***
Budi selesai bernyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi gitu. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Ya main ke rumah Eko saja!" kata Budi.
Ya Budi menghabiskan kopi di gelasnya dan segera beranjak dari tempat duduk masuk ke dalam rumah sambil membawa piring yang masih ada gorengan dan gelas yang kosong gitu. Budi di ruang makan, ya menaruh piring yang masih ada gorengan di meja dan di tutup tudung saji. Gelas di bawa ke kebelakang untuk di cuci. Ya gelas yang telah bersih di cuci, ya di taruh di rak piring gitu. Ya Budi keluar dari rumahnya, ya segera naik motor yang di parkirkan di depan rumahnya, ya motor di bawa dengan baik menuju rumah Eko.
Di perjalanan, ya Budi sempat berhenti di pinggir jalan, ya daerah pasar di kota Bandar Lampung, ya melihat cewek yang keluar dari tempat makan, ya makan bakso. Cewek itu, ya Nia bersama temannya, ya cewek lah. Keduanya menuju sebuah toko di pinggir jalan untuk membeli sesuatu.
"Temen jadi demen. Menjaga jarak karena Nia telah punya pacar, ya Reza," kata Budi.
Budi ingin melanjutkan perjalanan gitu. Tiba-tiba Budi melihat cewek yang ia kenal. Cewek itu, ya nama Tasya. Bapaknya Tasya pernah bicara sama Budi untuk di dekatkan sama Budi, ya di jodohkan. Ya Budi masih mempertimbangkan dengan baik, ya permintaan Bapak Tasya. Budi masih fokus kerja, ya jadi buruh, ya masih berusaha dengan baik untuk masa depan yang baik, ya kerja di pemerintahan di jalan baik. Masih muda harus berjuang dengan baik demi masa depan jadi nyata. Tasya belanja di pasar bersama temannya, ya cewek lah.
"Tasya cewek yang baik," kata Budi.
Budi pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah Eko, ya membawa motornya dengan baik lah. Sedangkan....Eko duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Pada tahun 2018, dua puluh tiga hari setelah Thanos menghapus setengah dari semua kehidupan di alam semesta, Carol Danvers menyelamatkan Tony Stark dan Nebula dari luar angkasa dan mereka bersatu kembali dengan Avengers yang tersisa — Bruce Banner, Steve Rogers, Thor, Natasha Romanoff, dan James Rhodes —dan Roket di Bumi. Menemukan Thanos di planet tak berpenghuni, mereka berencana untuk menggunakan Batu Keabadian untuk membalikkan tindakannya, tetapi mengetahui bahwa Thanos telah menghancurkannya untuk mencegah penggunaan lebih lanjut. Marah, Thor memenggal kepala Thanos.
Lima tahun kemudian, Scott Lang kabur dari Quantum Realm. Mencapai Senyawa Avengers, dia menjelaskan bahwa dia hanya mengalami lima jam saat terjebak. Berteori bahwa Alam Kuantum memungkinkan perjalanan waktu, mereka meminta Stark yang enggan membantu mereka mengambil Batu dari masa lalu untuk membalikkan tindakan Thanos di masa sekarang. Stark, Rocket, dan Banner, yang menggabungkan kecerdasannya dengan kekuatan Hulk, membuat mesin waktu. Banner mencatat bahwa mengubah masa lalu tidak memengaruhi masa kini; setiap perubahan menciptakan realitas alternatif. Banner dan Rocket melakukan perjalanan ke Norwegia, di mana mereka mengunjungi Asgardian pemukiman pengungsi New Asgard dan merekrut Thor yang kelebihan berat badan dan putus asa. Di Tokyo, Romanoff merekrut Clint Barton, yang menjadi main hakim sendiri karena keluarganya menjadi salah satu korban Thanos.
Banner, Lang, Rogers, dan Stark melakukan perjalanan waktu ke New York City selama serangan Loki pada tahun 2012. Di Sanctum Sanctorum, Banner meyakinkan Yang Kuno untuk memberinya Batu Waktu setelah berjanji untuk mengembalikan berbagai Batu ke poin waktu mereka yang tepat. Di Stark Tower, Rogers mengambil Batu Pikiran dari agen tidur Hydra, tetapi upaya Stark dan Lang untuk mencuri Batu Luar Angkasa gagal, memungkinkan Loki 2012 melarikan diri dengannya. Rogers dan Stark melakukan perjalanan ke Camp Lehigh pada tahun 1970, di mana Stark memperoleh versi sebelumnya dari Space Stone dan bertemu dengan ayahnya, Howard Rogers mencuri Partikel Pym dari Hank Pym untuk kembali ke masa sekarang dan memata-matai cintanya yang hilang, Peggy Carter.
Pada tahun 1970, di mana Stark memperoleh versi sebelumnya dari Space Stone dan bertemu dengan ayahnya, Howerd Rogers mencuri Partikel Pym dari Hank Pym untuk kembali ke masa sekarang dan memata-matai cintanya yang hilang, Peggy Carter.
Sementara itu, Rocket dan Thor pergi ke Asgard pada 2013; Rocket mengekstrak Batu Realitas dari Jane Foster, sementara Thor mendapat dorongan dari ibunya, Frigga, dan mengambil palu lamanya, Mjolnir. Barton, Romanoff, Nebula, dan Rhodes melakukan perjalanan ke tahun 2014; Nebula dan Rhodes pergi ke Morag dan mencuri Power Stone sebelum Peter Quill bisa, sementara Barton dan Romanoff pergi ke Vormir. Penjaga Soul Stone, Red Skull, mengungkapkan itu hanya dapat diperoleh dengan mengorbankan orang yang dicintai. Romanoff mengorbankan dirinya sendiri, membiarkan Barton mendapatkan Batu itu. Rhodes dan Nebula berusaha untuk kembali ke waktu mereka sendiri, tetapi Nebula lumpuh ketika implan cyberneticnya terhubung dengan dirinya di masa lalu, memungkinkan Thanos 2014 untuk mempelajari kesuksesan dirinya di masa depan dan upaya Avengers untuk membatalkannya. 2014-Thanos mengirimkan 2014-Nebula ke depan tepat waktu untuk mempersiapkan kedatangannya.
Bersatu kembali di masa sekarang, Avengers menempatkan Stones ke dalam tantangan yang telah dibangun oleh Stark, Banner, dan Rocket. Memiliki resistensi paling besar terhadap radiasi mereka, Banner menggunakan tantangan dan membalikkan disintegrasi Thanos. Sementara itu, 2014-Nebula, meniru dirinya di masa depan, menggunakan mesin waktu untuk mengangkut 2014-Thanos dan kapal perangnya ke masa kini, yang kemudian dia gunakan untuk menghancurkan Senyawa Avengers. Nebula saat ini meyakinkan 2014- Gamora untuk mengkhianati Thanos, tetapi tidak dapat meyakinkan Nebula 2014 dan membunuhnya. Thanos mengalahkan Stark, Thor, dan Rogers yang memegang Mjolnir dan memanggil pasukannya untuk mengambil Batu-Batu itu, bermaksud menggunakan mereka untuk menghancurkan alam semesta dan membuat yang baru. Stephen Strange yang dipulihkan tiba dengan penyihir lain, Avengers dan Penjaga Galaxy yang dipulihkan, Ravagers, dan pasukan Wakanda dan Asgard untuk melawan pasukan Thanos. Danvers juga datang dan menghancurkan kapal perang Thanos, tetapi Thanos mengalahkannya dan merebut tantangan itu. Stark mencuri Batu dan menggunakannya untuk menghancurkan Thanos dan pasukannya, dengan mengorbankan nyawanya.
Setelah pemakaman Stark, Thor menunjuk Valkyrie sebagai raja baru Asgard Baru dan bergabung dengan Penjaga. Rogers mengembalikan Stones dan Mjolnir ke garis waktu yang tepat dan tetap tinggal bersama Carter di masa lalu. Saat ini, Rogers tua memberikan perisainya kepada Sam Wilson.
***
Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Ya Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Dunia ini selebar daun kelor," kata Budi.
"Dunia ini luas. Ya tidak selebar daun kelor," kata Eko.
"Memang dunia ini luas. Tidak selebar daun kelor. Kadang jodoh itu, ya tidak harus di pulau Sumatra, ya tepatnya di kota Bandar Lampung. Ya bisa saja jodoh di seberang lautan, ya yang dekat sih pulau Jawa gitu. Kalau jauh, ya pulau Australia gitu atau pulau yang lainnya gitu," kata Budi.
"Ya....jodoh di seberang lautan, ya tokoh cewek pake nama artis Lyodra. Cerita yang di buat Budi," kata Eko.
"Yang aku omongin ini. Ya aku melihat cewek saat perjalanan menuju rumah Eko. Dunia ini selebar daun kelor, ya sempit," kata Budi.
"Cewek yang nolak Budi?" kata Eko.
"Bukan cewek yang nolak aku. Temen jadi demen," kata Budi.
"Nia, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya Nia. Ada cewek lain juga," kata Budi.
"Cewek lain, ya yang di lihat Budi. Siapa Budi?" kata Eko.
"Ya cewek yang di dekatin sama Bapaknya ke aku, ya di jodohin gitu. Ya aku masih aku pertimbangan gitu. Ya Tasya," kata Budi.
"Budi. Cowok ganteng banget. Urusannya berkaitan dengan cewek," kata Eko.
"Eko omongannya jangan hiperbola. Biasa saja!" kata Budi.
"Ya aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Ya inikan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Abdul dateng ke rumah Eko, ya di parkirkan dengan baik motor di depan rumah Eko. Ya Abdul duduk dengan baik, ya bersama Eko dan Budi.
"Eko. Budi. Sedang ngomongin apa?" kata Abdul.
"Ngomongin. Dunia ini selebar daun kelor," kata Budi.
"Urusan Budi!" kata Eko.
"Setahu aku. Dunia ini tidak selebar daun kelor, ya luar gitu," kata Abdul.
"Ya memang sih. Dunia ini tidak selebar daun kelor, ya luas. Ngomongin urusan aku. Ya urusan berkaitan dengan cewek," kata Budi.
"Ooooo. Urusan Budi. Cewek yang nolak Budi," kata Abdul.
"Emmm," kata Eko.
"Bukan urusan cewek yang nolak aku. Ya temen jadi demen dan cewek yang di jodohkan pada ku, ya Bapaknya yang ngobrol dengan aku," kata Budi.
"Keputusan Budi. Mana yang benar-benar Budi suka?" kata Abdul.
"Ya keputusan aku ada ikhlas dan ada yang di pertimbangan, ya aku fokus untuk urusan masa depan gitu," kata Budi.
"Kemungkinan sih, ya cewek yang di pertimbangan Budi itu, ya Tasya," kata Eko.
"Ooooo. Tasya!!!" kata Budi.
"Ada sebuah cerita kenyataan. Urusan di jodohkan tidak di putuskan dengan waktu sesingkat singkatnya gitu. Ya cewek mungkin di jodohkan ke cowok lain, ya yang positif gitu urusannya!" kata Abdul.
"Kalau begitu sih. Aku berserah diri pada Tuhan Maha Pencipta, ya urusan jodohku saja!" kata Budi.
"Bagus banget omongan Budi!" kata Eko.
"Tuhan Maha Pengatur. Siapa berjodoh dengan Budi? Ya sudah takdir dari Tuhan," kata Abdul.
"Emmm," kata Budi.
"Main kartu remi saja!" kata Eko.
"OK. Main kartu remi!" kata Budi.
"Main kartu remi!" kata Abdul.
Eko mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi.
"Kalau grub band kita masih berjalan. Mungkin kita selalu bernyanyi dari satu panggung ke panggung lain, ya urusan kerjaan. Ya bisa saja sampai bernyanyi bersama dengan artis penyanyi terkenal gitu," kata Budi.
"Sebuah keinginan Budi grub band berjalan, ya kalau. Karena keadaan, ya fokus kerja di jalan masing-masing untuk masa depan yang baik gitu. Kalau kita berhasil dengan usaha masing-masing, ya masa depan yang baik. Waktunya berkumpul dengan baik gitu, ya bisa ikutan bernyanyi di panggung ke panggung lain, ya tujuannya nostalgia saja," kata Eko.
"Ya bener omongan Eko dan Budi. Ya beraksi kaya lagu kalau urusan bernyanyi di panggung. Ya mungkin bernyanyi dengan artis terkenal di panggung gitu," kata Abdul.
Ketiganya main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment