De Luca sebuah koper penuh berlian, dan Rayna memproduksi perangkat itu. De Luca membunuh Dudaev dan anak buahnya, mengungkapkan rencananya untuk menjual kembali perangkat itu ke pembeli lain, lalu bersiap untuk menembak Rayna. Ford mengalihkan perhatiannya, membiarkan Susan membunuh anak buahnya.

De Luca melarikan diri dengan helikopter dengan perangkat dan berlian, tapi Susan meraih ke roda pendarat. Dalam perjuangan berikutnya, Susan melemparkan berlian dan perangkat ke danau di bawah. De Luca mencoba menembak Susan, tetapi Nancy, yang mengikuti helikopter 50 Cent, menembaknya sebelum dia bisa. De Luca jatuh dari helikopter ke danau.

Nuke diambil dan Rayna ditangkap, tapi dia berdamai dengan Susan. Ford, menyadari bahwa dia telah meremehkan Susan, akhirnya memuji keahliannya. Crocker mengatakan kepadanya bahwa dia akan tetap menjadi agen lapangan, dan bahwa tugas berikutnya adalah di Praha. Fine mengundang Susan makan malam, tapi dia memilih keluar malam dengan Nancy. Keesokan paginya, Susan bangun di tempat tidur di sebelah Ford dan berteriak, sementara Ford mengklaim dia "menyukainya".

***

Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi lah.

"Hidup ini ada keadaan baik dan keadaan buruk, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya hidup ini. Antara baik dan buruk. Jadi ada qodar baik dan qodar buruk," kata Eko. 

"Kalau ngmongin hal-hal baik, ya semua manusia ingin mendapatkan hal baik, ya kesenangan ini dan itu, ya sampai terus menerus tanpa berhenti kalau bisa, ya karena sebenarnya sih kesenangan ada batasnya juga," kata Budi. 

"Ya memang realita hidup ini. Ya manusia, ya ingin kesenangan ini dan itu. Tidak mau susah. Apalagi kalau kelahiran dari keadaan miskin, ya tidak ingin hidup susah, ya sulit hidup gitu. Jadi orang miskin ingin merasakan kesenangan seperti orang kaya yang ini dan itu," kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan lulusan SMA. Karena ada yang lebih baik cerita tentang kesenangan yang diinginkan orang miskin, ya cerita di Tv lah!" kata Budi. 

"Ya aku paham omongan Budi!" kata Eko. 

"Ya tidak abis di pikir itu. Qodar buruk itu?" kata Budi. 

"Emangnya ada apa dengan qodar buruk?" kata Eko. 

"Ada cerita di lingkungan di Lampung gitu. Di bilang qodar buruk apa sialnya hidup ini, ya telah terjadi di lingkungan gitu. Maksudku...kemalingan gitu," kata Budi. 

"Kemalingan," kata Eko. 

"Ya biasa rumah di tinggalkan, ya cukup lama, ya rumah kosong gitu. Kemalingan gitu," kata Budi. 

"Ada orang buruk di lingkungan, ya sampai rumah di tinggal penghuninya, ya kosong. Jadi kemalingan," kata Eko. 

"Di dalam ajaran agama Islam tidak boleh buruk sangka pada orang di lingkungan. Lebih baik persaka baik. Tapi jika terjadi kemalingan di lingkungan, ya jadinya persangka buruk lah di lingkungan yang ini dan itu. Kata yang tepat sih, ya ada pengkhianat di dalam lingkungan gitu," kata Budi. 

"Depan apa? Ya belakang apa?. Rahasia hati siapa yang tahu? Ya yang tahu adalah Tuhan!" kata Eko. 

"Kalau sudah terjadi kemalingan, ya sikap tabah menghadapi ujian buruk," kata Budi. 

"Sabar dan sabar. Qodar buruk!" kata Eko. 

"Memang harta bisa di cari dengan cara usaha. Kalau mendapatkan jalan untuk mendapatkan harta tersebut. Kalau orang miskin, ya kemalingan. Susah juga mendapatkan harta yang di usahakan. Jadi menerima keadaan lingkungan yang buruk," kata Budi. 

"Ya kalau orang kaya kemalingan, ya memang hartanya bisa di dapatkan dengan jalan usaha dengan baik, ya punya usaha gitu dan juga masih banyak teman kerja, ya baik ini dan itu sih. Barang ilang, ya diikhlaskan, bisa juga di bilang buang sial gitu," kata Eko. 

"Ya yang jadi pertanyaan itu, ya gimana kerja Polisi, ya kalau terjadi kemalingan di lingkungan?" kata Budi. 

"Urusan keamanan ini dan itu. Hidup ini susah menjaga keamanan karena banyak manusia. Sama susahnya, ya di pendidikan agama, ya mendidik manusia di jalan baik, ya di bentuk akhlak baiknya," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu lebih baik. Main catur saja!" kata Eko. 

"OK. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Budi aku mau menanyakan tentang orang-orang organisasi agama ini dan itu, ya Budi pernah sholat di mesjid di organisasi agama ini dan itu, ya dengan tujuan mengumpulkan data ini dan itu. Bagaimana perilaku orang-orang tersebut?" kata Eko. 

"Hidup ini kan penuh ujian ini dan itu. Ya jadi perilakunya, ya ada yang baik dan buruk," kata Budi. 

"Baik dan buruk. Dari pemahaman ilmu agama sampai piskologisnya, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Yaaaa begitulah pengumpulan datanya!!!" kata Budi. 

Keduanya main catur dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK