Malam yang bertabur bintang di langit, ya indah di pandang mata Budi dan Eko lah. Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Masa anak-anak penuh kegembiraan. Ya tidak ada beban, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya masa anak-anak penuh dengan kegembiraan. Tidak punya beban. Beda ketika dewasa, ya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Eko.
"Masa anak-anak. Aku selalu berimajinasi, ya berkhayal. Contoh : ya jadi Ultraman. Sekedar permainan saja," kata Budi.
"Hasil dari nonton acara Tv, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang hasil nonton Tv," kata Budi.
"Setelah kita belajar dengan baik, ya dewasa. Cerita anak-anak yang di tayangkan di Tv, ya jadi roda penggerak ekonomi dengan baik," kata Eko.
"Memang cerita anak-anak jadi roda ekonomi dengan baik. Di pasar di jual barang-barang yang berkaitan cerita anak-anak. Yang masih aku kenang dengan baik, ya main game Ultraman," kata Budi.
"Game Ultraman. Menarik di mainkan. Yang penting bahagia," kata Eko.
"Masa kita dewasa. Ya cerita Ultraman terus di lanjutkan dengan baik untuk di ceritakan pada anak-anak sekarang," kata Budi.
"Ultraman ini dan itu," kata Eko.
"Ya cerita di kemas dengan baik, ya baru," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA, ya mengenang masa anak-anak," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku mau bercerita pake wayang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif. Ceritanya Ultraman Dyna dan Ultraman Tiga!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi. Budi memainkan wayang dan bercerita dengan baik. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Para anggota Super-Guts (Skuat Tugas super global Unlimited) mengejar seekor monster ke bulan. Lalu Dyna datang dan melawan monster itu. Makhluk ini dapat bertahan terhadap serangan akhir pamungkas Dyna (Ray Solgent). Kemudian pertarungan berlanjut, tapi tiba-tiba monster itu melebur karena laser yang dilepaskan dari kapal perang misterius.
Setelah kembali ke Bumi, tim Super-Guts pergi ke sebuah pulau rahasia. Di sana mereka menemukan bahwa TPC (Komisi Penjaga Perdamaian Terestrial), organisasi tempat mereka bekerja, ternyata bertanggung jawab untuk membangun kapal perang tadi. Kapal itu dikenal sebagai Prometheus, dan senjata penghancur utamanya adalah Cannon Neo-Maxima. Pemimpin proyek, Dr Kisaragi, menjelaskan bahwa Super-Guts telah dipanggil untuk bekerja sama dengan mereka. Yaitu program komputer pertempuran Prometheus dengan cara mengirim sinyal otak, menjadikannya sebagai senjata yang lebih efektif. Shin Asuka (Ultraman Dyna) dengan sombong meragukan bahwa Prometheus bisa sehebat Dyna untuk membela Bumi. Asuka memutuskan menguji pesawat itu, dan pikirannya dimasukkan ke dalam komputer kapal.
Ketika Asuka siuman, pangkalan TPC diserang! Pasukan SuperGUTS bermaksud menembaki UFO tersebut, tapi pesawat mereka diretas. Asuka berubah menjadi Ultraman Dyna dan menghadapi UFO asing. Prometheus juga diluncurkan, tapi untuk menghancurkan Dyna, bukan membantunya. Dr Kisaragi mengumumkan bahwa dia dan Prometheus berada di bawah kendali ras alien yang dikenal sebagai Monera. Prometheus, berubah ke Deathfacer, mampu mengantisipasi dan melawan semua serangan Dyna. Itu karena sebelumnya otak Asuka telah diteliti dan alien tahu semua jurusnya. Pertempuran berakhir ketika Neo-Maxima Cannon menghancurkan pulau itu. Dyna menghilang dan diperkirakan telah tewas. Anggota Super-Guts semua selamat, termasuk Asuka, kecuali Mai yang jatuh koma.
Monera muncul di konferensi TPC berwujud Dr Kisaragi, mengumumkan bahwa mereka akan mulai membasmi umat manusia pada hari berikutnya. Sehari sebelum penyerangan alien, Asuka termenung memandangi kota. Ada seorang anak menghampirinya dan mengatakan dia kurang nyali. Anak itu berkata kalau Ultraman Tiga ada pasti alien itu bisa dikalahkan. Asuka sadar lalu menemui dan berbicara dengan pemimpin GUTS sebelumnya, Kapten Iruma, tentang Tiga. Asuka mendapatkan kembali kepercayaan dirinya setelah itu. Akhirnya Deathfacer muncul dan menyerang kota. Asuka berubah menjadi Dyna Merah. Kali ini Dyna berhasil membuat Deathfacer kewalahan dan meninju robot itu sebelum Neo-Maxima diluncurkan. Dyna kemudian melemparkan Deathfacer ke udara sebelum meledak. Namun, Monera melakukan Harmonosion untuk membentuk Monera raksasa. Monera menangkap Dyna dan langsung menghancurkan kota. Dyna mencoba untuk melepaskan diri, tapi percuma. SuperGUTS, serta Kapten Iruma, mencoba untuk membantu, tetapi energi Dyna diserap sepenuhnya dan timer-nya habis. Dyna "mati" seketika. Dengan Dyna dikalahkan, Bumi dapat dihancurkan. Tapi seorang anak yang kemarin bertemu Asuka, dengan kepercayaan pada Ultraman Tiga (senior Dyna sebelumnya), mampu membuat semua orang percaya pada cahaya yang berasal dari Tiga. Hal ini menyebabkan setiap orang meminjamkan cahaya mereka dan membangkitkan kembali Ultraman Tiga. Ia membebaskan dan menghidupkan Dyna. Ultraman Tiga dan Dyna kemudian berjuang bersama-sama dan akhirnya mampu mengalahkan Monera raksasa. Cahaya Tiga dan Dyna bergabung dan mereka menghilang bersamaan. Anggota SuperGUTS berkumpul dan merayakan kemenangan mereka.
Keesokan harinya Kapten Iruma menerima kunjungan dari mantan anggota GUTS sebelumnya. Pada akhirnya, Mai pulih dari koma akibat serangan Deathfacer dan terbang ke bulan dengan Asuka sebagai penumpang.
***
Budi cukup lama bercerita dan akhirnya selesai gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi dan juga ceritanya, ya bagus gitu. Acara selanjutnya, ya keduanya main catur lah dengan baik.
No comments:
Post a Comment