Pagi yang cerah sekali. Dono asik bersantai di rumahnya sambil minum teh anget di ruang tamu sambil baca buku. Indro yang gak ada kerjaan jadi nonton Tv berkenaan dengan berita seputar dari dalam negeri sampai luar negeri. Lalu Indro berajak dari duduknya di ruang tengah ke ruang tamu untuk bicara dengan Dono.
"Don.... gimana PDAM di kota Batam?" tanya Indro.
"Maksud pertanyaan kamu Indro?" tanya Dono.
"Maksudnya penyaluran air bersihnya. Kalau di sini kan kaya ia kaya enggak jadi positif kering. Padahal tiap bulan di bayar terus tetap saja....air gak keluar juga," penjelasan Indro.
"Oh itu. Kalau di Batam lancar tuh," kata Dono.
"Kok di sana lancar di sini egak ya apa ada kesalahan ya....?" kata Indro yang berpikir.
"Sebenarnya di lihat dari faktor kondisi lingkungan," kata Dono.
"Tapi saat musim hujan tetap saja air krannya keluar kaya iya kaya enggak," kata Indro.
"Mungkin juga ada kesalahan dari PDAM-nya. Tapi ingat namanya rakyat tidak akan menang dengan sistem pemerintahan yang di atur. Percuma untuk protes. Pada akhirnya banyak data kerugian di masyarakat. Walau di dalam sistem kerja pemerintahan ada yang di sebut oknum. Baik itu sengaja atau tidak sengaja dalam merugikan masyarakat kecil yang sebenarnya hanya ingin aman, nyaman dan lancar dalam bentuk sistem apa pun?!" kata Dono yang sedikit mengarah extrim.
"Omongan kamu sih Don. Ada benernya sih. Tapi hanya di bicarakan kita berdua aja. Kalau ketahuan orang-orang nanti jadinya "Iya atau enggaknya lebih tepat bener arau tidak....data ini dan itu keluh kesah di masyarakat karena polemik ini dan itu," kata Indro.
"Kalau data dari pemberitaan yang kamu tonton Indro?" tanya Dono.
"Sama ada tuh di angkat di pemberitaan tentang kekeringan lebih tepatnya penyaluran air bersih ke rumah-rumah alias kering kerontang," kata Indro.
"Kalau begitu sama aja berarti di lihat keadaan lingkungan. Apalagi sekarang musim kemarau lagi tambah kering kerontang," kata Dono.
"Kalau di Batam kemarau gak Don?" tanya Indro.
"Hujan kemarin di Batam," jawab Dono.
"Jadi awan hujannya sudah turun di kota Batam. Kalau di sini masih kemarau. Pohon-pohon daunnya kering sampe ada yang mati lagi," kata Indro.
"Itu berarti bener-bener musim kemarau. Jadi jangan menyulut api di lingkungan nanti bisa penyebab kebakaran. Biasanya dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang biasa menbuang puntung rokok yang masih menyala apinya. Ketika puntung rokok jatuh di tempat semak-semak kering, jadinya timbulnya kebakaran," kata Dono.
"Jadi bener dong. Berita tentang kebakaran hutan, salah satu penyebab kebakarannya karena manusia yang tidak bertanggung jawab," kata Indro.
"Namanya hidup. Di sisi ini ada kebaikan di sisi lain ada keburukan. Sama aja seperti urusan pemerintahan, ada yang mendukung sistem kerja pemerintahan ada yang tidak mendukung dan terakhir netral, maksudnya gak mau ikut-ikutan karena repot dengan urusan kehidupan sehari-hari yang di tuntut ini dan itu," kata Dono.
"Kalau begitu saya mau nonton lagi," kata Indro.
"Iya sana," saut Dono.
Indro kembali ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono pun kembali baca buku di ruang tamu sambil menikmati teh anget. Sampai waktu berganti begitu cepat sekali. Azan dhuzur di kumandangkan. Dono dan Indro berganti pakaian muslim untuk sholat di mesjid dekat rumah.
No comments:
Post a Comment