Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Budi sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Lucu-lucu ya anak-anak artis, yang masih bayi, ya Eko?" kata Budi.
"Ya memang sih lucu-lucu anak-anak artis, ya bayi. Lebih lucu lagi, ya kalau Bapaknya, ya artis melawak jadi bayi gitu," kata Eko.
"Bertingkah konyol. Kaya bayi. Lucu banget. Komedi," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Menceritakan kebahagiaan dari cerita artis. Kisah cinta yang bahagia artis, ya sampai punya anak. Jadi iri dengan kebahagiaan itu," kata Budi.
"Iri dengan kebahagiaan itu baik. Tujuannya memotivasi diri agar bisa bahagia kisah cinta seperti artis yang sedang bahagia dengan keluarganya," kata Eko.
"Hidup ini yang susah buat ku mendapatkan cewek yang bisa menerima aku," kata Budi.
"Dari sudut keadaan, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang keadaan kurang mampu," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau aku terlahir dari keluarga kaya, ya mudah mendapatkan cewek yang di inginkan. Hidup di masa sekarang kan yang terpenting itu ekonominya mampu," kata Budi.
"Ekonomi mampu itu. Memberikan jaminan pada cewek, ya hidup berkecukupan," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Hidup ini harus menerima keadaan dengan baik. Seperti aku ini contoh Budi. Ya aku mendapatkan cewek, ya Purnama yang mau dengan aku. Ya dari keadaan ku ekonomi kurang mampu," kata Eko.
"Purnama itu cewek yang baik. Bisa menerima kekurangan Eko dari sisi ekonomi kurang mampu. Ya Purnama, ya kerja sih, ya jadi mengerti keadaan gitu," kata Budi.
"Maka itu. Budi tidak boleh pesimis dengan keadaan Budi yang masih jomlo belum dapet cewek, ya sisi ekonomi sih. Satu saat ada cewek yang bisa menerima Budi dengan baik!" kata Eko.
"Satu saat. Pasti aku mendapatkan cewek yang menerima aku dari sisi ekonomi kurang mampu!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Aku mau bercerita pake wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu. Cerita lama tentang cerita yang berkaitan dengan bayi yang pintar dan lucu!" kata Budi.
"Jadi aku penonton yang baik!" kata Eko.
Budi telah mengambil wayang yang di taruh di kursi. Budi memainkan wayang dengan baik dan bercerita dengan baik gitu. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Bennington Austin "Bing" Cotwell IV, anak bayi dari sosialita Laraine dan Bennington Austin "Bing" Cotwell III, tinggal di sebuah rumah besar di pinggiran kota Chicago dan baru saja akan muncul di halaman sosial surat kabar.
Tiga penjahat yang sangat ceroboh, Edgar "Eddie" Mauser, Norbert "Norby" LeBlaw, dan Victor "Veeko" Riley, menyamar sebagai fotografer bayi dari surat kabar dan menculiknya, menuntut uang tebusan $5 juta. Namun, setelah penculikan, para penjahat kesulitan mengendalikan Bink di apartemen mereka. Norby mencoba untuk membuatnya tertidur dengan membaca buku cerita favoritnya, Baby's Day Out (atau "Boo-boo", begitu dia menyebutnya), hanya untuk tertidur sendiri karena bosan, meninggalkan Bink tanpa pengawasan. Melihat melalui buku, Bink melihat seekor burung di halaman dan kemudian satu di dekat jendela, ya dia mengikutinya dan berhasil lolos dari penculiknya. Pengejaran berikutnya memuncak pada Eddie jatuh dari gedung dan ke tempat sampah.
FBI tiba di mansion, dipimpin oleh Dale Grissom, di mana mereka mencoba mengumpulkan petunjuk bersama dengan orang tua Bink dan pengasuhnya Gilbertine. Sementara itu, Bink, sekarang di luar di tanah dan merangkak, menemukan bagian lain dari bukunya – bus biru, yang kemudian dia naiki. Para penjahat menyadari dia melarikan diri dan mulai mengejar bus di van mereka, tetapi upaya mereka sia-sia.
Sementara itu di bus, Bink merangkak ke dalam tas seorang wanita gemuk yang turun di haltenya tak lama kemudian. Pada saat para penjahat naik bus, mereka menyadari Bink tidak ada di dalamnya dan mengikuti wanita itu, yang mengarah ke pertengkaran setelah dia menangkap mereka. Dalam gangguan, Bink merangkak ke pintu putar di pintu masuk ke department store dan dipaksa masuk oleh momentumnya. Dia dihentikan oleh seorang karyawan yang bekerja untuk pusat penitipan anak toko, percaya dia adalah bayi lain yang melarikan diri dari sana. Dia kemudian melarikan diri dari toko dan akhirnya merangkak ke lalu lintas setelah naik taksi.
Para penjahat berusaha mengikutinya, tetapi terus terluka dalam prosesnya saat dia menuju kebun binatang kota. Mereka terkejut menemukannya di rumah kera dengan gorila dataran rendah barat, ya yang menunjukkan sisi ayah dan tidak melukainya. Gorila juga memberi makan Bink dengan beberapa buahnya. Para penjahat mencoba untuk mengambilnya kembali, tetapi gorila memperhatikan mereka; itu memukul tangan Veeko, melemparkan Norby ke udara menggunakan pel sebagai ketapel, dan melemparkan Eddie ke jeruji kandang lain di dekatnya.
Penjahat menyudutkan dan menangkap Bink di taman kebun binatang, tetapi dihadapkan oleh dua petugas polisi yang cerewet yang menyadari bahwa mesin van mereka masih menyala. Selama percakapan, Eddie menyembunyikan Bink di bawah mantelnya di pangkuannya, tetapi Bink meraih pemantik rokoknya, membakar selangkangannya dan menyelinap pergi begitu petugas pergi. Veeko memadamkan api dengan menginjak selangkangan Eddie berulang kali.
Mereka kemudian mengikuti Bink ke lokasi konstruksi di mana mereka mengalami beberapa kecelakaan hampir mati seperti Veeko terlempar dari gedung dan ke belakang truk sampah, Norby jatuh ke tong semen basah, dan Eddie terdampar di derek setelahnya. basah kuyup dalam lem. Matahari kemudian terbenam saat Bink dan kru konstruksi meninggalkan lokasi. Setelah berhasil melarikan diri, para penjahat menyerah untuk menangkap Bink dan kembali ke rumah.
Orang tua Bink diberitahu tentang berbagai penampakan dia di kota dan Gilbertine menyimpulkan bahwa dia telah mengikuti Baby's Day Out , dan kemungkinan besar akan menuju Rumah Tentara Tua berikutnya. Mereka menemukannya di sana, tetapi dalam perjalanan pulang, dia mulai memanggil "Boo-Boo" -nya ke flat para penjahat. Para penjahat yang sedang memulihkan diri, setelah mendengar Bink memanggil bukunya, menyadari bahwa dia telah kembali, dan setelah melihat ke luar jendela, mereka terkejut, mereka mendapati diri mereka dikelilingi oleh FBI, yang datang untuk menangkap mereka, dan juga menemukan Bink dan orang tuanya berdiri di luar gedung juga. Saat Eddie memarahi Bink karena mengadukan mereka, Grissom memaksa para penjahat untuk mengembalikan buku Bink.
Kembali ke rumah, Bink ditidurkan oleh orang tuanya, yang mendiskusikan agar fotonya diambil oleh fotografer biasa di pagi hari sementara, tanpa sepengetahuan mereka, dia bangun dan bersiap-siap untuk membaca buku lain berjudul Baby's Trip to China.
***
Budi cukup lama bercerita dengan menggunakan wayang dan akhirnya selesai. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus. Budi menaruh wayangnya di kursi kosong.
"Ngomong-ngomong aku merasa ada keganjilan?" kata Budi.
"Keganjilan. Maksud Budi.....hantu?" kata Eko.
"Bukan hantu. Tapi ada kode-kode dalam jaringan, ya anggap saja jaringan internet gitu," kata Budi.
"Kode-kode. Prosesnya pake cara detektif," kata Eko.
Eko berpikir dengan baik.
"Mungkin sih Budi. Kode-kode itu menunjukkan sesuatu," kata Eko.
"Mencari keberadaan kita," kata Budi.
"Keberadaan kita. Emangnya kita ini artis atau pejabat?" kata Eko.
"Ya mungkin karena kita tahu program kerja gitu?" kata Budi.
"Mungkin. Tapi kan kita ini kerja swasta, ya buruh. Ya kita tahu program kerja lah," kata Eko.
"Benar atau tidak kode-kode itu, yang penting aku tahu maksudnya," kata Budi.
"Pastinya bener sih menurutku. Untuk memberitahukan pada Budi dengan baik dan juga aku," kata Eko.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu main catur!" kata Budi.
"Ok. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment