CAMPUR ADUK

Sunday, January 1, 2023

THE SPY WHO LOVED ME

Abdul duduk di pinggir jalan sambil menikmati makan yang beli, ya berupa gorengan, somay dan juga minum es teh gitu. Abdul menunggu Budi dan Eko, ya sudah janjian ngumpul di tempat tersebut. Ada pengamen, ya sedang berusaha mencari rezeki dari cara mengamen. Ya hidup di kota Bandar Lampung, ya serba serbi cara manusia mencari rezeki demi bisa bertahan dari hidup yang penuh dengan perubahan. Abdul teringat saat masih SMA, ya bersama Budi, Eko dan Erwin, ya mencoba jadi pengamen untuk membuktikan nyali dan juga seberapa susah jadi pengamen. Pada akhirnya Abdul dan kawan-kawan berhasil menunjukkan kemampuan bernyanyi dan main musik di khalayak umum. Abdul pun kembali kenyataan sekarang, ya dirinya sudah punya kerjaan dari kepintaraannya, ya jadi pedagang. Abdul memberikan uang kepada pengamen, ya telah menghiburnya. Abdul tetap menunggu Eko dan Budi datang gitu. 
"Baca buku ah!" kata Abdul. 

Abdul mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik. Di pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin di baca Abdul dengan baik gitu. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Abdul dengan baik gitu. 

Isi cerpen yang di baca Abdul :

Sebuah kapal selam rudal balistik Inggris dan Soviet tiba-tiba menghilang. James Bond – agen M16 007 – dipanggil untuk menyelidiki. Dalam perjalanan ke pengarahannya, Bond lolos dari penyergapan oleh regu agen Soviet di Austria, ya membunuh satu selama pengejaran ski menuruni bukit dan menghindari yang lain. Rencana untuk sistem pelacakan kapal selam yang sangat canggih sedang ditawarkan di Mesir. Di sana, Bond bertemu dengan Mayor Anya Amasova – agen KGB Triple X – sebagai saingan rencana mikrofilm. Mereka melakukan perjalanan melintasi Mesir bersama, bertemu JAWS – seorang pembunuh jangkung dengan gigi baja setajam silet – di sepanjang jalan. Bond dan Amasova dengan enggan bergabung setelah gencatan senjata disetujui oleh atasan Inggris dan Soviet masing-masing. Mereka mengungkap bukti yang menghubungkan rencana tersebut dengan taipan perkapalan dan ilmuwan Karl Stromberg.

Saat bepergian dengan kereta api ke markas Stromberg di Sardinia, Bond menyelamatkan Amasova dari Jaws, dan persaingan dingin mereka berubah menjadi kasih sayang. Menyamar sebagai ahli biologis kelautan dan istrinya, mereka mengunjungi markas Stromberg dan menemukan bahwa dia telah meluncurkan supertanker baru yang misterius, Liparus, sembilan bulan sebelumnya. Saat mereka meninggalkan pangkalan, seorang antek dengan sepeda motor yang menampilkan sespan roket, Jaws di dalam mobil, dan Naomi, asisten / pilot Stromberg dengan helikopter serang, mengejar mereka, tetapi Bond dan Amasova melarikan diri di bawah air ketika mobilnya - Lotus Esprit dari Cabang Q - Berubah menjadi kapal selam. Jaws selamat dari kecelakaan mobil, dan Naomi terbunuh saat Bond menembakkan rudal laut-udara dari mobilnya yang menghancurkan helikopternya. Saat memeriksa pangkalan Atlantis bawah air Stromberg, pasangan tersebut memastikan bahwa dia mengoperasikan sistem pelacakan kapal selam dan menghindari serangan oleh sekelompok kapal selam mini Stromberg. Kembali ke darat, Bond mengetahui bahwa Liparus tidak pernah mengunjungi pelabuhan atau pelabuhan mana pun yang diketahui. Amasova menemukan bahwa Bond membunuh kekasihnya Sergei Barsov, dan dia bersumpah untuk membunuh Bond segera setelah misi mereka selesai.

Bond dan Amasova menaiki kapal selam Amerika untuk memeriksa Liparus, tetapi kapal selam tersebut ditangkap oleh kapal tanker, yang diturunkan menjadi dermaga kapal selam terapung. Stromberg menjalankan rencananya: peluncuran rudal nuklir secara bersamaan dari kapal selam Inggris dan Soviet yang ditangkap untuk melenyapkan Moskow dan Kota New York. Ini akan memicu perang nuklir global, dimana Stromberg akan bertahan di Atlantis, dan selanjutnya peradaban baru akan didirikan di bawah air. Dia pergi ke Atlantis bersama Amasova, tetapi Bond lolos dan membebaskan para pelaut Inggris, Rusia, dan Amerika yang ditangkap. Mereka melawan Liparus kru dan akhirnya menerobos ruang kendali, hanya untuk mengetahui dari kapten Liparus yang sekarat bahwa kapal selam Inggris dan Soviet yang dikomandoi siap untuk menembakkan misil mereka hanya dalam beberapa menit. Bond menipu kapal selam untuk menembakkan nuklir satu sama lain, menghancurkan kapal selam dan kru Stromberg. Kapal selam yang menang melarikan diri dari Liparus yang tenggelam di kapal selam Amerika.

Kapal selam itu diperintahkan oleh Pentagon untuk menghancurkan Atlantis tetapi Bond bersikeras untuk menyelamatkan Amasova terlebih dahulu. Dia menghadapi dan membunuh Stromberg tetapi sekali lagi bertemu dengan Jaws, yang dia jatuhkan ke dalam tangki hiu. Namun, Jaws membunuh hiu macan dan kabur. Bond dan Amasova melarikan diri dengan pod pelarian saat Atlantis ditenggelamkan oleh torpedo. Amasova mengambil pistol Bond dan mengarahkannya ke arahnya, tapi kemudian memilih untuk tidak membunuhnya dan keduanya berpelukan. Angkatan Laut Kerajaan memulihkan pod dan kedua mata-mata itu terlihat berpelukan mesra melalui jendela pelabuhannya, yang membuat takjub atasan mereka di kapal.

***
Abdul selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Budi dan Eko, ya sampai di tempat Abdul yang sedang menunggu gitu. Budi dan Eko, ya markir motornya dengan baik. Budi dan Eko, ya duduk dengan baik dekat Abdul. 

"Mau makan apa? Aku yang traktir!" kata Abdul. 

"Abdul lagi rezekinya lancar. Ngumpulnya di pinggir jalan sambil menikmati keadaan malam dan juga makan dan minum," kata Budi. 

"Asik juga ngumpul di sini!" kata Eko. 

Budi dan Eko, ya pesan makan dan minuman sama pedagang di pinggir jalan, ya segera di antarkan sama pedagangnya. Makan dan minuman yang pesan Budi dan Eko, ya somay dan es teh. Ketiganya menikmati makan dan minuman dengan baik gitu. 

"Seperti masa SMA. Kita sering ngumpul!" kata Abdul. 

"Masa SMA. Pada tidak punya uang untuk jajan ini dan itu. Untung saja ada Erwin, ya anak orang kaya. Biasa Erwin traktir gitu!" kata Budi. 

"Erwin lagi ngapain ya?" kata Eko. 

"Erwin kuliah di Jakarta. Paling sedang asik makan dan minum di kafe, ya bareng Putri gitu," kata Budi. 

"Kok. Budi bisa tahu keadaan Erwin?" kata Abdul. 

"Biasa Budi. Kerjaannya Detektif gitu. Informasi di kirimkan lewat Hp-nya!" kata Eko. 

"Budi kaya Polisi saja!" kata Abdul. 

"Kalau bukan karena keadaan, ya aku kerja jadi buruh. Lebih baik, ya aku jadi Polisi saja!" kata Budi. 

"Beneran jadi Polisi...Budi?!" kata Abdul. 

"Polisi apa Tentara, ya?" kata Budi. 

"Pilihan lagi!" kata Abdul. 

"Kebiasaannya Budi. Sebenarnya sih, ya lebih baik itu sih Budi jadi agen rahasia gitu. Perintahnya dari Pak Prabowo, ya Menteri Pertahanan Indonesia gitu," kata Eko. 

"Kalau jadi agen rahasia. Boleh juga!!! Kaya di film-film tentang agen rahasia," kata Budi. 

"Kalau kerja Budi bagus jadi agen rahasia. Pak Prabowo senang dan juga Pak Presiden Joko Widodo senang juga," kata Abdul. 

"Anak buahnya bisa melaksanakan misi dengan baik. Pimpinan pasti senang lah kerja anak buahnya," kata Eko. 

"Sekedar obrolan saja! Lulusan SMA. Tetap saja, ya aku kerja jadi buruh!" kata Budi. 

"Aku mengerti omongan Budi. Sekedar obrolan saja!" kata Eko. 

"Obrolan kan bisa ngomongin hal ini dan itu. Sekedar obrolan! Ya sambil menikmati makan dan minuman, ya keadaan lingkungan disini!" kata Abdul. 

"Memang lingkungan sini. Rame!!!" kata Budi. 

"Pedagang dan konsumen. Rame jadinya!!!" kata Eko. 

"Apalagi dekat mall!" kata Abdul.

"Realita lingkungan!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Moderen dan juga tradisional bersaing ketat untuk urusan rezeki. Tergantung dari konsumennya lah semua itu. Hidup ini pilihan berdasarkan uang yang di punyai sama konsumen!" kata Abdul. 

"Omongan Abdul bener banget. Ya Abdul kerjaannya pedagang, ya jadi tahu tentang urusan ekonomi," kata Eko. 

"Urusan moderen dan tradisional berjalan dengan baik. Maka ekonomi berjalan dengan baik," kata Budi. 

"Maka itu, ya bagi yang punya uang. Nikmati kehidupan ini dengan baik. Tujuannya ekonomi berjalan dengan baik untuk kebaikan bersama," kata Abdul. 

"Hidup memang harus di nikmati dengan baik gitu," kata Eko. 

Eko, Abdul dan Budi menikmati makanan dan minuman dengan baik sambil menikmati keadaan gitu. Sampai ketiganya kenyang gitu. Ya makanan dan minuman yang di pesan di bayar dengan baik sama Abdul. Ruang lingkup, ya kebanyakan orang muslim, ya jadi manusia di ajaran di jalan kebaikan untuk urusan jual beli dengan tujuan ekonomi berjalan dengan baik. Ada cerita di sebuah kota, ya ruang lingkupnya buruk di pengaruhi oleh manusia yang tidak memahami ilmu agama tentang urusan jual beli, ya jadinya ekonomi jadi kacau karena manusia yang berengsek ini dan itu. Manusia yang berengsek lebih baik di tindak tegas sama Polisi, ya di tangkap gitu. Eko, Abdul dan Budi selesai makan di pinggir jalan, ya ketiganya meninggalkan tempat tersebut dengan membawa motor masing-masing. Ketiganya, ya sepakat ngumpul di rumah Budi. Sampai di rumah Budi, ya ketiganya main kartu remi lah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK