Lirik lagu yang di nyanyikan Budi dengan judul 'Ngobrol Di Warung Kopi' :
Nyentil sana dan sini
Sekedar suara rakyat kecil
Bukannya mau usil
***
Abdul sampai di rumah Budi, ya markirkan motornya dengan baik di halaman depan rumah Budi lah. Abdul duduk dengan baik. Budi telah selesai menyanyi dan main gitarnya.
"Budi. Eko main kesini?!" kata Abdul.
"Eko lagi ada urusan dengan Purnama, ya biasa urusan cinta. Apalagi hari ini malam minggu," kata Budi.
"Oooo Eko ada urusan sama Purnama," kata Abdul.
"Gimana dengan kerjaan mu Abdul?!" kata Budi.
"Baiklah," kata Abdul.
"Gimana dengan keamanan di pasar?!" kata Budi.
"Keamanan di pasar sih di jaga dengan baik sih. Tujuannya jaga-jaga dari orang-orang belinger gitu, ya berbuat kejahatan dari mencuri dan menipu," kata Abdul.
"Oooo iya Abdul. Yang dagang di pasar, ya ruko gitu. Masih kebanyakan orang cina?!" kata Budi.
"Bertahun-tahun kerjanya orang cina kan dagang di kota Bandar Lampung, ya ruko di pasar gitu. Hasil kerja keras mereka orang cina yang kerja dagang kan ada yang punya rumah mewah, ya di kawan perumahan elit, ya kawasan orang cina lah. Kebiasaannya orang cina," kata Abdul.
"Orang cina itu ada yang baik dan buruk kan...Abdul?!" kata Budi.
"Ya iyalah. Orang cina itu ada yang baik dan buruk. Sama aja dengan kita yang masih di bilang suku pribumi. Ya ada yang baik dan ada yang buruknya," kata Abdul.
"Jadi yang membentuk orang jadi baik, ya didikan orang tua berdasarkan agama yang di anut dengan baik kan Abdul?!" kata Budi.
"Ya iyalah. Untuk membentuk orang jadi baik, ya awalnya sih didikkan orang tua dari dasar agama sih," kata Abdul.
"Pergaulan yang membuat orang jadi liar, ya lupa diri," kata Budi.
"Memang pergaulan yang buruk yang membuat orang menjadi liar, lupa diri. Jadinya melanggar aturan dari aturan yang ada di tetapkan di masyarakat untuk kebaikkan bersama," kata Abdul.
"Ngopi nggak Abdul?!" kata Budi.
"Ada lain enggak tawaran minumnya," kata Abdul.
"Ada sih. Susu, teh, dan minum rasa-rasa gitu," kata Budi.
"Minum yang rasa-rasa saja!" kata Abdul.
"Rasa apa yang mau?!" kata Budi.
"Jeruk saja!" kata Abdul.
"Ok!" kata Budi.
Budi beranjak dari duduknya masuk ke dalam rumah, ya bawa gitar sih dan gitar di taruh di meja ruang tamu. Abdul mengambil tahu goreng di piring bersama cabe rawit, ya di makanlah dengan baik tahu goreng dan cabe rawit. Budi membuat minuman dengan rasa jeruk di dapur. Minuman rasa jeruk jadi, ya di bawa ke depan rumah. Di depan rumah, ya Budi menaruh minuman rasa jeruk di meja.
"Minuman mu Abdul!" kata Budi.
"Iya," kata Abdul.
"Oooo iya Abdul. Gimana tentang usaha orang yang menjalankan usahanya dengan jaringan online?!" kata Budi.
"Usaha yang kaitan dengan jaringan online, ya bagus sih. Barang di antar sampai tujuan dan barang itu sesuai dengan pesan online gitu," kata Abdul.
Abdul mengambil gelas minuman rasa jeruknya di meja, ya di minum dengan baik.
"Bagus toh. Usaha yang kaitan dengan jaringan online di kota Bandar Lampung ini," kata Budi.
Abdul menaruh gelas minumannya di meja.
"Kerjaan sekarang sih, online ini dan itu. Mengikuti perubahan zaman sih," kata Abdul.
"Majunya suatu kota, ya harus mengikuti perubahan zaman. Teknologi ini dan itu," kata Budi.
"Emmmm," kata Abdul.
"Ya sudahlah. Lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok main catur!" kata Abdul.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Abdul, ya menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baiklah.
No comments:
Post a Comment