Dono sedang asik membaca koran di ruang tamu sambil menikmati minum tehnya yang enak buatan sendiri. Indro sedang asik mengetik di leptop untuk menyelesaikan urusan kerjaannya. Dono telah selesai membaca semua berita di koran dan berkata "Tidak ada berubah di lihat dari sana sini, tetap gitu-gitu aja".
Donon meletakkan koran di meja dan membawa gelas tehnya untuk duduk di halaman belakang untuk menikmati suasana yang tenang dan santai. Indro pun selesai juga dengan urusannya, lalu membuat kopi di dapur. Setelah itu membawa gelas kopi ke tempat Dono berada.
Indro pun santai menikmati minum kopinya. Saat kopi di taruh di meja mulai Indro berbincang-bincang dengan Dono. Indro agak sedikit terkejut dengan omongan Dono "Hidup ini dunia permainan manusia saja".
Maka itu Indro pun mencari tahu apa gerangan yang terjadi pada diri Dono.
"Don lebih sebenarnya kamu punya masalah atau tidak? Kalau ada cerita, mungkin aku bisa menolong!" kata Indro.
"Aku tidak punya masalah. Tadi habis baca koran, berita hari ini. Ya isinya cuma itu-itu saja. Lebih banyak menjelaskan sisi kebaikan dari berbagai sektor sih," kata Dono.
"Kalau cuma berita di koran sih. Itumah kerjaan orang-orang mencari makan. Ya pastinya sih lebih cenderung sisi baik lebih banyak. Sedang sisi buruk sih ya...seperti biasa sih....kritikan," kata Indro.
"Bener kamu Indro. Orang-orang nyari makan. Maka itu, ada berita di lingkungan kita contohnya kecelakaan gitu. Gak mungkin di liput oleh wartawan. Malahan yang di beritakan kecelakaan yang entah di mana. Malahan lebih baik meliput para pejabat karena wartawannya di panggil untuk membuatkan berita pencitraan pejabat, agar terkenal oleh masyarakat. Padahal kalau di baca berita tentang pejabat yang di masukkan berita di koran. Jenuh juga. Topik masalahnya gak berubah-berubah. Kadang lurus, kadang kusut dan kembali lurus. Jadinya bacanya boring...aja," kata Dono.
"Jangan ngomongin pejabat lah. Mereka hidup enak. Sedang kita berusaha bertahan dengan keadaan. Kebanyakan program kerja pejabat itu tidak sampai ke kita alias tidak terjamah," kata Indro.
"Ya memang bener kamu Indro. Banyak program kerjanya hasilnya tidak sampai ke kita. Paling kalau urusan infrastruktur bisa kita rasakan kalau yang lainnya..., sangsi lah," kata Dono.
"Astaga aku ada janji. Obrolannya kita lanjutin nanti Don. Aku mau menemui seseorang," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Indro segera minum kopi dan segera ke dapur untuk mencuci gelas kopinya dan di taruh di rak piring. Setelah itu Indro berganti pakaian di kamarnya. Baru deh berangkat ke tempat tujuannya. Dono tetap santai di halaman belakang sambil minum tehnya. Tiba-tiba Dono teringat sesuatu pekerjaan yang belum ia kerjakan. Ya berajaklah Dono dari duduknya di halaman belakang menuju kamarnya dan menghidupkan leptopnya.
Segera Dono mengetik pekerjaan dengan baik sampai selesai. Saat azan di kumandangkan. Dono mendengar azan. Pekerjaan pun selesai. Dono berbenah dirinya. Baru deh berangkat ke mesjid untuk melaksanakan kewajibannya sebagai muslim baik.
No comments:
Post a Comment